Wednesday 20 March 2013

Renee Baron & Elizabeth Wagele, Eneagram

Entah sejak kapan dan bagaimana mulanya, saya selalu penasaran dengan buku-buku bergenre psikologi.   Sejak itu pula, saya selalu menganggap manusia sebagai urusan yang serba relatif, tidak tertebak, tidak ada  rumusan baku yang bisa menjelaskan secara pas atau proporsional mengenai apa dan bagaimana mekanisme bertindak seseorang. Sedangkalnya isi kepala ini, saya hanya tau konsep psikologi Myers-Briggs yang terkenal itu. Kepala ini hanya sampai pada pemahaman adanya kecenderungan manusia menjadi ekstrovert atau introvert, jenis manusia dengan penyerapan informasi yang cenderung mengindera atau intuitif, apakah termasuk golongan pemikir atau perasa saat mengambil keputusan, juga apakah menjalani hidup dengan    pola judging atau perceiving. Sampai tadi siang, saat tidak ada kerjaan, saya iseng memeriksa daftar e-book yang belum terbaca. Dan bertemulah saya dengan e-book ini :



Judul : Eneagram
(Mengenal 9 Tipe Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik)
Penulis : Renee Baron & Elizabeth Wagele
Penerbit : Serambi 
Tebal : 212 halaman (versi e-book, termasuk sampul)

Secara umum, buku Eneagram menuturkan konsep tentang 9 tipe kepribadian manusia. Dideskripsikan sebagai lingkaran yang berisi sebentuk bintang bersudut sembilan. Setiap titik mewakili tipe kepribadian yang masing-masing dijabarkan dalam karakter positif dan negatif yang tentu.

Pict Source
Pict Source
Konsepnya sederhana, sembilan titik kemudian dipecah menjadi bentuk segitiga (titik 9,3,6 sebut saja titik seimbang -istilah saya saja-) dan suatu bentuk bertitik enam (1,2,4,5,7,8). Selanjutnya salah satu titik suatu bentuk bertitik 6 dihubungkan dengan arah panah yang saling berkesinambungan, menghubungkan sisa titik-titik dari bentukan bertitik 6 hingga kembali ke titik awal. Titik-titik ini mewakili karakter positif dan negatif seseorang. Misal tipe 1, dalam kondisi rileks, tipe ini mengambil karakter positif yang dilalui, formasinya 1-7-5-8-2-4-1 sedang dalam kondisi tertekan, tipe 1 akan mengambil karakter negatif dari 4-2-8-5-7. Setiap tipe akan dipengaruhi oleh titik/tipe disebelahnya. 


Saya tidak akan menjelaskannya lebih jauh, toh, ini bukan kelas psikologi. :) Yang menarik dari buku ini  adalah, penjabarannya dinarasikan dengan sangat sederhana, memuat plus minus setiap tipe, termasuk saran dan kritik yang objektif dan segala tetek-bengeknya. Setiap tipe dipaparkan dalam satu bab yang komplit. Dan yang pasti, siapapun tidak perlu menjadi ahli psikologi ataupun harus punya dasar ilmu psikologi untuk bisa mengerti bahasannya. 

Tidak lebih dari 2 jam untuk melahap buku ini, dan yah saya puas. Bagi pecinta bahasan psikologi ataupun yang tertarik dengan psikologi buku ini recommend dah, khususnya yang kasusnya seperti saya, hanya tahu konsep Myers-Briggs. Gaya bertutur buku ini benar-benar ringan. Bukan berarti menggunakan bahasa tidak baku alias bahasa gaul. Tidak, ini buku terjemahan, bahasanya sudah pasti baku tapi tetap ringan. Sistematisnya praktis, menurut saya. Plus, di bagian akhir dilengkapi penjelasan, korelasi konsep Enneagram dengan konsep Myers-Briggs. Hasilnya, ekselente. Keduanya cocok satu sama lain. Wajarlah kalau Renee Baron, penulis buku ini sekaligus seorang terapis selalu memanfaatkan konsep Enneagram disetiap sesi konselingnya.

Melahap buku ini sedikit banyak mereformasi pemikiran saya tentang manusia sebagai urusan yang serba relatif, tidak tertebak, ternyata bisa sedikit dijabarkan dalam rumusan yang hampir bisa menjelaskan secara pas atau proporsional mengenai apa dan bagaimana mekanisme bertindak seseorang. Setidaknya, setelah menamatkan buku ini, saya merasa lebih mengenal kepribadian saya sendiri. :P Catatan untuk saya, konsep apapun tidak serta merta mengaminkan bahwa cara-cara pengambilan keputusan seseorang akan pasti seperti yang dijabarkan dalam rumusan konsep, tetap saja, ada sejumlah faktor x atau kondisi yang bisa membuat seseorang keluar jalur. Seperti atom, adakalanya dia ter-eksitasi, melompat ke lintasan lain sebelum kembali ke tempat asalnya.

Well, yang minat silahkan cari buku atau download e-booknya. 
Atau mungkin saya bisa mengirimkannya via email untuk anda, 
hubungi saja twitter saya. 
Have a nice day, all.

Friday 15 March 2013

Stalking

Note : 
Ini hanya intermezo, yang cari postingan serius silahkan balik kanan, maju jalan. :) 

Sedang iseng, berhubung belum ada tanda-tanda ngantuk. BW alakadarnya, balas komen sekenanya, lalu mendadak tersesat di twitter gegara icon senggol bacok di salah satu blog kawan, biasanya saya lebih nyaman cek twitter dari ponsel. Mendadak mata saya zooming ke trends dan ternyata #StopHackingDonghae861015 sedang heboh-hebohnya di timeline. 


Mumpung sedang tidak ada kerjaan, iseng cek twitternya donghae, pengen tau apanya sih yang dihack, apa ada twit aneh bin ajaib atau apa. Oye, saya termasuk followernya. Seneng aja pantengin dia jejogetan, apalagi kalau sudah battle sama enhyuk. Saya memang suka liat orang-orang dancing, one of my most ada I.aM.mE, suka banget liat si Chachi sama Moon dancing. Yang mau liat performnya boleh cari di youtube atau klik disini. Pas ngampus, juga ada kawan "duo papua dancer" dancingnya keren abis, nge-fans saya.  Dan walhasil, setiap kali ada acara dan salah satunya pengisinya ada trio ini, saya pasti paling semangat.

Back to focus, cek per cek. Setelah mampir di twiternya donghae ternyata tidak ada twit yang aneh bin ajaib tuh. Twit terakhir tertanggal 10 Maret pas balik ke Korea dari Indonesia. Makin bingung apa yang bikin tweeps begitu kalang kabut sampai #StopHackingDonghae861015 jadi TTWW. Apa karena hackernya orang indonesia? Ah, saya belum berbakat stalking rupanya. Besok-besok tunggu kabar dari detikcom ajah, jagonya "stalking".



Satu yang kelihatan jelas, terlepas dari embel-embel apapun, saya benar-benar tercengang liat kekuatan fans.  Mulai yang alay, setengah alay sampai yang lain-lain semuanya se-iya se-kata membela sang idola. Kekuatan yang sedikit menakutkan. Saban hari saya juga pernah liat TTWW tentang cherrybelle (benar ndak nih penulisannya), hastag antara hater dan fans saling beradu dapat posisi nomor wahid. Perang komen, umbar cemooh dsb. Saya senyum-senyum saja melihatnya. Yah, sebegitu mudahnya manusia dikuasai emosi, labil. 

Saat terjebak dalam kesukaan yang luar biasa, seseorang jadi lebih dekat dengan lupa. Kadang bahkan lupa, Tuhan disimpan di sebelah mana. Naudzubillah. Mendadak ingat kata sahabat saya :
Sejatinya, seseorang sempurna sebagai manusia saat ia berada dalam ketidaksempurnaannya. 
Pembenaran?? Dalam kasus ini : Iya, tapi tidak termaafkan.


Update :  
Tidak sampai semenit selepas klik publish post, saya kembali mampir di TTWW, 
dan saya dapat ini : 

Pict source 
Sepertinya sekarang bakat stalking saya ada kemajuan. :) 
Yang perlu dicatat, stalking itu benar-benar butuh kesabaran. 
Mesti sabar nunggu traffic. Hahha
(Ckckckkck, post kali ini benar-benar aneh bin ajaib. Hahahah.. Gutnait all)

Thursday 7 March 2013

Kare Campur ala Accilong

Sedang mendadak Chef. ^^

Saya orang doyan makan tapi tidak jago masak. Maklum termasuk spesies yang dibesarkan asrama. Bisanya mencampur bahan ini itu sesuka hati. Biasanya paling demen bereksperimen dengan makanan berkuah, sup, mie kuah, capcay. Mencintai kemiri, kentang dan maizena. Rasanya menyenangkan melihat beragam warna bercampur jadi satu, saling mendukung rasa satu dengan lainnya. Seolah-olah dunia kecil mendadak hadir dalam sepiring kuah yang entah.
(Doh, hentikan basa-basi ini)
Here we go.
Namanya kare campur, tanpa daging dan full sayuran. 
Maaf, pencahayaannya kurang

BAHAN :
Tahu (1 blok)
Kentang (2 biji)
Wortel (2 biji)
Buncis
Sawi 
Bihun Jagung 

(sebenarnya lebih enak pakai kol daripada sawi, tapi di rumah lagi kosong jadi seadanya saja. Bihun jagung juga boleh diganti bihun biasa. Cuma yahh, cepat benyek kalo bihun biasa. Kare harusnya pakai santan tapi karena saya tidak suka saya ganti dengan kentang rebus yang ditumbuk halus, boleh juga di blinder dengan telur rebus. Ini yang bikin kuah kare saya enak. #PeDe)

BUMBU :
5 Siung Bawang Merah
3 Siung Bawang Putih
2 Biji Kemiri
2 Buah Lombok Besar
Ketumbar (secukupnya coz tidak doyan sama baunya)
1,5 cm Laos 
1 Batang Serai
Garam
Penyedap

PELENGKAP/ TABURAN :
Bawang Goreng
Irisan Bawang Daun
Telur Rebus

CARA MEMBUAT :
  1. Tahu dipotong dadu, goreng setengah matang.
  2. Rendam bihun, sayuran dipotong dadu lalu direbus. (Sawi dan buncis dimasukkan belakangan)
  3. Haluskan bumbu lalu tumis hingga harum (laos dan serei dikeprek), masukkan kedalam kuah. Biarkan sampai mendidih.
  4. Masukkan tahu, bihun dan pengganti santan (kentang rebus yang sudah ditumbuk halus atau diblender dengan telur rebus. Diblendernya setelah dingin).
  5. Tambahkan garam dan penyedap.
  6. Setelah mendidih kembali, angkat, sajikan, tambahkan pelengkap/ taburan.



Random note :
Empat tahun kelulusan, dan euforianya tidak pernah benar-benar hilang. Titip doa untuk semua sahabat PPM IPDN Angkatan XVII, selamat berbakti pada pertiwi, langit masih sengit aroma tantangan. Bhinneka Nara Eka Bakhti!