Apakah kita benar-benar bisa mendapatkan lebih kebijaksanaan pada usia tertentu atau dengan kata lain semakin bertambah usia akan semakin bijak?
Capture dari blognya mas arya-devi. |
Bagi saya, tidak ada jaminan kebijaksanaan selalu berbanding lurus dengan usia. Yang berbanding lurus itu pengalaman dan usia. Makin tua makin banyak mengecap asam garam, tapi tidak dengan kebijaksanaan, tidak melulu. Sebab kebijaksanan produk karakter, sebagian produk pengalaman/ masa lalu, tapi juga lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan. Dan lebih banyak lagi yang ditemukan dari proses pencarian, perjalanan spiritual, melibatkan intuisi dan sosial secara paten. Kalau bakat dibawa dari lahir, tidak dengan kebijaksanaan. Ia ditemukan, bukan dilahirkan.
Random note:
Postingan singkat.
Hehhhe... itu kate saya, persis komen singkat saya di postingan mas arya. Maklum baru bangkit dari mati suri (Hiatus selama hampir 3 bulan, rekor terparah sepanjang nge-blog di bumiaccilong). No idea. Walhasil, posting draf bulukan juga dak apa-apa. Asli polos tanpa embel-embel penjabaran lebih jauh. Kepala saya sedang tidak berdamai dengan waktu. Ide sepertinya terbang menjauh satu per satu, dan jejari motorik rasanya begitu malas berselancar dari blog ke blog. Dan you know, hiatus membuat saya tidak nyaman, selalu merasa ada yang kurang. Ada sesuatu yang tidak terbebas (#sesi lebay). Yah, kicauan saya harus punya rumah yang tepat. Daripada dianggap sinting, mari berpendapat dan berbicara sebebas-bebasnya.
Inilah, mengapa saya menulis.
This my own line, my bumiaccilong.
Sepertinya, sekarang merasa lebih baik. : )
Ijin nyimak... :-)
ReplyDeleteyo weis. silahkeun, bg. :)
Deleteaku juga baru nongol nih ci, kangen juga ternyata sama kalian.. :P
ReplyDeleteternyata penyakitnya sama yah.
Deletemungkin bawaan ramadhan juga. kemarin puasa, eh blognya menyesuaikan. hahahha
Meskipun singkat tapi padat dan jelas kok ci..welcome back :)
ReplyDeletedaripada banyak cingcong kayak biasa. mendingan singkat, padat dan jelas yeh mas. hahhaha..
Deletemugi2 bisa khusuk lagi. aminn..
intinya itu. ditemukan!
ReplyDeleteayo, next mana :))
harta karun kali ya chank. ditemukan. hehhe..
Deleteeh, dirimu masih niat jd penulis tamu kan?
"Kepala saya sedang tidak berdamai dengan waktu. Ide sepertinya terbang menjauh satu per satu, dan jejari motorik rasanya begitu malas berselancar dari blog ke blog."
ReplyDeletebetul kak, saya pun sering kali mengalami hal seperti itu.
pling susah klo mo balik aktif lagi.
Deletehard to find a way home. #eaa.. hahhahah
izin kak kata-katanya izin untuk saya copas kak dengan sedikit perubahan ya kak.
Deletesilahkann.. :)
Deletewalopun hiatus lebih dari 3 bulan, hehe tapi tulisanya msh di anggap bijaksana, karena dgn menulis kita bsa di nilai dan di dengar oleh orang lain, terutama pemikiran2anya...
ReplyDeletewah, saya juga msh belum bsa menemukan semangat lg utk menulis, seperti terdegradasi dari sekumpulan org2 bijak. sremangat lagi yuuk!
lah, itu kan draf bulukan dari jaman kapan mas. heheh..
Deletejd sebenarnya belum nulis lagi. heheh
tp bener, i need write. something lost when i wasn't
Saya juga susah banget mau mulai nge blog lagi setelah hiatus baru dua minggu. Terlalu banyak ide, tapi malah postingannya gak jadi2 :D
ReplyDeletewah, itu mah bukan susah mbak. wong idenya banyak. tinggal luangkan waktu. posting satu2, aman dah. klo ane mmg blank parah. hihihi
DeleteBenar sekali, pengalaman dan usia tentu akan membuat seseorang lebih bisa bijaksana.
ReplyDeleteIya bener, emang harus ditemukan, Ci. Tapi nyarinya itu yang susah, hihihi..
ReplyDeleteapalagi kalo lingkungan tidak mendukung. makin parah yew mbak. makin sulit.
DeleteKebijaksanaan ada itu karena kita dekat dengan Tuhan,bukan karena pengalaman menurutku karena banyak orang berpengalaman disekitar kita tp belum tentu bijak
ReplyDeleteklo bicara tolak ukur. sepertinya ada banyak dah. pengalaman hanya satu dari sekian banyak aspek pembentuk kebjaksanaan. tdk bisa jdi kesimpulan puncak. tp yg pasti, usia berbanding lurus dengan pengalaman.
Deletenice posting...:)
ReplyDeletepostingan penghilang debu. :D
ReplyDeletehush!!! jangan terlalu prontal dungz. hahhaha..
Deletebagi ide dunggzzz..
bener nih, yang penting emang pengalamannya. tapi kalo kata2 orang yang agak muda itu jarang didenger sama yang tuaan, itu sih yang jadi masalah, jadi yang muda yang bijaksana ya mesti bijaksana ya ngadepinnnya. :D
ReplyDeleteevent blogger: tantangan Kreatif 30 karakter, berhadiah uang tunai Mingguan, dan hape Android.
sya paling gemes kalo ketemu orang tua yg sok merasa benar. mau menang sendiri. doh, serasa gimana gitu.
Deletejadi yang muda yang bijaksana ya mesti bijaksana ya ngadepinnnya.
Plakkk!! kalimat pamungkas yang benar2 jempolan. :P
Setuju Kak. Kebijaksanaan itu ga melulu harus menunggu tua. Dengan banyaknya mencicipi asam garam di lautan dan banyaknya pengalaman, orang tersebut akan tahu bagaimana mem-bijak-i kehidupannya. Kadang ada orang yang masih kanak-kanak secara umur tapi dengan kondisi lingkungan yang menuntut ia harus ber-struggle dengan hidup maka terkadang lebih bijaksana dari pada orang-orang yang tinggal "lep" dalam hidupnya :)
ReplyDelete#maaf Kak Achi, komennya pake kata ancuuuur :D
setidaknya saat seseorang dihadapkan pada kondisi yang sama pada waktu yg berbeda. di kali keduanya untuk menyelesaikan masalah pasti lebih baik dari sebelumnya.
Deletetp tdk berrti ada jaminan akan lebih baik. pada beberapa org, pengalaman sama sekali bukan pembanding atau bahan pertimbangan untuk menyelesaikan masalah.
berbahagialah mereka yg bisa mengambil hikmah disetiap peristiwa dalam perjalanan hidupnya.
#ini bahasanya lebih ribet lagi, ma. hahhahah
Saya sependapat juga. Kebijaksanaan memang tidak selalu identik dengan usia dewasa atau menunggu sampei usaha lanjut.
ReplyDeleteKata orang Tua itu sudah pasti, tetapi dewasa adalah pilihan. Dewasa berpikir akan melahirkan dewasa dalam implementasi kesehariannya. Mantap nih pencerahannya. Blogwalking balik aja nih hehehehe. Salam dari Pontianak