Tuesday 31 January 2012

Beth Hoffman, Cinta untuk CeeCee

Pertama kali baca info tentang buku ini di gramedia online, saya langsung penasaran. 
Bagaimana tidak taglinenya benar-benar provokatif, 
Cinta untuk CeeCee, "Pernahkah membayangkan apa yang dihadapi anak-anak dengan ibu tidak waras?". 
Provokatif bukan? Untuk saya yang suka buku-buku berbau psikologis, entah fiksi atau non fiksi, dengan segera buku ini masuk list huntingan saya. Lets Check it out!


Judul : Cinta untuk CeeCee
Penulis : Beth Hoffman
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 428 Hal (cetakan Pertama, Juli 2011)

CeeCee alias Cecelia Rose Honeycute, di usianya yang belia, 12 tahun. Ia menjadi saksi mata kehidupan ibunya sendiri yang perlahan-lahan kehilangan akal. Satu-satunya orang terdekatnya menjadi gila, sedangkan ayahnya bukanlah figur yang bisa memberikan jalan terang untuk dirinya. CeeCee kecil harus tumbuh dengan kebencian pada ayahnya yang tidak bertanggung jawab pada keluarga, belum lagi dari rasa malu dengan tabiat ibu yang tidak waras. Tidak punya teman dan merasa tidak dibutuhkan dunia menjadikannya pribadi yang pesimistik bahkan mengharapkan ibunya menghilang. Hingga suatu hari, doanya benar-benar terjadi, sang ibu meninggal dalam kecelakaan tragis dengan kostum nyetrik yang memilukan. Sekalipun sedih, ia bahkan tidak menangis dan semakin kecewa pada ayahnya ketika ia tahu, ayahnya berniat memberikan dirinya pada salah seorang kerabat jauh ibunya. CeeCee pun mulai berubah.

Hm, pernah baca "Sheila, Luka Hati Seorang Gadis Kecil", "Sheila, Kenangan yang Hilang" atau "Kevin, Belenggu masa Lalu" karya pakar Psikologi Pendidikan, Si Torey Hayden? Kalau kata saya mah, gaya bertutur Beth hampir persis begitu. Tapi meskipun demikian, jangan berharap anda akan menemukan penjabaran atau tinjauan psikologis seperti gaya Torey. Tidak, bukan sama sekali. "Cinta untuk CeeCee" bukan fiksi ilmiah persuasif yang berangkat dari kisah nyata seperti yang dilakukan Torey. Ini murni drama, produk insidental seorang Beth. Jujur saja saya kecewa, pendapat awal saya luruh satu per satu. Beth bukan pakar psikologi, tapi seorang pemilik salah satu studio desain interior kenamaan di Ohio. Tentu saja saya salah mengharapkan kajian psikologis dari beliau. :)

Tapi bukan berarti buku ini tidak bagus, kalau ikut selera saya, ini lumayan. Dari 30 Bab, 3 (tiga) Bab awal dikisahkan tentang betapa menderitanya CeeCee menghadapi ketidakwarasan ibunya, selebihnya perjuangan CeeCee kecil untuk bangkit dari trauma masa lalunya. Beth sukses meramu kisah persahabatan lintas usia dan ras yang cukup mengharukan yang pada akhirnya sangat membantu CeeCee untuk bangkit dari masa lalunya yang menyedihkan. Saya suka cara Beth menggambarkan bagaimana seorang CeeCee terperangkap dalam ketakutan-ketakutannya, bagaimana bayangan-bayangan masa lalunya membentuk karakter CeeCee, saya benar-benar menikmatinya. Lebih dari itu, saya sangat menyukai pesan-pesan moral yang terselip dalam nasihat-nasihat sahabatnya untuk gadis kecil ini. Saya terkesan dengan beberapa bagian berikut :

  • Saat Bab di Buku Kehidupan sudah tamat, jiwamu tahu kalau itulah saatnya untuk membalik halaman sehingga bab baru bisa dimulai. Bahkan saat kau merasa takut atau merasa belum siap, jiwamu tehu kalau kau sudah siap.
  • Terlalu banyak manusia yang mati dengan hati hampa dalam ketidakadilan dan pastilah sangat buruk pergi dengan hati seperti itu. Hidup akan memberikan kita berbagai kesempatan yang menabjubkan, tapi kita harus membuka mata lebar-lebar untuk menyadarinya.
  • Saat sedang berhadapan dengan masalah dalam hidup, kalau kau yakin dan sabar, langit akan cerah kembali.
  • Setiap kali kau membiarkan dirimu takut, kau membiarkan ketakutan itu menang. Dan setiap kali kau melakukannya, ia semakin kuat, sementara kau semakin lemah. Menyerahkan diri pada rasa takut akan membuatmu buta, kau akan berakhir menjadi tawanan ketakutan sepanjang hidupmu (bahasanya saya adaptasi sedikit tanpa meng-ubah makna).
  • Ada kehidupan di luar sana. Kau lihat bagaimana mereka bergerak? Bahkan, dengan dedaunan di pepohonan bergerak. Kehidupan tidak pernah menunggu siapapun, bahkan seberapa istimewanya dirimu, ia juga tidak akan pernah menunggunya. Jadi sekaranglah saatnya mentapkan pikiranmu untuk ikut bergabung.
  • Apa yang kita yakini dalam diri kitalah yang menentukan bagaimana orang lain melihat diri kita.
  • Kerang itu punya banyak kemiripan dengan wanita. Ia menunjukkan bagaimana kita bertahan dengan semua rasa sakit dalam hidup yang memberikan kita kekuatan dan kecantikan.
  • Jangan kau sia-siakan hari esok yang cerah hanya karena kau masih berpegangan pada apa yang terjadi pada masa lalu.
  • Orang itu bisa jadi bijaksana karena mereka pergi keluar menatap dunia dan menjalani kehidupan. Kebijaksanaan ini datang dari pengalaman - dengan menyadari kalau setiap harinya adalah sebuah hadiah dan menerimanya dengan penuh syukur.
  • Kau bisa menarik seorang gadis keluar dari sampah, tapi kau tidak akan pernah bisa mengangkat sampah dari seorang gadis. 
Well, thats all. Bingung mo nulis apa lagi. Hehee..

Thursday 26 January 2012

Memeluk Ingatan

Memeluk Ingatan

Kepada siapa kami melarung
ketika mata dirajam rindu
sedang kanal waktu mencatat jarak sedemikian jauh
tanpa titian

bahkan dupa telah pensiun
tak sanggup membawamu kemari

lalu..
ke mandalawangi kami berlari
sebuah pesta...
angin berjingkrakan.. edelweis menari..
sesekali bersulang
menenggak nelangsa yang hampa
tapi kau tak kunjung datang

disini...
kami...
masih memeluk ingatan

~Accilong - 2012~

"Ungkapan Anti Biasa, Ungkapan Dengan HTML"


Note :
Seharusnya ini untuk Soe Hok Gie (17 Desember 1942-16 Desember 1969), semacam pesta dan cinta di bumi accilong (bukan Buku, pesta dan cinta di alam bangsanya) untuk mengenangnya. Hanya saja kepala saya sepertinya tidak bisa berkompromi dengan waktu, terlalu sering lupa mengecek draf. Hampir kadaluarsa. Hm.. tapi bukankah tidak ada kenangan yang kadaluarsa? Sebab sejatinya ia selalu ada, hanya melindap dan memilih diam untuk beberapa waktu sebelum ia kembali menyapa. Ah, entahlah. Yang pasti, ia masih disini, dalam benak saya. :)

Saturday 21 January 2012

Freshing With I aM mE.

Holla Fellas.. :)
Wih, lama tenan dak menjenguk blog dan dunia maya. Serasa benar2 bangkit dari mati suri. :)
Bedrest dan ditenggelamkan rutinitas benar-benar membatasi saya dari blogwalking, sekedar update status, share info pun googling sana sini. But, well... i'm here now. Makasih buat kawan yang dah menyematkan doa di postingan saya sebelumnya.

Ini waktu yang tepat untuk freshing time (lagi). :)
Yah, hitung-hitung buat mengumpulkan remah ide yang tercecer entah dimana. Kemarin adik saya si Uty share video buat saya. Tau ja dia, kakaknya paling demen liat orang-orang dancing. ah, whateverlah.. intinya freshing dulu. Toh, deadline kerjaan saya dah mulai longgar.
Hah, hentikan basa-basi ini! Yang demen pelototi orang-orang dancing, bolehlah cek video ini.


Cre : marvelousmoon

Memang sedikit jadul, video taon kemarin. Dancing para personel I aM mE, jawaranya American Best Dancer Crew. Saya paling demen ma Olivia "Chachi" Gonzales dan Di "Moon" Zhang (video diatas). Padahal saya biasanya lebih seneng liat cowok dancing daripada cewek. Tapi untuk kali ini, chachi gda duanya dah. Moon kalah, sekalipun sebenarnya koreografernya dia. :)

Another chachi. :)


Cre: showoff747

Hm, syukurlah Lamar Smith sudah menangguhkan pengajuan UU SOPA-PIPA. Surfing bin googling jadi hidup kembali. Entah apa jadinya kalo UU itu benar-benar diresmikan, habislah orang pecinta gratisan seperti saya. Bisa-bisa gaji sebulan habis hanya untuk update anti virus, donlot lagu, software de el el. Dan pastinya blog ini pun sudah almarhum, gara-gara kebiasaan nge-share video. Ckckckkk.. 

NB: 
Akhir-akhir ini, sepertinya postingan saya intermezo semua yah. Hah, whateverlah!
Have nice weekend fellas... :)

Monday 2 January 2012

#Abaikan

Menurutmu apa yang paling menyebalkan saat ini?

Hm, sepertinya ini bukan pertanyaan yang tepat sebagai pembuka tahun 2012, pun pertanyaan yang bagus setelah hiatus beberapa lama. Tapi sungguh menyebalkan saat memikirkan orang-orang di luar sana sedang semangat-semangatnya bergerilya melawan waktu, mencoba peruntungan masing-masing demi mewujudkan resolusinya, berpacu dengan adrenalin motivasi untuk setiap pencapaian gemilang.

Sedang saya? 
Tergeletak tak berdaya di ranjang pesakitan. Menyebalkan!

Sungguh, betapa indahnya nikmat sehat. Sesuatu yang selalu terlupa dan dianggap biasa ketika semua berjalan sesuai keinginan kita. Tiba masa tergelatak tak berdaya barulah menyadari betapa nikmat sehat itu sangat menyenangkan. Lagi-lagi tak belajar ikhlas, lagi-lagi tak pandai bersyukur...

Ah, manusia. Benar-benar sempurna sebagai manusai saat berada dalam ketidaksempurnaannya.