Friday 24 February 2012

Nice Blog

Semingguan tidak menjenguk dunia maya, ternyata kebagian award dari si vampir "manis" EnnyLaw. Katanya dapat dari kawan yang blognya sedang milad ke 3rd, 200 post dan juga 400+ followersnya. Wow, hebat yah dah 3 taunan main di dunia blog, saya baru setaunan. Ini dia awardnya :



Soft banget yah, awardnya. Kata si Enny :
misi saya adalah menyebarkan award ini untuk beberapa orang teman ..
Lalu... dengan senang hati awardnya langsung saya bungkus, masukin karung. Apalagi si Enny bilang ntu award buat orang-orang keren. Otomatislah saya parsitipatif. Wkwkwkkwk... (lebhaayyy..). Em, sekalipun awardnya ladies buanged tapi saya tetap bagi sama yang laki, mugi-mugi berkenan, dan... this award goes to....
(Diks, lanjutkan hobby menulismu.)
(Yang empunya blog ni benar-bener keren. Postingannya full syiar, pas sekali untuk mengingatkan orang bejat macam saya. heheh)
(Si gadis hujan, makhluk satu ini benar-benar paling jago improvisasi tentang kisah hujan dan cinta dalam diamnya. Kelihatan sekali romantis terselubungnya. Mungkin suatu waktu, saya perlu berguru pada nick. Wkwkkwkwkwk..)
(Penggila anime, yang namanya jalan cerita anime + ost-nya, dah hafal luar kepala dia. Bagi saya, blog si Uthe, paling mantab jadi referensi anime. :))
(Sepertinya, makhluk satu ini jiwanya full arsitektur. Yang menarik, tulisan-tulisannya berkisah tentang arsitektur dan hidup. Maksud saya, ia mampu meramu kekakuan arsitetektur menjadi garis-garis lengkung tentang kisah hidup dengan baik. #bingung dak maksud saya ini? Wkakkakkakkk, Intinya, its a nice blog.)
(Bagi saya, blog si Asep itu benar-benar multi task, multi ide, tidak monoton, saya suka. Dan lagi, backsound blognya hampir selalu dari lagu atau instrumen kesukaan saya.)

#6th

Monday 20 February 2012

One Lovely Blog

Buka FB dan tiba-tiba ada liat notif, ada mentions dari sobat Bloofers, ternyata dari Dora Darmawati a.k.a firstgamut. My partner of crime di bloofers ini ternyata bagi-bagi award, dan ternyata lagi, namaku nangkring disitu. Ini dia awardnya :



Si Dora bilang gini :

"aku mau menularkan semangat ini juga buat 15 temen blogger yang blognya emang Lovely banget."
Wah..wah.. terharu saya, blognya dibilang Lovely buanged. Padahal, blog saya dak lovely-lovely amat low. Kagak ada love-lovenya malah. Hehhehe.. Well... makasih...makasih.... (takut awardnya diambil lagi. Kikikikiikkkk). Ah, dak perlu panjang lebar. Biar PR saya cepat selesai, langsung saja, for the next... the award goes to:


#5th

Saturday 11 February 2012

Valiant Budi, Joker

Sepertinya saya sedang kasmaran dengan buku-buku. Bukan berarti saya sedang kurang kerjaan, hanya saja sepertinya saya sedang tidak kreatif mencari pelampiasan. Minggu kemarin, iseng singgah di salah satu toko buku. Lumayan... nemu satu yang nyantol di hati. Sebenarnya ini tidak ada dalam list huntingan saya, hanya saja beberapa tahun penasaran dengan buku lain dari penulis yang sama, memberikan rasa lega yang sesuatu banget. Hihihi.. bahasa aliennya syahrini kelepasan dah. Hentikan basa-basi ini, sekedar membebaskan subjektifitas saya (lagi), yukkk... mareee... 

Joker, Ada Lelucon di Setiap Duka

Judul : Joker (Ada Lelucon di Setiap Duka)
Penulis : Valiant Budi
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 238 Hal (cetakan kedua, 2011)

Adalah seorang Brama yang demi mengejar cinta pertamanya - Mauri Lolina- rela hijrah dari Jakarta ke Bandung. Sebenarnya bukan mengejar, hanya sekedar memuaskan matanya bahwa Mauri baik-baik saja. Ia bukan tipe laki-laki yang fasih dalam urusan perempuan bahkan percaya bahwa dirinya adalah tipe laki-laki kesekian yang akan (terpaksa) di lirik wanita. Demi Mauri pula, Brama memutuskan bekerja sebagai penyiar di stasiun radio White Wheel. Hanya saja, ia tidak pernah berani mengutarakan perasaannya dengan jujur pada Mauri.

Sebenarnya saya bukan pembaca buku-buku dari penulis lokal. 
Bukan karena tidak mencintai produk dalam negeri, saya juga baru sadar, ternyata novel di rak buku saya, kebanyakan novel terjemahan. 
Buku lokal koleksi saya, kebanyakan karya Dee (dewi Lestari). 
#abaikan.

Valiant Budi Yogi a.k.a Vabyo benar-benar berhasil mengisahkan seorang Brama dengan segala ke-kompleks-an-nya, prinsip, lingkungan kerja, fantasi liar, kecerdasan nalar, kepribadian bahkan sisi feminis Brama (si Alia). #loh?? Koq feminis? Yah, Joker adalah novel yang mengusung kepribadian ganda sebagai main idea-nya. Plusnya si Valiant, ia menggunakan kejadian nyata Sybil (Sybil, Flora Rheta Schreiber) yang memeiliki 16 kepribadian sebagai referensinya. Ia cerdas dalam mengolah alur. Sensasi-sensasi keterkejutan yang ia ramu dalam Joker begitu halus. Maksudnya saya, seolah-olah kita terbawa ke garis finish setelah melewati gelombang dahsyat tapi sama sekali tidak mengubah komposisi cerita. Apik, kelihatan jelas, ia bukan tipe penulis yang bertele-tele. Bahasanya pas, menjalin setiap Bab dengan cepat tanpa mengurangi rasa. Tak heran, karyanya ini membawa Valiant menjadi Nominator Penulis Muda Berbakat Khatulistiwa Award 2007.

Yang sedikit mengganggu saya. #Abaikan (Lagi)
Di hal 141, saat Brama berbincang dengan Mauri tentang sebuah lukisan, ada bagian seperti ini:
Kalo alter ego itu lebih ke kepribadian seseorang yang secara sadar dibuat untuk kepentingan tertentu, misalnya saja karakter Bruce Wayne yang ber-alter ego-kan superhero Batman, buat nyembunyiin identitas aslinya. Nah, kalo kepribadian ganda itu lebih ke suatu penyakit kejiwaan yang timbul secara diam-diam, dimana salah satu penyebabnya bisa akibat dari trauma masa lalu...

Saya benar-benar ingin tahu apa sebenarnya yang menjadi pengalaman traumatis yang membuat Brama memiliki kepribadian ganda. Sayangnya sampai selesai melumat buku ini, pertanyaan saya belum menemukan jawabnya juga. Kesannya, ada sesuatu yang hilang. Tapi meskipun demikian, Joker benar-benar sukses menebarkan aura yang memikat, membuat pembaca (baca: saya, si empunya blog) tidak bosan. 
Oyah, seperti biasa sebelum review abal-abal ini berakhir, saya harus menyetor quote yang menarik versi saya. The one and only, here we go:
  • Sempurna bukan berarti gak ada cacat. Kita sebagai manusia terlalu sibuk membuat patokan sempurna, terlalu sibuk membuat pagar-pagar standar, jadinya segala sesuatu yang nggak sesuai dengan pagar-pagar tadi, kita anggap cacat dan di bawah standar. Justru adanya cacat lah yang membuat sesuatu itu begitu sempurna.

Mengapa hanya satu quote? 
Satu bukan berarti tidak bermakna bukan? Hehehhe... Sebenarnya ada beberapa, hanya saja Valiant meramunya dengan sangat apik dalam setiap perbincangan, bahkan dalam perseteruan satu tubuh dua jiwa si Brama dan Alia. Valiant penulis cerdas, ada beberapa bagian yang menurut saya melibatkan sisi filsuf Valiant (terlepas abal-abal ato murni kebijaksanaan). Perseteruan-perseteruan itu memberikan kesan kritis yang cerdas dan manusiawi, sebut saja pada bagian ini (saya lupa yang mana Alia, yang mana Brama):
A : Hidup bukan untuk dimengerti tapi untuk dinikmati.
B : Emang bisa menikmatinya tanpa harus mengerti? 

Atau bahasa-bahasa manis (versi achi lagi, hehehhe..) yang terselip dalam narasi seperti :
Tidak ada berita yang benar-benar baru di dunia ini. Semua hanya mengulang "predikat", yang membedakan cuma subjek dan objek saja. 

Atau yang ini :
A : Apa bedanya keputusan yang datang dari hati dengan keputusan karena logika?
B : Keputusan berdasarkan logika dijabarkan lengkap dengan segenap alasannya, keputusan berdasarkan hari dijabarkan lengkap dengan seganjil alasan.
C : Selalu ada jawaban buat penjelasan logika dan selalu ada pertanyaan buat penjelasan hati. 

Yah, Valiant sepertinya suka memainkan diksi antonim semacam itu, ganjil-genap, jawaban-pertanyaan dan di joker ada banyak. 

Ah, bacot saya sepertinya kepanjangan, inti na mah, yang tertarik ma bukunya silahkan cari(^,^).