Tuesday 15 November 2016

Leaves The Mark!


"Be the kind of person who leaves a mark, not a scar".
#pathdaily Asriani Amir

Pernah saya berfikir, kita tidak akan benar-benar bisa berkawan dengan orang lain tanpa meet them fisically. Idealnya berkawan harusnya 2 orang atau lebih itu pernah terlibat satu kegiatan, minimal pernah bertemu, bertukar pikiran, "klik", lalu akrab. Nyatanya tidak. Makin kesini, media sosial sudah terlalu massif dan memiliki caranya sendiri dalam bergaul. Tidak perlu bercerita tentang raksasa facebook yang entah sudah mempertemukan dan menyatukan seberapa banyak pribadi, bukan hanya dalam komunitas, bahkan sebagai pasangan. Luar biasa. Bagi saya, orang-orang yang memilih jalan itu, penerimaannya sungguh luar biasa. Saya mungkin bisa sedikit menerima orang-orang baru tanpa pertemuan tapi tidak sejauh itu.

Lain facebook, lain pula blog. Mengenal blog sejak 2010, saya merasa nyaman "nyinyir" atau buang sampah disini. Blog bukan lagi sekedar meng-upgrade media menulis ke sarana yang lebih mudah diakses tapi juga solusi untuk kepala yang seringkali sibuk sendiri, sulit berdamai dengan sekitar. Siapa nyana nge-blog ternyata morphinis, terlebih ketika ada follower tetap yang menunggu bahan postingan untuk didiskusikan. Malah beberapa kali ada-ada saja pesan yang bertamu entah di messanger, wa atau bbm, sekedar menyapa "Kapan nulis lagi, mba". Lucu, iya. Tapi ternyata pesan-pesan seperti itu bisa menjadi mood booster tersendiri, terutama saat-saat deadline dan ketidaknyamanan terasa mengepung dari segala penjuru. #eh

Saya harusnya bersyukur, ngeblog ternyata memberikan kesempatan bertemu kawan-kawan baik. Beberapa menjadi kawan diskusi, beberapa menjadi kawan berbagi inpoh buku-buku yang menarik dan anti mainstream, maklum di sekitar saya, lumayan jarang kawan yang doyan buku. Yang paling menyenangkan diantara segalanya, saya bertemu kawan yang juga mencintai dan kagum pada Soe Hok Gie - sosok aktifis angkatan 66 yang luar biasa perjalanan hidupnya. Dari tukar-menukar inpoh akhirnya koleksi buku-buku Soe Hok gie yang luar biasa sulit ditemukan, akhirnya mulai terkumpul satu per satu.
Majalah Tempo edisi Oktober 2016
Pinjam dan numpang baca punya kawan yang satu dan akhirnya kebagian dari kawan lainnya.


Dan ketika majalah tempo mengeluarkan edisi khusus tentang surat-surat Gie yang tersembunyi, sebaris direct messange bertamu di timeline dan dengan sigap saya menghubungi kawan yang juga fans fanatik Gie supaya ngecek toko buku. Lumayan masih sempat dapat satu yang terakhir, walhasil saya numpang baca dari beliau. Alhamdulillahnya, beberapa hari kemudian saya dapat DM lagi, ternyata si kawan yang ngabarin masih bisa nemu 2 (dua) majalah, iyaah..alhamdulillah kebagian. 
Tidak Ada New York Hari Ini ~ Aan Mansyur
Masih ingat film sekuel "Ada Apa dengan Cinta"? Viewer film itu pasti tahu salah satu puisi Rangga untuk Cinta ini, "Tidak Ada New York Hari Ini" karangan Aan Mansyur. Iya, saya menyukai tulisan-tulisan beliau. Saya lupa kapan tepatnya saya mulai suka dengan tulisan-tulisannya, termasuk Mbah Pramoedya Ananta Toer, Agus Noor, dll. Untuk kumpulan puisi Aan mansyur juga begitu, kebagian DM inpoh Pre Order dan tak lama ada lagi mas-mas JNE yang membawakan buku ini.
23 Episentrum ~ Adenita
Beberapa waktu lalu, saya terlibat diskusi dengan teman path. Tidak jauh-jauh bahasannya tentang buku Adenita, penulis buku 9 Matahari. Saya jarang jatuh cinta pada buku-buku pop, bahkan "Perahu Kertas"-nya Mba Dewi Lestari tak cukup menarik di kepala ini. Beda jauh dengan seri supernova-nya yang membuat saya menunggu 12 tahun untuk akhirnya menamatkan keenam serinya. Buku "9 Matahari" menurut saya memiliki diksi yang luar biasa, even terselip dalam kisah pop-nya. Saya betah. Betapa menyenangkannya ketika merindukan tulisan salah seorang penulis kesukaan dan tetiba seorang kawan menawarkan bukunya untukmu, terlebih buku itu sudah jarang beredar. Alhamdulillah (lagi).

Quantum Ikhlas ~ Erbe Sentanu
Beda lagi dengan kisah buku "Quantum Ikhlas"-nya Erbe Sentanu. Akhir-akhir ini saya lelah, sedang mumet tingkat dewa, suntuk stadium 4 dan apalah kalimat yang tepat menggambarkan kondisi kepala dan perasaan yang butuh divaksinasi. Tetiba ada saja kawan blog yang bertamu di whatsapp, awalnya sekedar diskusi lebih penting mana positive thinking atau positive feeling. Bagi saya yang tipikalnya percaya pada kekuatan pikiran, tentu saja memilih yang pertama, positive thinking. Tapi ternyata buku ini berpendapat berbeda, thats why i'm little bit anxious to know more 'bout those book. Dan lagi-lagi alhamdulillah, saya dapat traktir (lagi).

Kawan-kawan ini, ada yang dari komunitas, ada yang saya kenal dari kawan,  ada juga yang murni pembaca random yang tersesat di blog ini dan menetap, ada yang baru bertemu sekali, ada yang belum pernah bertemu. Mereka terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilo dari tempat saya, beda pulau malah, tapi mereka ada dan mau berbagi. Luar biasa. Saya merasa beruntung dan bersyukur, dipertemukan dengan orang-orang yang baik. Mungkin Tuhan ingin saya belajar melalui mereka. Belajar meninggalkan jejak yang baik kepada orang lain, bahkan bagi mereka yang di luar orbit keseharian kita. Yap, be the kind of people who leaves the mark, not a scar. Entah seberapa sering kita melewatkan orang baik dan gagal belajar dari mereka. Kalau kata Winnie The Pooh, "Sometimes the smallest things take up the most room in your heart". Iya, semoga "the most room" itu adalah hikmah.

#hanamasa
foto cre : instagram @asrianiamir17

Saturday 5 November 2016

#novemberous



Oke, saya ketularan. Pesona pesan pendek yang bertamu di beranda fb, cukup sulit dibiarkan. Baiklah, setelah sekian waktu tertawan hiatus, mari mencoba mengakrab-i fiksi kembali, tepatnya nyinyiran-nyinyiran tak berkelamin ini. 


#novemberous1
 ---melepaskan---

Katamu pertemuan itu menyenangkan
Sebab ia selalu melibatkan rasa, bisikmu
Tentang riak-riak rindu yang menemukan muaranya
Tentang kisah-kisah yang saling menggenggam

Tidak kali ini
Kepalang lupa bahwa matahari dan makassar adalah sejoli yang menggenapkan. Serasi, intim.
Membuat amnesia pada manisnya sepoci teh yang selalu engkau hangatkan di pagi hari
Digetirkan garam
Tetiba beku
Lalu hujan, basah di pohon, jalanan… di mataku
Disini.. benang merah sedang melonggar
Satu per satu

#novemberous2
---pagi---

I.
Kepada fulan yang berkawan gamang
pagi telah jadi hiruk-pikuk stasiun kereta
tempat menggadai kenangan semalam
entah dibawa pergi kereta yang ini atau yang nanti
kadang disinggahi kenangan kemarin
entah oleh kereta yang ini atau yang nanti
pagi adalah tempat kenangan mengantri
dibawa pergi atau kembali

II.
Kepada kawan yang gulana menunggui rembulan
Pagi telah jadi persimpangan
Akankah terus meniti jalanan yang ini
Atau ujung yang itu

Pagi adalah tempat mimpi berseteru
Menunggu membunuh atau terbunuh

III.
Pagi adalah persinggahan
Bagi pemenang untuk pergi atau menetap

#novemberous3
---perjalanan---

Kau sibuk berkeliling
Mencari  di depan dan belakang
Ke kiri lalu ke kanan
Tapi lupa mencari di atas

#novemberous4
---cinta pertama---

Sebut ini sebuah balada. Boleh juga engkau anggap dongeng hanamasa. Jangan tanya apa atau bagaimana. Aku tahu kau juga tahu rasanya. Hanya dia yang tak suntuk membuat selalu sibuk mengutuk kantuk. Mendatangi begitu saja, ia scene-scene tak beralur tapi teratur. Dunia hening, tapi ia tidak. Selalu semarak. Seolah ia hidup damai disana.

Kadang ia datang dalam lamat-lamat suara aan mansyur.
“engkau tahu? Kepalaku: kantor paling sibuk di dunia. Anehnya, hanya seorang bekerja tiada lelah disana.
….
Ya, percayalah! Kepalaku: kantor paling sibuk di dunia. Anehnya, hanya seorang bekerja tiada lelah di sana : engkau saja!”

Kadang diinterupsi suara soft rocknya Danny O’Donoghue
Cause one day you wake up and find that you’re missing me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be thinking maybe you’ll come back here to the place that we’d meet.
And you’ll see me waiting for you on the corner of the street.
So I’m not moving, I’m not moving
Policeman says, “Son, you can’t stay here.
I said, “there’s someone I’m waiting for if it’s a day, a month, a year.
Gotta stand my ground even if it rains or snows.
If she changes her mind this first place she will go”.

Kamu serandom itu.
(penggalan puisi Aan Mansyur dan lagu The Man I Cant be Move ~ The Script)


#novemberous5
---stalking---

Obsesif kompulsif ternyata turunan dari rasa suka. Engkau berkali-kali tertawan penasaran dan betah menunggui ciap-ciap ringtone dari selular.
Massif. Bertamu dan mengetuk setiap pintu sosmed, sedang kau tahu dia tak ada disana.

Oh..hati..


#novemberous
#30harimenulis
#novembermenulis

cre: foto nyaplok dari mbah google.