Friday 24 June 2011

Kita dan Mengapa Saya Menulis?

Beberapa waktu lalu saya iseng memposting komen di Bloofers (salah satu grup para blogger di FB), saya ngomongnya begini (sambil men-tag sejumlah nama yang sempat saya ingat)
"Saya penasaran..ingin tahu.. apa alasan klian menulis? hm.. klo boleh sya ksi PR, buat di postingan blog yah.. sya menunggu dgn penuh harap. :D"
Gayung tersambut, dan beberapa kawan benar-benar menjawab rasa penasaran saya. Mbak Muti dalam "Mengapa saya Menulis??" bilang begini:
"BAGI SAYA MENULIS ADALAH MENCURAHKAN ISI HATI,APA YANG DIRASA, APA YANG DILIHAT , MENUANGKAN IDE YANG SEDANG TERLINTAS DIPIKIRAN SAYA, bagus atau tidak tulisan yang saya tulis tidak mematahkan semangat untuk terus menulis, karena dalam memperoleh sesuatu tidak ada yang instant, segala sesuatu butuh proses".

Ya, itu salah satu bukti bahwa seseorang menulis untuk membumikan pikiran, memastikan setiap cerita tidak berlalu hanya sebagai perkamen-perkamen dalam memori.
Lalu saya tiba-tiba menyadari sesuatu saat membaca "Merajut Mimpi dengan MENULIS" si Efriany 'santi' Susanti. Ia bertutur lugas tentang pengalamannya dalam menulis, pergeseran makna dan kebiasaannya dari sekedar menulis dan menjadi PENULIS. Dari sana, saya menyadari satu hal, bahwa menulis itu bisa terapi emosional, juga berperan besar dalam pembentukan karakter. Kesimpulan saya ternyata sejalan dengan pendapat Andy A. Fairussalam dalam tulisannya "Kuingat lalu Kutulis, Kulupa lalu Lubaca".
"Menulis juga bisa menjadi terapi jiwa. Secara Psikologis, menulis merupakan akses dan komunikasi dengan sisi substansial dari jiwa kita. Menulis juga merupakan media berekspresi, yang secara psikologis memiliki kemampuan menyembuhkan".

Terlepas benar atau tidak tapi otak saya meyakini bahwa menulis memang bisa ber-efek ganda sebagai terapi jiwa. Bagi saya, ini benar-benar bagian yang sangat samar tetapi sangat nyata hasilnya. Beda lagi dengan Bang Fahrie Sadah, saat saya menanyakan hal sama, mengapa saya menulis versi dia, saya disodori tulisan "WriteHolic", lebih banyak menyebutkan manfaat daripada alasannya menulis. Hm, saya berkesimpulan, ia menulis karena asas "manfaat" itu. Di bagian akhir tulisannya menyebutkan bahwa, "Menulis itu .. mengabadikan sejarah". Saya sepakat sekali. Sebab, berada di belahan bumi manapun, di kolong langi sebelah manapun, seseorang sedang dengan sejarahnya sendiri. Yah, karena hidup sejatinya adalah jeda fana saat menoreh sejarah kita masing-masing. 
Hari berikutnya, saya mendapat tag postingan dari Sam Chua', menunggu saya mengunjungi "Aku, Tulisanku, Alasanku". Alasannya terjawab dengan gamblang di paragraf pertama, ia menyebutkan seperti ini :
Ada kenikmatan tersendiri ketika melakukannya. Membahasakan hari yang dilalui, petualangan yang dialami, permasalahan kehidupan yang dihadapi dan disaksikan, keluhan, kegelisahan ataupun hanya untuk sekedar berceloteh belaka di atas selembar kertas supaya bisa terhibur oleh kesuntukan.

Yah, lagi-lagi tak jauh dari perihal "memastikan kita memiliki softcopy perjalanan hidup kita masing-masing" alias sejarah. Masih sejalan dengan pendapat sebelumnya, Aan Sopiyan mengatakan :
"Inilah alasan terbesar saya tentang “Mengapa saya menulis?” adalah semoga saya bukan termasuk manusia yang lupa, lupa pada masa kini dan masa lalu. Menulis menjadi sarana yang paling efektif untuk mengingat kehidupan. Kehidupan itu tentu saja tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman yang dialami".

Ada bagian yang membuat saya tergelitik (bukan dalam arti sebenarnya) saat membaca "Mengapa Saya Menulis" versi Aan Sopiyan. Ia menyebutkan seperti ini :
"Bagi saya sendiri, saat menulis juga memberikan perasaan kesenangan dan kepuasan. Karena apa? Disanalah saya bisa merasa benar-benar menjadi saya sendiri. Hasil tulisan yang saya tulis itu adalah ternyata saya, dalam tulisan. Setiap kali saat berusaha menulis, saat itu pun saya berusaha memahami diri saya sendiri".

Wah..wah.. saya rasa dari semua alasan inilah hal yang paling pure yang dirasakan seseorang saat menulis. Bahwa hasil tulisan yang ditulis adalah ternyata "saya". Ini harga mutlak, kepuasan personal yang mendasari seseorang untuk terus menulis. Yah, dari sini berangkat sebuah nyawa yang membuat segala hal menjadi mungkin saat berada di atas pena. Saya beranggapan, bagian inilah yang menjadi candu, mengapa sejumlah orang menjadi sangat suka menulis. Sepertinya tidak salah kalau saya menyebutkan menulis itu wisata jiwa.detik ketika benar-benar hanya ada saya dan jiwa saya. :D

Oh, ya. Apa ada yang penasaran dengan "Mengapa Saya Menulis?" versi saya? (Saya mpe khusuk berdoa loh, mudah2an ada yang penasaran :D). Bulan februari lalu saya sudah menuliskannya, coba cek disini. :D 

Hm, ada yang ingin saya tambahkan sedikit. Oh, bukan. Saya ingin buka rahasia sedikit.... sedikit saja. Bagi saya, menulis itu benar-benar sesi terbebas seorang "saya". Seperti sedang bermain teater, saat kita "benar-benar menjadi", bukan sedang "berpura-pura menjadi". Itu dua hal yang sangat berbeda bukan? Kalau engkau  mengenal teater, maka akan sangat mudah membedakannya.

Nah, lalu... Mengapa Engkau Menulis?

NB : Saya masih menunggu siapa saja yang masih berkenan menuliskan jawaban pertanyaan di atas. :D

Thursday 23 June 2011

Drama Review : You've Fallen for Me

Saatnya view drama korea terbaru! :
 Hm, sepertinya untuk beberapa waktu saya meninggalkan kebiasan ini. Sebenarnya saya dapat info, drama ini bakal rilis sejak tahun lalu. Tapi berhubung belum ada kejelasan tanggal mainnya jadi pending dulu. Yeup, sekarang mah dah jelas.. so, akhirnya nge-view lagi.
Yang main masih idola saya, Park Shin Hye. Hehehhe.. So, Guys.. Cekidot..


Judul                 : You’ve Fallen for Me/ Heartstrings
Genre                : Romance, Music
Sutradara           : Pyo Min Su
Penulis Naskah  : Lee Myung-Sook
Episode             : 16
Produksi            : MBC
Rilis                   : 29 Juni s/d 18 Agustus 2011
Jam Tayang       : Rabu + Kamis (22:55 WITA)

Pemain :
Jong Yong Hwa as Lee Shin

Park Shin Hye as Lee Kyu Won

Song Chang Ui as Kim Hyun Suk

Woo Ri as Han He Joo

Kang Min Hyuk as Yeo Joon

Other Cast :
So Yi Hyun as Jung Yoon So
Lee Hyun Jin as Hyun Young Ki
Jang Soo Won as Yoon Soo Myung
Shin Go as Lee Dong Gun

Sekilas Tentang You've Fallen For Me
Lee Shin (Jong Yong Hwa) adalah mahasiswa jurusan musik modern juga gitaris sekaligus vokalis band "The Stupid". Selain tampan, ia dikenal dengan semangatnya yang super hebat dalam bermusik. Tapi tetap saja, pada kenyataannya, Lee Shin adalah pribadi yang dingin, tidak tertarik dengan apapun selain musik, tidak punya impian dan rencana apapun untuk masa depannya. Awalnya, ia menyukai Yoon Jung Soo, profesor tari di Universitasnya. (Itu sebelum bertemu Lee Kyu Won a.k.a Shin Hye.. Hehehhehehe).
Kyu Won sendiri adalah mahasiswi jurusan Instrumen Tradisional Korea, tipe mahasiswi idaman, berbakat dan lahir dari keluarga yang prestisius (intinya sempurna lah yahh). Kyu Won sangat tertarik dan menguasai Gayageum, kebetulan kakeknya, Lee Dong Gun termasuk salah satu musisi tradisional legendaris. Ia punya harapan besar pada cucunya. Bak gayung tersambut, Kyu Won pun sangat menghormati harapan kakeknya, begitu serius berlatih, hanya mengenal rumah dan kampus, berlatih dan berlatih. Ia bahkan lupa cara menikmati hidup bersama dengan teman-temannya. Hingga suatu ketika, ia dipaksa teman-temannya untuk melihat konser “The Stupid”. Itu kali pertama Kyu Won melihat Lee Shin dan tertarik padanya. Bagaimana cerita selanjutnya?? Who Knows?? Mari sama-sama menunggu video-nya di YouTube. Hehhehe..

Apa saya akan membuat sinopsisnya seperti drama Mary Stayed Out All Night kemarin? Hm, entahlah.. saya belum memustuskannya. :D

Tuesday 21 June 2011

Aku dan keranjang sampah biru

Harusnya aku yang bertanya
Kemana bait-bait birama yang pernah kau ajarkan padaku
Memoriku belum kadaluarsa
Obrolanmu malah masih gempita, serasa sore tadi
Termakan virus-kah?
Atau keranjang sampah birumu terlalu luasa,
Dan kau memutuskan
membuatnya sedikit sesak dengan cerita klasikmu tentangku
aku dan keranjang sampah biru
tak bermakna sama
sebiru cerita kita yang kau lempar
percuma,,,


aci_cz
 
(Untuk Ety yang memaksa saya menulis sesuatu untuknya..
walau sebenarnya ini untuk Almarhum Piang yang diingatkan Samba tempo hari.
Thanks juga buat Narti, statusnya bisa jadi judul, heheheh..
Tapi bukan berarti saya melupakan Fate dan Nuni, atau HIMATIKA UH sepenuhnya.
Saya tetap mencintai kalian, ternyata meski hanya tiga semester bersama, kalian tidak pernah melupakan saya.
Terima kasih membuat saya memiliki kalian)
Achi (saya), Nuni, Ety, Fate... Terima kasih membuat saya memiliki kalian..

NB: Repost dari catatan FB saya

Sunday 19 June 2011

Tak Tag, Maka Tak...........Kutuk.

Saya masih ingat, 16 Juni kemarin saya dapat tag "10 Hal Tentang Saya" dari Adryan Nurdien. Pertama kali dapat tag saya langsung pasang kuda-kuda. Saya bilang begini ke Nurdien:
wadowww.. barabe.. kenapa namaq disebut???
g kena kutuk kan klo dak dikerjain??
g kan yaa.. gak kan...
#sambil berdiri depan tembok, berdoa dgn khusuk
:D
Nurdien dengan cool-nya menjawab seperti ini:
ya kalau mau dikerjain ya silahkan.. kalau nggak, tanggung sendiri resikonya.. :P
Oke, saya berfikir ada peluang mendiamkan. :D. Lalu tiba-tiba di postingan Sebuah Jeda saya si Huda Tula datang dan tidak kalah coolnya bilang begini:
mba.. ada tag buat blog ini di sini
http://rumahreview.blogspot.com/2011/06/10-hal-mengenai-saya.html

:)
have fun ^^
Pada Huda saya coba persuasif (cieee..bahasanya ajib negh. :D), padahal sebenarnya mau ngeles ala napi alias kagak mau capek2 bikin. Buru-buru saya setor laman It's Me ke Huda, sambil menyisip harap, semoga itu sudah cukup. :D Lalu saya kembali ke hidup saya (maksudnya rutinitas sehari-hari). Yah, niatnya begitu, tapi ternyata malah bedrest. Lalu pagi tadi iseng buka fb, eh bg todi mentions nama saya.
Buat mbak Asriani Amir, kang Nitnot Ya Helmi, non Sefty Rizki Rihandini, makcik Meutia Mansur, kang Mridwan Purnomo, kang Andy Ahmad Fairussalam, mbak Rifka, neng Susie Ncuss, mbakyu Nick Salsabiila n non Dora Darmawati...Ada tantangan buat kalian disini..hehehe...are you ready? lets get it on..***bgaya smackdown...
TODI[Licious]: Tak Kenal Maka Tak.....Jitak
Sedikit maraton ngecek link.. owmigoott.. ternyata tag yang sama pulak. Hm, saya jadi berfikir, apa ini ada kaitannya ma yang dimaksud Nurdien alias "tanggung sendiri resikonya". #pura-pura percaya takhyul. Lalu dengan tekad yang bulat saya login ke akun blog saya, bertekad melepaskan diri kutukan tag (T,T).
  1. Me Vs Kuliner
  2. Kurang tau kenapa yang pertama kepikiran yah ini. Heheheh.. Yup, saya doyan wisata kuliner. Paling demen ma yang namanya soto banjar, ayam penyet sama mie titti khas makassar. Kalo cemilan, di sunda saya suka yang namanya awug, di jawa saya suka yang namanya wingko babat plus peyek. Makanya dulu paling rajin nitip cemilan itu kalau kampus lagi cuti alias liburan. Teman saya yang dari kediri malah minta mboknya untuk bikin peyek satu kardus khusus buat saya. Heheheheh.. Yang durhaka ni, saya apa teman saya yah? :D
  3. 1001 panggilan
  4. Di rumah saya biasa dipanggil acci, cilong atau accilong alias "acci longga'" (longga' = istilah tinggi kurus). Dipanggil "Cereng", gara-gara tiap kali pesiar pasti nangkring di penjual cireng isi ayam pedas (Tuh, makanan lagi dah. Bingung kenapa dak gemuk2 juga). "Miss Peace", saya pembawa kedamaian?? Salah!! Anda salah!! Ntu gara-gara tiap kali foto, jarinya dengan tanpa sadar bakal ambil posisi peace. Kurang tau kenapa, seolah-olah dah disetel dari dalam, begitu depan kamera langsung dah tuh dua jari keriting langsung pose piss saja. Heheheh.. Next, "Lampir", aihh.. ntu sebutan teman-teman klenik saya. Saya bahkan sudah lupa kenapa dipanggil seperti itu. Tapi sampai sekarang saya enjoy saja. :D
  5. Epos
  6. Saya tertarik mengenal dan mempelajari epos. Sampai sejauh ini, dunia masih mendukung. Teman saya si Ainnur bahkan dengan senang hati mengirim Buku "Babat Tanah Jawi", jauh-jauh dari Kudus, Jateng sana untuk saya. Coba dia tahu, sejak saya terima bukunya November 2009 lalu saya bahkan belum beres melumat setengahnya sampai sekarang. Heehheheh..
  7. Yang tak terlupakan
  8. So pasti, hampir semua punya scene hidup tak terlupakan. Coba saya rekap punya saya. Hm, kelas 2 SMA saya dan kawan pernah dikejar anjing. Bayangkan, pulang sekolah dengan ransel penuh buku dan rok panjang yang super belibet, saya mesti lari seribu demi menyalamatkan diri dari si anjing. Ckckkckck.. Oyew.. saya pernah ketahuan bolos di kali pertama belajar bolos. Beruntung si Pak Guru dak lapor sama bokap yang kebetulan juga ngajar di SMA yang sama. :). Pernah sekali, eh, dua kali.. eh, tiga kali ding.. ahh.. entah berapa kali saya kedapatan ngemil saat pelajaran berlangsung, pun kena marah gara-gara bergosip saat pelajaran sejarah.. dan semua cerita konyol itu hanya terjadi saat saya bersama Haqrah, teman sekaligus musuh bebuyutan yang saya kagumi.
  9. Gie Lovers
  10. Aih.. saya Gie Lovers. Kalau ada yang percaya Love in First Sight, sepertinya saya terkena tuh. Cuma bedanya saya kasmaran dengan isi kepalanya, pemikirannya dan semua tetek bengek tentangnya. Saya kagum pada idealisme yang ia bangun. Hm, ini tahun ketujuh saya mencari-cari buku Gie yang "Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan", tapi masih ja belum ketemu. Semoga yang baca pstingan ini bisa membantu saya. Hm, ini beberapa tulisan saya tentang Gie. Klik disini. :D
  11. Saya pernah Kuliah di Statistik UNHAS
  12. Saya suka sekali berkutat dengan angka-angka dan logika, sejak kecil doyan matematika, pas SMP jatuh cinta ma yang namanya Fisika. Ibu maunya saya jadi Dokter, Bapak maunya saya jadi Akuntan, hah, memusingkan. Akhirnya pas daftar UMPTN, pilihan saya Kedok, Akuntansi, Statistik. Untungnya lulus di Statistik. :D Melewati 3 semester, saya tiba-tiba tertarik melirik sekolah kedinasan. Kakak lulusan STAN dan saya tidak mau kalah. Finally, saya say gutbay pada Statistik dan mencoba peruntungan di salah satu sekolah kedinasan. IPDN, Yap, banyak yang menganggapnya sebelah mata. Tapi saya bangga bisa melewati tempaan disana. Satu hal yang saya pelajari dan tidak akan terlupa seumur hidup saya temukan disana, bahwa, "Semua keterbatasan bisa dikalahkan dengan sebuah tekad". :D
  13. Books Holic, Novel, Sastra dan Mitologi
  14. Saya suka buku, biasanya langsung melek kalo judulnya kontroversial gitu. Pelahap buku-buku Dan Brown, Jostein Gaarder, Paulo Coelho, pokoknya yang genrenya begitu dah. Buku-buku Gie tidak ketinggalan tentunya. Kalau lokal saya suka melahap buku-buku Dee, terutama yang supernova. "Libido Junkies"-nya Noriyu juga keren sekali. Hanya saja, sangat disayangkan, noriyu koq milih masuk partai, saya maunya dia khusuk menulis dan jadi dokter saja. (Lah, apa hak saya ngatur-ngatur hidup orang??):D Saya suka sastra, sekalipun lebih banyak tidak ngertinya tapi sepertinya saya tahu bagaimana menikmatinya. :D Setidaknya saya pengagum Pramoedya Ananta Toer. Hm, ada satu bocoran, saya kadang sedih kalau sampai berminggu-minggu dan buku saya belum dapat teman baru. Em.., jadi kalau ada yang berbaik hati, kirimkan saja saya buku-buku anda yang sudah dibaca. Saya jamin, saya akan menjaganya dengan sebaik-baik penjagaan. :D
  15. Psikologi
  16. Ini bagian yang sepertinya sangat menarik untuk dipelajari. Di Gramed, saya bahkan tahan berdiri berjam-jam hanya untuk memastikan tidak ada buku psikologi yang terlewatkan oleh mata saya. Ehm..., bukankah memperhatikan orang lain itu sangat menyenangkan? Maksud saya, memperhatikan prilaku orang lain dan menebak seperti apa dia. Wow, itu sungguh menyenangkan. Di Jatinangor dulu, kampus yang notabene tempat berkumpulnya orang-orang multi karakter dari multi daerah, membuat saya seolah-olah berada dalam surga kesenangan saya memperhatikan orang. :D
  17. Samurai
  18. Ow, ini bagian yang sangat menarik. Saya juga pelapap buku-buku Samurai, terutama tulisan Eiji Yoshikawa, film dan bahkan artikel-artikel apapun tentangnya. Yang kebetulan punya dan juga suka, silahkan bagi link artikel dengan saya.
  19. Korean Holic dan Film Kartun
  20. Hohohoho.... ini bagian yang rasa-rasanya sulit saya hindarkan. Saya suka pelototi drama korea di TV bahkan tak jarang sengaja nabung untuk nyari dvd-dvd nya. Saya bahkan pernah nekad bikin sinopsis drama korea yang lagi diputar di Seoul sana gara-gara yang main artis idola saya, menunggu video english subtitle-nya nongol di YouTube dan mencoba menterjemahkannya. Heheh.. Tidak ketinggalan sejumlah kartun yang selalu berhasil menarik perhatian saya, Conan Edogawa dan KID si pencuri di Detektif Conan, Inuyasha, Jimmy Neutron, beberapa Nickelodeon dan Shaun the Sheep. Ceritanya benar-benar seru. Kawaaaaiiiii, kata para ABG. Are You Surprising? Hehehehhe..

Wah, panjang juga ternyata.. dan melelahkan.
Exactly! :)
Dan semuanya tentang saya yang dak ada bagus-bagusnya. Hufh..
Well, kalau mau jujur, sebenarnya dari kemarin saya menghindari mengerjakan tag ini gara-gara alasan itu tadi.
Coba saya orang hebat pasti dah cerita ini itu tentang saya.
But, Finally..senang dah sudah berhasil menyelesaikan tag ini.
Karena itu, dengan bangga saya lemparkan tongkat kutukan tag pada 10 orang yang tidak beruntung, mereka adalah:
Hasan Cakep
 
NB :
Kerjain tag-nya jangan malas kayak saya yah, ntar bisa kena kutukan tag alias dapat tag dari mana-mana. :D
Oyew, judulnya improvisasi dari judul postingan Bang Todi. Belum ada hak patennya kan, bang? :D

Wednesday 15 June 2011

Sebuah Jeda



Bisu di hadapan kaca..
mematut.. 
merunut kerutan usia yang menua..

hatiku beriak, memercik jeda
memantik tanya..

mengeja kosong di pendakian hari
Allahu Rabbi, sudah sedikit bermanfaatkah jasad ini di semestamu?

###



Teruntuk saudariku Bonit Notz..
Happy Milad, Barakallah Fii Umrik.. Sukses dunia wal akhirat..

Nek, ini kado permintaannya dah diposting.
tapi saya bingung ini puisi apa bukan yah?
wkwkwkkwkwkwk..
whatever lah, yang pasti Wilujeng Tepang Taun dah..
saya balik nunggu kadonya!!! hihih

Monday 13 June 2011

Apa boleh, saya mengeluh??!

Apa saya boleh mengeluh?? 
Saya muak diperdaya kebijakan-kebijakan yang dibijaksanai, saya benci terperangkap keputusan-keputusan praktis.
Sekalipun telah berusaha memberikan saran pun pertimbangan-pertimbangan teknis pada pengambil keputusan, saya malu dan menyesal hanya bisa mendengus setelahnya, menonton mereka yang berlenggok anggun pada koridor yang jauh dari nurani saya.
Saya tidak habis pikir, kenapa hal-hal yang tidak seharusnya di-praktis-kan, justru dibawa ke ranah praktis? dan lucunya yang seharusnya bisa praktis malah diberlakukan seolah-olah itu barang kompleks?? Okelah, ada beberapa kondisi yang memang wajar dibijaksanai, tapi bukan yang ini, bukan saat ini!!
Dan lebih lucunya lagi, saya disini, hanya bisa mengeluh dan menyesali keadaan setelah usaha saya tidak berguna sama sekali. Apa ucapan saya tidak ada artinya? Kalian yang meminta pertimbangan-pertimbangan, pun bahasa halus yang kalian minta dari saya dibalik jargon saran?? Jika sejak awal memang tidak berencana mendengarkan ucapan saya, kenapa mesti melibatkan saya?? Akan lebih baik bila saya tidak tahu sama sekali. Jangan membebani dan menambah sulit tidur saya!! Ini seolah-olah, saya berjalan lurus pada sebuah perangkap yang sudah saya ketahui ada dan menunggu saya disana. Hah!! Menyesakkan!!
Apa boleh saya mengeluh??!
Berbicara lebih banyak justru membahayakan saya, dan betapa memalukannya, saya tidak cukup berani menerjang semua resiko itu. Sungguh, betapa mengenaskannya saya.

NB:
Maaf, saya berbagi energi negatif di Senin pagi. Tapi cadangan sabar saya sepertinya sudah habis terkikis. Insulin kali ini bekerja lebih ekstra melumat adrenalin semangat saya dan sepertinya seratonin saya menyerah dengan cepatnya. Untuk kali ini, boleh kan saya mengeluh?

Saturday 11 June 2011

Menjalang..

Berlari ke tepian malam
berharap pagi datang... menghadang..
tak sangka hujan menjalang..
menumbuh subur perdu rindu

meleleh disini...
tak cukup tertampung hati
butuh engkau untuk berbagi

Tuesday 7 June 2011

What did you do on your holiday?

Saya sedang kasak-kusuk memeras otak, memikirkan bagaimana membawa Gramedia pulang ke rumah, plus bercerita dengan seorang pemuda, mungkin seorang mahasiswa yang terkesan sok akrab bertanya buku ini, buku itu pada saya saat ponsel saya berdering. Sejenak Bruno Mars dan The Lazy Song-nya mengudara. Wow, saya terselamatkan dari cecar tanya si mahasiswa yang sibuk mengomentari buku-buku pilihan saya.
"Hoii, mau dibelikan oleh-oleh apa? Tapi budget di bawah 50rb, dan jangan cerita sama anak-anak!!"
Rupanya dari sahabat sekaligus musuh bebuyutan saya dari tanah borobudur di seberang sana. Buru-buru merapal tuts,
"Huhuuyyy senang dah. Apapun yang berdaya guna... Saya mah dak pilih-pilih. Ai lop yu pull sodara. :D "

Wow, saya sangat berenergi setelahnya. Dan lebih-lebih berenergi ketika sahabatku Kia si Keyong, a.k.a Syarkiyah Assiraj menelpon.
"Lampir, kau dimana? Saya sudah di Gramed dan membawa serta mbaK dukun (baca Inayah Mangkulla)."
Hampir saja saya berteriak saking senangnya dan tanpa ba-bi-bu langsung bergegas menemui mereka, meninggalkan si mahasiswa sok akrab yang penasaran dengan buku-buku saya(Heheh.. sopannya saya.. ckckkckckckkk). Sedikit celingak-celinguk dan muncullah kedua makhluk klemik yang saya kenal tanpa sengaja itu. Yah, ini gara-gara si kunti alias aqra, alias sahabat saya yang sedang di tanah Borobudur sana. Kebiasaannya bercerita tentang orang-orang terdekatnya ternyata berbuah manis. Kebetulan kia dan nayah, satu jurusan dengannya, Hukum Unhas.

Kita tidak pernah tahu dari setapak mana seorang sahabat akan datang.

Lucunya saya mengagumi nayah a.k.a mbaK dukun, justru dari cerita aqra (makhluk yang pertama kali menganugerahi saya gelar lampir, dan segera setelahnya namanyapun berganti menjadi kunti), dari diari-diari bahkan kertas chating-an keduanya di ruang kuliah. Pola pikir, kesukaannya pada sastra pun tulisan-tulisannya adalah sebuah kekaguman yang saya simpan rapi selama sekian tahun. Pun ketika saya mesti meninggalkan Statistik Unhas dan hijrah ke Politik Pemerintahan di Bumi Manglayang (Jatinangor) tercinta. Kekaguman itu melindap, bukan melupakan hanya meninggalkannya sejenak. Entah bagaimana aqra menceritakan (baca: mempromosikan) tentang saya pada nayah, hingga dia pun terhipnotis. Ah, saya tidak tahu seperti apa saya dibenak seorang Inayah. Terlebih, kisah saya dan Aqra saat SMA hanya rentetan cerita konyol, dikejar anjinglah, ketahuan bolos di kali pertama belajar bolos, kedapatan ngemil saat pelajaran berlangsung, kena marah gara-gara bergosip saat pelajaran sejarah.. ah banyak. Tapi meski begitu, saya bersyukur selama sekolah, rapor saya selalu berdamai dengan peringkat 1 (hwaaaaaaaa... narsis..wkwkwkkwk..).
Lain lagi dengan kiya a.k.a keyong, saya benar-benar lupa bagaimana pertama kali bisa akrab dengan gadis imut satu ini. Jangan salah meski paling imut diantara kami, ia sangat kuat pulang pergi Makassar-Palopo setiap minggunya untuk kuliah S2nya, tak salah kami meng-anugrahi gelar gadis OTW (:D). Yang pasti jejaring sosial membuat persahabatan ini menjadi intens. Oyah, ada satu lagi. Hanya saja kali ini ia tak bersama kami. Namanya Dalasari Pera, guru muda pecinta sastra, di tangannya kata-kata yang tidak berhubungan sama sekali bisa bereinkarnasi menjadi narasi pun prosa yang apik. Wajarlah jika kemudian ia dan sejumlah kawannya menerbitkan ontologi. Gelarnya?? Tattaaa..daaaaaa.. "Godzilla". Saya kurang tahu bagaimana awalnya, saya mengenalnya saat gelar itu sudah ada. Entah aqra atau nayah, saya lupa siapa sebenarnya yang mengenalkan saya dengan dala. Hm.. sepertinya nayah, si mbaK dukun yang tahu banyak hal dan tebakannya yang hampir selalu benar.

Dan yah.. disinilah kami, berkumpul untuk pertama kalinya. 
Keyong KIYA, mbaK dukun NAYAH, saya (Lampir..) Wkkwkwkwkk

Satu kata, HEBOH!! Candaan yang biasanya tersaji dari monitor berlabel FB, mendadak berjingkrak-jingkrak nyata di pertemuan kami. Dan semakin sukses saat dihidangkan bersama sajian penghangat lambung, makanan maksudnya. Lagi-lagi sukses berlimpah ruah, ketika kunti nun jauh di sebearng sana hadir dalam gosipan kami. Hasilnya, tentu saja iri stadium 4. Alasannya simple, ia ingin hadir di daftar bon makanan. wakakkakak.. Ada-ada ja..

Memang tidak sehebat kisah persahabatan yang melegenda, tapi kami punya ruang mengenal dan memaklumi yang siap dibagi untuk siapapun. :D

Singkat, bahkan sangat singkat. Pertemuan tidak terencana itupun berlalu, setelah perut kenyang bersama cerita ngalor ngidul dak jelas juntrungannya, kami kembali ke posisi masing-masing (go home maksudnya, susah amat ngomongnya).

Hasil hunting-an hari ini...

Tiba-tiba teringat sesuatu...Kunti...

"Apa oleh-olehku masih berlaku? Tidak perlu pusing carikan saya oleh-oleh, cukup Bumi Manusia-nya Pram. Okeyyy..:P", (menabur jebakan untuk kunti)
"Preettt!! Bumi Manusia 90rb"
"Hahhahahahah... Kalo begitu, SMS-kan no rek, nanti saya transferkan. Bisa?". (dengan gaya so cool memperjuangkan jebakan for kunti)
"Haddeh!! Nanti kupinjamkan punyaku. Nda yakinka juga dia masih ada". (gayung tersambut)
"Nda Mau, saya mau punya sendiri. Kecuali kalau kau kasika' bukumu. Gegegegegegegegegg.."
"Penjajah! Nanti kulihat, kucek. Kalo masih ada dibelikan. Kalo ndak, terpaksa kau pinjam punyaku". (Masuk jebakan. hihihi...)
"Horeeeeeeeeee... Bersyukurlah punya penjajah kayak saya. Nda seru itu hidupmu kalo dak ada yang jajah, wkwkwkwkwkwkwkwkk.."
"Heh, ini belum pasti nah,,! Panjangnya horenya!"
"Kan kalo kau dak dapat saya boleh pinjam bukumu. Artinya ada peluang memiliki. Gegegeegegegegegegggggg..."
"Hehe, otak bandit! Itu semua motifku. Sekarang kau mau pake juga di'??" Ada ji itu, seingatku di toga mas. Banyak-banyak berdoa nak. Bilang memangmi kalo ada titipanmu."
"Kalo begitu saya ulang semua titipanku, Bumi Manusia, Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan, sama batik. Emm... kuliner sekaliber wingko babat bolehlah. Hm.. Tapi kayaknya saya tiba-tiba tertarik punya topeng yg biasa dipaki orang-orang buat teater, ituloh bukan yang bentuknya bulat, tapi dahinya justru melengkung ke bawah, dekat garis-garis dahi. Kalo wayang... Saya sudah punya tapi wayang golek belum, kayaknya punya satu boleh... Ow, satu lagi, prangko Borobudur, kayaknya dah lama koleksi prangkoku mati suri, dapat 1 teman baru kayaknya bagus dah. Hmm... Apalagi di'.. Sabar... saa ingat-ingat sambil rekap dolo."
"Nyesal ka smsko tadi... Huhuh!". (Terjun bebas dalam kubangan).
"Wkwkwkwkwkkkkkkkkkk"

Sepertinya saya memang berbakat kumpeni. Hihihi.. Jangan khawatir, ini hanya untukmu kunti, sahabat yang selalu saya rindukan masa-masa konyol bersama. :D
Finally, i got my holiday. Full of happiness around it..