Saturday 26 June 2010

Logika ala teka-teki Einstein

Gara-gara gda kerjaan, buka-buka agenda lama dan nemu foto anak Dimensi ' 04, FMIPA UH, jadi ingat juga ma teka-teki tuir sedunia. Biasanya anak-anak klo gda kuliah paling nangkring sampai kering di HIMATIKA. Biasanya lagi, klo dah kumpul di serambi set, lelucon bakal berseluncur bak lagi main jetski. Nah, si teka-teki paling tuir ini ni (alias teka-teki einsein)yang paling seru. Mentang-mentang anak matematik + statistik maenannya logika ja. (^_^). Iseng ja nyari lagi di rumah mbah google, dan nemu. Kubagi contekannya, kawan.
Ada 5 buah rumah yang masing-masing memiliki warna berbeda. Setiap rumah dihuni satu orang pria dengan kebangsaaan yang berbeda-beda. Setiap penghuni rumah menyukai jenis minuman tertentu, merokok satu merk rokok tertentu dan memelihara satu jenis hewan tertentu.
Tak satupun dari kelima orang itu yang minum minuman yang sama, merokok satu merk rokok yang sama, dan memelihara hewan yang sama seperti penghuni yang lain.

PERTANYAAN : Siapakah Yang memelihara IKAN?
PETUNJUK:
•Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah
•Orang Swedia memelihara anjing
•Orang Denmark senang minum teh
•Rumah berwarna putih terletak tepat disebelah kiri rumah berwarna coklat
•Penghuni rumah berwarna putih senang minum kopi
•Orang yang merokok PallMall memelihara burung
•Penghuni rumah yang terletak ditengah-tengah senang minum susu
•Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill
•Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama
•Orang yang merokok Marlboro tinggal di sebelah orang yang memelihara kucing
•Orang yang memelihara kuda tinggal di sebelah orang yang merokok Dunhill
•Orang yang merokok Winfield senang minum bir
•Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia
•Orang Jerman merokok Rothmans
•Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.
 

Albert Einstein menyusun teka-teki ini pada abad lalu. Dia menyatakan, 98% penduduk dunia tidak mampu memecahkan teka-teki ini. Apakah anda termasuk yang 2%?

Corat-coret dlu, ntar kubagi contekan jawabannya. Einstein ja nantangin kamu, masa' langsung minta bagi jawaban. hehehh,,

Wednesday 23 June 2010

Mitologi Yunani "Narcissus"

Dalam mitologi Yunani, Narcissus dikisahkan sebagai seorang dewa dengan paras yang sangat rupawan. Dia adalah putra Cephissus, dewa sungai dan seorang bidadari bernama Liriope. Ketika Narcissus masih kecil, seorang peramal (Tiresias) berkata kepada kedua orang tuanya bahwa anak mereka akan berumur panjang apabila tidak melihat dirinya sendiri. Bukan hanya wanita, peri dan bidadari yang terpesona pada parasnya, bahkan para pria dan dewa lainpun mengagumi ketampanannya. Inilah yang membuat Narcissus semakin pongah, kebanggaan yang berlebihan membuatnya semakin angkuh.
Narcissius remaja adalah pemuda tampan, sungguh banyak yang jatuh cinta kepadanya tapi tak seorang pun yang dibalas cintanya oleh Narcissus. Demikian pula Echo, seorang peri cantik jelita. Peri cantik itu jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihat Narcissius berjalan-jalan di hutan. Hanya saja Echo tidak bisa berbicara selain mengulang kata terakhir yg didengarnya. Karena malu menghampiri dia hanya berani mengagumi Narcissius dari jauh ataupun hanya dari balik semak. Seakan terobsesi pada Narcissius tanpa sadar ia mengikuti kemanapun pemuda tampan itu pergi.
Hingga suatu hari Narcissus menyadari ada yg mengikutinya. Dengan pongahnya ia berteriak
“Siapa yang mengikutiku??”, karena tak bisa bicara Echo hanya mampu mengulang kata terakhir yg didengarnya..
“Mengikutiku..” jawabnya
“Keluar!! Tunjukan dirimu!” lanjut Narcissius. Sambil berlari kecil Echo mendekati Narcissius.
Tetapi ternyata kecantikan peri echo tidak mampu melunakkan hati keras Narcissius. Malah ia semakin pongah mengetahui ada seorang peri cantik nan mempesona yang memuja dirinya. Binar-binar di mata Echo tidak bisa menundukkan hatinya.
“Pergi sana!! Kau pikir ada ruang hatiku untukmu? Dasar bodoh!!” ujarnya membentak Echo tanpa pikir panjang.
“Bodoh..”, ulang Echo sambil berlalu dengan hati pilu. Matanya bersimbah airmata, pilu sepilu sembilu.
Dewi Nemmesis mendengar kesedihan Echo yang cintanya ditolak tersebut. Nemessis mengutuk Narcissus supaya jatuh cinta kepada bayangannya sendiri. Kutukan tersebut menjadi kenyataan, suatu ketika narcissius berjalan di tengah hutan dan kehausan. Ia pun mencari dan menemukan telaga kecil pelepas dahaga. Permukaan telaga begitu tenang dan semua semesta terpantul sempurna bak cermin di permukaannya. Dan ketika Narcissus melihat bayangan dirinya di sebuah kolam. Dia tak henti-hentinya mengagumi sosok yang terlihat dari pantulan air di kolam itu. Sama sekali tidak menyadari bahwa wajah itu adalah miliknya.
Seakan tak pernah puas memandangi pantulan wajah anggun di telaga. Ia berusaha menyentuh pantulan wajah di air dan ia melihat bayangannya melakukan hal yang sama. Dia menunduk ingin memeluk dan mencium pantulan wajah itu tapi lagi-lagi pantulan wajah di telaga melakukan hal yang sama. Berulang-ulang ia berusaha tapi tetap saja kejadian yang sama terulang. Kesal dan putus asa, Narcissus tidak beranjak dari telaga, tetap berlutut memandangi pantulan wajahnya sendiri. Hari-hari berlalu, Narcissus masih saja tidak beranjak dari telaga, hingga tubuhnya semakin melemah hingga kematiannya.
Semua bersedih mendengar kabar malang Narcissius, terlebih peri Echo. Ia tak henti-hentinya menangisi jasad Nacissius di sampingnya. Meratap hingga tertidur karena kelelahan. Ketika terbangun keesokan harinya, ia tak melihat jasad pemuda yang dicintainya lagi. Di sampingnya justru merekah sekuntum bunga, bunga Narsis (Amararylidaceae: Latin) yang kerap digunakan bangsa Yunani pada upacara kematian hingga saat ini. Peri Echo tak mampu menahan sembilu hatinya, ia berjalan tanpa arah ke dalam hutan dan akhirnya meninggal. Peri cantik itupun hilang dalam dukanya. Orang-orang percaya Echo tidak sepenuhnya pergi dan masih berdiam di sudut tersembunyi, Mereka yang percaya menganggap pantulan suara yang mengulangi kata terakhir dari kalimat yang terucap ketika berteriak di dalam hutan adalah jelmaan Echo.
Versi lain menyebutkan bukan Echo yang jatuh cinta kepada Narcissus melainkan seorang pria bernama Ameinias. Kesal “dikejar-kejar” Ameinias, Narcissus mengiriminya sebuah pedang sebagai hadiah. Kesal karena cintanya ditolak Ameinias bunuh diri di hadapan Narcissus dengan pedang yang dihadiahkan kepadanya. Sebelum bunuh diri, Ameinias mengutuk Narcissus bahwa Narcissus akan jatuh cinta kepada bayangannya sendiri dan dalam keputusasaannya Narcissus akan bunuh diri.
Narcissus merupakan legenda mitologi Yunani, menceritakan tentang cerminan pemuda cantik yang setiap hari berlutut di dekat sebuah telaga. Ia begitu terpesona dengan ketampanan sendiri sehingga suatu hari ia terjatuh ke dalam telaga dan tenggelam. Di titik tempat jatuhnya itu tumbuh sekuntum bunga yang dinamakan narcissus. Setelah Narcissus mati, dewi-dewi hutan mendapati telaga tadi, yang semula berupa air segar berubah menjadi telaga airmata asin.
“Mengapa engkau menangis?” Tanya dewi-dewi itu kepada telaga.
“Aku menangisi Narcissus” jawab telaga.
“Oh tak heran, jika kau menangisis Narcissus” kata mereka, “Sebab walau kami mencari dia di hutan, hanya kaulah yang dapat mengagumi keindaannya dari dekat”
“Tapi…indahkah Narcissus?” Tanya telaga
“Siapa yang mengetahui lebih daripada engkau?” dewi-dewi bertanya heran. “Di dekatmulah ia tiap hari berlutut mengagumi dirinya!”
Telaga terdiam beberapa saat. Akhirnya dia berkata:
“Aku menangisis Narcissus, tapi tak pernah kuperhatikan bahwa Narcissus itu indah. Aku menangis karena, setiap ia berlutut di tepianku, aku bisa melihat, di kedalaman matanya, pantulan keindahanku sendiri”
Kisah Narcissius dikenalkan oleh Sang Alkemis, Paulo Coelho, Alvabet,2001, Alkemis mengambil buku yang dibawa seseorang dalam karavan. Membuka-buka halamannya, dia menemukan sebuah kisah tentang Narcissus. Dalam Psikiatri Freudian dan psiko analisi, terminologi narcissism dikenal sebagai kondisi self-esteem yang berlebihan, suatu kondisi yang biasanya adalah bentuk dari ketidakmatangan emosional.

Balada Sang Cupid

Setiap tubuh manusia diikat dengan sebuah benang merah. Untuk bisa bersama, benang merah antar yang satu dengan yang lain harus saling bertalian atau saling terikat. Karenanya di dunia ini ada 3 jenis cinta. Mereka yang saling mencintai tetapi cupid lupa mengikat benang merah bernama kasih sehingga keduanya tidak bersatu.
Ada yang tidak saling mencintai tetapi cupid mengikat benang merah bernama kasih diantara keduanya sehingga mereka bisa bersama. Ada yang saling mencintai dan cupid dengan senang hati mengikat benang merah bernama kasih itu di antara keduanya.
Kalau kamu termasuk golongan 1 dan 2, yang bertanya selalu bertanya- Tanya kenapa cupid lupa mengikat benang merah itu? Hanya memberikan panahnya tetapi tidak mengikat benang merah antara kau dan dia. Wal hasil, kau adalah kau dan dia adalah dia. Kau dan dia tidak bisa menjadi kalian. Sayang sekali. Atau kalian marah karena cupid selalu salah mengikat benang merah? Hm, maka saranku: MARI BERBURU CUPID!!! Kita tangkap dia dan kita buat dia tidak sembarangan memanah hati atau mengikat benang merah bernama kasih itu. Setelahnya dunia pasti damai. Hahaha.. Kalau kau mengiyakan tulisan ini, sepertinya engkau juga sudah mulai aneh! Hehehe..

Aci_cz
(pemikiran aneh yang entah datang darimana)

Jonggring Seloko

kutunggu kau di jonggring seloko, purnama nanti
sebab aku tlah bosan menerima suratmu
yang diselipkan angin di lorong-lorong malam
sebab aku murka pada rayap-rayap tua
yang masih cekatan mengirim sinyal-sinyal
yang me-merahjambu-kan debuku
bahkan Tengger di singgasana utara menertawakanku
dan kau harus mempertanggungjawabkan ulahmu
jangan bawa apapun padaku
pun sajen gunungan rindumu
yang selalu diceritakan rayap tua itu
jika tidak, kalimati benar-benar akan melumatmu.

Aci_cz

Resep Ayam Penyet


Bahan :
• 1 ekor ayam berukuran kecil, potong menjadi empat bagian
• 300 ml air
• 2 lembar daun salam
• minyak goreng secukupnya untuk menggoreng

Bumbu (haluskan) :
• 4 siung bawang putih
• 1/2 sendok tek ketumbar
• 1 cm kunyit
• 3 cm jahe
• 3 cm lengkuas
• 1 1/2 sendok teh garam
Bahan Sambal Ayam Penyet :
• 3 butir bawang merah
• 1 siung bawang putih
• 6 buah cabai merah keriting
• 5 buah cabai rawit merah
• 1/2 buah tomat
• 1 sendok makan terasi goreng
• 1/2 sendok teh garam
• 1 sendok makan irisan gula merah
• 1 ikat kemangi, ambil daunnya
• 2 buah jeruk limau, belah dua
Cara Memasak Ayam Penyet :
1. Lumuri ayam dengan bumbu yang dihaluskan. Tambahkan daun salam dan air. Masak hingga daging ayam empuk. Angkat dan sisihkan.
2. Goreng daging ayam hingga matang. Angkat dan tiriskan.
3. Sambal : Tumis bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat hingga layu. Haluskan bersama terasi, garam, dan gula. Tambahkan air jeruk limau dan daun kemangi. Aduk rata.
4. Letakkan ayam goreng di atas sambal. Penyet-penyet hingga sambal menempel pada daging ayam.

Monday 21 June 2010

Untuk dia yang kupanggil Soe,,

Untuk pertama kalinya saya langsung jatuh cinta pada seseorang pada pandangan pertama. Saya kasmaran dengan bahasa tubuhnya, mencintai pemikiran dan tetek bengeknya. Saya benar-benar jatuh cinta, setiap inci kepalanya sempurna menginspirasi hidup saya. Namanya Gie, Soe Hok Gie. Rasanya sangat hebat memiliki pemikiran yang begitu ideal dan sempurna meng-cover jiwa muda yang meletup dengan idealisme itu. Jiwa pembaharu yang dimilikinya benar-benar sanggup menarik simpati kepala ini. Sebuah sketsa mahasiswa tahun 66 yang begitu terbuka dan berani. Ia berhasil memulai langkah, mempelopori jalan untuk keterbukaan bertidak, kebebasan bersuara. Keberaniannya mencerca pemerintah, dan mengatakan tidak pada komunisme sungguh hebat. Bertindak demi terwujudnya sebuah ideologi murni yang berpihak pada rakyat. Ia, Soe atau Gie berhasil membuka gembok keterkungkungan yang telah sejak dahulu membungkam pemikiran-pemikiran hebat dari bangsa yang teraniaya.
Soe Hok Gie
Saya begitu salut saat penanya bergerak dan ribuan penyusup-penyusup kecil di otaknya mengalir, tanpa jeda. Setiap molekulnya menyatu dan bersenyawa dalam esai faktual yang begitu kritis. Orang-orang diluar sana menyebutnya adrenalin pemberontak tetapi sepertinya saya lebih nyaman menyebutnya sisi manusiawi manusia sebagai manusia. Berjuang dan menyuarakan kebenaran tanpa ada sekat atau klep setipis apapun. Murni pengharapan pada sebuah kepaduan tanpa tendensi apapun, sebuah keluwesan dan kejelian memandang suasana, walau kadang paradoks dan sedikit apatis. Tetapi saya sangat terkesan pada kepribadiannya yang dingin,  pendirian yang teguh juga sikap manusiawinya sebagai manusia.
Mahasiswa!! Ia adalah tokoh mahasiswa hebat bagi saya. Gie benar-benar makhluk berotak alien yang terdampar di masa silam Indonesia. Baginya tidak ada tuan atau budak, mayor atau minor, tapi hanya kepaduan. Ia egois, tapi aneh, saya justru mencintai keegoisannya dan menikmatinya.
Saya terkadang berpikir, ada begitu banyak manusia dan tidak segelintir darinya yang menobatkan diri sebagai mahasiswa. Dan sayapun demikian. Saya juga ternobatkan sebagai makhluk berlabel mahasiswa. Tidak bisa dipungkiri, adrenalin untuk berontak itu kuat, harapan memanusiawikan manusia. Sempurna dengan idealisme yang merakyat dan membawa identitas itu kemanapun. Selalu ada adrenalin yang menginginkan aku berada di garis depan, menyuarakan hal yang hakiki, menghancurkan kediktatoran waktu dan bereinkarnasi sebagai mahasiswa yang penuh idealisme.
Mungkin terlalu muluk dan rasanya sangat tidak terhormat jika hanya mampu berbicara tanpa bertindak. Kita mahasiswa, memiliki agenda yang telah dikontrak mati sejak dahulu, sejak sebelum Gie dan sahabat-sahabatnya, agar menjadi pemikir hebat yang bebas dari tendensi sekecil apaun, merdeka dalam idealisme merakyat. Bukan tanpa norma dan jauh dari koridor susila. Dengan begitu kita baru berhak berteriak “SELAMAT DATANG KEBEBASAN!!!”


aci_cz
(catatan lepas, semester dua statistik '04 UH)

Saturday 19 June 2010

Resep Peyek Kacang



Bahan:

400 gr tepung beras
½ sendok makan tapioka
½ kg kacang tanah dikupas dan dibelah 2
4 buah bawang putih
4 butir kemiri
1 sdk teh ketumbar bubuk

250 cc santan
100 cc air
1 butir telur
1 sdm air kapur sirih kalau ada
5 lembar daun jeruk diiris tipis2
Garam secukupnya

Cara Membuat.
a. Telur, bawang putih, kemiri, ketumbar bubuk, air kapur sirih diblender halus.
b. Air, santan dan tepung diaduk sampai rata kemudian masukkan bumbu yang sudah diblender halus.
c. Goreng tipis2 di pinggiran kuali yang sudah diberri minyak.
d. Setelah kering dan kuning angkat dan siap disajikan.

Thursday 17 June 2010

shambhala di langit kotaku, katamu

Salamku pada malam-malam panjang di kotamu
Jutaan beku menghujam malam-malam kotaku
Meng-akar pilu
Mungkin deru tank dan desing peluru membuatku lupa,
bagaimana menapaki penanjakan malam tanpa peluh dan air mata

Bahkan aku telah lupa seperti apa hangat neon
Malam-malam kotaku hitam,
sekali pijar..., merah..., lalu pilu...
Shambhala sedang di langit kotaku, katamu
Menunggu jiwa-jiwa putih mengangkasa,
pun dari mavi marmara
Benarkah mngetuk shambhala agung, akan bertemu pijar-pijar hangat neon??
Semurni shangrilla, surga penuh suka,,,,

aci_cz
Semoga shambhala dalam kalachakra benar di langit kotamu, just 1 vote "freedom for palestine"

Ransel bertali sepatu

Kau sedang nyenyaknya ketika ku datang. Katamu kau mencintai dia yang selalu datang mewarnai malammu. Makanya ku memilih diam-diam memasuki lorong telingamu untuk sampai di ruang utama bioskop malam milikmu. Ingin tahu siapa dia yang membuatku cemburu.
Tabir pertama kubuka. Kosong. Tak ada pemain, hanya ada setting ruang tak berbatas. Untungnya pekakas lukisku tidak ketinggalan. Karena ku baik, kusapukan sedikit jejak kuasku disana. Lalu diam-diam pergi, sedikit mengendap melewati eaustacius-mu.

Pagi-pagi kau datang mengetuk kamarku.

“Bimpi…Bimpi…, bangun!!!”

“Kenapa?”

“Semalam ia datang, melukis padang rumput kuning yang meng- abu-abu oleh bulan. Masih dengan ransel bertali sepatu yang kemarin!!”

“Benarkah??”

“Sungguh aku mencintainya, kawan”.

Matanya penuh binar, indah.

“Hm, tidur sudah!! Aku tidak mengganggumu lagi”, sambil berlalu dan menutup pintu kamarku dengan keras. Dan menjatuhkan ransel alat lukisku dari belakang pintu. Ya, ransel bertali sepatu.
Aku tersenyum, puas.


aci_cz

Wednesday 16 June 2010

Kutipan dari terjemahan buku The Art of War ( abad ke-6 SM )

知彼 知己, 百战不殆; 不知 彼 而 知己, 一 胜 一 负; 不知 彼, 不 知己, 每 战 必 殆
Tahu diri itu, seratus pertempuran tanpa bahaya; tidak mengetahui yang lain, tapi tahu diri, di satu sisi menang di sisi lain merugi; tidak mengetahui yang lain dan tidak tahu diri, setiap pertempuran berarti hilang.

故 用兵 之 法, 十 则 围 之, 五 则 攻 之, 倍 则 分之, 敌 则 能 战 之, 少则 能 守 之, 不 若 则 能 避 之.
Ini adalah aturan dalam perang, jika kali musuh kekuatan sepuluh, mengelilingi mereka, jika lima kali, serangan mereka, jika ganda, dapat membagi mereka, jika sama, melibatkan mereka, jika lebih sedikit, dapat menghindari mereka, jika lemah , dapat menghindari mereka.

是故 百战百胜, 非 善 之 善 者 也; 不 战 而 屈 人 之 兵, 善 之 善 者 也.
Keunggulan bukan berarti Anda telah melawan dan menaklukkan lawan dalam setiap pertempuran, tetapi keunggulan tertinggi adalah saaat berhasil menaklukkan musuh tanpa pertempuran.

古 之 所 善战 者, 胜于 易 胜者 也.
Pejuang cerdas adalah orang yang tidak hanya menang, tetapi unggul dalam memenangkan dengan mudah. (Semakin banyak Anda membaca dan belajar, semakin sedikit musuh Anda akan tahu). Kualitas keputusan seperti menyambar tepat pada waktunya dari burung elang yang memungkinkan untuk menyerang dan menghancurkan korbannya.

故 兵 贵 胜, 不 贵 久.
Perang ialah seni halus dan kerahasiaan! Belajar untuk tidak terlihat dan tak terdengar maka nasib musuh ada di tangan anda.

兵 者, 诡 道 也 故 能. 而 示 之 不能, 用 而 示 之 不用, 近 而 示 之 远, 远 而 示 之 近,
Semua perang didasarkan pada tipu daya. Oleh karena itu, ketika kita mampu menyerang, kita harus tampak tidak mampu; ketika menggunakan kekuatan kita, kita harus tampak tidak aktif, ketika kita dekat, kita harus membuat musuh percaya kita jauh; saat jauh, kita harus membuat dia percaya kita sudah dekat.
Sebuah operasi militer melibatkan penipuan. Bahkan meskipun Anda kompeten, tampaknya tidak kompeten. Meskipun efektif, tampaknya tidak efektif.

是故 胜 兵 先 胜 而后 求战, 败兵 先 战 而后 求胜.
Jenderal yang memenangkan pertempuran membuat banyak perhitungan di kuilnya sebelum pertempuran ini berjuang. Para jenderal yang kehilangan membuat tapi beberapa perhitungan sebelumnya.

人 皆知 我 所以 胜 之 形, 而 莫知 我 所以 制胜 之 形.
Strategi tanpa taktik adalah jalan paling lambat untuk kemenangan. Taktik tanpa strategi adalah suara sebelum kekalahan. Seorang komandan terampil mencari kemenangan dari situasi dan tidak menuntut itu dari anak buahnya. Ahli dalam pertempuran mencari kemenangan dari keuntungan strategis dan tidak menuntut itu dari anak buahnya.

实 而 备 之, 强 而 避 之, 怒 而 挠 之, 卑 而 骄 之, 佚 而 劳 之, 亲 而 离 之, 出其不意, 攻其不备.
Jika musuh anda merasa aman pada semua titik, akan disiapkan untuknya. Jika kekuatannya lebih unggul, hindari dia. Jika lawan temperamental, berusaha untuk mengganggu dia. Berpura-pura menjadi lemah, ia akan besar kepala dan lemah. Jika pasukannya bersatu, pisahkan. Menyeranglah saat dia tidak siap, muncul dimana Anda tidak diharapkan.
Kecepatan adalah inti dari perang;. Ambil keuntungan dari ketidaksiapan musuh perjalanan dengan rute yang tak terduga dan mogok di mana dia telah tidak ada tindakan pencegahan.

视 卒 如 爱 子, 故 可 与之 俱 死.
Perlakukan orang lain seakan-akan layaknya saudara dan mereka akan mengikuti Anda ke lembah terdalam.

凡 用兵 之 法, 全国 为 上; 破 国 次之; 全军 为 上, 破 军 次之; 全 旅 为 上, 破 旅 次之; 全 卒 为 上, 破 卒 次之; 全 伍 为 上, 破伍 次之.
Dalam seni perang praktis, hal yang terbaik adalah merebut kembali seluruh tentara daripada menghancurkannya, untuk menangkap satu resimen, detasemen atau seluruh perusahaan daripada untuk menghancurkan mereka.

Seorang pemimpin memimpin dengan contoh bukan dengan kekerasan. Anda tidak dapat menghentikan inovasi.

Tuesday 15 June 2010

Aku musyrik

aku musyrik,
penyembah berhala-berhala kekinian bernama apatis
sempurna menjalangi korsa tanpa nurani
hm, tambah doorprice beradu mulut dengan gelembung-gelembung alveoli
yg membujukku jangan pergi,
katanya, kami telah rapuh
kaki-kaki kami merenta, aus dicicil rayap zaman,,

tapi aku musyrik,
memilih menyetubuhi akal kaku bawah sadar
tak peduli hegemoni insidental milik mereka,
sedikitpun tidak,,

aci cz,,

Sunday 13 June 2010

Ini kotak Pandoraku.

Ada sebuah bandusa, berkunci emas berlapis perak. Pemiliknya bukan orang biasa, berjari enam di setiap anak anggota geraknya. Mungkin reinkarnsi “parang jati”-nya Ayu Utami. Tapi dia tidak mencintai sebul, hanya mencintai bandusa. Wujud symbol yang ia percaya sebagai kotak Pandora.
Kemarin ia berceritera kepadaku,
“Ini kotak pandoraku. Isinya bukan dosa, benih marah, biji salah paham ataupun buah kedzaliman. Isinya cincin, berlingkar jari 12. Permatanya bukan rubi tapi pualam gunung kidul. Berbadan pasir dari tanah sekaliber Babylon dan Aztec. Setiap kota terwakilkan dalam 9 butir. Tulang cincinnya dari meranti 13 warna. Sudah dapat jampi-jampi dari 7 juru kunci merapi nusantara.”
“Tau kau apa gunanya? Besok kalau aku pakai cincin ini, pelosok negeri akan mengagungkanku. Tau kau kenapa? Karena satu butir pasirnya bisa member makan setiap tangan yang tertengadah, setiap saat, kapan pun, dan tidak akan habis”.
“Yang hitam bisa menyembuhkan 1000 penyakit di setiap tempat berbeda. Yang merah, mematikan amarah dan menggantikan damai”.
“Hm, kau tahu yang biru itu. Kalau kau lepas dia, kau akan tahu bagaimana tangan Rasulullah merangkul manusia san mengenalkan cahaya”.
“Nah, simpanlah di brankasku. Jangan kau buat dia lecet sedikitpun, aku akan menunggu purnama ke tujuh esok malam. Aku akan berfusi dengan venus, mengaktifkan cincin pualam gunung kidul-ku. Kau akan kuangkat jadi ajudanku nanti”.
Hanya satu anak jarinya yang memegang bandusanya. Jari antara tengah dan manis. Anak jari parang jatinya-nya Ayu Utami, seperti yg kubilang tadi. Dia mengangguk dan aku pergi. Sembari memastikan telunjuk dan jempolku masih menyatu.
…..
Pantai selatan lima meter di depanku. Hanya aku dan botol aqua di tanganku. Pasir kemarin sudah berubah cairan pelangi di botol aqua. Sekarang tugas laut, pikirku. Aku yakin, Neptunus dan Roro Kidul bisa kompromi tentang ini.
(Di ujung peluhku, kulihat anak-anak negeri tersenyum. Dekat…, sedekat pantulan belati di genggaman parang jati-nya Ayu Utami yang nanar di belakangku.)
“Hm, aku harus bergegas……….”.

aci_cz

Tuhan begitu baik memperlihatkan ini padaku!!!!

Sat, 3 Jan ‘09
03.02, waktu jatinangor
(catatan kecil dari tumpukan memori)

Aku masih belum terlelap, ketika bunyi kretek-kretek roda beradu dengan aspal mengganggu bacaanku. Iseng aku melihat keluar jendela. Sedikit terkejut, ternyata sepagi ini Trotoar depan kosku begitu ramai. Ramai dalam hening. setidaknya sudah 5 orang bapak tua yang lewat bersama gerobak penuh pokok-pokok bambu yg terikat rapi seperti rakit. Sedikit berlari mengimbangi laju gerobak di jalan menurun depan kosku. Tubuhnya terlihat kecil diantara pokok-pokok bambu sepanjang puluhan meter. Kuluaskan pandanganku, di seberang jalan warung-warung tenda juga masih tegak. Entah sampai kapan ia masih kuat menahan dinginnya manglayang. Sedang aku, terbungkus jaket, sarung dan dua susun selimut tapi masih kalah dengan dingin. Seperti diktatorian, ia masih menyeruak tanpa kompromi. Ku kembali menekuni buku, tapi bunyi ketek-kretek itu kembali mengusikku.

Sekali lagi kutengok keluar sana. Penjaga warung tenda itu mulai gelisah. Menimbang-nimbang mesti berkemas atau tidak. Sedang tubuh hanya berbungkus kaos oblong lusuh. Aku berani bertaruh, kaos itu tipis, paling dari loakan jenis kain nomer sekian. Sejenak aku diam, ia mulai terbatuk dan bersin. Detik itu aku tahu, ia tak mampu lagi menahan dingin manglayang. Detik kemudian dengan susah payah kulihat ia mulai menurunkan tendanya.
Aku bergeser ke jendela depan.., penasaran dengan suara roda beradu dengan aspal yang tiba-tiba terhenti. Dan benar saja. Di trotoar depan sana tiga orang paruh baya sedang mengipas penuh letih. Topi merah lusuh bapak tua itu, entah sejak kapan beralih fungsi. Berharap meraup sedikit angin dari kibasannya yang melambat. Malam, dingin, sepagi ini, di luar sana begitu banyak yang bersimbah keringat sedang aku?!! Aku begitu manja dengan berlapis-lapis kain penghangat. Bersembunyi dengan sempurna dari sisi ini. Tuhan, Engkau begitu baik memperlihatkan ini padaku. Gadis kecil yg hampir terlupa dengan bangsanya.
Inilah Indonesiaku, kotak kecil dari hidup ribuan manusia yang masih seperti dulu, berlomba dengan waktu demi sesuap nasi. Terima kasih Tuhan, Engkau begitu baik memperlihatkan ini padaku...


aci_cz