Random Keleidoskop??

Apa kabar 2013? 
Lagi-lagi hiatus sebulan. Yah, akhir tahun = jadwal berkubang dengan laporan. Belum telat membuat keleidoskop? :)

Sebenarnya bukan keleidoskop, hanya saja saya agak bingung memberi judul apa. Benar, hiatus potensial membelenggu alur berpikir. #Duh, ngemeng apa sih.

Seperti seharusnya, times fly, goes away by his own mind. Singkatnya time change, people change. Saya tiba-tiba menyadari, 2012 di tempat saya terlalu menakutkan. Masalah sosial bertumbuh bak momok yang menakutkan. Pagi tadi saya membuka catatan random tentang pelaporan kasus di kelurahan juga catatan-catatan sejenis yang terjadi di sekitar. Berikut catatan saya:
  1. Kasus pencabulan. Tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan sang pacar, seorang pemuda rela menjebak sang pacar untuk kemudian diperkosa dan digilir oleh 10 (bahkan lebih) lelaki - pelaku perkosaan notabene orang -orang terdekat si pemuda.
  2. Kasus pembunuhan. Seorang keponakan tega membunuh paman sendiri, motif balas dendam. Ia tega menggorok leher sang paman, memastikan tubuhnya tak lagi berkepala. Sadis. 
  3. Penipuan. Seorang pemuda mengurus administrasi (numpang nikah) untuk pelaksanaan pernikahan seminggu ke depan. Dua hari kemudian diketahui, yang bersangkutan telah melangsungkan pernikahan, pada malam hari sebelumnya di tempat berbeda.
  4. Seorang pemuda kedapatan selingkuh dengan istri sang paman, hanya berselang sebulan sebelum pernikahan pemuda tersebut dengan perempuan lain (kekasihnya). Pernikahan tetap dilangsungkan.
  5. Pemuda di kasus no 1 masuk DPO kepolisian, beredar kabar yang bersangkutan telah menikah dengan gadis lain dan melarikan diri ke kalimantan.
  6. dst..
Mungkin di beberapa tempat, kasus-kasus seperti itu sudah biasa, terlebih di daerah perkotaan. Tapi di daerah dengan masyarakat yang masih sederhana bahkan tergolong wilayah yang religius, ini bukan hal yang mudah untuk dianggap lalu. Yang paling memilukan, dari sekian banyak kasus, penindasan pada perempuan meningkat pesat. Itu yang tercover, belum yang tidak diadukan. Duh, perempuan. Miris.

Saya kadang merenung, mengingat jaman bocah (sekitar tahun 2000, ketika belum ada satupun tiang-tiang provider yang bertebaran). Kenyataannya, kasus-kasus pencabulan dan pembunuhan seperti itu tidak pernah terdengar, yang paling hits biasanya kasus curanmor atau kecelakaan lalu lintas (2 kasus yang tak pernah hilang di muka bumi). Bisa dibilang, perkembangan kasus-kasus sosial meningkat tajam berbanding lurus dengan pergerakan media elektronik, teknologi dan informasi. Ketika jarak tak lagi menjadi masalah, informasi dari belahan dunia mana bergulir hanya dalam hitungan detik ke belahan dunia lainnya. 

Lalu, salahkah teknologi?? Tidak. Salahkan lingkungan yang terlalu apatis pada perkembangan manusianya. Yah, pusatnya adalah (lagi-lagi) keluarga. (Lagi-lagi) Pendidikan agama. Terdengar klise, toh kenyataannya seperti itu. Kalau dihitung-hitung pendidikan agama, intensifnya sekali seminggu, 2 jam pelajaran (1-1,5 jam seminggu), hanya berlaku di SD, SMP dan SMU. Yang beruntung melanjutkan ke jenjang kuliah (di luar jurusan keagamaan) hanya akan dibekali ilmu agama pada semester awal saja, sebatas MKU. Kalau bukan kita pribadi yang mencoba mencari, sepertinya akan percuma. 

Ah, melantur kemana-mana. 
Jam-jam segini, pikiran saya memang paling berbakat untuk pelesir kemana-mana. 
Well, 2012 has gone. Semoga 2013 lebih baik. 
Dan yap, selasa tanggal 22 Januari nanti, Sulawesi Selatan akan pesta demokrasi. 
Ini bukan persoalan menang atau kalah. Siapapun yang terpilih semoga mampu mengemban amanah, mengakomodasi kepentingan rakyat Sulawesi Selatan seutuhnya. 


Random:
12 Januari kemarin, kakak akhirnya pindah ikut suami ke jakarta. Tiba-tiba saya merasa, we're not a child, anymore (telat nyadar). Yah, saya kadang memangkas umur seolah memangkas jarak. Dekat secara jarak membuat saya merasa dia tetap seorang seperti beberapa tahun lalu yang selalu bertengkar hebat dengan adiknya saat bermain ular tangga atau monopoli. Masih seorang kakak yang akan lebih memilih ikut belajar tilawah dibanding liburan. Seseorang yang selalu was-was, takut gelar juara kelasnya lepas. Sepertinya terlalu singkat memilikimu seutuhnya. Saya masuk SMP, dirimu masuk SMA di kota lain, setelahnya masing-masing mengejar cita-cita di kota berbeda. Tiba-tiba merindui dia yang tubuhnya lebih kecil dari saya, lebih kecil dari adik keduanya dan bahkan hampir hanya sebesar adik bungsu yang masih duduk di kelas 6 SD. Ah, miss u, sizt. Anakmu, keponakanku baru saja tertidur ketika saya mulai menulis ini. Wishing all the best for us.

11 komentar:

  1. dan seterusnya? saking gak keitungnya ya.

    time flies, Januari 2013 juga sekarang udah mau abis ganti Februari, semoga DPO di kepolisian gak nambah panjang, semoga gak ada "Mama" lain yang nge-sms minta diisiin pulsa lagi. :D

    before time flies far far away, seharusnya kondisi di pelosok dunia manapun di muka bumi ini bisa lebih baik lagi dari sebelumnya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul jga, dikit lagi januari kabur, februari coming. cepatlah.. biar cepat gajian. #eh.

      wish everything more better than before dah.

      Delete
  2. selamat beraktifitas di tahun 2013 kak.

    ReplyDelete
  3. berita dimana-mana isinya sebahagian besar tentang kejahatan...entah apa yang terjadi sebenarnya...apakah kebaikan sudah semakin kabur di sekitar kita...btw- buat yang baru nyadar bahwa manusia itu selalu bertumbuh besar..selamat tahun baru gapai harapan baru dengan semangat baru :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, manusia kian lupa TUhan keknya.

      btw, bagian bontot komennya ada pesan tersirat yah? ah, tim sukses negh. :P

      Delete
  4. welcome back :D selalu semangat di tahun 2013

    ReplyDelete
  5. Setuju: Kalau bukan kita pribadi yang mencoba mencari, sepertinya akan percuma.
    Seorang kawan pernah berdalih, katanya orang2 Islam tidak mengajarkan agama dengan baik kepada anak2 mereka.

    Sy jawab: Orangtua kita sdh cukup mengajari kita. Sekolah sudah cukup mengajari kita. Sekarang giliran kita mencari tahu agama kita. Itu saya bilang padanya sekitar 10 tahun yl. Saat itu saya tanyakan juga padanya: "Kamu masih shalatkah?" Dia tidak menjawab (kami SMSan).

    Btw, si kakak sudah punya buntut, kapan giliran adiknya? OOT ya :D

    Iya sih, saudara perempuan memang beda dengan saudara laki2. Sy dengan adik perempuanku juga terasa akrab sekali, beda rasanya dengan adik laki. Kami kayak berteman. usia kami hanya selisih 1 tahun. Kami sekolah di sekolah2 yang sama sampai kuliah, kecuali saat SMP berbeda jadi kami punya banyak bahan untuk saling bercerita. Sampai sekarang, kami kalo telepon2 an bisa bermenit2 :D
    Ah ke mana-mana mi sede' ...

    ReplyDelete
  6. betul mbak, perjalanan, pencarian.. itu smua tugas kita pribadi.

    sudah 2 tahun lebih nih, anak kakak jdi anakq juga. heheheh.. sekalipun bukan buntut asli tpi rasanya dak ada bedanya tuw. sayangnya tetap juara. hehehhehe.. #retoris banyaknya ajah belum ada, mbak. gimana mo punya buntut sya. :)

    sya dan kakk tuw, kumpulnya pas jaman bocah sja. pas seru2nya masa labil dan bertengkar, entah gara2 mainan atau iri gegara dak kebagian baju baru. jaman bocah, sy malah plg demen main sma adek laki2q. layangan plus mobil tamiya itu mainan wajib. (lah, ini kemana2 jga ee.. ) tp itu dia, lucunya, pas jauh koq baru kerasa yah? ah, sepertinya perasaan mmg sejatinya begitu yah. rindu didesain ada untuk menyadarkan qt bahwa memiliki itu ada. bukan secara fisik tp emosional. duh, bahasa apa ini? :)

    ReplyDelete

Kawan, silahkan tinggalkan jejak,,,

 

Friend List

Flickr Images

Blogger Perempuan