Tuesday 26 April 2011

Meng-serasah


Malam menghampar hampa
menebar firman.. "Matilah dan hilang!"
lalu de-daun meng-serasah..
pasrah dikebumikan bumi

dendam telah berpulang..
mencumbuku di pusaranya..

Saturday 23 April 2011

Back From Hiatus

Sepertinya ini bulan tersibuk bagi saya. Di kantor pun di rumah, setiap detik seperti telah terbagi habis untuk "bukan diri saya". Pak "Mister" cerewetnya minta ampun meminta saya merapikan daftar dimana-mana. Hari ini A, besok B, lusa C, besok lusanya A gabung B, lalu A gabung C, B gabung C, balik lagi ke A (mungkin dia ter-inspirasi dengan lagu "kuburan band", dengan sedikit improvisasinya tentunya). Hah, menjemukan!!! Waktu menawan saya tanpa kompromi, bahkan janji menghadiri nikahan sahabat batal (dua sahabat barak jaman ngampus), kumpul "KOPDAR" dengan sahabat bloggerpun sama, batal. Lalu amanah datang, Diklat menunggu. Empat hari ful dinas luar. Kondisi fisik menurun. Betul-betul menguji kesabaran saya. Terlebih nenek sakit. Dan ini menambah kesedihan saya berlipat-lipat. Omigoot.. Benar-benar tak ada ruang melegakan untuk saya. Dan lagi.. rencana reuni teman SMA sambil freshing pun dak sempat. Penjara waktu benar-benar sedang semangat menawan saya, sama sekali tidak ada tempat berlari pun jeda sejenak meski sekedar menjengung rumah yang ini. Yah, tiga minggu lebih, tepatnya 22 hari saya hiatus. Hiatus yang pada awalnya saya lakukan hanya untuk mencari ruang lega, yang ternyata malah sebaliknya.
Memikirkan ini membuat saya benar-benar merasa kecil. Sang Pencipta membangunkan saya dari semua rumus-rumus hidup yang terpeta kaku di kepala saya. Saya hampir lupa dengan rumusan sederhana bagi para penyewa bumi. Rumus baku bahwa "Manusia hanya bisa berencana, tapi DIA jua yang akan menetapkan segalanya". Ah, betapa malunya... tanpa sadar saya telah menjadi penyewa bumi tidak tahu diri. Astagfirullah... manusia oh manusia..
Tiba-tiba SMS masuk, dari si kuntilini.
Hoi, lampir. Napa nda pernah muncul baumu di FB? Migrasi ke belahan maya mana lu?
Buru-buru menengok FB dan mendapati pesan Nona Mangkulla si MbaK dukun.
Eh, ilmu-ilmunya belum ditransfer secara menyeluruh, orangnya malah hiatus. Aisy! Jadilah MBAK DUKUN nanggung... , setengah tanggung di saya, setengahnya di kita. =P
Ah, kalian. Saya dataaaaang..... Sekarang tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi kan? InsyaAllah, saya akan bergentayangan di DUNIA MAYAt seperti hari-hari yang lalu. :D

Anyway, terbangun dari hiatus panjang saya belum punya ide apapun untuk dibagi. So, for first.. ganti template dolo lah.. lagi... ??!!! Yah..., lama tak menjenguk rumah, pasti kotorlah, harus rapi-rapi dulu. Perabot lama minta di-lap dari debu. Poles sedikit biar cling. :D

I am Accilong is in the house, now. :D

Friday 1 April 2011

Saya Hiatus

"Pernahkah kau merasa tertawan oleh waktu?"
Kadang saya berpikir, "Apa ini benar-benar hidup yang saya inginkan?". Sepertinya terlalu biasa. Setiap pagi terbangu menjalankan rutinitas yang itu-itu saja. Tanpa detak, ibarat waktu yang terpacu, melewati hari tanpa ritme. Seolah-olah cadangan adrenalin saya sudah habis terkuras, tak bersisa sedikitpun. Rasa-rasanya tidak ada tantangan. Setiap hari hanya hari-hari itu saja. Dan yah.. saya mulai bosan.

Hm, apa ini klimaks? Semoga saja tidak, saya justru berharap ini antiklimaks. Agar setelahnya saya bisa mendaki punggung waktu dengan energi seperti dahulu, semangat yang tumpah ruah, detak yang menghidupkan. Atau jangan-jangan.. saya tidak bersyukur? Begitukah?? Sepertinya tidak. Saya merasa hidup dan mensyukuri yang saya punya, memaknai setiap inchi yang saya bisa dapatkan. Mungkin.. kosong sedang menghampiri saya, ingin menunjukkan bahwa dirinya masih eksis di dunia ini. Ingin membuktikan kalau kediktatorannya masih ada, meski manusia tidak pernah mengakuinya.
Ah, saya benar-benar kehabisan ide dan mendadak merindui ketegangan dan detik-detik yang terlewatkan dengan adrenalin yang terpompa. Entahlah... Arghhhhhh, mungkin saya memang tidak bersyukur. Bahkan mendefenisikannya pun sulit.


.................

Mungkin saya harus hiatus dulu. Mengeram di sudut waktu, menunggu telur saya menetas dan melahirkan detak yang saya inginkan. Yah... mungkin seperti itu, hiatus dulu. Toh, ide-ide sepertinya sedang meninggalkan saya. Yah, seperti itu. Entah untuk berapa lama, saya hanya bisa memutuskan ini sekarang.

Gambar nyolong disini

NB:
Sebelum mem-posting tulisan ini, saya membacanya sekali lagi. Lalu menyimpulkan ini terdengar seperti berdialog dengan pantulan saya sendiri. Jangan-jangan homunculus sedang bertingkah?? Saat sisi baik dan sisi buruk bertemu dan bercekcok? Hm, anggap saja bukan hal besar. Saya sedang tidak ingin membicarai si merah dan si putih dalam diri saya, karena penjara waktu lebih menakutkan. Dan saya sama sekali tidak rela tertawan waktu.