tag:blogger.com,1999:blog-61753216055912837032024-02-20T00:09:44.639+08:00BumiaccilongAsriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.comBlogger208125tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-26944799378371370952020-08-10T10:48:00.012+08:002020-11-01T15:14:28.050+08:00Apa iya tingkat pendidikan menjamin engkau beradab?<p style="text-align: justify;">Hai blog, what a very long time no see.</p>
<p style="text-align: justify;">
Sedang rindu menulis dan sedikit emosional untuk bercerita tentang ini. Apa masih ada kawan yang ingat blog ini? 😁</p>
<div class="separator" style="clear: both;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-dzQLIPDoHPI/XzC6uWc0m1I/AAAAAAAAEOk/JOLll1l3nRoSAMvlg1lqiLU6secLrlcBACLcBGAsYHQ/s2048/IMG20200614075755.jpg" style="display: inline; padding: 1em 0px; text-align: left;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" src="https://1.bp.blogspot.com/-dzQLIPDoHPI/XzC6uWc0m1I/AAAAAAAAEOk/JOLll1l3nRoSAMvlg1lqiLU6secLrlcBACLcBGAsYHQ/s640/IMG20200614075755.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="text-align: justify;">
Dulu ada kawan diskusi, seorang dosen pts di barat sulawesi sana, lagi ambil pendidikan doktoral di salah
satu universitas negeri di jogjakarta. Acapkali berdiskusi hal-hal random yang lagi hits. Saban hari dia bercerita betapa bobroknya kehidupan
kaum intelektual ini. Beberapa dari teman doktornya yang terpisah dari
pasangannya terjebak dengan perselingkuhan. Beban long distance married (LDM) jadi salah satu alasan pembenarnya, persoalan kebutuhan biologis katanya. Uniknya
karena mereka kaum intelektual, metodenya elegan, main cantik, sebut saja
profesional. Saat itu saya hanya mengiyakan, tidak tahu kalau ternyata dia
juga pelaku. Bedanya dia bercerita tentang pasangan LDM, sedang dia masih
lajang, LDRan dengan seseorang. Jumat kemarin sudah lamaran, katanya insya Allah oktober nanti walimahannya, bukan dengan pasangannya yang telah menunggunya sekian tahun
tetapi dengan seorang yang baru. Tepatnya bukan baru, tapi seseorang yang lain. Sebab mereka
sudah jalan sejak si calon doktor muda ini masih bersama dengan pasangannya.
Bagaimana dengan pasangan lamanya? Ia berpura-pura kuat, hingga patah hatinya
menjadi nisbi. </p>
<p style="text-align: center;"><br /></p>
<p style="text-align: justify;">Lalu apa menariknya pembahasan ini? </p>
<p style="text-align: justify;">
Selingkuh perkara awam yang sudah terlalu sering didengar, dibaca dan
disaksikan kisah-kisahnya. Menjadi hegemoni, dianggap benar dan biasa. Yang
menarik adalah orang-orang intelektual ini, pelaku dengan background
pendidikan yang bagus, terpelajar. Belajar dari kasus pak dosen calon doktor
muda itu, saya mengiyakan kalau kemuflasenya benar-benar cantik. Kita sedang
berbicara di luar konteks agama. Ada kecenderungan orang-orang cerdas untuk
menyukai "tantangan", tanpa melihat ia sedang bermain api. Yap, open minded
yang tak ber-adab. Ketika menemukan partner yang se-paham, se-kebutuhan maka
mudah saja untuk selingkuh. Bahkan tidak merasa berdosa sedikitpun pada
pasangan masing-masing. Bermain api di luar lalu kembali ke rumah seperti
biasanya. Saya sedikit emosional menuliskan kisah ini.
</p><p style="text-align: justify;"><br /></p>
<p style="text-align: justify;">
Pada beberapa orang, selingkuh bukan perkara yang harus disikapi skeptis.
Sebab kalau ditarik garis tebal, ada saja sesuatu yang bisa dijadikan alasan.
Bisa jadi kebutuhan fisik atau bahkan kebutuhan psikis. Berbicara seperti ini
bukan berarti saya membenarkan prilaku mereka. Saya pribadi meyakini kalau
komunikasi adalah kuncinya. Itulah kenapa merawat pernikahan dan merawat
hubungan bukan perkara mudah. Kalau visinya keluarga sakinah, maka keduanya
harus terus belajar, tidak berhenti merawat hubungan. Mereka yang
berselingkuh, secara sadar telah membohongi pasangannya. Pikirkan perspektif
pasangannya, sungguh betapa ruginya.
</p>
<p style="text-align: center;"><br /></p>
<p style="text-align: justify;">Koq, bisa-bisanya pasangannya tidak tahu?</p>
<p style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhCI05_nU00zt69eVaL3_5Egd7C1E3u0_eBIJMOpHx0B0iYIC0SztaRyGayA8TyrGq3g6rJIcrlcoWuTAEfINnD-K7fIZrOOuJg2LxX8Rf1v6jPnt7impOXoNVaUAhiCXmJkknz1WxEb3V/s1248/IMG_20200810_103245.jpg" style="clear: left; display: block; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; padding: 1em 0px; text-align: left;"><img border="0" data-original-height="1248" data-original-width="936" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhCI05_nU00zt69eVaL3_5Egd7C1E3u0_eBIJMOpHx0B0iYIC0SztaRyGayA8TyrGq3g6rJIcrlcoWuTAEfINnD-K7fIZrOOuJg2LxX8Rf1v6jPnt7impOXoNVaUAhiCXmJkknz1WxEb3V/w246-h328/IMG_20200810_103245.jpg" width="246" /></a></p><p style="text-align: justify;">
Faktor open minded biasanya melahirkan manuver-manuver yang tak disadari
pasangannya. Mereka pemain yang handal dengan emotional control yang sangat
bagus. Kolaborasi keduanya sudah cukup jadi senjata memanipulasi dan
memuluskan segalanya. Singkat cerita, dari kisah pak dosen, pasangannya
tertipu dengan sangat elegan. Terlebih ketika dia telah berkomitmen menikahi,
perlahan pasangannya menaruh harapan besar, lalu mulai memagari diri dari
siapapun yang mendekat. Komitmen itu lalu menjadi berhala kecil di hati. Yang
tadinya percaya jodoh urusan Tuhan, pengharapan berubah dan tumbuh pada
komitmennya. Tanpa menyadari semesta dan waktu bisa saja berjalan tak
seharusnya. Jangan mengira menerima kegagalan pada komitmen adalah perkara
mudah. Ia selalu meninggalkan luka dan trauma mendalam. Lebih gila lagi bila
"adab" berpisahnya terlalu arogan, hanya dengan chat whatsapp. Tanpa
ada penjelasan utuh, permohonan maaf, ucapan perpisahan dan doa-doa tulus
untuk merelakan. Sungguh disayangkan, ternyata sekolah tinggi-tinggi bukan
jaminan bahwa adabnya juga lebih baik. Siapapun kamu, belajarlah pergi dengan cara yang baik.</p><p style="text-align: center;"><br /></p>
<p style="text-align: justify;">
Well, kepada siapapun di luar sana, LDM ataupun LDR memang sangat berisiko.
Kepercayaan tidak bisa dititip begitu saja kepada orang terkasih. Bahkan orang
ber-Tuhan sekalipun masih saja dipenuhi godaan. Berkomitmen bukan sesuatu yang
salah, salahnya pengharapan yang berlebihan memunculkan berhala baru di
hatimu. </p><p style="text-align: justify;">Kepada kamu.. jaga selalu adabmu, jangan sampai melukai orang lain. Sebab Allah tak pernah tidur, entah di bawah langit mana ganjaran dari mereka yang terdzalimi, akan kembali padamu. Selalu sertakan Tuhan dalam langkahmu.</p>
<p style="text-align: justify;"><br /></p>
<p style="text-align: justify;"><br /></p>
<p style="text-align: justify;">Dear SI dan NFR....</p>
<p style="text-align: justify;">Selamat, rencana Allah sungguh luar biasa.</p>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-77634930704190328782018-02-09T23:41:00.001+08:002018-02-10T17:19:16.797+08:00Apa Kabar Hari ini?<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Rasa-rasanya, hari ini saya mendapatkan energi positif yang cukup banyak. Jadwal kuliah semester 2 masih mampir di Jumat dan Sabtu. Tetapi berbeda dengan biasanya, walaupun seharian di kelas, entah kenapa hari ini bacot para dosen terdengar lebih seksi. Entah pengaruh melahap buku "Erbe Sentanu" untuk kesekian kalinya atau apalah. Tiga profesor yang mengisi mata kuliah hari ini, berhasil men-charge full isi kepala. Mereka memberikan ruang diskusi yang sangat hangat hari ini. Saya suka betapa sistematisnya Prof Juanda menjabarkan pendekatan kepemimpinan dengan membahas para tokoh-tokoh dunia, mulai Nelson Mandela, Ayatullah Khomeini, Corazon Aquino hingga Nabiullah Muhammad SAW. Kemudian Prof Rasyid yang meluruskan pemahaman saya tentang kebijakan dan kebijaksanaan, mengingatkan bahwa dualisme pendapat jangan sampai berakhir pada judgement. Juga Prof Alwi yang banyak membuka ruang perbandingan antara konsep dan realitas di dunia kerja Indonesia saat ini. Rasanya menyenangkan, seolah-olah kepalamu seperti motor yang baru saja disesapi oli mesin nomor wahid. Hahaha. Fix, ini lebay.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLp7eZN6qUT40MDVO2a06L4VeNMlvEr_jeSbK1zP81q42O5TfSQMLsM8LQFI5uFhYhNswhvWHPe0QcMc2zRhiL5irTz-T4PIyHJUUJjbHywEFDoms65haQv4m61BpYknYfSaviSJhmPsOU/s1600/20180209_233315.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLp7eZN6qUT40MDVO2a06L4VeNMlvEr_jeSbK1zP81q42O5TfSQMLsM8LQFI5uFhYhNswhvWHPe0QcMc2zRhiL5irTz-T4PIyHJUUJjbHywEFDoms65haQv4m61BpYknYfSaviSJhmPsOU/s400/20180209_233315.jpg" width="400" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Langit makassar sepertinya berdamai hari ini. Cukup leluasa melipir ke RSUD Wahidin menebus resep obat bapak sebelum balik rumah. Masih sempat mendengarkan bayolan Pak Edi, si satpam Rumah Sakit paling berdedikasi. Menunggu antrian obat selalu menyenangkan saat bertukar cerita dengan beliau. Tidak begitu lama, si mbak apotekerpun memberikan resep obat. Seharusnya ada satu jenis obat yang tidak lengkap, harus dibeli di luar. Saya sudah membayangkan melipir ke apotik di Toddopuli nun jauh disana. Tetiba si mbak suruh menunggu, menghilang ke belakang dan kembali dengan beberapa papan obat di tangannya. Katanya itu stok pribadi, harusnya untuk keluarganya tapi boleh untuk bapak saya. Alhamdulillah, rejeki si bapak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sempat juga bertukar kabar dengan salah seorang kawan, ngalor-ngidul sejenak, sampai tetiba ia melontarkan sebuah pertanyaan, kira-kira seperti ini : </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
"Jadi kamu nyaman tidak dengan pekerjaan sekarang, berada di lingkaran birokrasi yang sarat dipolitisasi. Apa tidak ada keinginan buat ngajar?"</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Saya menjawab sedikit retoris. </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
"Iya yah, kalau dipikir-pikir, saya juga bingung kenapa dulu mengambil jurusan politik pemerintahan, padahal politik sarat drama, selalu ada yang harus diberikan, dikorbankan untuk mendapatkan dan memiliki. Ada sesi tawar - menawar. Wajib. Tapi entah kenapa di dalam lingkaran tersebut, penasaran mekar dan justru ingin tahu lebih banyak. Mungkin karena kepala saya juga banyak drama. Hahahhah."</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dalam persfektif subjektif saya, birokrasi dan politisasi adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Sebab antara birokrat dan politisi, meski bukan lahir dari rahim yang sama, mereka akan tetap terus dipertemukan sejak mahzhab "Trias Politika" menguasai dunia. (Bahasa apa ini? :P)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali ke pertanyaan sebelumnya, apa ada keinginan mengajar? Wow, ini benar-benar pertanyaan luar biasa untuk seseorang di level amatir unyuk perkara mengajar. Jaman SMA sempat ikut program tutor sebaya untuk pelajaran fisika selama 1 semester, tapi sepertinya itu bukan parameter yang tepat. Feelnya memang menyenangkan, terlebih saat proses transfer ilmu dan ada umpan balik dari kawan, tukar pikiran. Kalau jujur, saya pribadi sepertinya memang ada keinginan kesana tapi bukan sekarang.<br />
<br />
Jauh ke belakang, sejak dulu selalu beranggapan menjadi bagian birokrasi memang butuh tanggung jawab ektra. Berbeda dengan para akademisi di luar sana yang mendedikasikan diri sebagai pengajar, dalam skop apapun, guru Tk, SD, SMP, SMA, dosen, guru privat, dll. Sepertinya tanggung jawabnya lebih mudah dikontrol (sama sekali bukan berarti saya men-justifikasi atau memandang sebelah mata dengan profesi tersebut). Lebih mudah yang saya maksudkan adalah begitu selesai mengajar sesuai silabus dan sebagainya maka tanggung jawabpun selesai. Konstelasi tupoksi dan bahan ajar mereka jelas. Begitu setiap poin sudah dilaksanakan maka checklist pun menyusul. Lunas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jauh berbeda dengan birokrasi. Birokrasi bukan perkara hari ini ia tidak terlihat di depan meja, berarti ia sudah selesai. Bukan. Ada tanggung jawab laten yang terus berjalan. Itu titik penting kenapa setiap pemberian pelayanan, pengambilan keputusan harus mengacu pada prosedur. Butuh hati-hati dan ketelitian. Memberikan "jeda" antara prosedur dan pelaksanaan, berarti sengaja melahirkan peluang "memenjarakan diri sendiri". Masalah pertanahan misalnya. Ketika satu prosedur saja terlewatkan atau "membijaksanai" prosedur, itu bisa fatal. Mungkin saat itu akan aman-aman saja, tapi di depan sana, peluang untuk mengemuka dan menjadi borok akan sangat ada. Tanggung jawab yang tetap "hidup" itu punya potensi "disturbing" yang sangat besar. Mungkin poin ini yang tanpa sadar menjadi semacam hipnosis yang kemudian menumbuhkan keinginan mencicipi ranah ilmu yang berbeda tadi. Sekalipun saya hanya berani mengatakan "sepertinya ada". </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pernyataan itu kemudian diinterupsi kawan, seharusnya merencanakan hidup tidak boleh seperti itu, perkara hidup harus direncanakan, jelas dan optimis. </blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Saya terdiam. Mungkin benar kata kawan, hanya saja untuk saat ini saya mencoba menjalani konsekuensi dari keputusan yang sudah saya dipilih. Siap - tidak siap, harus siap. Terlepas dari pembenaran atau bukan, saya mencoba menjalani dan mencintai apa yang sudah saya pilih. Saya memahami hidup sebagai perkara prioritas, melunaskan yang satu untuk memberikan jalan untuk prioritas/ target berikutnya. Ini perkara durasi bukan? Keinginan mengajar memang ada, tapi untuk bisa mengajar juga bukan perkara asal jadi, ada seninya, butuh pembelajaran, bukan berarti karena ia menyenangkan maka harus dimiliki detik ini juga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari menunggu siap, ketika konten ilmu sudah mumpuni. Toh, akan beda esensi seorang pengajar ketika ia sudah pernah menjalani, melakukan dan menjadi bagian utuh dari sesuatu yang nantinya adalah bagian dari bahan ajarnya. Ia akan lebih kaya, sebab sudah khatam realitas empiriknya. Tinggal dikroscek dengan pendekatan konsep teoritisnya. Lagi-lagi terlepas dari pembenaran atau bukan, untuk saat ini mari memperbanyak pengalaman agar ilmu lebih luas. Menangguhkan menekan tombol "enter", sampai semua siap. Setelah melunaskan ini, siapa tahu besok lusa bisa mengkloning retorika dan paradigma berfikir Prof Juanda, Prof Rasyid dan Prof Alwi. Maruk. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NB:</div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamualaikum 2018.<br />
One chapter sold, the new one waiting to be writen.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedang memulangkan hiatus. Saban hari tersesat di salah satu blog, saya tertarik dengan tulisannya tentang happy blogging, menjadikan blog sebagai dirinya. Bertutur tanpa tendensi apapun, sekedar melunaskan pikiran yang terjebak di kepala. Dan...yap... saya melakukannya sekarang atau mungkin selalu?<br />
<br /></div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-81597091969013806142017-12-20T22:19:00.011+08:002021-05-01T01:30:58.208+08:00Perjalanan Mengunjungi Diri Sendiri<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;">Ibukota selalu menawarkan fenomena sosial yang luar biasa. Macet, hanya salah satunya. Entah berapa banyak artikel kontra produktif tentang ibukota di linimassa yang kita lahap setiap harinya, bahkan syair-syair para pujangga merunut ibukota bukanlah formulasi yang baik untuk antibodi, justru ia adalah instrumen pembentuk stress yang luar biasa. Dulu, saya juga termasuk bagian yang mengamininya. Menelan mentah-mentah betapa ibukota hanyalah sebuah ruang penuh pikuk yang diselubungi hal-hal tidak manusiawi. Lucunya, entah sejak kapan, saya mulai mencari ruang lega di antara ketidaknyamanan, semacam belajar menikmatinya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;">Ada yang selalu menyenangkan saat bepergian ke ibukota. Entah itu
perjalanan beberapa hari ataupun sekedar perjalanan singkat, seperti kali
ini. Senin pagi tetiba kakak perempuan saya ngasih kabar, disuruh jemput
ponakan yang kebetulan sudah masuk waktu libur sekolah. Buru-buru beresin
rumah, masak seadanya buat bokap, dan well, ba'da dhuhur langsung cuss ke
bandara. Lengkap dengan drama hampir ketinggalan pesawat. Tetiba saja, jadwal
penerbangan dipercepat. Untungnya, no bagasi, cuman bawa ransel doang. Di
eskalator masih sempat ngakak-ngakak sama ibu-ibu yang juga hampir ketinggalan
pesawat. Entah kenapa, bertemu seseorang yang senasib seringkali menghadirkan
semacam ruang lega, jeda diantara perasaan "kepepet" bin
"terjepit". Iya kan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;">Ini kali pertama saya bepergian tanpa bagasi dan ternyata sangat
menyenangkan, semua jadi terasa lebih ringkas. Waktu terasa lebih luang
memperhatikan sekitar. Hanya berselang 10 menit, sejak turun dari pesawat, saya
sudah di depan bandara, menunggu damri menuju gambir. Sepertinya waktu sedang
berpihak kepada saya, tidak terlalu lama, damri pun menepi. Saya duduk
bersebelahan dengan seorang ibu muda dan putrinya yang lucu. Dari percakapan
kami, saya tahu kalau ia baru saja mengantar keluarganya yang hendak bepergian
dengan putra pertamanya ke Padang. Putri kecilnya bahkan mengenalkan saya pada
kakaknya, saat video call. Dunia masih indah kan? </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><span style="text-align: left;">Di Stasiun Gambir lebih seru lagi. Begitu turun dari damri, saya mencari-cari tempat yang nyaman menunggu si kakak. Ada banyak orang disana, menunggu. Entah kawan, entah keluarga, entah dagangan laku, entah calon penumpang, yang sekedar bengong juga banyak, entah. Saya memutuskan berkeliling. Pertama, nongkrong tidak jelas dengan mamang bajaj depan monas, kebetulan lagi seorangan nunggu penumpang, dia heboh cerita aksi bela palestina, hari ahad kemarin. Namanya Pak jajang, semangat bener dia. Sayangnya ceritanya diinterupsi penumpang yang menawar jasanya. Saya memutuskan masuk ke stasiun. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><span style="text-align: left;"><br /></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg2ri0leHysEYM3LtACCywks0u8VgfTH32hxZ8A-r__qzoYiUgTKIu_N7hznYWWLEDMkN1ZxYrjcZN-tzGVJmQUX8AaMkNk-_IukLViHM-IKcxsat4qeiqsE_VZk9RyUQaD4M4IYazeR1z/s700/Stasiun-Gambir.jpg" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="700" height="458" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg2ri0leHysEYM3LtACCywks0u8VgfTH32hxZ8A-r__qzoYiUgTKIu_N7hznYWWLEDMkN1ZxYrjcZN-tzGVJmQUX8AaMkNk-_IukLViHM-IKcxsat4qeiqsE_VZk9RyUQaD4M4IYazeR1z/w640-h458/Stasiun-Gambir.jpg" width="640" /></a></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;">Di dalam stasiun, saya gemes sama seorang anak kecil,
perempuan, dia main sendiri. Anaknya aktif, dan ribut keteteran mengejar
bolanya. Refleks saja, saya mendekatinya, bantu mengejar bola, mencereweti
dengan pertanyaan ini itu. Tetiba seorang perempuan setengah baya menarik anak
itu dan membawanya pergi. Disisipi drama, ekspresi takut kepada saya, mungkin
pikirnya saya punya niat jahat pada putrinya. Wajarlah, ini stasiun. Tempat
yang sepertinya mewajibkan setiap orang untuk memasang "awas",
setingkat lebih tinggi dari biasanya. Saya hanya bisa minta maaf dan juga
berlalu dari sana.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;">
Jakarta selalu sukses bikin kepala kemana-mana. Semakin intens memandang
sekeliling, semakin banyak tatapan-tatapan yang bisa diterjemahkan. Ini
menyenangkan. Saya terus berkeliling, ngarap beud bisa nemu yang dagang sempol
ayam, tapi nope. Saya memutuskan bergabung dengan penumpang lain, di ruang
tunggu. Lumayan, 40 menit sejak turun dari damri, berlalu begitu saja. </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;">Sebenarnya ada banyak hal-hal kecil yang mampu memanusiakan manusia,
hanya saja, kita seringkali tidak punya cukup amunisi untuk melakukannya. Iyah,
kita terbelenggu rutinitas, terhimpit deadline, tertekan ekonomi, dan lebih
sering melupakan positif thinking. Sulit? Iya. Harus ada usaha besar untuk
memberikan ruang positif itu sendiri. Ia tidak datang begitu saja, tetapi
dipelajari, dan harus terus dipelajari, hingga bisa diinternalisasi. Pada level
itu, semuanya hanya perkara memori otot, akan datang sendiri. Anteng beud
ngomongnya yah? Hahahha. Saya percaya, ketika kita mengulang-ulang hal positif,
terngiang-ngiang di kepala, akan lebih mudah diinisiasi bawah sadar, menjadi filtrasi
yang mumpuni menjalani hidup. Saya mendadak teringat buku "Positif
Feeling"-nya Erbe Sentanu. Katanya kira-kira begini :<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"></span></p><blockquote><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;">Pikiran positif memang penting tetapi perasaan positif jauh lebih
penting lagi. Sebab ia membuka jalur energi menuju Ilahi, semacam pintu berkah,
dipuncaknya ada ikhlas. Sedang ikhlas adalah tiket untuk bisa berbahagia.</span></blockquote><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 13.5pt; line-height: 107%;">Orang lain tidak akan bisa menjanjikan bahagia,
semua tergantung penerimaan dan per-maklum-an setiap individu. Dimulai dengan
positif feeling.<br />
<br />
<br />
NB :<br />
Menengok blog, diantara tugas akhir kuliah yang numpuk.<br />
Sempaaattt. Hahahah<br />
#cariwaras</span><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 13.5pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></p>Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-44593725244914303202017-09-17T11:07:00.000+08:002017-09-19T21:23:18.676+08:00Parking<div style="text-align: justify;">
Entah untuk kali keberapa saya mengolok-olok diri sendiri sebagai "robo sapiens". Menganggapnya satir bagi spesies manusia dengan rutinitas yang terjadwalisasi, manusia pabrikan - Robot. Bukan tanpa alasan, sebagai pekerja kantoran, bangun dan tidur sudah memiliki jatah waktunya masing-masing. Perkara apapun di-setting dengan durasi hingga "alarm deadline" berbunyi. Beberapa menyebutnya target dengan kesan robotiknya yang kuat, kadang menjebak, tak jarang menjemukan. Sekalipun demikian, sepertinya saya menikmatinya.<br />
<br />
Adanya "goals" menghadirkan perasaan bersemangat menjalani hari. Ternyata menganggap setiap hari sebagai tantangan, membuat hidup terasa lebih renyah. Benar kata orang-orang, hidup itu perkara sudut pandang. Ketika ia dimaknai positif, maka raga pun memaknai positif. Setelahnya pencapaian-pencapaian pun mengikuti. Faktanya, "formula" tersebut mematangkan saya. Tidak terhitung berapa banyak hal yang terselesaikan dan ditemukan jawabnya dari titik ini.<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-8qzlSEPQIJs/WaWfkCJX0iI/AAAAAAAAD1c/wzE4VMmwU-E5MYXGkVVZuKqQNRSahbbKgCLcBGAs/s1600/20170828_120137-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1199" data-original-width="1600" height="298" src="https://1.bp.blogspot.com/-8qzlSEPQIJs/WaWfkCJX0iI/AAAAAAAAD1c/wzE4VMmwU-E5MYXGkVVZuKqQNRSahbbKgCLcBGAs/s400/20170828_120137-1.jpg" width="400" /></a></div>
<span id="goog_1992514975"></span><span id="goog_1992514976"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
Lalu bagaimana jika "robo sapiens" yang itu tiba-tiba berganti rutinitas?</div>
<div style="text-align: center;">
Ketika alarm deadline beralih ke versi yang lebih dinamis? </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Saya tidak yakin bagaimana rasanya sebelum saya benar-benar melaluinya. Di titik kulminasi "mbuh" dengan rutinitas selama ini, ritual "melarikan diri" dan butuh "hilang", seperti tidak lagi sukses menjawab kekosongan saya. Dan lalu, awal tahun ini, sudah haqqul yakin ingin mencicipi rutinitas yang berbeda. Gayung tersambut, saya mengkhatamkan semua step hingga akhirnya agustus kemarin tugas belajar pun sudah dikantong. Bagaimana rasanya? Sekian tahun meninggalkan bangku sekolah dan sekarang kembali, membuat saya sangat bersemangat. Kalau di kantor biasanya bertutur praksis, perlahan-lahan mulai membiasakan diri dengan bahasa ilmiah yang masif menginvasi telinga. Ada senang dan perasaan lucu hadir bersamaan. Saya menikmatinya.<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlF0K-9PZn_VZZi0N3pTaoJcgxUcmFmpO6s0GpEgrJW0pdcA5LiXZg6KGJ5Ch4Gj_DhGNVOiT9qx4yooPpHt2Pnwdt9F8oP3pfMgpK8IVCAUnyNHDYOGJGAV-XdMyEDObeewyOTx6WZyle/s1600/IMG_20170824_123858_412.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlF0K-9PZn_VZZi0N3pTaoJcgxUcmFmpO6s0GpEgrJW0pdcA5LiXZg6KGJ5Ch4Gj_DhGNVOiT9qx4yooPpHt2Pnwdt9F8oP3pfMgpK8IVCAUnyNHDYOGJGAV-XdMyEDObeewyOTx6WZyle/s400/IMG_20170824_123858_412.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sebulan dengan rutinitas ini, ada kelegaan yang luar biasa, tidur pun terasa lebih nikmat. Saya baru menyadari, memegang amanah membuat saya seringkali mengkhawatirkan hal-hal dalam keseharian. Apa prosedurnya sudah terpenuhi? Apa kebijakannya sudah tepat? Apa sudah adil? Banyak. Bukan karena tidak mampu, tapi untuk seorang (a little bit) perfectionist, itu beban. And well, i'm in. Hahahah. Saya percaya selalu ada pertama kali dalam hidup, selalu ada fase belajar. Selama ada niat, semua hal bisa dipelajari.<br />
<br />
Dari semua, perubahan terbesarnya adalah saya mulai mencicipi tidur siang, sesuatu yang dulunya sangat mahal. Untuk pertama kalinya saya tidur siang tanpa merasa kepepet balik kantor. Terdengar sedikit berlebihan, tetapi untuk seseorang yang alarm biologisnya hanya memberi jatah tidur 5 jam sehari, itu luar biasa. Alhamdulillah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bertemu orang-orang baru memang menyenangkan, tapi pergi dari orang-orang yang sudah biasa membersamai juga bukan kenyamanan. Saya merindukannya. Sekalipun hanya bisa mengucap maaf bila terselip khilaf dan terima kasih yang luar biasa untuk kesempatan belajar dari sesiapa yang pernah mampir ataupun melintas. Saya belajar banyak dari interaksi, dalam tutur kata dan perbuatan para sahabat. Semoga setiap keputusan atas pilihan - pilihan yang ada senantiasa memberikan pembelajaran yang positif.<br />
<br />
<br />
NB:<br />
Well, berganti rutinitas itu melegakan tapi sekarang saya bingung. Jadwal kuliah MPD hanya di hari jumat dan sabtu. Terus, Minggu sampe kamis, "pengangguran yang ini" harus ngapain yah? Hahahah.<br />
#masihbingungcarireferensi<br />
<br />
Ada ide? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-10803463160060512352017-05-23T23:49:00.001+08:002017-05-29T17:43:48.789+08:00Iqra'<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saya sedang finishing konsep proyek perubahan atasan, ketika sebaris pesan spam mampir di selular. Ekspresi pertama, saya tersenyum, apa ini waktunya ngalor-ngidul lagi? Beberapa kawan kadang datang dengan "spam" semacam ini. Beberapa orang mungkin akan berkata, "Apa sih? Gak penting amat". :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho7c_-pDed7pRyM0b1BG9dYLuQUXPORKt5TxK1tfajyig3R0-bfq9FTwTALio2BOPfS89JUEJmeVJtYmsDcUqNWbT91HV79hkDYVm68XXUDAUVTGnTKHxYS7s190dE9qVuVxXtgRFPIGHI/s1600/mtf_MILAZ_188.jpg-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho7c_-pDed7pRyM0b1BG9dYLuQUXPORKt5TxK1tfajyig3R0-bfq9FTwTALio2BOPfS89JUEJmeVJtYmsDcUqNWbT91HV79hkDYVm68XXUDAUVTGnTKHxYS7s190dE9qVuVxXtgRFPIGHI/s640/mtf_MILAZ_188.jpg-1.jpg" width="371" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sesi selanjutnya mungkin akan terdengar sangat konseptual. Sungguh, ini bukan sesi jumawa, saya sedang menuliskan penguatan-penguatan untuk diri saya sendiri. Bagi saya, orang-orang harus terus berdiskusi untuk tetap "waras". Malah justru menyenangkan, tak jarang subjektifitas menjadi bijak saat dikomunikasikan, dimulai dengan berbagi pendapat tentunya. Trust me. </div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>"Bagaimana pandanganmu terhadap orang-orang yang kadang berkesimpulan, proyeknya goals karena rajin Dhuha atau dagangannya lancar setelah naik haji dan berdoa disana? Masihkah ada terselip rasa sombong?"</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah pertanyaan sederhana yang ternyata bisa mengajak berfikir dan berkontemplasi. Terbukti, satu setengah jam setelahnya terlewatkan hanya dengan membahas pertanyaan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin semua akan mengamini bahwa tidak ada yang benar-benar tahu isi hati manusia selain dia sendiri dan pencipta. Satu-satunya yang membedakan pribadi yang satu dengan yang lain adalah caranya membuat dan atau menemukan penguatan-penguatan untuk dirinya. Di perjalanan menemukan "penguatan-penguatan" tidak melulu dihadiahi "reward" dari sang pencipta. Kita meminta, berusaha, kadang hingga jatuh bangun tapi solusi tak kunjung datang. Proyek goals ataupun dagangan lancar karena Tuhan sedang menjawab. Dhuha dan naik haji hanya sarananya. Metode "penguatan" yang dipilih si fulan/ fulanah.<br />
<br />
Bagi si fulan dan fulanah yang sudah jatuh bangun, kerja keras banting tulang, ikhtiarnya sudah luar biasa tapi reward tak kunjung datang, jangan sekali-kali berkecil hati. Bisa jadi, Tuhan sedang menghampiri dengan cara yang lain. Mungkin lewat ujian, si fulan/ fulanah sedang diajarkan hikmah yang lain, agar ia lebih kuat, lebih banyak belajar dan lebih bersyukur dengan keadaannya. Allah menjanjikan meninggikan derajat orang-orang yang sabar.<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
</div>
<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
"Sungguh Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjuang dan orang-orang yang sabar diantara kamu sekalian". (QS Muhammad, 47 : 31)</div>
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sabar memang bukan perkara mudah, karenanya manusia diperintahkan untuk belajar. Agama adalah perkara yang harus di-ilmu-i. Iqra'.., baca buku, baca sekitar, mari belajar. Kalau kata ki hajar, "jadikan setiap tempat sebagai sekolah, jadikan setiap orang sebagai guru". Benar bahwa yang membedakan kita yang dulu dan kita yang sekarang adalah pemahaman. Casing mungkin boleh sama, chipnya yang berubah, sudah di-upgrade sepanjang waktu. Pada jasad yang itu-itu juga, pemahaman dan pengalaman sudah sangat kaya, baik intensitas maupun kualitas.<br />
<br />
Yang lucu, terkadang manusia sendiri tidak sadar kalau sebenarnya ia sedang menjalani proses belajar. Ada saja masalah yang terulang, sama tetapi hadir di waktu yang berbeda. Di kali kedua harusnya solusi yang kita pilih lebih baik daripada di kali pertama. Sebab di kali pertama, kita sudah menjalani solusinya, mengenal baik aksi-reaksinya. Di kali kedua, akal akan merespon, "oh, mungkin akan lebih baik bila saya melakukan ini". Mengapa? Sebab pengalaman berbicara dan akal merespon dengan menemukan manuver baru.<br />
<br />
Hidup itu seperti ujian kenaikan kelas. Ada level-levelnya. Ketika pelajaran kelas satu sudah khatam, sok atuh manggaa.. ka kelas dua, tiga, dst. Bagi saya, ini salah satu cara Tuhan mengajarkan hamba-Nya. Salah satu alasan mengapa islam mengajarkan habluminallah (hubungan baik dengan Allah) dan habluminannas (hubungan baik dengan sesama manusia). Sebab untuk bisa naik level, manusia membutuhkan manusia lain untuk belajar. Tanpa interaksi dengan sesamanya, mustahil manusia bisa belajar.<br />
<br />
Setiap dari kita memiliki masalah masing-masing dengan intensitasnya tersendiri. Kadang masalah bahkan menjebak hingga depresi. Bisa jadi masalah yang sama menghinggapi dua pribadi, si A dan si B. Faktanya, si A mampu survive melewati, tetapi si B malah memilih bunuh diri, lari dari kenyataan. Mengapa si A mampu survive? Ternyata ia menjaga dengan baik habluminannas-nya, hubungan dengan sesama manusia. Ada kawan yang bisa memberikan penguatan atau apalah. Si A memiliki sarana belajar, iqra', sedang si B tidak. Maka beruntunglah orang-orang yang senantiasa terbuka hatinya untuk belajar. Semoga kita termasuk di dalamnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
#hanamasa<br />
#latepost<br />
#bumiaccilong</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-43615112156433382732017-05-06T21:05:00.001+08:002017-05-07T06:28:19.365+08:00Dua Sisi Mata Uang<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: "verdana" , "geneva" , "tahoma" , sans-serif;">Tadi pagi tidak sengaja dapat pemandangan ini sepulang cek lokasi banjir Tontonan. Beberapa orang sedang panen bawang merah.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyfuCjybCg6DHj1K74AO9rp1mF6-Itv10sdC7QkmMs_-2kaPITKEHuAglTvwEwzsVDTZoWPAm4GckcQbrRXDEA4dlyyWnjbI-m5PR3bIghvefD_jlmH29OZpU89CXmLR4XOGDIvYkhWDc/s1600/20170506_085139.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyfuCjybCg6DHj1K74AO9rp1mF6-Itv10sdC7QkmMs_-2kaPITKEHuAglTvwEwzsVDTZoWPAm4GckcQbrRXDEA4dlyyWnjbI-m5PR3bIghvefD_jlmH29OZpU89CXmLR4XOGDIvYkhWDc/s640/20170506_085139.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Lokasi Lingkungan Tontonan, Kelurahan Tanete, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: "verdana" , "geneva" , "tahoma" , sans-serif;">Sejak Kecamatan Anggeraja menjadi sentra budidaya tanaman bawang merah, muncul kelompok-kelompok baru dalam masyarakat. Mereka menyebut diri "pang-karyawan" </span><span style="background-color: white; font-family: "verdana" , "geneva" , "tahoma" , sans-serif;">artinya semacam buruh tani insidental </span><span style="background-color: white; font-family: "verdana" , "geneva" , "tahoma" , sans-serif;">yang biasanya menjual tenaganya untuk membantu panen bawang ataupun menanam bawang.</span><span style="background-color: white; font-family: "verdana" , "geneva" , "tahoma" , sans-serif;"> Kegiatannya disebut “mangkaryawan”. Biasanya mereka bekerja secara tim dengan seorang ketua sebagai pusat komando yang berfungsi sebagai “agen”, penghubung antara pemilik lahan dan mangkaryawan. Pemilik lahan yang membutuhkan tenaga, biasanya akan menghubungi "si Ketua", entah itu untuk menanam bibit bawang, memanen bawang ataupun pengelolaan bawang siap jual.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; clear: both; font-family: verdana, geneva, tahoma, sans-serif; line-height: 1.5em; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang unik dari "mangkaryawan", kelompok ini tidak mewakili strata sosial tertentu. Dari kalangan ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil, pensiunan, semua membaur jadi satu. Motivasinya sederhana, bila di rumah hanya duduk-duduk saja tanpa menghasilkan, maka ikut "mang-karyawan" beda. Walaupun kegiatannya butuh tenaga, bisa dilakukan juga dengan santai, ada lahan berinteraksi dengan sesama (buibu kan kadang suka cerita ngalor-ngidul, sambil kerja, cerita dengan kawanpun jadi), bisa refreshing, melihat tempat-tempat baru (tak jarang tenaga mereka juga dibutuhkan dari desa/kelurahan/kecamatan sebelah). Di atas semua kesenangan ini, receh juga masuk kantong. Sistem yang digunakan biasanya borongan, kalau maksimal, bisa bergeser sampai 3 (tiga) tempat selama sehari. Dengan gaji yang berbeda disetiap tempat. Yang unik lagi, mereka bisa request menu makan sesukanya. Magnet yang cukup komplit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain "pang-karyawan", ada lagi kelompok "pang-ojek". Kalau biasanya "pang-karyawan" ini didominasi ibu-ibu atau para perempuan, maka "pang-ojek" biasanya dari kalangan bapak-bapak atau kaum lelaki. Tugas mereka mengangkut dan memindahkan bawang hasil panen dari kebun ke rumah si pemilik menggunakan motor trail. Bisa kebayang riuh-nya kalau rombongan motor trail "pang-ojek" ini, masuk pemukiman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Do you notice something?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila ditelisik lebih jauh, "mang-karyawan" sepertinya mulai menjadi gaya hidup yang baru. Ini "ruh"-nya semacam gotong-royong yang dikomersilkan, ketika bahu-membahu bernilai uang. Terkadang, mobilisasi penduduk yang luar biasa mampu melahirkan “kearifan lokal baru” di tengah-tengah masyarakat. Tak jarang pula, justru mengaburkan bahkan mematikan budaya lokal. Dalam masyarakat kompleks, akulturasi semacam ini sangat sulit direm. Sebab faktor ekonomi selalu menjadi konklusi akhir, kambing hitam yang klise.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Budidaya tanaman bawang merah telah terbukti meningkatkan ekonomi masyarakat. <a href="http://sulsel.fajar.co.id/2016/12/13/petani-penabung-terbesar-bri/" target="_blank">Fajar Online</a> menyebutkan per 2016, penabung terbesar di BRI Enrekang adalah kalangan petani bawang merah, dengan digit mencapai Rp. 50 M. Keuntungan puluhan hingga ratusan juta sudah biasa dinikmati petani. Jalan menuju masyarakat agropolitan semakin terbuka lebar. Bawang juga yang membuat Kabupaten Enrekang diperhitungkan di kancah nasional. Data dari Kementrian Pertanian yang dilansir media online <a href="http://bisnis.rakyatku.com/read/45885/2017/04/19/enrekang-catat-produksi-bawang-merah-tertinggi-di-indonesia" target="_blank">Rakyatku</a>, untuk median maret - april 2017, Enrekang memiliki jumlah produksi tertinggi mencapai angka 400 ton, mengungguli Bima - NTB dan Brebes - Jateng yang produksinya menurun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat ke belakang, sekitar tahun 2014, ketika harga bawang merah mencapai Rp. 80.000,-/ kg, dalam sebulan, hampir 20 orang kepala keluarga mengajukan permohonan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) ke kantor kelurahan. Dan semuanya rata-rata mengusulkan membangun rumah kayu dengan bahan dasar kayu ulin/ kayu besi. Luar biasa. Tak heran, masyarakat menjadikan budidaya tanaman bawang merah mata pencaharian utama, bahkan sidejob bagi para PNS.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di satu sisi, budidaya bawang merah telah berhasil mengawal masyarakat menjadi mandiri dan sejahtera. Tetapi di sisi lain, budidaya bawang merah juga melahirkan momok baru. Bawang merah yang menggiurkan, berdampak langsung ke lingkungan. Pengalihan fungsi hutan menjadi lahan pertanian, mengurangi luasan daerah resapan air secara signifikan. Penggundulan mulai terlihat dimana-mana, banjir dan longsor mengintai setiap kali hujan datang, penggunaan pestisida pun tak jarang memakan korban, kasus sengketa tanah menjamur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sosial kultural masyarakat pun mulai berubah. Besarnya keuntungan budidaya tanaman bawang merah, memunculkan kelompok-kelompok sosialita, juragan-juragan bawang. Dengan mudahnya anak-anak diberikan fasilitas, mulai smartphone, sepeda motor dan bahkan mobil. Tanpa dibatasi, tanpa pembimbingan dari orang tua. Mulai marak kasus sosial, tawuran antar kelompok, pernikahan dini, isu perselingkuhan. Kalau dulu, naik pesawat adalah sesuatu yang mahal dan jarang, bawang mengubah masyarakat dengan mudah melakukan apapun. Pelesir menjadi sebuah kewajiban, destinasi domestik, tak jarang luar negeri. Eksistensi semakin wajib dan dicari, berlomba-lomba mendaftar untuk muncul di tv dalam acara "Mama Dedeh" ataupun "Islam itu Indah". Update sosial media menjadi sunnah muakkad. Ironi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillahnya, diatas semua kompleksitas pergeseran sosio-kultural tersebut, ada juga yang menggembirakan. Jumlah jemaah umrah di Kecamatan Anggeraja selama 2 (dua) tahun terakhir meningkat. April kemarin, sekitar 300-an orang jamaah berangkat ke Makkah untuk Umrah, melalui agen masing-masing. Untuk ukuran kecamatan kecil, ini adalah angka yang fantastik. Semoga menjamurnya travel umrah, mampu menguatkan pondasi religius yang telah lebih dahulu menjadi bagian masyarakat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NB :</div>
<div style="text-align: justify;">
Hanamasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Malam minggu se-random ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sehat, buk? Hahhaha.<br />
<a name='more'></a></div>
</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-67067458722337049352017-04-27T01:01:00.001+08:002017-04-27T11:49:48.999+08:00Big Bad Wolf Books Indonesia, Surganya Pecinta Buku.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Big Bad Wolf Books is in the house!! ^^</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjIHdl1z0-s0UadwuooE1w-YqXhg6is-vVFuDQDirMmAKc0XuYw8-Ueo3zW1aJyw04Nuh3oB_f1wkhCCdJgtZuz-yPn42T_J3gJV4tY7ityqXemuDOfJmrpiOE83PNoO9PDA8eMBh3ZSzz/s1600/poster-2017.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjIHdl1z0-s0UadwuooE1w-YqXhg6is-vVFuDQDirMmAKc0XuYw8-Ueo3zW1aJyw04Nuh3oB_f1wkhCCdJgtZuz-yPn42T_J3gJV4tY7ityqXemuDOfJmrpiOE83PNoO9PDA8eMBh3ZSzz/s400/poster-2017.jpg" width="327" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Surga, iya surga!!</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan ngaku pecinta buku kalau belum tahu yang satu ini. Big Bad Wolf Books Indonesia. Ini kali ketiga, bazaar buku terbesar di Asia Tenggara ini hadir di Indonesia. Bagaimana bukan surga, lets count, event ini menyediakan lebih dari 5 juta buku dari berbagai genre dengan menyasar semua kalangan usia, plus sale 60 - 80 % untuk setiap item buku, selama 24 jam sehari tanpa nonstop mulai tanggal 21 April kemarin sampai dengan 2 Mei besok. Renyaah. #lebay ^^ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun ini, euforia BBW sepertinya mampir lebih cepat. Kekuatan sosial media. Sejak maret, website resmi BBW Books sudah <i>"sounding"</i> ke followersnya. Saya termasuk yang ikutan fight ngejar VIP ticket, biar leluasa hunting buku sebelum bazaar resmi dibuka. Saya pribadi tahu tentang event ini, baru tahun kemarin. Ketika BBW Books Indonesia hadir di Surabaya. Itupun dari report sejumlah blogger yang kebetulan kebagian VIP tiket. BBW memang selalu menawarkan VIP tiket kepada khalayak, termasuk blogger/ vlogger, dengan syarat dan ketentuan masing-masing. Saya sebenarnya juga kebagian tiket VIP untuk blogger, hanya saja telat nyadar, telat ngecek email dan well terlewatkan. Alhamdulillahnya kakak perempuan saya yang kebetulan berdomisili disana juga kebagian tiket VIP, entah lewat jalur mana. Mungkin via quiz yang juga dilakukan BBW Books setiap harinya.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8On5SwykKhWrZFOggG4mwjEnysmAq4kssniAUJ3ZYLbI-2TdofGEAbRMinNove873xHFrX6fxlhi9LRF0Zp2k_BvEPLd7h6toxyUho18PlxsLAuvlG_ejlFXiTgtUh6HliUC90P9oq01Q/s1600/PicsArt_04-24-12.39.27.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8On5SwykKhWrZFOggG4mwjEnysmAq4kssniAUJ3ZYLbI-2TdofGEAbRMinNove873xHFrX6fxlhi9LRF0Zp2k_BvEPLd7h6toxyUho18PlxsLAuvlG_ejlFXiTgtUh6HliUC90P9oq01Q/s400/PicsArt_04-24-12.39.27.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Khanza dan VIP Ticket.<br />
Mukanya disensor, request keras dari mamake yang parno sama elegi anak dan jekardah. </td></tr>
</tbody></table>
<br />Secara fisik, saya memang tidak hadir langsung disana. Hanya saja di bazaar kali ini, kakak menerima jasa titip buku BBW Books. Tahu adik-adiknya juga punya list buku-buku incaran yang naudzubillah, jadilah adik-adiknya diberdayakan sebagai admin khusus yang mencatat orderan customer saat live report. Yah, hitung-hitung pengganti jasa titip. Guess what? Even, cuman ngerekap via chat wa. Ternyata antusias buibu yang nitip buku luar biasa sekali, setiap si kakak habis upload foto, berselang beberapa detik muncul, iyes, mauu, keep it. Walhasil buku-buku di list huntingan sendiri, terlupakan.<br />
<br />
Seheboh itukah BBW Books?</div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-LP7GR7B411g/WQC3SjkCZSI/AAAAAAAADtE/MIogCRTlXrkeBX24aSW0Zuh5TZNIC_kWwCLcB/s1600/IMG-20170422-WA0012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="356" src="https://3.bp.blogspot.com/-LP7GR7B411g/WQC3SjkCZSI/AAAAAAAADtE/MIogCRTlXrkeBX24aSW0Zuh5TZNIC_kWwCLcB/s640/IMG-20170422-WA0012.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana BBW Books Indonesia "VIP Days" tanggal 20 April 2017</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicGa2Dfbyb3Qr5ANnPRemJsFGEpANPubBPoZb9Ic0Nk1blaXkjD7SQokBMHsLDtPsmj7usdYEVI-B-eESKVv5avbZhVDCLsWIAkWbQWkqAGJzclXJg4UxVBWzuYRLBMAmaNLkvwWB_mCAU/s1600/IMG-20170423-WA0059.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicGa2Dfbyb3Qr5ANnPRemJsFGEpANPubBPoZb9Ic0Nk1blaXkjD7SQokBMHsLDtPsmj7usdYEVI-B-eESKVv5avbZhVDCLsWIAkWbQWkqAGJzclXJg4UxVBWzuYRLBMAmaNLkvwWB_mCAU/s640/IMG-20170423-WA0059.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana BBW Books Indonesia tanggal 24 April 2017, pukul 00.17 WIB</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Silahkan bandingkan sendiri kedua foto di atas. "VIP Days", kata kakak memang lebih leluasa, tidak perlu desak-desakan, cuman pas antri.. panjang dan lama. Ditambah drama kecolongan 1 troly buku-buku titipan customer saat pergi shalat. Kasihan, padahal sudah capek2 mutar dan cari. Wajar saja antrian panjang, hampir semua pengunjung VIP days adalah mereka yang belanjanya ber-troli-troli.<br />
<br />
Setelah drama pergi - tidak - pergi - tidak - pergi, akhirnya Minggu malam tanggal 23 April, si Kakak maen lagi. Demi melunaskan titipan buku, dua orang adik yang terlupakan saat sesi jastip. Pikirnya kali ini, nda bakal selelah antrian "VIP Days", ternyata ulalaaa.. Sami mawon. Ramai.<br />
<br />
Di kali kedua, list buku-buku yang dicari memang tidak sebanyak saat hari pertama, customernya pun hanya saya dan si adik. Tapiii.. justru karena cuman dua customer, jadinya titipan pun membengkak. Si kakak yang berangkat jam 11 malam, landed savely 00.17 WIB, malah keliling-keliling dan live report buku-buku ketjeh yang tertangkap mata, tembus pagi. Subhanallaaaah... Yang dari awal sudah haqqul yakin, list hunting-an hanya buku-buku food combining dan buku-buku brainstorming. Yang tadinya sudah nitip sama kawan yang maen ke BBW pas minggu pagi, eh nambah lagi dan lagi. Titipan saya memang total cuman 12 biji dari kakak dan dari arya tapi suwer gaji bulan depan goyang juga lah nih. Ulalaaa..</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibJ-ZuUGAvH1xsDFkrFxv1s8bvHQZixMrVO5GgZMxkAvfQ7Nun_2MvQekPDtvW03ZxoSNlRb0WkPBnEWGN2ZvtbtbRmbUolyaAxpwaq97-UFfxMXjFY_2srPVm1n8tmSVw_ji4ntBHn7mu/s1600/PicsArt_04-26-10.39.44.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibJ-ZuUGAvH1xsDFkrFxv1s8bvHQZixMrVO5GgZMxkAvfQ7Nun_2MvQekPDtvW03ZxoSNlRb0WkPBnEWGN2ZvtbtbRmbUolyaAxpwaq97-UFfxMXjFY_2srPVm1n8tmSVw_ji4ntBHn7mu/s640/PicsArt_04-26-10.39.44.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ok Fix. Sampai Januari 2018 tidak boleh belanja buku.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Hebohnya BBW apakah berbanding lurus dengan minat baca bangsa ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
Entahlah. Yang pasti dari versi UNESCO tahun 2016 kemarin, dari 61 negara yang disurvei, Indonesia masih berada di posisi kedua terendah, urutan ke - 60. Terdengar miris, padahal "baca" adalah gerbangnya ilmu, informasi dan kemajuan mengekor di belakangnya. "Iqra". Sampai kadang-kadang kalau ketemu orang yang bawaannya suka marah atau uring-uringan, yang pertama kali kepikiran pastilah, kapan terakhir baca buku yah bapak ibu ini? Entah kenapa saya menganggap buku sebagai "healing item".<br />
<br />
Tetiba ingat dulu jaman bocah, ibu selalu mencekoki kami dengan "majalah bobo" dan kadang kala dengan "sahabat pena". Suntikan pertama sukses, jadilah putra putrinya doyan buku. Mulai mandiri mencari ke perpustakaan, hingga mampu memilih dan memiliki bacaan sendiri. Hingga saat ini. Ah, skip.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
2 Mei masih jauh, masih ada beberapa hari hingga BBW Books kelar, yang minat silahkan berkunjung langsung kesana, temukan serigala dalam diri kamu yang haus buku. Jangan lupa, pastikan menggunakan alas kaki yang nyaman plus bawaan yang simple. Yang pengen stalking dulu juga boleh. Link stalkingnya ada disini :</div>
<br />
<a href="https://www.bigbadwolfbooks.com/id/" target="_blank">Official Big Bad Wolf Books Indonesia</a><br />
<a href="https://www.facebook.com/bbwbooksindonesia/" target="_blank">Facebook BBW Books Indonesia</a><br />
<a href="https://www.instagram.com/bbwbooks_id/" target="_blank">Instagram BBW Books Indonesia</a><br />
<a href="https://twitter.com/bbwbooks_id" target="_blank">Twitter BBW Books Indonesia</a><br />
<br />
Selamat hari buku sedunia, fellas..<br />
<br />
#postinganyangtertunda<br />
#belumsempattidurbalasdendam<br />
#dipostingsetelahcurhatanombroyangpanjangkalilebarkalitinggi<br />
#intermezoAsriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-54368554286170300332017-03-17T18:09:00.001+08:002017-09-17T11:11:13.212+08:00Sewindu <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-YypIO40DrO4/WMtYKjYoZII/AAAAAAAADqw/ySyKiEIvAuYnR--DzkZQOV5sPgaIvbRHgCLcB/s1600/Sewindu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="475" src="https://2.bp.blogspot.com/-YypIO40DrO4/WMtYKjYoZII/AAAAAAAADqw/ySyKiEIvAuYnR--DzkZQOV5sPgaIvbRHgCLcB/s640/Sewindu.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">#pathdaily Asriani Amir</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>07 Maret 2009 - 07 Maret 2017 (Anniversary PPM STPDN/ IPDN Angk. XVII)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Time flies so fast. Sudah sewindu saja meninggalkan Jatinangor tercinta. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bak ritual setiap tanggal ini timeline pasti full flashback, dari postingan PDUB putih andalan sampai radiculous candid takut ketahuan pengasuh pas nyuri waktu tidur siang, takut ketahuan senior pas bawa makanan ke barak, too much to remember. Renyaaah. :) Bisa dibilang 7 maret selalu sukses membuat ngakak setengah mampus mengingat masa lalu. Selalu sukses memanggil ingatan suka dan duka dalam paket lengkap. Iyah, kampus merah putih adalah gunungan cerita yang tidak bisa terkhatamkan dalam semalam.<br />
<br />
Bagi saya, tahun ini sepertinya berbeda. Entah kenapa lebih nyaman memandangi timeline sembari flashback ke hari pertama mulai bekerja hingga detik ini. Saya bertanya-tanya apa-apa yang telah saya lakukan sejak hari pertama bekerja? Seberapa banyak goals yang ditutup buku dengan predikat memuaskan - sangat memuaskan atau justru dengan title kurang - cukup. Sudah cukup tepatkah pola kerja saya menghadapi setiap masalah ataupun orang-orang diluar sana, kepada atasan juga bawahan. Saya bertanya-tanya seberapa banyak yang berjalan sesuai target dan ekspektasi saya? Seberapa banyak masyarakat yang puas ataupun tersakiti dari setiap kebijakan ataupun kebijaksanaan yang harus saya pilih? Seberapa banyak saya bisa belajar dari setiap episode yang melintas?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvteNcv1kirzj6jioBtaJLCQvgSkdIrsOz9vXMQNVuA0LVM8-VmJjTyc8DW2ByV7Vjlt-Qv05kssztJgVrXWnbp_ZSasf6Ki0dByEv9Zey1e2jlW1cBdI-MuzIFW8Ut4Xx8NmgQPKe8Ka/s1600/PicsArt_03-17-05.59.48.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvteNcv1kirzj6jioBtaJLCQvgSkdIrsOz9vXMQNVuA0LVM8-VmJjTyc8DW2ByV7Vjlt-Qv05kssztJgVrXWnbp_ZSasf6Ki0dByEv9Zey1e2jlW1cBdI-MuzIFW8Ut4Xx8NmgQPKe8Ka/s640/PicsArt_03-17-05.59.48.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Ah, saya butuh banyak belajar. Semoga Tuhan selalu memberikan petunjuk terbaik-Nya, agar senantiasa amanah.<br />
<br />
#hanamasa<br />
#curhatcolongan<br />
#nambahnambahpostblog<br />
#postinganyangtertunda</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-52875777987304099742017-02-25T16:55:00.001+08:002017-02-26T19:59:40.046+08:00Self Healing Program dengan Smoothie<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sepertinya semua akan setuju bila dikatakan bahwa kesehatan adalah prioritas utama yang paling sering terlupakan. Menjaganya tidak se-awas mengejar deadline pekerjaan. Persoalan asupan makanan misalnya. Banyak dari kita, orientasi dasarnya hanya makan untuk kenyang, bukan seberapa tepat pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Termasuk saya. Sejak lepas pendidikan kedinasan, praktis pola makan saya berantakan. Dari yang jam makan dan asupan makanan teratur sesuai jadwal juga tepat sesuai porsinya, bergeser menjadi serampangan, tidak teratur, tanpa sama sekali memperhatikan kandungan dalam bahan makanan yang dikonsumsi. Semua jenis makanan halal yang ada di depan mata, asal bukan ikan air tawar dan beberapa jenis jamur tertentu, pasti di-<i>embat</i>. Cinta mati pada seafood, makanan pedas, gorengan dan cemilan lainnya. :)<br />
<br />
Lucunya meski pola makannya serampangan dan pemakan segala, berat badan susah naik. Spesies ectomorph kata orang, yang katanya even makannya naudzubillah, badannya segitu-gitu saja. Dan bagian paling tidak nyamannya, maag masih tidak kompromi dan alergi mulai menetap. Mengonsumsi sedikit saja ayam negeri ataupun makanan yang mengandung telur, tubuh langsung bereaksi, muka gatal-gatal dan memerah. Surely uncomfortable. Bagi pecinta wisata kuliner, alergi makanan yang semakin intens benar-benar mimpi buruk. Positifnya, gegara alergi setidaknya keinginan saya untuk memperbaiki pola makan mulai muncul. Mulailah saya menengok smoothie.<br />
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://1.bp.blogspot.com/-vJSpEAi8KTk/WKVIxO4sbHI/AAAAAAAADoA/3Xx9PMABqpMKfr44L_N_WIv6WXf2OdpOwCLcB/s1600/PicsArt_02-16-02.33.48%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-vJSpEAi8KTk/WKVIxO4sbHI/AAAAAAAADoA/3Xx9PMABqpMKfr44L_N_WIv6WXf2OdpOwCLcB/s400/PicsArt_02-16-02.33.48%255B1%255D.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 12.8px;">My very first smoothie.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mungkin ada yang bertanya-tanya, lalu kenapa harus smoothie? </b><br />
Keputusan mulai mengonsumsi smoothie sebenarnya bermula dari curhat colongan tentang alergi yang tak kunjung almarhum sama si "mamak kucing", ujung-ujungnya dikasi contekan buat obrak-abrik website<span style="text-align: start;"> </span><a href="http://www.fullyraw.com/" style="text-align: start;" target="_blank">Kristina Carrillo</a>, gadis muda yang dinyatakan sembuh dari penyakit hiperglukemia atau diabetes setelah mengubah pola makannya secara ekstrim, dengan hanya mengonsumsi buah dan sayuran mentah. Wow. Bukan berarti saya juga tertarik migrasi pola makan seperti Kristina, seafood itu surgaaa booo.. Saya lebih prefer ke healing power dengan memaksimalkan manfaat buah dan sayur. Rupanya hal ini sejalan dengan pandangan Hiromi Sinya, MD, salah seorang guru besar kedokteran Albert Einstein Collage of Medical yang juga spesialis endoskopi gastrointestinal (lambung dan usus). Dalam bukunya "The Miracle of enzyme", beliau menyebutkan :</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
"Seseorang yang sehat memiliki karakteristik lambung dan usus yang baik sementara karakteristik seseorang yang tidak sehat biasanya buruk. Nyata terlihat bahwa menjaga karakteristik lambung dan usus dengan baik berhubungan langsung dengan menjaga kesehatan seseorang secara keseluruhan"</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Tubuh tergantung pada penyerapan makanan dan air pada sistem pencernaan. Jika kualitas makanan dan airnya buruk, sistem pencernaan kitalah yang menderita pertama kali. Tidak peduli betapapun buruknya bahan-bahan penyusun itu, sel-sel hanya dapat menggunakan bahan-bahan yang dikirimkan tersebut untuk membentuk sel-sel baru. Bisa dibayangkan, jika bahannya saja sehat, tentu saja healing powernya akan lebih maksimal. Jadi sangat tepat bahwa kualitas makanan dan minuman menentukan kesehatan seluruh tubuh.<br />
<br />
Buku yang sama menyebutkan bahwa selain pola makan, pola hidup juga menentukan kualitas kesehatan seseorang. Hal-hal seperti makanan, air, olahraga, tidur, dan stres. Kelima hal tersebut adalah penentu utama kondisi asam dalam tubuh. Kena lagi saya, pola makan serampangan, olahraganya nol, manusia nocturnal yang sering terjebak insomnia dan mungkin juga stres. Melumat lembar demi lembar buku dr Sinya, sukses memunculkan asumsi bahwa alergi saya mulai menetap berkaitan dengan kondisi tubuh yang cenderung asam. Saya tetiba merasa bersalah pada mamak kucing yang sudah jauh-jauh hari menghadiahkan buku bagus tetapi dibiarkan tanpa dikhatamkan.<br />
<br />
Dari asumsi awal, membuat saya semakin penasaran dan mulai intens membaca-baca literatur termasuk artikel-artikel random di mesin pencari google. Lampu hijau pertama, ternyata kondisi tubuh yang asam bisa diseimbangkan dengan memenuhi kebutuhan kalsium tubuh. Dan voila fellas, ternyata kalsium dalam jumlah besar juga bisa diperoleh dari buah dan sayur, bayam dan seledri misalnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha-LLsYzHBIMfz66mBkM_3fb8In6FkahiCszwcPvMam2SzSoGSmGNPFaIIl2z_lTDkOs1YP1m55L1VLQKM4tqthyphenhyphenhly8uATpgNBSTh6r0-PCzem9MTNQyM9wLPXwxzOIFhumfDkKk7Le2e/s1600/buah-yang-mengandung-kalsium-300x222.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha-LLsYzHBIMfz66mBkM_3fb8In6FkahiCszwcPvMam2SzSoGSmGNPFaIIl2z_lTDkOs1YP1m55L1VLQKM4tqthyphenhyphenhly8uATpgNBSTh6r0-PCzem9MTNQyM9wLPXwxzOIFhumfDkKk7Le2e/s1600/buah-yang-mengandung-kalsium-300x222.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/15-buah-yang-mengandung-kalsium-tinggi" target="_blank">Pict Source</a></div>
<br />
<b>Lalu kenapa harus smoothie?</b><br />
Sebenarnya tidak ada alasan khusus, bila yang dipertanyakan adalah takaran vitaminnya, maka jawabnya jus dan smoothie sama saja, yang membedakan adalah kandungan serat. Jus yang tidak berampas tentu saja rendah kandungan seratnya, berbeda dengan smoothie, kandungan seratnya lebih banyak sebab semua bagian buah dan sayur dikonsumsi. Memilih smoothie, bisa jadi karena alasan kepraktisan. Buah merangsang pembuangan racun dan asam dalam tubuh, sedangkan sayuran menenangkan saraf yang letih dan membuang racun. Jadi manfaat buah dan sayur dapat diperoleh dalam sekali blend dan konsumsi. Lagi pula, tekstur halus setelah blend membuat penyerapan lebih maksimal.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-6MLvsbf2XoY/WKpeJ0QTJQI/AAAAAAAADok/WvkV3NhgLSYWkY875quosaTdlaeNoIYnQCLcB/s1600/20170216_063727.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://4.bp.blogspot.com/-6MLvsbf2XoY/WKpeJ0QTJQI/AAAAAAAADok/WvkV3NhgLSYWkY875quosaTdlaeNoIYnQCLcB/s640/20170216_063727.jpg" width="480" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Apel + Pisang + Bunga kol + Tomat + jeruk nipis</div>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Beberapa catatan umum dari kebiasaan nge-smoothie beberapa waktu belakangan, saya rangkum disini :</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Smoothie yang baik adalah "Green smoothie", artinya campuran antara sayuran dan buah dengan perbandingan 3 : 2, 60% sayuran dan 40% buah. Bagi pemula sebaiknya perlahan-lahan saja, 60% buah dan 40% sayur, lalu 50 : 50 dan porsi yang tepat setelahnya. Setidaknya ada rentang waktu untuk membiasakan diri dengan bau langu dari sayuran. Hal ini perlu menjadi perhatian, jangan sampai niat mencicipi pola hidup sehat direm mendadak gegara ampun duluan dengan sayuran dan buahnya. </li>
<li style="text-align: justify;">Smoothie sebaiknya dikonsumsi "pure" atau tanpa tambahan gula, semacam "clean eating". Bila ingin manis, bisa diganti dengan madu atau kurma. Untuk lidah saya, sepertinya lebih bisa berdamai dengan kurma. Madu feelnya rada aneh apalagi setelah bercampur sayuran.</li>
<li style="text-align: justify;">Beberapa sayuran yang mengandung kalsium seperti brokoli, bunga kol dan sepupu-sepupunya juga mengandung oksalat yang tinggi. Oksalat ini kadang tidak cocok dengan penderita maag, solusinya kadar oksalat bisa diturunkan melalui peningkatan suhu. Jadi untuk sayuran jenis tersebut, biasanya saya masak/ kukus dulu dan dibekukan. Pas butuh tinggal comot dan blend.</li>
<li style="text-align: justify;">Smoothie setelah diblend harus langsung dikonsumsi, untuk menghindari oksidasi. Percuma sudah nge-blend kalau zat-zat penting didalamnya sudah teroksidasi.</li>
<li style="text-align: justify;">Smoothie tetap harus dikunyah sebelum ditelan, agar ptialin dalam rongga mulut tetap bekerja. Dan jangan lupa kebutuhan air setiap harinya, mengonsumsi smoothie tanpa memperhatikan kebutuhan air untuk tubuh, malah bisa berakibat simbelit. Sebab serat butuh air untuk bisa diserap sempurna oleh lambung.</li>
<li style="text-align: justify;">Bagi saya yang lagi fight dengan maag, smoothie membantu perut "lebih siap" dijejali makanan selanjutnya. Kalau biasanya bangun pagi rutin minum teh, perlahan kebiasaan tersebut tersubsitusi dengan smoothie. Smoothie lebih efektif dikonsumsi saat perut kosong di pagi hari.</li>
<li style="text-align: justify;">Hati-hati saat menambahkan rambutan sebagai resep smoothie. Rambutan yang baik untuk smoothie adalah yang masaknya pas, means kadar air dalam buahnya masih bagus. Rambutan yang terlalu masak mengandung alkohol yang tidak baik untuk maag, ditandai dengan kulit buah berwarna merah kehitaman dengan air buah yang banyak. </li>
<li style="text-align: justify;">Smoothie bukan pengganti makanan. Beberapa orang salah menyangka saya rajin smoothie karena diet pengen kurus. Big No. Target bb ideal saya di 53 - 55 kg, sampai sekarang malah masih fight, masih butuh 6 - 8 kg untuk kesana. Tapi katanya smoothie memang bisa juga untuk menurunkan berat badan. Caranya cukup mengganti apel biasa dengan apel hijau. Selama mengonsumsi smoothie, alhamdulillah kebiasaan makan saya masih naudzubillah. ^^ Hanya saja pelumas mesin penggiling di lambung saya sudah aman jadi perut bisa lebih berdamai dengan makanan apapun. Badan bawaannya segar. Next resolution, belajar food combaining.</li>
</ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-Yop-MB2ZvgY/WKpYAfq2UOI/AAAAAAAADoQ/qKYntDpzPLYmJgm6G2MfLypainZd0yACgCLcB/s1600/PicsArt_02-16-10.40.16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://3.bp.blogspot.com/-Yop-MB2ZvgY/WKpYAfq2UOI/AAAAAAAADoQ/qKYntDpzPLYmJgm6G2MfLypainZd0yACgCLcB/s640/PicsArt_02-16-10.40.16.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS15klxFO1pIls4AmN49VhE2IRKbgZZRo-8ZSEv8iq8WFWn4l-GBnwaOuFFvSMi_czDOxFsS6rv12AwQgZwmQswaCdgJ7gAeAB0sXCpgVgsW7Tzo22O22HXkPq73NRpi-AGEbDCzQRPmw_/s1600/PicsArt_02-25-05.14.39.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS15klxFO1pIls4AmN49VhE2IRKbgZZRo-8ZSEv8iq8WFWn4l-GBnwaOuFFvSMi_czDOxFsS6rv12AwQgZwmQswaCdgJ7gAeAB0sXCpgVgsW7Tzo22O22HXkPq73NRpi-AGEbDCzQRPmw_/s640/PicsArt_02-25-05.14.39.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-eZd10dHcCKs/WKpYLvanBTI/AAAAAAAADoU/VUcpsyifhioFCSm_Ug8ijC1lJD4OmTRMQCLcB/s1600/PicsArt_02-16-10.41.29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="https://1.bp.blogspot.com/-eZd10dHcCKs/WKpYLvanBTI/AAAAAAAADoU/VUcpsyifhioFCSm_Ug8ijC1lJD4OmTRMQCLcB/s640/PicsArt_02-16-10.41.29.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Beberapa "Morning Socking Smoothie Bomb" yang sempat saya coba.</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya saya tidak berani mengatakan kalau beberapa resep smoothie diatas sudah tepat. Pernah sekali saya mencoba resep "sebelah kanan bawah", tepat ketika insomnia saya kumat, tidur cuman sejam lepas subuh. Bangun-bangun langsung nge-blend sirsak, rambutan, bayam, dan seledri. Tahu-tahunya di kantor bawaannya super lemas, padahal biasanya saya masih bisa ON asal sempat tidur sedikit saja. Entah karena pengaruh insomnia atau salah resep smoothie, tapi sirsak memang efektif menurunkan tekanan darah. Gegara pengalaman tempo hari hari, saya mulai berhati-hati mencampur buah. Malah sempat mengonsumsi "plain smoothie", 1 jenis saja, wortel misalnya. Untuk ramuan andalan, saya masih betah di apel + buah naga + bayam + seledri + jeruk nipis. </div>
<br />
<b>Last but not a least</b><br />
Berikut beberapa resep smoothie yang katanya "worth it" menurut mbah google :</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
3 Tangkai Kangkung + 4 Tangkai Selada + 1 Genggam Bayam + 1/2 Buah Lemon + 2 Apel</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
1 Cup kangkung + 1 Cup bayam + 1/2 Cup Nanas + 2 Apel + Daun Mint</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Mangga + Pokchoy + Jeruk Nipis + Air Mineral</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
1/2 Pokchoy + 1 Mentimun + 1 Apel + 2 batang Seledri + Lemon + 1 cm Jahe</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
1 Lemon + 2 Apel + 1 cm Jahe + 6 Batang Seledri + 1 Mentimun + 2 Genggam Bayam</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br />
Untuk saat ini, hampir setiap pagi saya nge-smoothie. Sesekali ketika buru-buru atau stok buah dan sayur sedang kosong, saya menggantinya dengan nutrishake. Kandungannya kaya protein, omega 3 dan 6, dan juga tinggi serat. Bolehlah sebagai pengganti smoothie.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhioDL8fFSlXYkoLF2W39xNEqM9MLVrsQ2TUJ61jkI9N02fDSckg-5WsKCEYJA4LGQj1O7YEeDhRCQyTzpXE1xBOhL86638fyRdOUkgYx9lCW8hno4oP81x5XcNWNtUkFRPkx4eNpl0qQFE/s1600/PicsArt_02-25-05.07.29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhioDL8fFSlXYkoLF2W39xNEqM9MLVrsQ2TUJ61jkI9N02fDSckg-5WsKCEYJA4LGQj1O7YEeDhRCQyTzpXE1xBOhL86638fyRdOUkgYx9lCW8hno4oP81x5XcNWNtUkFRPkx4eNpl0qQFE/s400/PicsArt_02-25-05.07.29.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Semoga saja kebiasaan positif semacam ini bisa menetap. Dan well, saya berharap ada kawan dari background gizi yang tersesat dan berkenan meluruskan catatan-catatan saya di post ini. </div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
<br />
#hanamasa<br />
#bumiaccilong<br />
#selfhealingprogramAsriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-6191786021694895422017-01-22T02:03:00.001+08:002017-01-24T00:38:48.463+08:00Goyang Lidah dengan Cakalang Suwir Level 20<div style="text-align: justify;">
Weekend selalu jadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk semua, termasuk "Robo Sapiens" nyang ini. Bagi saya, sabtu biasanya jadi hari "membabu sedunia". Sepagian bersih-bersih, nyuci pakaian, geser furnitur kamar kalo lagi bosan, atau bongkar lipat isi lemari. Iyaah, kadang saya kasihan lihat pakaian kelamaan dikandangkan di lemari. Mereka juga berhak untuk bernafas. #eh. Nah, minggunya baru hari malas sedunia. #badhabit</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum sesi kucek-kucek, biasanya saya ngais-ngais dapur, cari amunisi buat nyuci. Maklum saya nyucinya manual, pake tangan. Entah kenapa, rasanya tidak puas dengan hasil cucian mesin cuci. Lebih suka kucek-kucek, sikat-sikat, pake mesin untuk "spin" doang. Biar pakaiannya tidak kelamaan di jemuran. Pas ngais-ngais ternyata masih ada sisa ikan cakalang masak kuah yang dibawa bapak dari bulukumba. Mikir sejenak, bagusnya ikannya diolah pagemana biar ngences makannya. Weis, iseng nyoba bikin resep jejadian. Kayaknya sudah agak lama saya hiatus belagak chef di blog ini. Dan tattaaaadaaa...<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6UxxLL9_zdGvhmmNlb__TvDWhhghmyxnVXeKkuZll8gBNK_W-q8DdS8svD768Til4kwLbpFfjToR1HLdkM4peGgJC1-HIcMHw8MsIMD4B8wMKHSbKjuJRHMDXCQLHPjhyhdZ_TBAX7hjb/s1600/20170121_104902-01-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6UxxLL9_zdGvhmmNlb__TvDWhhghmyxnVXeKkuZll8gBNK_W-q8DdS8svD768Til4kwLbpFfjToR1HLdkM4peGgJC1-HIcMHw8MsIMD4B8wMKHSbKjuJRHMDXCQLHPjhyhdZ_TBAX7hjb/s640/20170121_104902-01-01.jpeg" width="640" /></a></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Bahan :</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Ikan cakalang rebus/kukus</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Bumbu:</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Bawang merah</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Bawang putih</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Cabe rawit</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Lombok besar</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Daun bawang</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Jeruk nipis (peras)</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Garam</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Penyedap</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Minyak goreng</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Bawang goreng</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
(Sepertinya akan lebih enak bila ditambahkan serei dan jahe, tapi berhubung isi kulkas di penghujung minggu sudah sekarat, jadi saya skip)<br />
<br />
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-XgCF7ruGzXM/WIOcloWBIgI/AAAAAAAADk8/DdN1LFO9zMERFlvU5MNGY77--kx6Dp5YwCLcB/s1600/20170121_095955-01-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-XgCF7ruGzXM/WIOcloWBIgI/AAAAAAAADk8/DdN1LFO9zMERFlvU5MNGY77--kx6Dp5YwCLcB/s400/20170121_095955-01-01.jpeg" width="400" /></a></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
Cara membuat:</div>
<div>
- Bersihkan ikan cakalang yang sudah dimasak dari tulang, suwir kasar, lalu siram dengan perasan air jeruk nipis. Campur dengan sendok, sisihkan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
-Haluskan bumbu, tambah garam sekucupnya, tumis hingga harum. (Kalau pakai serei, cukup dikeprek dan tumis bersama bumbu halus. Kalau pakai jahe, haluskan bersama bumbu yang lain)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-6cNjd5XPJVM/WIOfdMYIEII/AAAAAAAADlI/xFPAAylR9Hwqv7tO0HrCmRIzUt-ObHWggCLcB/s1600/PicsArt_01-22-12.43.05-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="300" src="https://3.bp.blogspot.com/-6cNjd5XPJVM/WIOfdMYIEII/AAAAAAAADlI/xFPAAylR9Hwqv7tO0HrCmRIzUt-ObHWggCLcB/s400/PicsArt_01-22-12.43.05-01.jpeg" width="400" /></a></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
- Setelah harum, masukkan suwiran ikan cakalang, tumis hingga benar-benar kering. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
- Terakhir masukkan irisan daun bawang dan bawang goreng. Selesai.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-FBAw3Sv_kWo/WIQcHYXsccI/AAAAAAAADmA/nCxlPGqDAAgQFEqNfPmlP0h-iJvCrffxQCLcB/s1600/20170122_083347-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://2.bp.blogspot.com/-FBAw3Sv_kWo/WIQcHYXsccI/AAAAAAAADmA/nCxlPGqDAAgQFEqNfPmlP0h-iJvCrffxQCLcB/s640/20170122_083347-01.jpeg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mengganti daun bawang dengan kucai ternyata tidak kalah endess,,<br />
Enyaaakk. </td></tr>
</tbody></table>
<div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaqVucfvlVe0VmnBwmbEFRCTP7tCusybjloV7jVHqdj5r3deqoyRdfEm92RapPik4UuPQerZSdMzqr-mOGvkAO_g05tQSZGLwkVkm0dxsLKSo3VJfdNdmqf9-TvT6VEKOtPhFtJJmHzJXS/s1600/PicsArt_01-24-12.31.51-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaqVucfvlVe0VmnBwmbEFRCTP7tCusybjloV7jVHqdj5r3deqoyRdfEm92RapPik4UuPQerZSdMzqr-mOGvkAO_g05tQSZGLwkVkm0dxsLKSo3VJfdNdmqf9-TvT6VEKOtPhFtJJmHzJXS/s640/PicsArt_01-24-12.31.51-01.jpeg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dicampur nasi bak nasi goreng juga worth it lah.<br />Enyaaaakk.. </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Simpel dan sukses bikin lidah bergoyang. ^^<br />
Resep jejadian nyang ini, sukses bikin perut begah, kekenyangan.<br />
Alhamdulillah.</div>
<div>
<br /></div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-86402903884735993912017-01-13T20:36:00.000+08:002017-01-20T09:04:20.399+08:00Sebuah Perjalanan #VisitJogja<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-0NQlSDlP3ZQ/WHPGJ4sNOPI/AAAAAAAADeo/pHI8R7CL510rhDb5FEL9s3e_W2mrBtXlwCLcB/s1600/20161225_085304-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://2.bp.blogspot.com/-0NQlSDlP3ZQ/WHPGJ4sNOPI/AAAAAAAADeo/pHI8R7CL510rhDb5FEL9s3e_W2mrBtXlwCLcB/s640/20161225_085304-01.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
"Waktu tidak bisa dimiliki tapi bisa digunakan, tidak bisa disimpan tapi bisa dihabiskan."<span id="goog_1766807936"></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia itu ibaratnya perangkat lunak, dibangun dari jutaan sel dengan masa berlaku tertentu. Mother boardnya di kepala, pada setangkup daging lunak bernama otak. Supaya performanya tetap bugar, tentu saja butuh defrag ataupun maintenance secara berkala, demi mengurangi error dan membasmi cache yang menumpuk. Anggap saja proses maintenance itu sebagai vaksinasi, menyuntikkan formula positif dan suplemen yang tepat agar motor bekerja dengan baik.<br />
<br />
<b>Pertanyaannya : apa kabar suplemen jiwa? Sudah men-charge mindset untuk pencapaian-pencapaian positif tahun ini?</b><br />
<br />
Dikuasai homunculus, di suatu pagi manusia yang ini menemukan dirinya sendiri tertelan random dan spontanitas, hanya karena tersesat di salah satu website yang menyuguhkan view yang mampu memanggil "feeling peacefully". Tanpa planning muluk-muluk perempuan ini langsung meluncur dan membereskan transaksi di salah satu penyedia layanan tiket online untuk perjalanan esok hari. Mungkin benar, terlalu banyak "cache" di sekian waktu belakangan punya kaitan erat dengan mekanisme penyelamatan/ perlindungan diri seseorang. Mungkin tidak bagi semua, beberapa orang mungkin bisa berdamai dengan suntuk, hidup dari cadangan semangat setiap harinya lalu me-recharge passion di sela-selanya. Bagi perempuan ini tidak. Suntuk adalah elemen kontraproduktif yang harus diberanguskan. Semacam alarm, pada suatu titik ambang batas, tombol maintenance otomatis teraktifasi untuk menyelamatkan "kewarasan".<br />
<br />
Kadang saya suka menjuluki diri sebagai "Robo Sapiens", semacam satir untuk homo sapiens yang rutin dilumat jadualisasi. Terbangun di pagi hari untuk rutinitas yang itu-itu saja, sekedar melunaskan waktu sesuai jatahnya, kapan kerja, kapan ishoma, lalu kerja lagi, pulang, tidur, dst. Feel like i'm robot - manusia pabrikan. Terasa kosong, hambar. S<span style="text-align: start;">eolah-olah ada yang hilang, ada yang tidak lengkap, yang seharusnya disana tapi tidak ada. Padahal engkau masih hidup dengan passion yang sama, ide-ide dan tubuh yang sama. </span><span style="text-align: start;">Untuk saya saat "scene itu" hinggap, artinya sama dengan alarm kulminasi saya butuh "melarikan diri" dari rutinitas. Butuh "hilang".<br />
<br />
Jogja ternyata pilihan yang tepat, saya kepalang jatuh cinta dengan suasananya.</span><br />
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB70I5bu_P7zjtXKcgNLsGWyY6NzqvRkBtkzgWd_OqhYW6xQMxbYpMF1ld-W1aovamkjLxdyOErXulBOjLP9_PBSzWYj7hwNCq0D56RhZcxNLrbDwomP3IeuJ8YCw-bwD6sh2dzZHa21Dz/s1600/20161224_202218.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB70I5bu_P7zjtXKcgNLsGWyY6NzqvRkBtkzgWd_OqhYW6xQMxbYpMF1ld-W1aovamkjLxdyOErXulBOjLP9_PBSzWYj7hwNCq0D56RhZcxNLrbDwomP3IeuJ8YCw-bwD6sh2dzZHa21Dz/s640/20161224_202218.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Bukit Bintang, Gunung Kidul, Jogjakarta</span><br />
<span style="font-size: small;">Kelar landed safely, cari makan dan langsung melipir dimaree</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1jyC1sCHXhjfPKAqRJH2hNqk-GnvN_ITunrPBHPDPVNARZg4b-KxPDnuw8QxawxLRUcD-IcjvcwgmHgmqU3KypWuGCQLtkhqaTmplklEdMzjEz4MVLycSVRgLNdV4tPGwzKO86n020pEW/s1600/PICT_20161225_050943.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1jyC1sCHXhjfPKAqRJH2hNqk-GnvN_ITunrPBHPDPVNARZg4b-KxPDnuw8QxawxLRUcD-IcjvcwgmHgmqU3KypWuGCQLtkhqaTmplklEdMzjEz4MVLycSVRgLNdV4tPGwzKO86n020pEW/s640/PICT_20161225_050943.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Puthuk Setumbu, Bukit Manoreh, Borobudur</span><br />
<span style="font-size: small;">Saya rela menukar jam tidur demi menyapa merapi dan merbabu di pagi buta dari tempat ini</span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: start;">Kalau
dipikir-pikir perjalanan kali ini sepertinya agak melankoli, saya lebih
banyak autisnya ketimbang hebringnya, lebih senang memperhatikan
sekitar, alam dan orang-orang di luar sana. Walhasil di 4 hari 4 malam
perjalanan spontanitas, destinasinya tempat-tempat yang butuh tracking.
Lepas landed safely, cari makan dan langsung lanjut ke Bukit Bintang,
Gunung Kidul. Balik ke Blunyah Gede, tidur 2 jam-an dan langsung ke
destinasi selanjutnya. Menukar jam tidur demi menyapa sunrise Merapi dan
Merbabu dari Puthuk Setumbu. Ternyata ada banyak yang juga mengejar
sunrise seperti saya. Di atas benar-benar ramai. Di antara sekian
pengunjung, saya sangat tertarik dengan sepasang kakek nenek yang juga
ada disana. Seolah tak mau kalah dengan yang muda, turut berjubel
menunggu sunrise, menunggu momen tepat untuk cekrek-cekrek. Hati saya
tersenyum. Sedikit penyesalan, saya tidak sempat mengabadikan keduanya.
Manusiawi lah, nyaman kadang membuat kita lupa. So do I.</span><br />
<span style="text-align: start;"><br /></span>
<span style="text-align: start;">Dari Puthuk
Setumbu latah melanjutkan tracking sampai Gereja Ayam, Bukit Rhema.
Lanjut ke Borobudur, hutan pinus Krangilan, Ketep Pass dan kembali
finish di Blunyah Gede. </span><br />
<span style="text-align: start;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-pk_6fQs7vaU/WHg3p0sL1mI/AAAAAAAADiQ/bmO5Ra9SwDwV9dAa3EQ5pTeE5IDUEVgIwCLcB/s1600/20161225_080722.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://4.bp.blogspot.com/-pk_6fQs7vaU/WHg3p0sL1mI/AAAAAAAADiQ/bmO5Ra9SwDwV9dAa3EQ5pTeE5IDUEVgIwCLcB/s640/20161225_080722.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Borobudur.</span><br />
<span style="font-size: small;">Satu-satunya spot yang bebas dari pikuknya pengunjung</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="text-align: start;"></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="398" src="https://1.bp.blogspot.com/-rPryef37Ars/WHh8TepkPdI/AAAAAAAADjw/QL5KuI_SSkwwt2t5eOEhN9TJUsKq_dX8gCLcB/s400/IMG_20161225_140753%255B1%255D.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Ketika ekspektasi dan realita sejauh timur dan barat, mari ki' manyuuuunnn..</span><br />
<span style="font-size: small;">Krangilan rameeeenyaaa poooll!!</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-rPryef37Ars/WHh8TepkPdI/AAAAAAAADjw/QL5KuI_SSkwwt2t5eOEhN9TJUsKq_dX8gCLcB/s1600/IMG_20161225_140753%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-size: normal;"></span></a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="426" src="https://4.bp.blogspot.com/-Ns2bQHnR82A/WHh7HqAfjPI/AAAAAAAADjg/1edqC9i4HygwmbQIVZYnRsfqkzYgef2sACLcB/s640/PicsArt_01-13-10.25.46%255B1%255D.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Hutan Pinus Krangilan, Magelang</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHTcGQhyBUhBKHIOg0pp8Yju9I4aJTNdgoQxU9vud9fMTLrDZmaSECz7rtlmYW1LjGmifxogi1O6pq2YKYCgLljm6iMsLuW8x4nLPU1MNftIID65qGpnJ7VotCSOtxYym1PE1FaXZKMx-p/s640/IMG_20161225_190222_633.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Ketep Pass</span><br />
<span style="font-size: small;">On the way from Jogjakarta to Krangilang, Magelang</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHTcGQhyBUhBKHIOg0pp8Yju9I4aJTNdgoQxU9vud9fMTLrDZmaSECz7rtlmYW1LjGmifxogi1O6pq2YKYCgLljm6iMsLuW8x4nLPU1MNftIID65qGpnJ7VotCSOtxYym1PE1FaXZKMx-p/s1600/IMG_20161225_190222_633.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-size: normal;"></span></a></span></div>
<span style="text-align: start;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="text-align: start;">
</span><span style="font-size: xx-normal;">Hari kedua tak
jauh beda, tidur 3 jam sebelum berburu sunrise. Destinasi kali ini
Puncak Kebun Buah Mangunan. Sumpah, view di tempat ini Masya Allah luar
biasa. Asri, hijau sejauh mata memandang. Kata adik saya, kalau momennya
pas, lautan awan bisa menutup rapi semua pegunungan di sekitar puncak,
hitungan semeter dari anjungan. Imajinasi saya bertingkah, mungkin
feelnya seperti membuka pintu pesawat dan engkau bebas bermain,
bercengkrama, dan bersembunyi di balik awan. :) </span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4yH5-LOWVrXfsHTY55RxiTMACwPmZLtXGlHpdYLCCfZDe23Gfr-MBVbB9ZkqOlfrJ5hGLKvtOHJJNZs2UoM2tCI725WxFRGkgzeJk9Ct-2qHG7_keZdTN09nYIPSnXv01qOlJMorEB90T/s1600/ice_2017-01-04-20-56-04-773.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4yH5-LOWVrXfsHTY55RxiTMACwPmZLtXGlHpdYLCCfZDe23Gfr-MBVbB9ZkqOlfrJ5hGLKvtOHJJNZs2UoM2tCI725WxFRGkgzeJk9Ct-2qHG7_keZdTN09nYIPSnXv01qOlJMorEB90T/s640/ice_2017-01-04-20-56-04-773.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Puncak Kebun Buah Mangunan, Kulonprogo</span><br />
<span style="font-size: small;">Sunrise disini juga Masya Allah luar biasa</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: xx-normal;"></span>
<br />
<div style="font-size: 18px;">
<div style="text-align: justify;">
Tak lama di puncak, kami bergeser ke Hutan Pinus Imogiri. Memang feelnya beda dengan krangilan yang spotnya lebih ke-korea-an, "drakor wanna be" yang viewnya 11-12 dengan nami island di drama "Winter Sonata" dalam versi musim semi. Untuk Imogiri sepertinya lebih cocok sebagai tempat camping atau piknik keluarga. Tak apalah, soonlah kalau ada rejeki main ke Krangilan lagi, tentunya di waktu yang tidak bertepatan dengan hari libur. Sumpaah, rameee. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="font-size: 18px; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-05QiYhPURSU/WHg7dTLyr2I/AAAAAAAADig/EtkRiAx-_dc4p1A4o1EBajb3HAR1b9zXQCLcB/s1600/DSC_2245.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-05QiYhPURSU/WHg7dTLyr2I/AAAAAAAADig/EtkRiAx-_dc4p1A4o1EBajb3HAR1b9zXQCLcB/s640/DSC_2245.JPG" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Hutan Pinus Imogiri, Mangunan</span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
Rencana awal
dari Imogiri langsung ke Hutan Mangrove Kulon Progo, tapi berhubung
"kampung tengah" sudah tidak kompromi, mobil melipir entah kemana. Niat
cari sarapan, ketemu plang Pantai Glagah, pikiran awal, "well, its gonna
good if we have fresh fish for breakfast there", Dan kadang nyasar sama
Tuhan itu dikasi doorprice view yang syantips. Pantai Glagah ternyata
keren, breakwater di tempat itu ketjeh. Katanya Glagah - Congot itu
masih nyambung dengan Parangtritis, mungkin ini alasan ombaknya luar
biasa besar. Beda jauh dengan ombak-ombak di Sulawesi. Saya iseng
berjalan ke arah anjungan, penasaran dengan orang-orang yang sedang
berkerumun disana. Si adik masih autis dengan spot pemecah ombak
disebelah kiri, belum tahu dia, diujung kelokan viewnya lebih luar
biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-cIoH2qd0Qn8/WHPTuNKb-CI/AAAAAAAADfc/9xDAeVuztKkRG8DESpqnwT3MTtoyyeZzgCLcB/s1600/IMG_20161226_162328.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="358" src="https://2.bp.blogspot.com/-cIoH2qd0Qn8/WHPTuNKb-CI/AAAAAAAADfc/9xDAeVuztKkRG8DESpqnwT3MTtoyyeZzgCLcB/s640/IMG_20161226_162328.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Pantai Glagah - Congot, Kulonprogo</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-normal;">Sekitar 20
meter dari hulu anjungan pemecah ombak gantian saya bengong. Awalnya
takjub dengan tingginya ombak, membiarkan percikan-percikan asin air
laut mengenai kulit. Hampir 10 menitan dan akhirnya kabur setelah dapat
surprise ombak paling besar, tiang tinggi berwarna merah di ujung
anjungan bahkan hilang seolah dilumat ombak. Berdiri 20 meter dari ujung
anjungan dan rok saya basah selutut. Syok. Tak lama bapak-bapak polisi
memasang garis polisi, mengamankan lokasi. Ternyata itu alasan kenapa di
posko depan ramai oleh bapak-bapak berseragam coklat. Saya memilih
duduk-duduk di salah satu break water sembari menunggu si adik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-normal;">Tak jauh dari
tempat saya ada seorang gadis kecil sedang asyik bermain dengan ayahnya.
Sumringah memainkan sisa-sisa sapuan ombak besar sebelumnya. Hati saya
tersenyum. Ada hangat disana. Sama ketika menunggu antrian naek kletek
di Kulon Progo, sembari mendengarkan curhatan di bapak penjaga loket
kletek tentang persaingan bisnis antar pemilik pengolah wahana wisata
hutan magrove, mata saya tidak sengaja melihat 3 orang anak kecil, 2
diantaranya laki-laki. Sepertinya ada sesuatu di bawah jembatan yang
menarik perhatian mereka. Ketiganya berjongkok sembari menunjuk-nunjuk
sesuatu di bawah. Heboh. Sampai seorang gadis kecil lainnya (sedikit
lebih besar dari ketiganya) mendekat, sedikit rempong mengimbangi
payung besar yang membuka lebar di tangannya. Sepertinya dia mengajak
ketiga anak lainnya untuk kembali ke bangunan sebelah. Tiga anak kecil
sebelumnya berdiri dan seolah refleks 2 anak lelaki tadi berjalan di
kiri kanan si gadis kecil yang pertama, seakan-akan menahan panasnya
matahari untuk si kecil. Si anak perempuan terkecil tersenyum dan
mengapit lengan kedua anak laki-laki sembari ikut bernaung di bawah
payung si kakak. Betapa menggemaskannya mereka. </span>
</div>
<span style="font-size: xx-normal;"></span>
<span style="font-size: xx-normal;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-dJWj5dojRAc/WHiBIZoFTNI/AAAAAAAADkA/5Uou_01pRrs3UBZIHE6YZCUsWXEb66X3ACLcB/s400/IMG_20170101_213648_200%255B1%255D.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hutan Mangrove, Kulonprogo</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-normal;">Hari ketiga,
berhubung si adik ada kerjaan, walhasil saya mutar-mutarnya sama si
"Mamak Kucing" yang 6 tahun terakhir menetap di Jogja. Kawan yang jaman
SMA sampai sekarang masih persis "Dia", even long time no see. Feelnya
tetap fresh dan renyah bak terakhir ketemu kemarin sore. Si Mamak Kucing
yang masih cinta mati sama kecap, nocturnal, pantangan sama tracking
tapi lucunya selalu menang dari saya kalau maraton di lintasan datar, Si
"AB" super aneh bin ajaib yang percaya si "O" yang ini adalah jajahan
abadinya. Tapi sumpah, saya jatuh cinta berkali-kali dengan kepalanya
yang asyik diajak random talk. Saya percaya dimensi berpikir kami
berseberangan, uniknya entah kenapa itu seperti pahitnya kopi hitam dan
manisnya gula merah yang saling menggenapkan. Bisa ditebak,
pembicaraanpun mekar kemana-mana. Sepertinya suntuk saya banyak menguap
dari pembicaraan ngalor-ngidul dengan manusia yang ini. Mungkin memang
saya sedang rindu dengan perempuan ini, yang mampu me-rumah-kan
pikiran-pikiran saya yang selama ini mengambang.</span><br />
<span style="font-size: xx-normal;"><br /></span>
<br />
<div>
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="480" src="https://3.bp.blogspot.com/-GjXLCj5jvms/WHPSwWMNBVI/AAAAAAAADe8/kkvgSzCZnoYO6ON5NAc93sas4za5oWAFgCLcB/s640/20161227_095302.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pasar Beringharjo</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqLrF2DnaWrSRzOY1tBpQtMhj5Ho8EMQ8RtOjgJaDcuhGtD2_AJM7fD4nej5XQ9qU4g4o9V5DfesuHtLL5-ipBPKaivI121dYjBU8xNLMlksxrYGx7BhaItHXr-nEIxSfshyphenhyphenE4muuAi774/s1600/20161227_142104.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqLrF2DnaWrSRzOY1tBpQtMhj5Ho8EMQ8RtOjgJaDcuhGtD2_AJM7fD4nej5XQ9qU4g4o9V5DfesuHtLL5-ipBPKaivI121dYjBU8xNLMlksxrYGx7BhaItHXr-nEIxSfshyphenhyphenE4muuAi774/s640/20161227_142104.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mirota Batik.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/--UImrVGcLxk/WH2U2vkjVPI/AAAAAAAADks/UHqzV9K5-3gOzxMxrw8q9MSpQSRkJWiQACLcB/s1600/20161227_213309.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://4.bp.blogspot.com/--UImrVGcLxk/WH2U2vkjVPI/AAAAAAAADks/UHqzV9K5-3gOzxMxrw8q9MSpQSRkJWiQACLcB/s640/20161227_213309.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Alun-alun Kidul, Jogjakarta</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kalau dua hari sebelumnya saya banyak autis, maka tidak di hari bersama mamak kucing. Sepagian di Beringharjo, saya sudah mangkal dengan mamang penjual winko babat tradisional. Sedikit mencereweti si mamang sampai dianya bersedia menyerahkan dudukan dagangannya kepada saya. Ternyata winko babat tradisional, rasanya beda jauh dengan winko babat yang biasanya jadi oleh-oleh teman barak kalau pulang cuti. Saya lebih berdamai dengan rasa asin legit di winko babat si mamang. Main ke Beringharjo ternyata tidak bisa tanpa sesi belanja. Meskipun dari awal kedatangan saya sudah memantapkan hati kalau perjalanan kali ini hanya melepas suntuk, freshing dengan berdamai dengan alam, wisata belanja big no, ternyata.. Faktanya, timbangan dompet tetap saja berhasil turun. Hahha.. Pesona batik memang bisa membutakan mata, belum lagi barang-barang lucu lainnya. Ah, saya masih perempuan ternyata. Si mamak kucing saja surprising, "selera kamu ternyata perempuan banget, nek", katanya. Saya tersenyum, sembari mengingat-ingat, apa iya jaman SMA saya se-doif itu. Lol.</div>
<span style="font-size: xx-normal;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYg4S_29qpw3rVxv6wRy7HzZ9n1RG20SaOZnnLaDH6eAxhMpU-bC8v3Yk0qKo0uj0khK4lXc4LXm-nlghoLgjVUxLCAqhyb7CpmkrA6K8YQF3UDjf__tKZPML1lEpFGuaAKUv4FGUzc7xa/s640/DSC_2399.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="360" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Prambanan, Jogjakarta</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-J-9uez9fQoI/WH2R__tU1RI/AAAAAAAADkQ/_Af4JEpnmE0WeAnC3_o5ACcQkXXzG8jhACLcB/s1600/IMG_20161228_142112_639.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="636" src="https://4.bp.blogspot.com/-J-9uez9fQoI/WH2R__tU1RI/AAAAAAAADkQ/_Af4JEpnmE0WeAnC3_o5ACcQkXXzG8jhACLcB/s640/IMG_20161228_142112_639.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Upside Down</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-XoeSjAOFHvI/WH2SdlutbvI/AAAAAAAADkU/MJ2yGDcgGts7TAABb2uZXC2GfC9lqplPACLcB/s1600/IMG_20161228_142317_598.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://4.bp.blogspot.com/-XoeSjAOFHvI/WH2SdlutbvI/AAAAAAAADkU/MJ2yGDcgGts7TAABb2uZXC2GfC9lqplPACLcB/s640/IMG_20161228_142317_598.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Outernya anti gravitasi. What a Lol!</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: xx-normal;">Semua tentang Jogja adalah suasananya, ada ribuan cerita di angkringan yang berjajar rapi tak berujung, tentang bapak sopir taksi yang asik diajak bicara politik indonesia, yang menyimpan racun destinasi wisata menarik di smartphonenya, pada panggilan salah alamat kepada seorang nenek setiap kali memanggil "nek" pada mamak kucing, hangat dari sepasang kakek nenek di Puthuk Setumbuh pagi itu, sumringahnya gadis kecil saat bermain bersama ayahnya, juga kelucuan anak-anak kecil di hutan mangrove kulonprogo, pada si mamak kucing yang berhasil me-rumah-kan pikiran-pikiran saya. Sepertinya ada rindu yang terlunaskan. Terima kasih jogja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-normal;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-normal;"><b>Balik lagi, pertanyaannya : </b></span><br />
<span style="font-size: xx-normal;"><b>Apa kabar suplemen jiwa? Sudah men-charge mindset untuk pencapaian-pencapaian positif tahun ini? </b></span><br />
<span style="font-size: xx-normal;"><br /></span>
<span style="font-size: xx-normal;">Suplemen jiwa mungkin belum sempurna, tapi saya yakin hardisk saya sudah cukup bersih dari cache untuk disesaki folder-folder selanjutnya. Saya menyadari satu hal, banyak hangat yang bisa meluruh di hati bahkan matamu, hanya dengan meluangkan sedikit space di kepalamu untuk hal-hal kecil yang sering terlupakan. Memandang lebih jauh ke orang-orang disekitarmu. Saya bisa tetap menjadi Robo Sapiens, tapi dengan perasaan dan energi yang lebih baik. Kalau kata kawan saya, "Karena kamera terbaik tetap ada di otak dan lensa tercanggih tetap di mata...". Suplemen terbaik ada disana, di mata dan telingamu. Semoga yang terbaik untuk tahun ini, teruntuk sesiapa yang mau berusaha. </span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: xx-normal;">Credit:</span><br />
<span style="font-size: xx-normal;">Quote pembuka nyamplok tagline di bawah patung pas maen di Mirota</span><br />
<span style="font-size: xx-normal;">Quote kawan di paragraf akhir nyolong punya <a href="https://www.instagram.com/immarsyad/" target="_blank">kak Imma Arsyad</a></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="font-size: xx-normal;">
</span></div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com30tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-40993135977404998132016-11-15T19:15:00.002+08:002016-11-17T14:48:57.832+08:00Leaves The Mark!<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
</div>
<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
"Be the kind of person who leaves a mark, not a scar".</div>
<div style="margin: 0px;">
</div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-6dZnxuqyJ5U/WCQWUKX_zAI/AAAAAAAADaI/PaTJKIIDkFIkxjcJOOiNE_h2pvVcH2GigCLcB/s1600/3d0d6d9b22d4687640f00450ae9f21f6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="297" src="https://2.bp.blogspot.com/-6dZnxuqyJ5U/WCQWUKX_zAI/AAAAAAAADaI/PaTJKIIDkFIkxjcJOOiNE_h2pvVcH2GigCLcB/s400/3d0d6d9b22d4687640f00450ae9f21f6.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">#pathdaily Asriani Amir</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah saya berfikir, kita tidak akan benar-benar bisa berkawan dengan orang lain tanpa meet them fisically. Idealnya berkawan harusnya 2 orang atau lebih itu pernah terlibat satu kegiatan, minimal pernah bertemu, bertukar pikiran, "klik", lalu akrab. Nyatanya tidak. Makin kesini, media sosial sudah terlalu massif dan memiliki caranya sendiri dalam bergaul. Tidak perlu bercerita tentang raksasa facebook yang entah sudah mempertemukan dan menyatukan seberapa banyak pribadi, bukan hanya dalam komunitas, bahkan sebagai pasangan. Luar biasa. Bagi saya, orang-orang yang memilih jalan itu, penerimaannya sungguh luar biasa. Saya mungkin bisa sedikit menerima orang-orang baru tanpa pertemuan tapi tidak sejauh itu.<br />
<br />
Lain facebook, lain pula blog. Mengenal blog sejak 2010, saya merasa nyaman "nyinyir" atau buang sampah disini. Blog bukan lagi sekedar meng-upgrade media menulis ke sarana yang lebih mudah diakses tapi juga solusi untuk kepala yang seringkali sibuk sendiri, sulit berdamai dengan sekitar. Siapa nyana nge-blog ternyata morphinis, terlebih ketika ada follower tetap yang menunggu bahan postingan untuk didiskusikan. Malah beberapa kali ada-ada saja pesan yang bertamu entah di messanger, wa atau bbm, sekedar menyapa "Kapan nulis lagi, mba". Lucu, iya. Tapi ternyata pesan-pesan seperti itu bisa menjadi mood booster tersendiri, terutama saat-saat deadline dan ketidaknyamanan terasa mengepung dari segala penjuru. #eh<br />
<br />
Saya harusnya bersyukur, ngeblog ternyata memberikan kesempatan bertemu kawan-kawan baik. Beberapa menjadi kawan diskusi, beberapa menjadi kawan berbagi inpoh buku-buku yang menarik dan anti mainstream, maklum di sekitar saya, lumayan jarang kawan yang doyan buku. Yang paling menyenangkan diantara segalanya, saya bertemu kawan yang juga mencintai dan kagum pada Soe Hok Gie - sosok aktifis angkatan 66 yang luar biasa perjalanan hidupnya. Dari tukar-menukar inpoh akhirnya koleksi buku-buku Soe Hok gie yang luar biasa sulit ditemukan, akhirnya mulai terkumpul satu per satu.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw7hcHpf5OUGi443MZpkI8NTP9buje-XcUk-VerSGtxRnoi1BEsgHIGjd7UmpTabVlLSmhGmw8d6SAeOfuv2qlaQDte_IyqDxeTLktB_ZPieKPsGmRQv7l51J-GSS2DPfiBeEarXcfv9vQ/s1600/IMG_20161017_185620.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw7hcHpf5OUGi443MZpkI8NTP9buje-XcUk-VerSGtxRnoi1BEsgHIGjd7UmpTabVlLSmhGmw8d6SAeOfuv2qlaQDte_IyqDxeTLktB_ZPieKPsGmRQv7l51J-GSS2DPfiBeEarXcfv9vQ/s320/IMG_20161017_185620.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Majalah Tempo edisi Oktober 2016</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1EX4C6u1bHhPJABi5fByXkiJTcQ9qOIIy2P08GfHkaXVW4uVORTdTc2Eks3YWpHquVIQUcj6B1IgGmMtfmVsYYocv-0D9P_yCd61NYhXl2UQBnDds9eF8n5CXNnaxcOkvU850tBnP-wBb/s400/PicsArt_11-15-03.15.20.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pinjam dan numpang baca punya kawan yang satu dan akhirnya kebagian dari kawan lainnya.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1EX4C6u1bHhPJABi5fByXkiJTcQ9qOIIy2P08GfHkaXVW4uVORTdTc2Eks3YWpHquVIQUcj6B1IgGmMtfmVsYYocv-0D9P_yCd61NYhXl2UQBnDds9eF8n5CXNnaxcOkvU850tBnP-wBb/s1600/PicsArt_11-15-03.15.20.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"></a><br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1EX4C6u1bHhPJABi5fByXkiJTcQ9qOIIy2P08GfHkaXVW4uVORTdTc2Eks3YWpHquVIQUcj6B1IgGmMtfmVsYYocv-0D9P_yCd61NYhXl2UQBnDds9eF8n5CXNnaxcOkvU850tBnP-wBb/s1600/PicsArt_11-15-03.15.20.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dan ketika majalah tempo mengeluarkan edisi khusus tentang surat-surat Gie yang tersembunyi, sebaris direct messange bertamu di timeline dan dengan sigap saya menghubungi kawan yang juga fans fanatik Gie supaya ngecek toko buku. Lumayan masih sempat dapat satu yang terakhir, walhasil saya numpang baca dari beliau. Alhamdulillahnya, beberapa hari kemudian saya dapat DM lagi, ternyata si kawan yang ngabarin masih bisa nemu 2 (dua) majalah, iyaah..alhamdulillah kebagian. </div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTy-IEGxjMea0wjX7ENzG6ehRuy7k-U9pYqelzGX8rjNizZeJpS32vpYmxSQxs4DOzKNe1EaaYqDor5mGtRvriME8navcgjLLHJjFVcmze0ubYYHmaXMJqsiWi66PvA2GPo944lmqEnVOW/s1600/IMG_20160503_165901.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTy-IEGxjMea0wjX7ENzG6ehRuy7k-U9pYqelzGX8rjNizZeJpS32vpYmxSQxs4DOzKNe1EaaYqDor5mGtRvriME8navcgjLLHJjFVcmze0ubYYHmaXMJqsiWi66PvA2GPo944lmqEnVOW/s320/IMG_20160503_165901.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tidak Ada New York Hari Ini ~ Aan Mansyur</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Masih ingat film sekuel "Ada Apa dengan Cinta"? Viewer film itu pasti tahu salah satu puisi Rangga untuk Cinta ini, "Tidak Ada New York Hari Ini" karangan Aan Mansyur. Iya, saya menyukai tulisan-tulisan beliau. Saya lupa kapan tepatnya saya mulai suka dengan tulisan-tulisannya, termasuk Mbah Pramoedya Ananta Toer, Agus Noor, dll. Untuk kumpulan puisi Aan mansyur juga begitu, kebagian DM inpoh Pre Order dan tak lama ada lagi mas-mas JNE yang membawakan buku ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-Ty8GvzBAHVk/WCQS3M-tmjI/AAAAAAAADZw/Y-Axi79SV2wHMkIMg62qnc_XuytXUmuaACLcB/s1600/IMG_20161009_164324.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-Ty8GvzBAHVk/WCQS3M-tmjI/AAAAAAAADZw/Y-Axi79SV2wHMkIMg62qnc_XuytXUmuaACLcB/s320/IMG_20161009_164324.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">23 Episentrum ~ Adenita</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa waktu lalu, saya terlibat diskusi dengan teman path. Tidak jauh-jauh bahasannya tentang buku Adenita, penulis buku 9 Matahari. Saya jarang jatuh cinta pada buku-buku pop, bahkan "Perahu Kertas"-nya Mba Dewi Lestari tak cukup menarik di kepala ini. Beda jauh dengan seri supernova-nya yang membuat saya menunggu 12 tahun untuk akhirnya menamatkan keenam serinya. Buku "9 Matahari" menurut saya memiliki diksi yang luar biasa, even terselip dalam kisah pop-nya. Saya betah. Betapa menyenangkannya ketika merindukan tulisan salah seorang penulis kesukaan dan tetiba seorang kawan menawarkan bukunya untukmu, terlebih buku itu sudah jarang beredar. Alhamdulillah (lagi).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-6PWPJ8YFhJo/WCQTpifwX7I/AAAAAAAADZ8/IX7bTTH6qXc5AU5OMf_G9jTZzDSxSyVogCLcB/s1600/IMG_20161025_180241.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-6PWPJ8YFhJo/WCQTpifwX7I/AAAAAAAADZ8/IX7bTTH6qXc5AU5OMf_G9jTZzDSxSyVogCLcB/s320/IMG_20161025_180241.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Quantum Ikhlas ~ Erbe Sentanu</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beda lagi dengan kisah buku "Quantum Ikhlas"-nya Erbe Sentanu. Akhir-akhir ini saya lelah, sedang mumet tingkat dewa, suntuk stadium 4 dan apalah kalimat yang tepat menggambarkan kondisi kepala dan perasaan yang butuh divaksinasi. Tetiba ada saja kawan blog yang bertamu di whatsapp, awalnya sekedar diskusi lebih penting mana positive thinking atau positive feeling. Bagi saya yang tipikalnya percaya pada kekuatan pikiran, tentu saja memilih yang pertama, positive thinking. Tapi ternyata buku ini berpendapat berbeda, thats why i'm little bit anxious to know more 'bout those book. Dan lagi-lagi alhamdulillah, saya dapat traktir (lagi). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawan-kawan ini, ada yang dari komunitas, ada yang saya kenal dari kawan, ada juga yang murni pembaca random yang tersesat di blog ini dan menetap, ada yang baru bertemu sekali, ada yang belum pernah bertemu. Mereka terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilo dari tempat saya, beda pulau malah, tapi mereka ada dan mau berbagi. Luar biasa. Saya merasa beruntung dan bersyukur, dipertemukan dengan orang-orang yang baik. Mungkin Tuhan ingin saya belajar melalui mereka. Belajar meninggalkan jejak yang baik kepada orang lain, bahkan bagi mereka yang di luar orbit keseharian kita. Yap, be the kind of people who leaves the mark, not a scar. Entah seberapa sering kita melewatkan orang baik dan gagal belajar dari mereka. Kalau kata Winnie The Pooh, "Sometimes the smallest things take up the most room in your heart". Iya, semoga "the most room" itu adalah hikmah. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
#hanamasa<br />
foto cre : instagram @asrianiamir17 Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-27919472009988509402016-11-05T21:57:00.001+08:002018-02-01T08:10:52.003+08:00#novemberous<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "bookman old style" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk6pH6zct1ICxCp3_9RXnv4mmW1D1WxGfWqGwfhZGjVnzhok2QKvEYP-b3XF_51VNBqowpPHmJ1wIxeOD_u4rjrbpc3GCGriqR2Ub2ChGGODYBAYa9uaXp4dYGPb4S40MZelEW115-0RmO/s1600/images+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk6pH6zct1ICxCp3_9RXnv4mmW1D1WxGfWqGwfhZGjVnzhok2QKvEYP-b3XF_51VNBqowpPHmJ1wIxeOD_u4rjrbpc3GCGriqR2Ub2ChGGODYBAYa9uaXp4dYGPb4S40MZelEW115-0RmO/s400/images+%25281%2529.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "bookman old style" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "bookman old style" , serif;">Oke, saya ketularan. Pesona pesan pendek yang bertamu di beranda fb, cukup sulit dibiarkan. Baiklah, setelah sekian waktu tertawan hiatus, </span><span style="font-family: "bookman old style" , serif;">mari mencoba mengakrab-i fiksi kembali, tepatnya nyinyiran-nyinyiran tak berkelamin ini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "bookman old style" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>#novemberous1</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b> ---melepaskan---<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Katamu pertemuan itu menyenangkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sebab ia selalu melibatkan rasa, bisikmu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tentang riak-riak rindu yang menemukan muaranya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tentang kisah-kisah yang saling menggenggam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tidak kali ini<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kepalang lupa bahwa matahari dan makassar adalah
sejoli yang menggenapkan. Serasi, intim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Membuat amnesia pada manisnya sepoci teh yang selalu
engkau hangatkan di pagi hari<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Digetirkan garam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tetiba beku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lalu hujan, basah di pohon, jalanan… di mataku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Disini.. benang merah sedang melonggar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Satu per satu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>#novemberous2<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>---pagi---</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">I.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kepada fulan yang berkawan gamang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">pagi telah jadi hiruk-pikuk stasiun kereta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">tempat menggadai kenangan semalam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">entah dibawa pergi kereta yang ini atau yang nanti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">kadang disinggahi kenangan kemarin <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">entah oleh kereta yang ini atau yang nanti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">pagi adalah tempat kenangan mengantri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">dibawa pergi atau kembali<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">II.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kepada kawan yang gulana menunggui rembulan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pagi telah jadi persimpangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Akankah terus meniti jalanan yang ini<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Atau ujung yang itu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pagi adalah tempat mimpi berseteru<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Menunggu membunuh atau terbunuh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">III. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pagi adalah persinggahan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bagi pemenang untuk pergi atau menetap<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>#novemberous3 <o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>---perjalanan---</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kau sibuk berkeliling<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mencari di
depan dan belakang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ke kiri lalu ke kanan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tapi lupa mencari di atas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>#novemberous4 <o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>---cinta pertama---</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sebut ini sebuah balada. Boleh juga engkau anggap
dongeng hanamasa. Jangan tanya apa atau bagaimana. Aku tahu kau juga tahu
rasanya. Hanya dia yang tak suntuk membuat selalu sibuk mengutuk kantuk. Mendatangi
begitu saja, ia scene-scene tak beralur tapi teratur. Dunia hening, tapi ia
tidak. Selalu semarak. Seolah ia hidup damai disana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kadang ia datang dalam lamat-lamat suara aan mansyur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“engkau tahu? Kepalaku: kantor paling sibuk di dunia.
Anehnya, hanya seorang bekerja tiada lelah disana. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">…. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ya, percayalah! Kepalaku: kantor paling sibuk di
dunia. Anehnya, hanya seorang bekerja tiada lelah di sana : engkau saja!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kadang diinterupsi suara soft rocknya Danny O’Donoghue<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cause one day you wake up and find that you’re missing
me<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">And your heart starts to wonder where on this earth I
could be thinking maybe you’ll come back here to the place that we’d meet. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">And you’ll see me waiting for you on the corner of the
street.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">So I’m not moving, I’m not moving<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Policeman says, “Son, you can’t stay here. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">I said, “there’s someone I’m waiting for if it’s a
day, a month, a year. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Gotta stand my ground even if it rains or snows. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">If she changes her mind this first place she will go”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kamu serandom itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , serif; font-size: 12pt;">(penggalan puisi Aan Mansyur dan lagu The Man I Cant be Move ~ The Script)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>#novemberous5 <o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>---stalking---</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Obsesif kompulsif ternyata turunan dari rasa suka.
Engkau berkali-kali tertawan penasaran dan betah menunggui ciap-ciap ringtone
dari selular.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Massif. Bertamu dan mengetuk setiap pintu sosmed,
sedang kau tahu dia tak ada disana.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Oh..hati..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">#novemberous</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , serif; font-size: 16px;">#30harimenulis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "bookman old style" , "serif"; font-size: 12.0pt;">#novembermenulis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br />
cre: foto nyaplok dari mbah google.</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-59397289999366959842016-09-11T10:46:00.002+08:002016-11-11T08:43:53.634+08:00Yes, I did. From Zero to Hero..<div style="text-align: justify;">
Selalu ada yang namanya "pertama kali". Tentu saja bagi mereka yang mau belajar. Momen-momen seperti itu biasanya selalu membekas dengan rapi, entah karena kesan yang dibawa adalah sesuatu yang mencengangkan, menggemaskan, lucu atau bahkan malu-maluin. Masih sama dengan alasan hiatus saya yang kemarin-kemarin, beberapa bulan ini pun karena sibuk. Bagian menyenangkannya, alhamdulillah.. saya sibuk mencoba menjadi bagian "mereka yang mau belajar". Tsaaah..<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana tidak mencengangkan selama beberapa bulan kemarin, kepala yang ini sibuk mengerjakan Proyek Perubahan sebagai kewajiban diklat pim. Kepala ini dipaksa latah meng-akrab-i bahasa pemrograman yang sama sekali bukan jalur saya. Cerita sedikit, berangkat dari masalah klasik di kantor, saya berencana menggunakan aplikasi sederhana yang mampu membantu meningkatkan efektifitas pelayanan administrasi untuk warga yang membutuhkan. Awalnya rencana pengerjaan aplikasi akan di - <i>handle</i> kawan yang <i>basically</i> lulusan komputer. Rencana dan gambaran aplikasi sudah matang, sudah dikomunikasikan dengan beliau dan disanggupi. Dengan nyamannya saya mengikuti rangkaian diklat, mulai "on campus", "benchmarking", juga pengajuan dan seminar/ pameran Rencana Aksi Proyek Perubahan (RAPP). Singkatnya penguji mengamini, dalam 2 (dua) bulan, tepatnya dalam 8 (delapan) minggu berikutnya, reformer - (saya) harus siap ujian presentasi hasil implementasi proyek perubahan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifSNSk9p8lZrDPcKplWv83ae5befYybUo8-0jOOBPa1FmoZMSATozsPmbi5UYJQ3OsCipVHSuG4kKF9ut410yHGM60jBLNsDMk89urn6TrQG7TtJCxCCQfWOwINY1-Mglhc4Q525X6WYnd/s1600/IMG-20160911-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifSNSk9p8lZrDPcKplWv83ae5befYybUo8-0jOOBPa1FmoZMSATozsPmbi5UYJQ3OsCipVHSuG4kKF9ut410yHGM60jBLNsDMk89urn6TrQG7TtJCxCCQfWOwINY1-Mglhc4Q525X6WYnd/s400/IMG-20160911-WA0000.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peserta DIKLATPIM IV Angk. 250 Kab. Enrekang<br />
Dapat kawan baru memang selalu menyenangkan, artinya engkau punya kesempatan berkawan dengan kepala mereka yang keren-keren.</td></tr>
</tbody></table>
Minggu pertama dan kedua off campus, saya masih masa bodoh, prefer ke urusan kantor dibanding urusan diklat. Beberapa waktu terakhir, sejak harga bawang merah melesat naik, kasus sengketa lahan juga makin subur. Pada minggu ketiga barulah sempat bertemu dengan beliau dan membahas pengerjaan aplikasi. Disitu baru ketahuan, konsep yang saya maksud berbeda dengan yang dia maksud. Mulai kelimpungan, google pun jadi tim rescue paling utama. Surfing kiri-kanan akhirnya dapat juga metode yang paling bagus, pakai visual basic atau pakai vba macro di excel. Sayangnya kawan saya juga kurang familiar dengan cara itu, plus saya tidak kenal orang lain yang bisa direpoti tentang aplikasi. Dulu saya pernah dengar dari kawan kalau visual basic itu terlalu kompleks, VBA Macro mungkin sedikit lebih sederhana, pikir saya. Nyatanya script-scriptnya tetap sukses membuat puyeng. Satu-satunya pengalaman saya dengan script hanya saat utak-atik html blog. Itupun jarang, paling cepat kalau attach template langsung dari contekan mbah google. Sedikit putus asa, tombol iseng mulai ter-enter, download tutorial-tutorial via youtube. Pas coba-coba ternyata saya cukup bisa membuat userformnya, masalah terbesar saat harus mulai masuk script, mengintegrasi userform dengan data-data pada macros. Ampuuunn.. Deadline waktupun menekan, targetnya dalam 3 minggu aplikasi ini harus selesai, 2 minggu sisanya harus cukup untuk implementasi, monitoring dan evaluasi aplikasi, termasuk membuat laporan hasil implementasi proyek perubahan yang akan diseminarkan. Tempo hari itu bulan ramadhan, praktis tarwih saya hanya di rumah, sama sekali tidak mengunjungi mesjid. Hiks ..<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Tuhan memang tidak pernah membiarkan hambanya sendirian.^^ Gegara kelimpungan ternyata "bakat kumpeni" saya yang muncul, mulai menjajah kawan-kawan statistik jaman masih kuliah di Unhas, menghubungi anak-anak teknik kenalan saya, termasuk anonim-anonim maya di kontak saya, juga pemilik akun-akun tutorial yang saya download. Angin segar pertama berhembus ketika salah seorang kawan blog, ikut penasaran dengan VBA Macro dan mau mencoba mempelajarinya. Awalnya, saya biarkan si kawan blog bekerja sendiri, sembari berharap saya bisa terima beres. Hahahaah.. betapa jahatnya saya. Tapi ternyata semangat dan rasa keingintahuannya membuat saya juga terpecut, perlahan-lahan keinginan untuk belajar teraktivasi. Jadilah malam-malam selanjutnya dihabiskan dengan begadang, sampai-sampai ibu menyebut saya kalong spesies terbaru. Ramadhan kemarin, ponakan saya stay di rumah, lumrahnya anak kecil, begitu duduk depan kompi, malah dia yang paling ngebet memainkan tuts-tuts keyboard.<br />
<br />
Angin segar kedua berhembus ketika teman kecil saya ternyata kenal baik dengan salah seorang kawan di dinas yang memang direkomendasikan pembimbing saya. Tepat ketika waktu deadline mulai mengganggu di depan mata. Memang benar, bicara aplikasi memang paling mumpuni kalau carinya "<i>fresh graduate</i>", yang ingatannya belum keriting dengan rutinitas. Dan alhamdulillah, bermodal muka badak, setelah sekali bertemu, belajar otodidak dan dipandu oleh kawan baru tadi, saya tercerahkan. Pada latihan ke-8, akhirnya aplikasi ini selesai. Luar biasaaa!! Bagi saya ini benar-benar momen "wow", from zero to hero, excited luar biasa. Beban berminggu-minggu berasa luruh tanpa sisa tepat di detik "no debug detected" setelah running aplikasi. Alhamdulillah.. Kesyukuran saya benar-benar luar biasa. Bahkan saat menulis cerita ini, perasaan hangat ketika beban luruh terasa segar kembali.<br />
<br />
Tuhan Maha baik, saya kembali diingatkan bahwa, "setiap keterbatasan bisa dilawan dengan sebuah tekad". Apapun itu, harus mau dulu baru bisa. Semacam formula untuk mengaktifasi tombol enter. Sesuatu akan benar-benar manis saat kita mengusahakan yang terbaik, kerja keras tidak pernah membohongi hasil. Terima kasih banyak kepada <a href="http://corat-coretmakna.blogspot.co.id/" target="_blank">Arya Poetra</a> dan <a href="https://blogbeka.wordpress.com/" target="_blank">Budi Kalla</a>, maafkan bakat kumpeni saya. Mugi-mugi rejeki kalian berdua lancar jaya.<br />
<br />
Silahkan klik nama-nama tersebut diatas untuk bertemu orang-orang baik itu. :)<br />
#hanamasa<br />
#bumiaccilong<br />
<br />
<br /></div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com27tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-40400275114851183872016-03-07T21:28:00.000+08:002016-03-08T12:27:29.191+08:00Curhat Picisan "O"<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-ILPakPu9UBE/Vt5UYQGEBnI/AAAAAAAADUA/GoHuncKD-ZI/s1600/https%25253A%25252F%25252F40.media.tumblr.com%25252F1b75c1bae9af51b52fe6a8d149a313d9%25252Ftumblr_nxapizRp161uhdh86o1_1280.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-ILPakPu9UBE/Vt5UYQGEBnI/AAAAAAAADUA/GoHuncKD-ZI/s400/https%25253A%25252F%25252F40.media.tumblr.com%25252F1b75c1bae9af51b52fe6a8d149a313d9%25252Ftumblr_nxapizRp161uhdh86o1_1280.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">"Terbentur..terbentur... terbentur... Terbentuk!!<br />~Tan Malaka~</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Konon kabarnya sejak negara api menyerang, kamar mandi adalah tempat paling hits untuk bertapa. Kalau katanya, "AB" menemukan ketenangan dengan berlama-lama memandangi air mengalir, maka makhluk berspesies "O" akan melakukan sebaliknya. Secara simultan, kepalanya akan diinvasi badai serupa kabut pikiran yang berdatangan tanpa permisi. Jangan anggap berlebihan bila kamar mandi adalah panggung teaterikal yang penuh drama picisan bagi "O". Serupa tombol enter, di detik air mulai mengguyur kepala, detik itu pula proyektor film di kepala mulai aktif. Sangat disayangkan tidak ada tombol filter tentang apa yang akan diputar kembali, memanggil kenangan begitu saja, datang, hadir, ada, menjadikannya segar bak kemarin sore lalu pergi begitu saja. Orang-orang menyebutnya obsesif kompulsif. Jangan mengira ini sama dengan jatuh cinta berkali-kali pada cerita yang diberikan hidup. Satu waktu ia datang membebaskan tapi di waktu lain ia menjebak, menghimpit hingga sesak nafas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kali ini, tempat paling hits untuk bertapa menyuguhkan drama picisan tentang si fulan. Lelaki paruh baya yang tempo hari meledak-ledak di kantor gegara salah mengira saya mempersulit urusannya. Terbentur administrasi, saya mencoret sedikit berkasnya, tepatnya memperbaiki tanggal agar tidak berseberangan dengan tupoksi saya. Mencoba memberi pemahaman tapi si fulan tetap memaksa berkasnya di-acc saja, menuntut agar saya segera membubuhkan tanda tangan. Dagangannya, dirinya kenal dekat dengan "01", bantuan sudah pasti akan ia terima, dengan atau tanpa melewati prosedur. Duhai negeri para bapak-bapak yang terhormat, di tanganmu mental bangsa sedang dipertaruhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Detik itu, punggung saya menegak, ada panas yang merambat perlahan dari tulang belakang menuju ubun-ubun. Dua entitas bersitegang, emosi dan kebijaksanaan bertarung untuk saling memadamkan. Satu sisi berusaha dingin, kepala mengingatkan kalau si fulan adalah anak salah satu tokoh masyarakat yang sangat saya hormati, dia hanya salah memahami. Sisi lain berontak, tidak kompromi dengan mereka yang sok superior. Untuk beberapa saat saya biarkan si fulan dengan drama telepon kiri kanannya. Lama, ia mulai melunak, mungkin di ujung sana ada orang besar yang akhirnya bisa memberi pemahaman padanya. Mungkin harga diri si fulan tercoreng, anak kemarin sore tidak langsung meluluskan urusan yang biasanya lancar bak jalan tol, padahal jimat "orang-nya 01" sangat mumpuni. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saban hari, ada juga si fulanah. PNS, berpendidikan, khatam asam garam profesi abdi masyarakat. Mencak-mencak gegara keluarganya tidak diluluskan dalam pengusulan baru penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS). Bagaimana tidak, secara finansial dia berkecukupan, rumah besar dan megah sudah jadi bukti yang tidak terbantahkan. Ada lebih banyak kepala-kepala keluarga lain yang lebih berhak disantuni negara dari pada beliau. Lucunya, laporan dari kawan kantor, si fulanah merapal protes kesana-kemari, tidak di depan saya, tidak terima dengan keputusan kami yang terlalu kaku, katanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya belajar satu hal, berada di lini terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat selalu butuh sesi mengatur "emosi", tentang kebijakan dan kebijaksanaan yang selalu berdampingan. Tentang pekerjaan, saya realistis. Tidak semua orang punya pandangan yang sama atau cara berfikir yang sama. Dua orang mungkin memiliki selera yang sama pada makanan, tapi tidak untuk cara menikmatinya. Ada yang makan sambil bercerita ada juga yang makan dalam khusuk tanpa kata-kata. Saya bersyukur, diberi kesempatan mencicipi makanan yang berbeda, pedas, asam, asin, dengannya saya belajar kapan waktu yang tepat untuk minum air, kapan saatnya mengunyah perlahan dan kapan menelan dengan cepat. Semoga amanah. :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
#hanamasa</div>
<div style="text-align: justify;">
Kamar mandi membawa "O" yang ini kemana-mana..</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com26tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-7994210503958361572016-01-24T10:37:00.002+08:002016-01-25T13:11:32.069+08:00Demi Masa<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #fafafa; color: #444444; font-family: serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px;">Yang paling dekat adalah kematian. Yang paling jauh adalah masa lalu. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #fafafa; color: #444444; font-family: serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px;">Yang paling besar adalah hawa nafsu. Yang paling berat adalah memegang amanah. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #fafafa; color: #444444; font-family: serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px;">Yang paling ringan adalah meninggalkan sholat. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #fafafa; color: #444444; font-family: serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px;">Dan yang paling tajam adalah lisan manusia.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #fafafa; color: #444444; font-family: serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px;"> -Imam Al Ghazali-"</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #fafafa; color: #444444; font-family: serif; font-size: 15px; line-height: 22.5px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigrGDBBkR5hDTAmWbloQIBkTxsn6lGpEqMufzCqLFTU08TinEWsjEzr1S5voCobIRNOUaKguP4kCxU_nJ-_aXpS4RX99krm6h2u1jRASFRLC6UHYHGGM7Nlwau_5qj14ZzHRAqt-Ozbzs1/s1600/The-Past.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigrGDBBkR5hDTAmWbloQIBkTxsn6lGpEqMufzCqLFTU08TinEWsjEzr1S5voCobIRNOUaKguP4kCxU_nJ-_aXpS4RX99krm6h2u1jRASFRLC6UHYHGGM7Nlwau_5qj14ZzHRAqt-Ozbzs1/s400/The-Past.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Assalamu alaikum... 2016. #telatkebangetan<br />
<br />
Apa kabar tahun barunya? Kemarin habis berapa kembang apinya? Seberapa berasap langitmu? Maaf, sarkastik. :)<br />
<br />
Benar kata Edgar Quinet, "Waktu adalah hakim paling adil dan paling keras". Sebab esensinya selalu (pasti) "bergerak maju" tanpa tedeng aling-aling. Benar bahwa ia adalah manivest yang kasat mata tapi pasti, sekalipun parameternya tidak. Terasa lama atau singkat tergantung kondisi, lambat bagi mereka yang menunggu, singkat bagi mereka yang sedang dipenuhi rasa takut, selalu lama bagi yang berduka, dan selalu singkat bagi mereka yang sedang berbahagia.<br />
<br />
Jeda kali ini sepertinya membuat saya sedikit melankoli, terlebih beberapa waktu belakangan saya sering sekali bertemu dengan (sebut saja) si fulanah. Seorang perempuan muda, sulung dari tiga bersaudara yang hidup yatim piatu bersama kedua adik laki-lakinya. Pada november kemarin, ayahnya berpulang ke rahmatullah, menyusul ibundanya yang telah lebih dahulu di panggil Sang Pencipta pada bulan februari tahun sebelumnya. Di setiap kali bertemu, kepala ini tidak pernah mau kompromi dengan ingatan yang (lagi-lagi) mengalir begitu saja. Duh, baper. Bukan tanpa alasan, saya kenal betul kedua orang tuanya. Apalagi sang ibu, beliau sosok sederhana yang ramah dan sangat bermasyarakat. Setiap kali ada hajatan, entah besar-besaran atau kecil-kecilan, beliau selalu menjadi orang pertama yang menyumbangkan tenaga, berada di dapur. Arghhh.. semoga beliau senantiasa diberi kelapangan di alam sana.<br />
<br />
Yang luar biasa dari perempuan muda ini, di dua kali badai dalam hidupnya ia selalu terlihat tegar. Pikiran pertama saya, kedua orangtuanya pastilah juga hebat dalam mendidik mereka. Kenapa? Seperti <a href="http://bumiaccilong.blogspot.co.id/2015/05/home-isnt-about-place-its-about-feeling.html" target="_blank"><b><span style="color: #073763;">tulisan saya di postingan sebelumnya</span></b></a>:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Saat seorang anak lahir, dia benar-benar kanvas yang putih bersih. Siapa yang akan mewarnainya tentu saja orang-orang terdekatnya (orang tua). Yang diwariskan ayah dan ibu kepada anak, hanyalah kemiripan-kemiripan lahiriah, jasad. Roh yang ditiupkan adalah esensi lain yang tidak ada sangkut-paut apapun dengan esensi jasad. Roh ini tidak bisa memilih dia akan ditiupkan ke jasad yang mana, seorang anak tidak pernah bisa memilih siapa orang tuanya. Lalu si anak bertumbuh dan mulai faham tentang dunia, mulai mengerti keinginan-keinginan, tahu membedakan yang baik dan buruk. Bukankah proses ini memberikan peluang bagi seorang anak untuk menata denah-denah abstrak di kepalanya.</blockquote>
Singkatnya, tumbuh kembang seorang anak, akan jadi pribadi seperti apa dia kelak, sangat tergantung pada peran orang tua. Sayangnya tidak serta-merta semua orang tua bisa menjalani peran sebagai orang tua yang ideal. Harus ada keinginan-keinginan untuk bisa, keinginan untuk tahu dan mencari tahu bagaimana flatform ideal yang sebenarnya. Terlebih di jaman teknologi smartphone sangat mudah diperoleh seperti saat ini, dimana informasi dan pengaruh mengepung dari segala penjuru. Waspada sebelum terlambat, sebab prilaku dan mental generasi kita taruhannya.<br />
<br />
Maka saya sangat mengapresiasi ketika salah seorang kawan di grup WhatsApp berbagi kekhawatiran yang sama. Positifnya, ia berbagi buku-buku parenting sebagai solusinya. Salah satu yang recomended adalah buku Kiki Barkiah "5 Guru Kecilku". Katanya memang bukan buku-buku teori parenting tapi lebih ke bagaimana mengaplikasikan teori-teori parenting dengan penuh kesabaran dan keyakinan. Buku ini tergolong ringan karena mengangkat kisah-kisah seputar pengasuhan anak, termasuk solusi dari permasalahan umum dalam pengasuhan anak. Disisipi dengan hikmah dan teladan yang tentunya bisa jadi angin segar bagi orang tua seputar pengasuhan anak usia dini dan remaja. Saya dan beberapa kawan grup yang masih single juga tertarik memilikinya. Bukan apanya, bukankah harus mau tahu dulu baru bisa kan? Syukur bisa tahu apalagi bisa jadi orangtua ideal nantinya. Ekekeke..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-JphdfMaU-jM/VqQsaL3M58I/AAAAAAAADSs/aX3qgmzgyog/s1600/IMG-20160119-WA0000%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-JphdfMaU-jM/VqQsaL3M58I/AAAAAAAADSs/aX3qgmzgyog/s400/IMG-20160119-WA0000%255B1%255D.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">5 Guru Kecilku oleh Kiki Barkiah</td></tr>
</tbody></table>
Kebetulan kawan saya ini sudah jadi reseller untuk buku-buku khusus parenting cetakan Pro U Medai dan Zaman, termasuk bacaan anak-anak dari Perisai Quran Qids. Bila tertarik dan ingin info lebih lengkap silahkan di kolom komentar atau langsung menghubungi beliau di Nomor Whatsapp : 0852 5544 2010. Berita baiknya untuk pemesanan wilayah Makassar bisa diantarkan. Beberapa buku dan judul buku parenting lainnya :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-tFZqjOsYbA8/VqQq_nCCo9I/AAAAAAAADSg/YWgB64C01h4/s1600/2016-01-24_09.36.39_1%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://2.bp.blogspot.com/-tFZqjOsYbA8/VqQq_nCCo9I/AAAAAAAADSg/YWgB64C01h4/s400/2016-01-24_09.36.39_1%255B1%255D.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-g4ZiB7f_yrs/VqQyjXX1egI/AAAAAAAADTM/wDqQQwPSibQ/s1600/2016-01-24_10.03.21_1%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-g4ZiB7f_yrs/VqQyjXX1egI/AAAAAAAADTM/wDqQQwPSibQ/s640/2016-01-24_10.03.21_1%255B1%255D.jpg" width="360" /></a></div>
<br />
Thats all..<br />
Have a nice weekend dear you..<br />
<br /></div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-61047962592418828312015-12-30T00:30:00.001+08:002015-12-31T20:40:14.308+08:00Toraja Utara, on vocation.<div style="text-align: justify;">
Salah satu kesyukuran saya melanjutkan pendidikan di jatinangor adalah fakta memiliki teman senusantara, di hampir semua kabupaten/kota se-Indonesia (kecuali Yogyakarta). Kenapa? Sebab begitu menginjakkan kaki di kab/kota yang lain, jadi tetamu, selalu ada kawan yang bersedia menyambut dan menjadi guide dadakan. Seperti kali ini, ada Arena Rante Maliku yang siap direpoti demi kami berdua (putri 17 sulsel) yang nyasar ke tempatnya, Toraja Utara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah jadi rahasia umum, Toraja dan Toraja utara didiami oleh mayoritas non-muslim. Subhanallahnya, disini mereka hidup berdampingan dengan baik. Sekalipun beda keyakinan, tapi adat menjadi penyatu yang baik. Kalau biasanya sebelum main ke Torut, bekal makanan adalah hal wajib yang harus disiapkan sebelum berangkat, maka kali ini, berkat Aren - Lurah Tagari Tallung Lipu yang juga muslim, kami jadi leluasa menemukan tempat shalat dan tempat makan halal yang tergolong minim di Toraja Utara. Alhamdulillah yaaa.. Kelar shalat dan makan, destinasi pertama kami adalah Ke'te Kesu, salah satu objek wisata andalan yang menjadi ikon Toraja utara.<br />
<br />
Ke'te Kesu menyuguhkan deretan rumah adat yang dikenal dengan sebutan "Tongkonan". Terdapat 6 tongkon dan 12 lumbung padi yang dibangun berhadap-hadapan. Sebagai cagar budaya, Ke'te Kesu selalu menjadi pusat upacara kematian/ pemakaman adat yang dikenal dengan sebutan "Rambu Solo". Saya pribadi belum pernah menyaksikan langsung prosesi ini. Yang pasti selalu butuh biaya besar untuk bisa melaksanakan event besar ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCnt7RnoBk9_PrXJI9ZiyvgZcaDBV6sfUh31p4QzSTOHca6FcKu12x4n8EeuIRml2wLdn2ZNE7WsKDLiUZtJTgGIJq6GKA1BbNr9SHw6N1LLBOxjG1NUbEW391JLq88CIwyg92wZH7XRdP/s1600/2015-12-27+08.52.17+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCnt7RnoBk9_PrXJI9ZiyvgZcaDBV6sfUh31p4QzSTOHca6FcKu12x4n8EeuIRml2wLdn2ZNE7WsKDLiUZtJTgGIJq6GKA1BbNr9SHw6N1LLBOxjG1NUbEW391JLq88CIwyg92wZH7XRdP/s640/2015-12-27+08.52.17+2.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="font-size: 12.8px;">
Sayangnya, saat mampir ternyata tongkonan sedang di renov.</div>
<div style="font-size: 12.8px;">
(With uci n krucil)</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sempat roaming dengan sesama pengunjung yang kebetulan penduduk asli Toraja Utara, kebetulan lagi bahasa Enrekang di tempat saya hampir sama dengan bahasa Toraja. Dari si bapak, saya diberitahu kalau usia Tongkon itu berkisar 400 tahun. Sekalipun sudah tidak ditinggali, tapi deretan tongkonan tetap terawat dengan baik. Oh iya, di Toraja terdapat semacam klan atau rumpun keluarga. Khusus cagar budaya Ke'te kesu ini, dirawat secara turun-temurun oleh keturunan Puang Ri Kesu.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvTP7TG6UzLYIWKGzrdCTiK5qn11IOwv1m1KQnqtN2Pzkp7RpJEoFNcW4HAyC6nDVVdhHcvVt9W8w16uQosxC-_ijVJ26icORhojarwejTfcs1rT11I4CaKPvFmPNQzNGqtecnARmYtcs/s1600/2015-12-27+08.52.04+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvTP7TG6UzLYIWKGzrdCTiK5qn11IOwv1m1KQnqtN2Pzkp7RpJEoFNcW4HAyC6nDVVdhHcvVt9W8w16uQosxC-_ijVJ26icORhojarwejTfcs1rT11I4CaKPvFmPNQzNGqtecnARmYtcs/s640/2015-12-27+08.52.04+1.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanduk kerbau menjadi penghias tongkon</td></tr>
</tbody></table>
Di bagian depan Tongkon, biasanya ditemukan deretan tanduk kerbau yang disusun rapi bertumpuk ke atas. Tanduk tersebut berasal dari sekian banyak kerbau yang dipotong saat Rambu Solo' atau prosesi kematian. Jumlah tanduk ini pula yang biasanya menjadi tolak ukur seberapa kaya si empunya hajatan. Kata si Pak lurah, adat disini mengharuskan potong kerbau, bukan sapi. Padahal kalau bicara lebih enak mana daging sapi atau kerbau, jawabannya sudah tentu sapi. Belum lagi harga kerbau jauh lebih mahal dari sapi. Inilah ysng menjadi alasan kenapa banyak mayat yang tidak langsung diupacarakan tetapi disimpan sekian waktu, hingga dana terkumpul.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-xFsj5_f87Os/VoKb2aADExI/AAAAAAAADQo/lHnnoK4X6pk/s1600/2015-12-27%2B08.52.06%2B1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-xFsj5_f87Os/VoKb2aADExI/AAAAAAAADQo/lHnnoK4X6pk/s640/2015-12-27%2B08.52.06%2B1.jpg" width="480" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masuk lebih ke dalam, di kiri kanan jalan akan dijumpai toko-toko souvenir khas toraja. Kebanyakan hiasan dari ukiran dan pahatan khas toraja, tas/baju/kain khas toraja, dll. Lebih ke dalam lagi, terdapat peti-peti mayat yang oleh masyarakat Toraja disebut erong, ada yang berisi mayat utuh pun tulang belulang. Selain itu, biasanya rumah mayat ataupun di erong gantung dipajang boneka si mayat yang disebut "tau-tau". Beberapa tau-tau yang bernilai tinggi bahkan dikunci dalam jeruji besi untuk menghindari pencurian.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-XqAzr28mGZI/VoKhDuj5cNI/AAAAAAAADRA/XTxktf2XC1s/s1600/2015-12-27%2B08.52.10%2B1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-XqAzr28mGZI/VoKhDuj5cNI/AAAAAAAADRA/XTxktf2XC1s/s640/2015-12-27%2B08.52.10%2B1.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Konon katanya, lingkaran coklat di belakang saya itu berisi ratusan tulang belulang.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-IuMMfL-VVLE/VoKdnRptYyI/AAAAAAAADQ4/6h9hI26rgp8/s1600/2015-12-27%2B08.52.15%2B1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-IuMMfL-VVLE/VoKdnRptYyI/AAAAAAAADQ4/6h9hI26rgp8/s640/2015-12-27%2B08.52.15%2B1.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">With my beloved partner in crime and her son yang lucunya diberi nama oleh saya. ^^</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-xxHNscujkPg/VoKjibF69MI/AAAAAAAADRk/wMKKwyuGmfQ/s1600/2015-12-27%2B08.52.12%2B1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-xxHNscujkPg/VoKjibF69MI/AAAAAAAADRk/wMKKwyuGmfQ/s640/2015-12-27%2B08.52.12%2B1.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di belakang kami ini sebenarnya salah satu erong tua yang berisi belulang. <br />
Hanya saja model terlalu gifo untuk melewatkan setiap sudut.</td></tr>
</tbody></table>
Berhubung habis hujan dan kondisi tangga menuju tebing mayat gantung sangat licin, bagian atas tidak sempat dieksplor lebih jauh. Dari Ke'te Kesu, kami beranjak ke Londa. Biasanya di bagian depan sebelum masuk gerbang kecil, pengunjung akan disambut oleh seekor kerbau yang hanya ada di toraja yang dikenal dengan sebutan "tedong bonga". Tapi kali ini tidak ada.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPOLj2pSmrPAwx30S09oyXFyExPmNLYnVXcLevxc7ZAbiHLDZioDRzEA1Gvmnc74y4QbXOtBbiW-Drv2ywLcjF_TuLO6Zjr11S5-qji08d-ZLeXlAV83YXdBbS3CP43wVnaSgE6njHAieM/s1600/20151226_154856-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPOLj2pSmrPAwx30S09oyXFyExPmNLYnVXcLevxc7ZAbiHLDZioDRzEA1Gvmnc74y4QbXOtBbiW-Drv2ywLcjF_TuLO6Zjr11S5-qji08d-ZLeXlAV83YXdBbS3CP43wVnaSgE6njHAieM/s640/20151226_154856-1.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">With Lurah Tagari Tallung Lipu (paling kanan) and uchi's kru.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/--gtmWFRokxs/VoKiNbMeGDI/AAAAAAAADRQ/rPur1iAoL_w/s1600/PicsArt_12-27-09.04.34.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="480" src="http://4.bp.blogspot.com/--gtmWFRokxs/VoKiNbMeGDI/AAAAAAAADRQ/rPur1iAoL_w/s640/PicsArt_12-27-09.04.34.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Londa.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_507e8Ad3JLCbSsszaly9NrXb9YvTTllb7td8_KY2es4kZ9RMu2b5PUBkq4nwjQwYqroazWAXys7Xhw-ebpW1_3ZH89A9GJwumNiTfomiSqerAuSXEXkdtQFjbfH2gB11yWXHVrORZHY/s1600/2015-12-29+09.50.48+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_507e8Ad3JLCbSsszaly9NrXb9YvTTllb7td8_KY2es4kZ9RMu2b5PUBkq4nwjQwYqroazWAXys7Xhw-ebpW1_3ZH89A9GJwumNiTfomiSqerAuSXEXkdtQFjbfH2gB11yWXHVrORZHY/s640/2015-12-29+09.50.48+1.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peti mayat atau erong biasanya diselip di lubang-lubang pada tebing, digantung atau dimasukkan ke gua-gua.</td></tr>
</tbody></table>
Objek wisata di Toraja memang tidak jauh-jauh dari kuburan atau peti mayat, dengan prosesi adat pemakaman mayat sebagai faktor penarik wisatawan terbesar.. Di londa, pengunjung akan diajak menyusuri lorong-lorong gua, bertemu dengan (lagi-lagi) peti mayat dan mitos dibelakangnya. Cukup menyewa pembawa lentera, pengunjung akan puas berpelesir.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF-tuGzQb7gTurDBUqcQobqfEx0he6CM215KLi_tZP0SF141V-wRi_fwHvUVJ8J0q7uGoEorQ6sSr_Rm7SCQPT7S5vL6_aO6CKAyrcehkgxqkVZYNn8K40Jrs8772RffUkRL3Ihv_Bb37r/s1600/20151226_160353.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF-tuGzQb7gTurDBUqcQobqfEx0he6CM215KLi_tZP0SF141V-wRi_fwHvUVJ8J0q7uGoEorQ6sSr_Rm7SCQPT7S5vL6_aO6CKAyrcehkgxqkVZYNn8K40Jrs8772RffUkRL3Ihv_Bb37r/s640/20151226_160353.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beberapa peti atau erong dalam gua.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-rwO9jiMxpx8/VoKiNImiaVI/AAAAAAAADRM/S1H4JSfM4ME/s1600/PicsArt_12-27-09.06.17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="http://3.bp.blogspot.com/-rwO9jiMxpx8/VoKiNImiaVI/AAAAAAAADRM/S1H4JSfM4ME/s640/PicsArt_12-27-09.06.17.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu spot yang kata guidenya selalu jadi tempat andalan berfoto.<br />
Oye, uchi n' kru tidak masuk. Ane doang sama yang empunya kampung. #eh</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBiFFPcBXFPT66yARllmfKXjlArcIhOEUibgDgVhuZGf_RCt6tALrLyzcXBAZUFKRqv-qHnxPkoUgxCo6xYW88Zo8vdSsTBcvbJayNcbKXWn6cszmCMPPW0Hx9hXJ_RVlDfw5vh3VB-yO8/s1600/2015-12-27+08.52.00+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBiFFPcBXFPT66yARllmfKXjlArcIhOEUibgDgVhuZGf_RCt6tALrLyzcXBAZUFKRqv-qHnxPkoUgxCo6xYW88Zo8vdSsTBcvbJayNcbKXWn6cszmCMPPW0Hx9hXJ_RVlDfw5vh3VB-yO8/s640/2015-12-27+08.52.00+1.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Last shoot before good bye.</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bertemu kawan lama selalu sukses membumikan kenangan-kenangan. Siapa sangka, saya diberi kesempatan bertemu kawan ngampus di nangor yang belum pernah bersua sejak kelulusan 6 tahun lalu, uchi. Padahal satu kontingen, cuma beda kabupaten, terpisah utara dan selatan. Maulid yang gandengan dengan natal, ditambah weekend defenitif di hari sabtu dan minggu sepertinya jadi kesempatan besar planning kemana-mana. Pada awalnya saya ada planning cuus ke makassar, sekedar buang suntuk sekalian jenguk gramed. Setahunan buku-buku di rak belum nambah kawan. Tapi kabar hujan dan macet di kota metro, sepertinya cukup sukses memekarkan malas kemana-mana. Fix, batal.<br />
<br />
Batal pergi ternyata berkah, bisa meet up dengan dorang dua sa pu kawan lama, kawan senasib sepenanggungan. Dan lalu... cerita-cerita jaman kampu, sedu-sedannya pendidikan, kisah-kisah deviasi, kisah-kisah keluar kontingen, semuanya mengalir kembali. Waktu yang tepat menertawai kebodohan-kebodohan jaman dulu. Miss you all..<br />
<br />
Note:<br />
Maaf foto-foto yang di upload kurang mewakili/ mengeksplor Ke'te Kesu dan Londa, maklum saya prefer catch the moment dengan kawan ketimbang memperkenalkan kedua tempat itu. #eh. Dan thanks a lot buat Lurah Tagari Tallung Lipu atas jamuan dan servisnya. Sukses terus.<br />
<br />
<br /></div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-32877627094039946712015-12-22T23:48:00.002+08:002015-12-23T00:00:45.819+08:00Akhir tahun, momen review dan resolusi. <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMaUPMPtts8uH4fNpbyFhEexc5gItBtw5ZEEI_YEcburcnfMxsM3tOhuTf57CCPxWA8GhK7ns3rp6_oRZ9WEa3K3HirqbFGwoImpDx9MPuHmWsInGAG5_norOExS9bxyyGapMA3pHwkVE8/s1600/https%25253A%25252F%25252F41.media.tumblr.com%25252Ff3863dedb97d15792912f8f723957d30%25252Ftumblr_nzm0ctI72R1stni9ao1_1280.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMaUPMPtts8uH4fNpbyFhEexc5gItBtw5ZEEI_YEcburcnfMxsM3tOhuTf57CCPxWA8GhK7ns3rp6_oRZ9WEa3K3HirqbFGwoImpDx9MPuHmWsInGAG5_norOExS9bxyyGapMA3pHwkVE8/s400/https%25253A%25252F%25252F41.media.tumblr.com%25252Ff3863dedb97d15792912f8f723957d30%25252Ftumblr_nzm0ctI72R1stni9ao1_1280.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><complete id="goog_1206095584">@asrianiamir17</complete></td></tr>
</tbody></table>
<blockquote class="tr_bq">
Optimism is a happiness magnet. If you stay positive, good things and good people will be drawn to you..<br />
-Mary Lou Retton-</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dekat-dekat akhir tahun, biasanya selalu identik dengan momen review dan resolusi. Sosmed sekaliber facebook bahkan tak ketinggalan. Beberapa hari ini setiap kali buka app -nya selalu saja review tahunan bertengger paling puncak. Tidak ada salahnya, anggap saja ini salah satu momen yang tepat untuk merekap pencapaian-pencapaian dan hal-hal yang tertunda. Mengenai yang satu ini saya pro, perihal mengistimewakan atau merayakan penyambutan tahun baru, saya out of the box. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa perlu merekap? </div>
<div style="text-align: justify;">
Sejatinya hidup manusia selalu dipenuhi keinginan-keinginan yang tak terbatas. Detik ini meresolusi keinginan memiliki atau mencapai A, besok lusa keinginan memiliki atau mencapai B, demikian seterusnya. Kalau hidup ibarat puzzle, maka keinginan-keinginan adalah kepingan puzzle yang menunggu dilengkapi. Dengan merekap artinya kita membuat kesempatan untuk meninjau pencapaian diri, hasilnya positif apa tidak? Kesalahannya dimana? Potensi mana yang terabaikan, disalahgunakan atau kurang diberdayakan? Anggap saja semacam monitoring dan evaluasi kegiatan pribadi dalam kurun waktu setahun belakangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya? </div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk tahun ini, dari semuanya, satu hal yang paling saya sesalkan adalah terjebak antara stabil dan stagnan. Sangat melenakan. Pekerjaan, keinginan dan kebutuhan seolah berjalan mulus di relnya masing-masing. Tetiba di penghujung waktu, tanpa sadar semuanya sudah jadi masa lalu begitu saja. Merasa ada yang hilang, ada yang kurang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Benar kata orang, adalah merugi bagi orang-orang yang tidak belajar dari kesalahan sendiri. Lebih rugi lagi, orang-orang yang tidak mau belajar dari kesalahan orang lain. Karena apa? Tidak ada jaminan umur ini cukup untuk melakukan kesalahan-kesalahan itu sendiri, lalu kemudian belajar. Jadi sekalipun orang-orang bertumbuh dan dewasa dengan caranya masing-masing, tak ada salahnya belajar kebijaksanaan dari pencapaian dan hal-hal yang tertunda. Stay positive!!</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-64700646851994942122015-12-16T21:37:00.002+08:002015-12-21T13:44:06.781+08:00What's on your mind?<span style="text-align: justify;">Kalau dipikir-pikir, sepertinya salah satu penyakit dari blogger musiman yang ingin bangkit dari mati suri adalah jatuh bangun mengubek-ubek isi kepala yang entah karena terlalu kusut atau memang sedang kosong sehingga sulit menemukan mana ujung mana pangkal. Bermimpi berjalan di koridor yang tepat tapi pintu depan saja belum ketemu. Entah bagi orang lain, tapi untuk kepala yang ini sepertinya selalu begitu. Lagi-lagi tertawan rutinitas, lagi-lagi dilenakan keseharian. Tak salah kata orang kebanyakan, stabil dan stagnan itu cuma beda tipis. Terlalu tipis untuk bisa membedakan kalau ternyata sekarang sedang stagnan. </span><br />
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-_E_kaZjhlaY/ViMZUCs01EI/AAAAAAAADKo/95eHgudN4Jg/s1600/images%2B%252821%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-_E_kaZjhlaY/ViMZUCs01EI/AAAAAAAADKo/95eHgudN4Jg/s320/images%2B%252821%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">Lucunya, setiap bertemu dengan keinginan bisa khusuk nge-blog, selalu saja seolah-olah ada yang menghipnotis saya untuk mengais-ngais memori, mencari adakah yang bisa dibagi untuk menjadi sebuah tulisan di rumah yang ini. Sering kali lupa bahwa memandang sekitar sebenarnya memberi kans yang lebih besar untuk menemukan hal-hal yang lebih menarik untuk ditulis. Kalau sudah begini, kadang kesimpulan paling "mbuh" akan berujung pada : "Mungkin ini yang disebut suka hidup dalam pikiran sendiri". Parahnya, ini tumbuh subur dan mekar menjadi semacam obsesif compulsif. Kepala ini selalu mengomandoi untuk mencari apa yang saya punya, apa yang sudah ada, mencari ke dalam dulu, opsi melihat keluar baru belakangan. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">Kali ini pun begitu. Lagi-lagi random yang pegang kendali. Kepala yang ini tak serapi manivest versi "inside out" bahwa manusia adalah ruang kontrol yang dikomandoi oleh avatar joy, sadness, fear, disgust dan anger yang setiap saat bertukar posisi agar tetap kondusif. Lalu ada bentukan lain yang selalu memegang peranan penting, kenangan. Kalau kata Joy, bagian terpenting dari semua kenangan adalah "pure memory" yang bisa mejadi tameng kuat yang baik untuk manusia. Menjadi vaksin agar "si manusia" tetap jadi pribadi baik. Tapi bukankah apa yang menjadi kekuatan biasanya juga menjadi kelemahan di saat yang bersamaan. Contoh paling riil keluarga, selalu jadi kekuatan dan kelemahan di saat yang bersamaan. Jadi saya kurang percaya kalau pure memory bisa selalu berakhir dengan konotasi positif. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">Dalam ranah ilmiah, bisa jadi avatar joy, sadness, fear, disgust dan anger adalah unconscious mind, alam bawah sadar yang selalu bergerak meski tidak sinergi dengan alam sadar. Meski begitu dia selalu saja punya cara tersendiri untuk berkomunikasi dengan alam sadar. Menulis, salah satunya. Sesibuk-sibuknya jejari mengetuk tuts untuk postingan ini pun harusnya adalah salah satu cara bagi keduanya untuk berkomunikasi. Kalau biasanya m</span><span style="text-align: justify;">alam katanya ruang bagi sufistik untuk menampakkan diri, di detik saya ingin khusuk nge-blog, ke</span>pala yang ini, bukannya sufistik, malah sedang random-randomnya merekap keinginan-keinginan fana yang tak kunjung kelar..</div>
<br />
<ul>
<li>tentang keinginan punya peta konstelasi bintang ukuran jumbo, dengan 88 rasi lengkap, biar bisa dibingkai rapi, pajang di kamar.</li>
<li>tentang buku ensiklopedia astronomi yang isinya lengkap, termasuk kisah mitologi di belakang setiap rasi.</li>
<li>Kepingin ngerasain sensasi main budgee jumping</li>
<li>Punya puzzle 1000 pieces dari foto sendiri dengan tema retro ato hitam putih.</li>
<li>Punya kebun kaktus dan secculent tepat di luar jendela kamar</li>
</ul>
<div>
Hmm... sepertinya saya memahami satu hal. Menulis seperti ini tanpa sadar telah mengurai selembar benang kusut dari unconscious mind seorang blogger musiman yang ingin bangkit dari mati suri. Walaupun ujung benang kusut itu hanyalah sejumlah keinginan abstrak yang tak kunjung kelar. Lol</div>
<div>
Have a good night, dear you!!</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-88108071110137841452015-09-13T08:11:00.000+08:002015-09-13T08:22:25.264+08:00Antara aku, kamu dan buku<div style="text-align: center;">
What on earth could be more luxurious than </div>
<div style="text-align: center;">
a sofa, a book and a cup of coffee?</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-_XNoU9hlgO4/VfRL2dF-NSI/AAAAAAAADKc/b2jTA2TyXrU/s1600/https%25253A%25252F%25252F40.media.tumblr.com%25252F2d51a7dc168b74d4f711d25a7c0a5d4c%25252Ftumblr_njhl5ihYD91s30ko5o1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-_XNoU9hlgO4/VfRL2dF-NSI/AAAAAAAADKc/b2jTA2TyXrU/s320/https%25253A%25252F%25252F40.media.tumblr.com%25252F2d51a7dc168b74d4f711d25a7c0a5d4c%25252Ftumblr_njhl5ihYD91s30ko5o1_500.jpg" width="247" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempo hari pasang dp cak itu di BBM. Dan tak butuh waktu lama, beberapa kawan yang saya tahu juga menggandrungi buku ikut menimpali. Beberapa menjawab indeed, idem, sepokat atau nyetor jempol. Ada juga yang menimpali dengan chat, "Emang dasar kutu buku luw, nek", atau "Betah juga kebiasaanmu, sizt..", "Kopi oke, yang lain... big no..", "ih, dak sembuh-sembuh ni anak..". Ekspresi yang sama juga datang dari kawan, pas mampir nemenin saya yang lagi ditinggal jaga rumah. Begitu melihat rak buku yang sudah sesak tanpa spasi, langsung berkata, "Ini bukumu semua? Ckckck... nda berubah kamu". One thing, seberdosa itukah mencintai buku? Hahahaaa..</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya saya tidak se-maniak di kepala orang-orang. Bagi saya, buku seperti camilan kesayangan yang langka. Sesekali dilahap, dinikmati, bukan untuk dihabiskan sekaligus. Sampai sekarang bahkan ada belasan buku yang baru dibaca sekian halaman tapi tak kunjung dikhatamkan. Januari kemarin ikutan reading challange-nya goodreads, yang katanya mau khatam 30 buku setaun ini. Sampai detik ini alhamdulillah.. baru satu yang kelar. Lol. Alasan klise, tertawan rutinitas. Sok sibuk. Perihal buku, yang penting punya dulu kan yaa.., melahap isinya disesuaikan dengan kesempatan. Thats the rule. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ada lagi yang menawarkan/ menyarankan membuat buku. Dulu iya, saya bermimpi rak buku saya juga diisi oleh buku-buku dengan nama penulis saya sendiri. Anehnya, makin kesini saya makin realistis dan sedikit perfeksionis. Kalau mau menulis buku, genrenya apa? Buat kumpulan puisi apa nulis novel? Emang bisa? Apa iya, ada yang mau baca? Kepala saya sepertinya mulai tumpul, ngurus blog saja tidak becus, bagaimana dengan yang setingkat lebih tinggi? </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Terlalu sering membuat review buku, tanpa sengaja membuat kepala ini ikut memetakan pola-pola ekspektasi pribadi tentang buku yang baik dan berbobot. Percuma saja kalau hanya menjual cerita tanpa hikmah. Kalau cuma menjual drama, di tipi juga banyak. Menarik itu ketika melahap sebuah buku dan engkau merasa lebih cerdas setelahnya. Keinginan punya buku sendiri masih mekar disini, tapi untuk benar-benar mulai mengerjakannya sepertinya butuh waktu men-desain, spesies buku seperti apa yang saya inginkan, butuh riset biar lebih berbobot. (Duhh..bahasanya.. gayee..).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh ya, ada jawaban yang menarik dari kawan tentang pertanyaan di awal tadi. Katanya.. "A garden, 2 books and 2 cups of coffee..". Hwaaaahh.. itu jawaban yang benar-benar romantis diterjemahkan kepala saya. Lol.. Antara aku, kamu dan buku. Sepertinya judul postingan kali ini pun gagal koherens dengan isi postingan. Bisa jadi judul kali ini manifestasi inconsious mind yang tiba-tiba menemukan jalan keluar dan lalu lahir prematur. Duuh.. kepala seberkabut jenis ini yang mau nulis buku, lupakan!! Hahaha.. Have a nice day, fellas..</div>
</div>
<div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-50123128125193275892015-06-29T14:30:00.000+08:002015-07-01T10:58:29.761+08:00Anonim maya vs sosial web.<div style="text-align: justify;">
Happy fasting, universe.. Tidak terasa bulan puasa dah lewat sepertiga ajah. Jam segini di kantor tanpa kerjaan biasanya random mampir. Sudah cukup bagus random kali ini ingatnya belum mampir di blog sekian hari. Biasanya waktu bengong begini, jejari cekatan ngecek timeline aplikasi sosmed dari path, twitter, instagram, facebook (oye, fb saya on lagi ^^) dll lancar jaya, khatam semua. Atau kalau tidak, buka buka google dan ketik nama sendiri di tab pencarian google. :)) Pernah melakukannya? Atau bahkan sudah kebiasaan? Kebetulan, saya termasuk yang kedua -kebiasaan-. #lol Seru saja, hanya butuh hitungan sepersekian detik dan monitor sudah merangkum semua rekaman maya atas namamu, bahkan dosa-dosa maya kamu mungkin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa sih yang tidak terhubung dengan internet, sekarang ini? Kalau sudah surfing, biasanya sampai tersesat di link-link lain, seperti beberapa waktu lalu, saya sempat wara-wiri di salah satu grup facebook, menemukan dan tertarik dengan salah satu postingan seperti ini:</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgToX9k_-bVgQ770zMC839KdNwQNJ7DM-IgAajcBYL0jqWbyIDODlaPYrWgd9Gk-0ZuFgPikWJTtVZwZ-rL5RbTfbzHN_J7fGcQYK-cUk0ighEDiuQfQW7mDR08d50q7vMifeb0oTlnrADF/s1600/tumblr_nfibphFzuP1sbub06o1_500.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgToX9k_-bVgQ770zMC839KdNwQNJ7DM-IgAajcBYL0jqWbyIDODlaPYrWgd9Gk-0ZuFgPikWJTtVZwZ-rL5RbTfbzHN_J7fGcQYK-cUk0ighEDiuQfQW7mDR08d50q7vMifeb0oTlnrADF/s400/tumblr_nfibphFzuP1sbub06o1_500.png" width="375" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Salah seorang member grup penasaran dengan hal ini?</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
"Bisakah menganalisa seseorang dari sosial websitenya?"</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Saya sedikit banyak tertarik dengan pendapat Evelyn Szabo bahwa kita bisa menganalisa seseorang dari caranya menulis, termasuk pilihan kata yang digunakan, bagaimana ia menyampaikan tentang sesuatu, seberapa cepat ia terbuka pada seseorang, hal-hal apa yang mereka ingin tahu, penggunaan emoticon, tata bahasanya dll. Kita kadang tidak menyadari bahwa setiap orang punya kebiasaan - kebiasaan tertentu yang unik saat menggunakan sosial media. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana dengan anonim maya? </div>
<div style="text-align: justify;">
Maksud saya, orang baru dari jejaring sosial yang tetiba muncul di kontak ponsel yang kemudian kamu nyaman berkawan, berbagi informasi atau bahkan curhat picisan mungkin. Kadang untuk alasan tertentu orang-orang merasa nyaman saat berbagi kisah dengan orang yang physically tidak berada di sekitarnya sehari-hari. Bisa jadi ini alasan kenapa forum-forum konsultasi atau komunitas via online menjamur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sendiri, menyimpan beberapa kontak kawan anonim maya di ponsel, yang sampai saat ini masih bertukar kabar dengan baik. Biasanya mereka ini adalah kawan blog, mereka yang websitenya saya follow, bukan pure dari fb or twitter, kecuali si empunya website juga main jejaring sosial lain. Sejalan dengan pendapat Evelyn, sepertinya website memberikan peluang lebih banyak untuk mengenal seseorang dengan baik. Kenapa? Bagi saya, menulis serupa monolog, tempatnya mengkomunikasikan sampah-sampah kepala yang kadang sulit mendapat ruang untuk didengarkan dalam keseharian. Dan biasanya monolog itu sisi terjujur dari seseorang.<br />
<br />
Melalui tulisan juga, secara tidak langsung pembaca bisa lebih dekat dengan pikiran si penulis. Jadi tahu dan mengerti bagaimana pola pikir si penulis. Bisa jadi perasaan lebih mengenal seseorang, saat tahu cara berpikirnya ini yang melahirkan kompromi dan mengamini lebih aman mengenal dan berkawan dengan anonim dari sosial website ketimbang anonim dari fb, twitter dan sejenisnya. Seberapa akurat? Untuk yang ini, saya tidak berani memberikan besarnya persentasenya. Yang pasti, membuat jaringan pertemanan yang positif seluas - luasnya adalah baik. Thats all, home calling. #eh<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br /></div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-28801069506833374692015-05-29T23:15:00.001+08:002015-05-29T23:34:07.844+08:00Home isn't about place, its about feeling..<div style="text-align: justify;">
Beberapa waktu lalu, saya ada jalan dengan kawan-kawan. Niatan arisan, tapi ujung-ujungnya melipir kemana-mana. Ngukur jalan sepanjang Enrekang - Pinrang - Parepare - Sidrap - Pinrang - Enrekang. Yang tak pernah absen saat kumpul, pastilah cerita setiap kawan yang ngalor-ngidul kemana-mana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah si Fulan yang tetiba curhat, katanya dia senang kalau lagi main dengan kawan macam ini, nyaman bercanda dan bicara sesukanya. Terlebih lagi kawan-kawan yang "ini", telinganya sudah tahan banting kalau diolok-olok, pun tak masalah diajak gila. Singkatnya sudah sama-sama taulah pribadi masing-masing. Si Fulan senang karena ia menemukan apa yang katanya tidak didapatnya di rumah. Selidik punya selidik, ternyata si Fulan sedang tidak akur dengan ibunya. Praktis di rumah dia jarang bicara. Ulalaaa..<br />
<br />
Ini hanya salah satu dari sekian banyak kasus dalam keluarga, khususnya hubungan anak dan orang tua. Sedikit sok tahu, bukannya setiap orang tua juga pada dasarnya adalah seorang anak juga? Kalau saya pribadi ditanya tanggung jawab siapa hubungan yang kurang harmonis antara orang tua dan anak, maka saya akan jawab, tanggung jawab orang tua. Bukan mentang-mentang saya belum jadi orang tua jadi menyalahkan orang tua loh ya. ^^<br />
<br />
Kenapa orang tua?<br />
Imho, sederhananya begini. Saat seorang anak lahir, dia benar-benar kanvas yang putih bersih. Siapa yang akan mewarnainya tentu saja orang-orang terdekatnya (orang tua). Yang diwariskan ayah dan ibu kepada anak, hanyalah kemiripan-kemiripan lahiriah, jasad. Roh yang ditiupkan adalah esensi lain yang tidak ada sangkut-paut apapun dengan esensi jasad. Roh ini tidak bisa memilih dia akan ditiupkan ke jasad yang mana, seorang anak tidak pernah bisa memilih siapa orang tuanya. Lalu si anak bertumbuh dan mulai faham tentang dunia, mulai mengerti keinginan-keinginan, tahu membedakan yang baik dan buruk. Bukankah proses ini memberikan peluang bagi seorang anak untuk menata denah-denah abstrak di kepalanya : oh, orang tua yang baik itu seperti ini, saya ingin ibu-bapak yang telinganya selalu ada untuk saya, misalnya. Yang demokratis, bisa jadi kawan, dsb, dll, dkk.<br />
<br />
"Keinginan-keinginan" ini adalah investasi besar, footnote bagi si anak saat dia menjadi "orang tua" kelak. Ibaratnya blueprint sudah tercetak di kepala, tinggal menunggu eksekusi. Di titik ini, lahir PR besar, perempuan sebagai "madrasah al - ula", sekolah pertama bagi anak-anaknya. Ini bukan PR yang main-main, seberapa banyak yang sudah kita persiapkan untuk posisi ini? Dan berbahagialah perempuan, kita punya kesempatan untuk menciptakan surga di telapak kaki kita.<br />
<br />
Pertanyaan selanjutnya, pantaskah surga hadir di telapak kakimu wahai perempuan? Jangan salah, bagian ini sangat potensial membuat seorang ibu jadi superior. Ada ego yang lahir dari propaganda-propaganda bahwa ibu adalah yang "terutama" dan lupa bahwa ia punya tanggung jawab besar memberi warna pada "kanvas" yang ia lahirkan. Jangan mengkritisi anak berlebihan, bahwa ia bukan anak seperti yang diharapkan. Toh belum tentu juga dirinya adalah ibu yang diharapkan si anak. Jangan menuntut hal-hal baik saat kita tidak pernah mengenalkan dan mengajarkan hal-hal baik. Perihal pantas-tidak pantas adalah urusan sang Maha. Lagi-lagi dunia persoalan relativitas bukan? Semua tentangnya berakhir pada klausa, "kelak, semua akan diminta pertanggung-jawabannya".<br />
<br />
Nah loh, sekarang saya bingung dimana koherensi judul dengan isi postingan ini. Lol.<br />
Mungkin saya ingin bilang, tidak ada yang benar-benar pasti bahwa kita adalah seperti yang orang lain inginkan, termasuk dalam hubungan orang tua dan anak. Yang terbaik dari semua adalah rumah, tempat kembali saat semua terasa berat. Bukan rumah sebagai objek tapi perasaan damai yang melegakan. Saya tertarik dengan <a href="http://www.thecorbuzier.com/blog/belajar-yang-kalian-suka" target="_blank">tulisan dedi corbuzier</a> di blog nya tempo hari. Bapak yang satu ini juga sedang mengusahakan "rumah" yang nyaman bagi putranya. Mencoba yang terbaik seperti apa yang telah dicontohkan ayahnya sebelumnya. Sederhana tapi kaya hikmah.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-SRcS4DD04Ko/VWh-l-wnEKI/AAAAAAAADGw/QOk9ZHkBNEE/s1600/download%2B%25283%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-SRcS4DD04Ko/VWh-l-wnEKI/AAAAAAAADGw/QOk9ZHkBNEE/s400/download%2B%25283%2529.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://emilysquotes.com/home-is-not-a-place-its-a-feeling/" target="_blank">image source</a></td></tr>
</tbody></table>
Tetiba saya ingat acara kemarin, pas didaulat jadi mc dadakan di acara penamatan salah satu TK. Ada sesi ketika beberapa anak berkebutuhan khusus seperti autis, hiperaktif, tuna wicara dan down syndrom mengisi acara hiburan. Beberapa terdiam, beberapa bisik-bisik, beberapa haru, beberapa tersenyum cerah. Satu hal yang saya tahu pasti, betapa luar biasanya orang tua anak-anak ini menyiapkan "rumah" untuk buah hati tercinta. Bukan perkara remeh memasang wajah baik-baik saja di tengah-tengah kerumunan dan sorotan mata yang mem-vonis. Semoga kekuatan dan keselamatan selalu tercurah untuk kalian..<br />
<br />
So fellas, sudahkah kita mengusahakan yang terbaik untuk orang-orang terdekat kita hari ini?<br />
<br />
Ehmmmm..., saya jadi penasaran, seberapa jauh saya bisa menjadi sosok orang tua seperti yang di kepala saya saat ini?<br />
<br />
Uhhuk!. Soon laah yaaah.. nikah aja belum. Lol</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-78345175220607632602015-03-13T23:32:00.000+08:002017-09-17T11:12:08.266+08:00Will spring come back here?<div style="text-align: justify;">
Assalamu alaikum.. 2015</div>
<div style="text-align: justify;">
Berasa lama beud saya hiatus. Apa kabar kepala? Jangan tanya, >> Full, of course. Sekian banyak pencapaian, tantangan, sedih, bahagia, kecewa, bertumpuk dengan baik. Kepala bak tong sampah yang terus menerus dijejali sampah rasa. Semakin sesak tanpa dibuang. Beberapa terjatuh dan mengenang di sekitar. Siapa nyana ini bisa mengaburkan pikiran positif yang biasanya menunggu dengan baik di "rumah". #Disitu kadang saya merasa kepala tidak benar-benar baik-baik saja. :))</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-X-QmfgWijck/VQL6eNzufrI/AAAAAAAADGA/rUaLGoCmTko/s1600/20150306_220601.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-X-QmfgWijck/VQL6eNzufrI/AAAAAAAADGA/rUaLGoCmTko/s1600/20150306_220601.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Will spring come back, here..??</div>
<div style="text-align: justify;">
I guess, it will. Kepala ini selalu butuh rumah untuk kembali, merindukan monolog dalam episode tak terhingga, zona nyaman merekap nyinyir yang tak kunjung almarhum. Bisa jadi besok lusa kepala ini akan setuju curhat colongan disini demi menyelamatkan kewarasan. Who knows.. ^^<br />
<br />
Saya bertanya-tanya masih adakah kawan yang ingat blog ini? Masih adakah yang ingin tahu isi kepala saya? Masih adakah yang ingin bertukar pendapat dan membanjiri postingan dengan komentar-komentar, seperti tahun-tahun yang telah lalu? Tapi saya lalu tersadar, itu bukan hal yang penting, saya menulis blog ini bukan untuk orang lain, ini untuk saya, demi kepala saya. Thats the point. Alasan yang sama kenapa saya memulai menulis buku harian lagi :))</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arrgggghhh.. saya benar-benar rindu menyapa maya yang ini. Wish me find a way home. #Halaaah.<br />
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com7Cakke, Lakawan, Anggeraja, Enrekang Regency, South Sulawesi 91752, Indonesia-3.406793 119.79181900000003-4.4210449999999994 118.50092550000004 -2.392541 121.08271250000003tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-59605533393146876262014-05-07T17:58:00.000+08:002014-05-07T17:58:57.436+08:00Tentang diam yang berkata-kataDiam bisa saja bercerita..<br />
bahwa kematian selalu tentang perkara pergi<br />
diam bisa saja bersuara<br />
serupa rapal se-sajak perpisahan<br />
tentang kamboja dan batu nisan<br />
<br />
fasih..<br />
<br />
Ia pergi,<br />
dalam diam yang berkata-kata…<br />
“aku tidak lagi disini"Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-6175321605591283703.post-12731457089881305972014-05-04T14:35:00.000+08:002014-05-04T14:37:08.542+08:00Paulo Coelho, The Pilgrimage<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-7es7AO-dxm4/U2Sss2yg0nI/AAAAAAAAC_U/3vCOHECBCZE/s1600/20140502_192346.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-7es7AO-dxm4/U2Sss2yg0nI/AAAAAAAAC_U/3vCOHECBCZE/s1600/20140502_192346.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Judul : Ziarah "The Pilgrimage"</div>
<div style="text-align: center;">
Penulis : Paulo Coelho</div>
<div style="text-align: center;">
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama</div>
<div style="text-align: center;">
Tebal : 264 halaman</div>
<div style="text-align: center;">
(Cetakan kedua : November 2013)<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Adalah seorang Paulo yang tiba-tiba gagal, tepat sedetik dari ujung ritual tradisi RAM untuk menjadi seorang Magi (tingkatan tertinggi dalam ordo RAM). Dan oleh sang Guru diharuskan menempuh perjalanan suci sejauh 700 km dari Saint-Jean-Pied-de-Port di Prancis menuju ke Santiago de Compostela di Spanyol untuk menemukan pedangnya kembali. Dipandu oleh seorang kawan seperjalanan yang misterius bernama Petrus, mengharuskan Paulo belajar banyak dan mengatasi masalahnya sendiri.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Terkesan misterius yah? Pertama kali membaca bagian prolog saya juga demikian dan langsung menganggap ini fiksi. Tapi sedetik kemudian saya dibuat bingung, apa benar ini murni fiksi atau memoar Paulo seperti bukunya yang paling fenomenal "The Alchemist". Bagaimana tidak, bila ini fiksi maka ia adalah kisah yang luar biasa, lengkap dengan fakta historisnya. Lalu kalau ini catatan perjalanan seorang Paulo, maka ia sempurna membuat pembaca speechless. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Segera setelah kebingungan itu, di bab awal saya mulai menganggap ini novel religius. Saya baru tahu kalau seperti halnya umat Islam yang memiliki perjalanan suci yang disebut Haji, rupanya umat Kristiani juga memiliki hal yang demikian. Mereka menyebutnya ziarah dengan 3 rute berbeda. Jalur pertama menuju pusara Santo Petrus di Roma dengan salib sebagai simbol. Jalur kedua, ke Makam suci Kristus di Yerusalem dengan daun palem sebagai simbol. Dan jalur ketiga menuju tempat San Tiago disemayamkan, dikenal sebagai Compostela, dengan simbol kulit kerang. Paulo mengambil jalur ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekalipun terkesan seperti novel religius, The Pilgrimage sebenarnya lebih menekankan pada "perjalanan". Bukan melulu dalam artian religius, tapi lebih cenderung tentang perjalanan mencapai pengetahuan diri, kebijaksanaan. Tepat seperti topik yang diangkat Paulo dalam bukunya The Alchemist. Buku ini sendiri terbit lebih dahulu dari Alchemist. Saya jadi berpendapat, sepertinya ide perjalanan di Alchemist, lahir dari buku ini. Di beberapa bagian mungkin ada beberapa nukilan ayat dari Alkitab yang digunakan Petrus untuk mengingatkan Paulo tapi Tidak seberapa. Saya pribadi seorang muslim dan menganggap buku ini lebih sebagai bentuk pengembangan diri, memperkaya pengetahuan. Buku ini juga mengenalkan beberapa latihan RAM, R untuk rigor (ketetapan), A untuk adoration (penyembahan) dan M untuk Mercy (welas asih). Bagian yang ini saya tidak terlalu banyak tahu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sentral topik lainnya dari buku ini sepertinya berkisar pada tingkatan "cinta", Petrus menyebutnya ada 3 tingkatan, eros, philo dan agape. Eros sebagai manifestasi cinta kasih pada pasangan, lalu philo kepada sahabat dan tingkatan tertinggi adalah agape. Terkesan berat? Sama sekali tidak. Paulo meramunya dalam bahasa yang sangat sederhana. Untuk bagian ini sepertinya pembaca mesti berterima kasih pada alih bahasa dan editornya, Eko Indriantanto dan Tanti Lesmana. Saking sederhananya saya bahkan selalu melewatkan tanda (*) yang menjadi bahan yang akan dibahas dalam footnote. Sampai di footnote baru nyadar "eh, yang mana tadi?" Hehhehe.. skip. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya menikmati momen setiap kali membaca buku -buku Paulo Coelho, melahap narasi demi narasi, seolah-olah saya menjadi objek yang dikuliahi dengan sejumlah pelajaran /moral dari sebuah perjalanan pencerahan. Menyenangkan sebab ia kaya hikmah tapi jauh dari kesan menggurui. Seolah-olah pembaca adalah penonton yang disuguhi scene-scene bijaksana yang morphinis. Toh, bagian paling nyaman dari membaca adalah menemukan hikmah dari sebuah kisah, intinya memperkaya pengetahuan diri. Beruntung sekali kalau kita bisa menjadi sedikit bijaksana setelahnya. :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak bagian menarik dalam buku ini. Saya pribadi sangat tertarik dengan paradoks dalam doa Petrus pada bab "Watak Jahat", halaman 150-154. Kira-kira seperti ini :</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Kasihanilah mereka yang karena x maka y, tapi lebih kasihanilah mereka yang tahu tentang x tetapi tidak bisa menghindari y.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Simpel memang tapi sedikit "nyelekit", baca sendiri baru percaya. :)) Then, quote menarik lainnya seperti ini :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Kau tak perlu mendaki gunung untuk tahu tingginya (hal 31)</li>
<li>Tempat teraman untuk kapal adalah dermaga, tapi bukan itu alasan kapal dibuat (hal 31)</li>
<li>Saat kau menempuh perjalanan untuk mencapai sesuatu, kau harus senantiasa memperhatikan jalanmu. Jalanmulah yang akan menjadi petunjuk terbaik dan memperkayamu saat kau menempuhnya (hal 47)</li>
<li>...... karena waktu bukanlah sesuatu yang selalu bergerak dalam kecepatan yang sama. Kitalah yang menentukan seberapa cepat waktu kita berjalan (hal 49)</li>
<li>Gejala awal kita berada dalam proses membunuh mimpi adalah keterbatasan waktu. Gejala kedua impian kita mulai mati terletak dala keyakinan kita. Gejala ketiga, kita melepaskan impian adalah kedamaian (hal 63-65)</li>
<li>Palu akan sia-sia tanpa paku untuk dipaku (hal 162)</li>
<li>Mengajar berarti mendemonstrasikan Bahwa itu semua mungkin. Mempelajari berarti membuat semua itu menjadi mungkin bagi dirimu (hal 163)</li>
<li>Orang yang tak tahu bagaimana caranya mendengarkan tak akan pernah mampu mendengar nasihat yang diberikan hidup kepada kita sepanjang waktu (hal 202)</li>
</ul>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Well, thats all. 4 bintang dari 5 buat buku ini. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sedikit random>> <a href="http://bumiaccilong.blogspot.com/" target="_blank">bumiaccilong</a> sudah terlalu jarang disambangi, si empunya blog terlalu khusuk main di tumblr. Yang punya tumblr, jenguk saya dungz <a href="http://asrianiamir.tumblr.com/" target="_blank">disini</a>, mungkin bisa jadi kawan baru. #modusbeud hahahhaha. </div>
</div>
<div>
Have a nice day, fellas. :))</div>
Asriani Amirhttp://www.blogger.com/profile/18023252931965088611noreply@blogger.com6