Friday 29 November 2013

Sepotong kisah yang entah, pagi tadi..

Sore hari di beranda, dengan segelas kopi dan sedikit cemilan. Damai. Tetapi hanya untuk sejenak. Tetiba mengingat kejadian tadi pagi di kantor. 

Sepasang suami istri datang menghadap pak lurah. Beberapa waktu lalu sang suami pernah ke kantor, meminta dibuatkan surat pengantar nikah, saya sempat mengecek status di kartu keluarga, cerai mati. Tidak langsung di acc, gelagatnya rada aneh, feeling saya ada yang tidak beres. Dan benar saja, setelah bertanya-tanya kepada beberapa tokoh masyarakat di lingkungannya, saya baru tahu kalau ternyata si suami ini sudah pernah menikah lagi tapi secara siri dengan seorang wanita, sebut saja si A. Istri yang datang bersamanya hari ini. Ternyata keperluannya mengurus pengantar beberapa waktu lalu adalah untuk menikah lagi dengan seorang wanita sebut saja si B. 

Hari ini keduanya datang untuk mengkonfirmasi hubungan keduanya. Sedikit berpanjang lebar, akhirnya sang istri sepakat membuat surat pernyataan bahwa ia bersedia merelakan suami menikah lagi dengan B. Sang suami tersenyum, sang istri mengejap-ngejapkan matanya yang mulai memerah. Saya rasa tabungan pelumas matanya akan tumpah. Ini bagian yang tidak saya suka, saya tidak tahan, lalu bergegas ke ruang sebelah melakukan entah apa. 

Tidak lama sang istri menyambangi saya di ruangan sebelah, minta tolong dibuatkan surat pernyataan yang dimaksud. Apesnya, dia curhat, dengan sesegukan. God, bagian ini lebih tidak enak lagi, saya berusaha menanggapi sehalus mungkin, dan tidak terbawa suasana sebisanya. Saya paling tidak tahan mendengar seseorang menangis. Beruntung konsep surat yang dimintanya cepat selesai. 

Obrolan mereka dengan pak lurah masih berlanjut, dan tahulah sekarang ternyata sang suami itu berniat menikah lagi dengan si B tanpa menceraikan istrinya, si A. Kalau itu terjadi, artinya si A tetap berstatus sebagai istri tapi dengan status tidak sah di depan hukum. Sedang si B akan memiliki status resmi sebagai istri sah. Saya mendengar pak lurah terdiam. Lama. Lalu sejurus kemudian beliau memanggil saya, sekedar minta pendapat. Saya hanya bisa mengatakan, mungkin harus konfirmasi dulu dengan pihak si B, apa dia dan keluarganya sudah tahu kalau si suami akan menikahinya tanpa menceraikan si A. Pak lurah mahfum dan meminta berbicara dengan keluarga si B via telpon. Setelah dikonfirmasi kenyataannya, mereka belum tahu. 

Telpon ditutup dan pembicaraan berlanjut, dengan saya disana. Masih. Pak lurah hanya bertanya singkat, jadi bagaimana pak? Lalu dengan enteng si suami berkata, kalau begitu ceraikan saja istri saya ini. Sumpah, dia mengatakannya seolah-olah itu bukan hal yang luar biasa. Si istri hanya menunduk, memainkan kunci motor sembari lagi-lagi mengejap-ngejapkan matanya. Tuhaaaaan.., hati saya yang menyaksikannya bergemuruh tidak karuan, bisa-bisanya semudah itu. Pak lurah? Sama, ia berkali-kali mengejap-ngejapkan matanya seolah mempertahankan tatanan otot wajahnya tetap pada posisinya. 

Saya ke ruang sebelah lagi. Dan sang istri mengekor di belakang saya. Ikut duduk di sebelah saya, curhat lagi pada saya. Tuhan, kuatkan telinga saya. Saya tahu diri belum punya pengalaman sebagai pasangan, dan sadar betul, di depan saya ini seorang ibu yang sudah familiar dengan asam garam berumahtangga, bukan bagian saya untuk sok tahu. Saya hanya bisa berucap, yang kuat bu. Semoga menepuk pundaknya bisa membuat bebannya sedikit ringan. 

Finally, surat pernyataan tadi diganti dengan pernyataan bahwa keduanya benar-benar sudah berpisah sejak november 2013, lengkap dengan materai, saksi dan kolom diketahui pak lurah. Keduanya pun pergi. Lama saya terdiam di depan komputer. Pak lurah yang kebetulan lewat berceloteh, "Ternyata kejadian seperti pagi ini benar-benar ada. Lelaki yang tidak berperasaan itu memang ada. Hati-hati mencari pasangan bu". 

Tidak beberapa lama, ibu-ibu di kantor mulai heboh perihal tadi. Semuanya sama tidak percayanya dengan ekpresi tidak berdosa sang suami tadi. Salah seorang staf di kantor bahkan berkata, kalau sebenarnya si istrilah yang jadi tulang punggung keluarga selama ini.

Lalu...
kalau seperti ini, baiknya bagaimana yah bu? Ah, pertanyaan itu menyelamatkan saya dari sejumlah pertanyaan random yang mulai membentuk peta sendiri di kepala saya. 

Dear my self..
Yah, beberapa orang dikaruniai kisah hidup yang berbeda-beda. Jadi belajarlah untuk menghargai hidupmu. Berhenti merasa engkau sudah melakukan yang lebih baik dari orang lain. Stay strong, evenwhen it feels like everything is falling apart. You never know how strong you are, until being strong is the only choise you have.

Saya hanya berharap satu hal, semoga pasangan hidup saya kelak adalah seorang kawan berbagi yang baik. Amin... 

Monday 4 November 2013

Buku dan Kebohongan- kebohongan di dalamnya.

Anda termasuk pecinta buku? 
Akrab dengan buku? 
Ah, pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya tidak penting. 
Tapi pernah tidak, terlintas di pikiran anda bahwa sebenarnya buku-buku hanyalah kobohongan belaka? Penulis di setiap belahan dunia bercokol dengan ide-idenya demi merekonstruksi cerita yang lucunya sangat ditunggu-tunggu oleh pembacanya. 

Saya memikirkan hal absurd ini ketika membaca buku "Murjangkung : Cinta yang dungu dan hantu-hantu". Kumpulan cerpen A.S Laksana, seorang sastrawan, pengarang, kritikus sastra juga wartawan Indonesia yang aktif menulis di berbagai media cetak Indonesia. 

Murjangkung : cinta yang dungu dan hantu-hantu
Minggu kemarin saya tidak punya sedikitpun plan to do. Jadilah memilih buku sebagai obat membunuh waktu. Sebelum saya mati bosan. 

Rupanya Murjangkung ini kumpulan cerpen, dikisahkan dalam 20 cerita berbeda. Ini kali pertama saya membaca buku om A.S Laksana, sebelum-sebelumnya saya hanya akrab dengan tweet-tweet beliau. Dan yah, tentu saja, tweet sangat berbeda dengan cerpen. Bab 1 terkesan sangat lamban. Aroma dongengnya sangat kental. Bagi saya yang untuk beberapa waktu tidak mengakrab-i cerpen, tetiba memaksa diri kembali menikmatinya, ini semacam cultur shock. Terlebih beberapa waktu belakangan saya jarang membaca. 

Lalu bab 2, ini alasan yang membuat saya bertahan membacanya. Tastenya sangat berbeda dengan yang pertama, lebih cepat, ide-idenya lebih briliant dan yah, saya bertahan membacanya. Lalu biasa-biasa lagi dan terakhir di sepertiga - mungkin seperempat dari buku sebelum tamat, untuk beberapa bab itu, saya sangat menikmatinya. Seolah-olah digiring dalam cerita absurd tanpa mengesampingkan logika, sebut saja komedi satirnya berhasil menghipnotis saya, plus cara bertuturnya yang khas. Untuk penilaian saya, 2 bintang dari 5 untuk buku ini. Bukan karena kurang bagus, bintang itu ukuran kesukaan saya pada genre bacaan. #eh.

Membaca dongeng, mau tidak mau menggiring saya pada pandangan semacam itu. Bahwa buku sebenarnya adalah berlembar-lembar kebohongan yang ditunggu-tunggu pembacanya. Lucu, bahwa kita tahu ini hanya karangan tapi masih saja menunggu dengan harap-harap cemas saat tahu penulis andalan kita akan segera meluncurkan buku barunya lagi, lalu dengan sabar kita mengantri di toko-toko buku bila ternyata banyak yang menunggu hal yang sama, atau mungkin, mengunjungi perpustakaan dengan beratus - ratus rak yang bertingkat-tingkat entah berapa banyak demi mencari buku idaman.

Ah, ya. Saya baru ingat, sepertinya pikiran semacam ini pernah saya baca di salah satu buku bertahun-tahun lalu. Kalau ingatan saya benar, itu bukunya Jostein Gaarder, "Perpustakaan Bibbi Bokken". Buku dengan tokoh sentral anak-anak yang berpetualang untuk memecahkan misteri wanita misterius, si Bibbi Bokken. Saya lupa bagaimana pastinya pendapat dalam buku itu, ingatan random saya hanya mengatakan sepertinya ada. #Abaikan.

Bayangkan, jika buku benar hanyalah kumpulan kebohongan-kebohongan yang cintai pembacanya. Kebohongan yang ditahu dengan pasti, tapi masih dicari. Coba hitung : Berapa banyak kebohongan yang telah dibaca setiap hari, berapa banyak yang diterbitkan setiap hari, berapa banyak duit yang dibuang demi membeli kebohongan-kebohongan, lalu berapa banyak kebohongan yang disimpan dan dimuseumkan dengan sangat baik oleh para kolektor buku, perpustakawan, atau mungkin kamu. Saya sendiri punya satu lemari besar untuk menampung kebohongan-kebohongan itu, yang semakin hari semakin sesak. Setiap kali ke toko buku, selalu pulang dengan tentengan sejumlah buku-buku baru, lagi-lagi kebohongan yang menambah sesak lemari buku saya. Dengan sangat sadar saya membeli satu demi satu kebohongan dan menyimpannya, meminjamkannya dan makin banyaklah jumlah orang-orang yang ikut dibohongi di dunia ini. 

Seharusnya, kita mulai memperbaiki ucapan selamat datang di toko-toko buku dengan selamat membeli kebohongan dan perpustakaan dengan selamat datang di rumah kebohongan. Lalu ditambah dengan sejumlah narasi, kebohongan-kebohongan ini bisa membawa anda kemana saja, hati-hati, bisa jadi anda akan menjadi pembohong yang cerdas setelah membacanya.

Maafkan kekacauan pikiran saya. :)  Wajar saja, saya memerlukan blog sebagai rumah kedua. Ternyata bukan karena "hidup harus meninggalkan jejak" tapi demi menyelamatkan kewarasan saya.

Buku tetaplah buku. Tidak peduli setelah membacanya engkau menjadi lebih baik atau sebaliknya. Sudah jadi tugas masing-masing pribadi untuk membentengi dirinya sendiri. Bukan menyalahkan buku. Berhenti untuk terlalu percaya diri membaca setiap genre buku. Hati-hati ada beberapa yang sudah di desain mengubah pola pikir bahkan keyakinan anda. Be ware. Lah, jadi horror begini.

Random:
Hiatus itu.. sempurna membuat kewarasan hilang satu-satu. Menulis adalah kebutuhan rupanya.
Saya kembali. :)

Sunday 22 September 2013

Euforia BBM for Android

Sesi meracau.

Kemarin, sejak selepas magrib, saya sudah duduk manis depan laptop, merondai Play Store, demi menunggu app yang satu ini muncul. Yah, saya termasuk satu dari sekian banyak pengguna android yang juga penasaran dengan aplikasi ini. Alasannya? Mungkin karena saya memang tidak pernah menggunakan blackberry sebagai salah satu pilihan handset. Atau bisa jadi rasa penasaran saya "apa bagusnya BBM, sampai sampai konsumen terbesar ada di Indonesia?". No Offense.

Rasanya wajar berpikiran seperti itu, di luar sana, sudah rahasia umum, kalau Indonesia masuk dalam lima besar pengguna handset blackberry terbesar di dunia, layanan sosial media facebook juga, terbanyak ke empat setelah india. Kultur pergaulan/ interaksi sosial pada media online kita begitu unik bukan? 

Di awal peluncurannya, tak pelak blackberry memang menjadi primadona, dengan sangat meyakinkan mengukuhkan diri sebagai pengisi ruang kosong antara vendor nokia (handset sejuta umat) dengan vendor berkelas-apple. Bahkan setelah beberapa waktu, setelah kemunculan android, windows phone, aplikasi messanger lintas flatform (whatsapp, line, kakao talk, wechat), pesona blackberry masih saja kuat, hanya bergeser dalam skala kecil. 

Bisa jadi sederet pesona itu yang membuat saya sangat antusias dengan berita dilepasnya BBM ke flatform lain sejenis Android dan iOS. Beberapa teman bahkan bercerita kalau mereka bertaruh akan kehadiran aplikasi ini. Well, saking antusiasnya saya tidak bisa khusuk mengerjakan laporan demi aplikasi ini. Facebook, Twitter, Path, Whatsapp, Line dan semua akun yang memungkinkan, kompromi untuk ON bersamaan. First time happen in mine. Di twitter paling seru, jadi TTW sekian jam, banyak yang kasak -kusuk meributkan aplikasi yang benar. Dan memang benar, hingga tengah malam ada sekitar 15-an aplikasi fake yang beredar di PlayStore. Belum ada versi asli dari Blackberry Limited.

Makin penasaran, pertahanan jebol, saya pun tergoda menginstall file apk BBM dari kawan yang bocor dari web bbm.com sehari sebelumnya. Dan.. Tattadaaa.. 



Well done. Dicoba dengan beberapa kawan, sukses. Asli, sumringah. Di whatsapp, instagram, path, facebook, semua heboh pamer pin, tukaran pin ke sesama pengguna handset andro, iOS, dan BB, termasuk saya. LOL.   Terjawab sudah ternyata invitenya persis BBM di bb, pake PIN bukan username atau sekedar email. Berita buruknya, agak siangan saat coba-coba invite kawan-kawan yang sudah inbox pin, semuanya pending. Sedikit curiga, saya bergegas cari inpoh di mbah google dan yah... its unactive anymore. Ternyata animo pengguna android sangat luar biasa (gretongan gitu, pasti laris manis. :) ) 1,1 juta pengunduh dalam 8 jam sejak server dibuka. Mengejutkan bagi Blackberry karena secara resmi memang belum dirilis di Play Store. Di App Store sendiri, untuk beberapa jam, sempat muncul sebelum kemudian ditarik kembali. Rupanya serbuan user baru yang mengunduh file apk tidak resmi ini sukses menyebabkan masalah teknis pada sistem blackberry. Solusinya, aplikasi ini ditarik, dan dinyatakan non aktif.

Sedikit dzu'udzon. >:)Bisa saja blackberry sengaja membocorkan apk untuk robot ijo sehari sebelumnya. Bisa saja alasannya untuk mempelajari pasar. Dan ternyata, animo besar yang diharapkan benar-benar terjadi. Bisa - bisa ketika BBM for Android yang resmi rilis, tidak lagi gratis tapi berbayar (bisa jadi, bisa jadiiii..., iya kann..). Tapi pastinya animo masyarakat juga akan berubah. Masyarakat mana sih yang matanya tidak ijo-ijo liat gretongan. Hahahhah. Eh, tapi. Dibanding BBM, saya lebih nyaman di whatsapp, sekalipun dengan kemungkinan, no hp kita makin banyak yang tahu. Whatsapp lancar jaya, BBM masih rajin pending. Lagi -lagi NO OFFENSE. :)

Well, satu penasaran saya sudah terjawab, sudah tau tampilan BBM di android. Yang belum adalah, sejak BBM jadi anak perusahan sendiri, apa tujuan sebenarnya Blackberry melepas BBM ke Android dan iOS? Menantang (keberadaan whatsapp, line dkk), bertaruh apa bunuh diri (di kancah per-handset-an) dengan vendor-vendor lain? Just.... Let wait and see.. :)

Thursday 19 September 2013

Mimpi adalah Pesan Bawah Sadar

Ini tentang mimpi yang denotatif, bukan mimpi sebagai sesuatu yang selalu dikejar. 
Kasus:
Si fulan sedang banyak pikiran, sebulanan hidup bak zombie, tidak bersemangat. Semua kebiasaan positif berubah jadi nol. Masalahnya tidak kunjung terselesaikan dan walhasil dua minggu pertama si fulan lupa bagaimana rasanya tidur dengan nyenyak, di sepertiga tidurnya yang terakhir selalu saja dibangunkan oleh tangisnya sendiri. Itu intens terjadi selama dua minggu. Apa yang terjadi sebenarnya?
Pict Source
Mungkin sesi berikutnya, akan sangat sok psikologis. Ada yang pernah mengalaminya? Jujur saja, kasus di atas juga terjadi pada saya. Karena sesuatu hal, sebut saja "masalah x" yang tidak terselesaikan, bisa jadi kekecewaan yang mendalam, bisa jadi perasaan terhakimi, kemarahan yang terlalu besar dan memilih mati rasa, sesuatu yang sangat membebani ditambah pertahanan saya yang sepertinya tidak terlalu kuat, sukses membuat kacau beberapa minggu ini. Lucunya, di atas semua itu saya masih sempat penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Walhasil, ini semacam menjadikan diri sendiri sebagai kelinci percobaan. Kita harus menemukan akar persoalan sebelum mencari solusi yang tepat bukan? 

Okeh, asumsi awal, pikiran-pikiran yang tidak terselesaikan itu melindap di alam bawah sadar -inconcious mind-, lalu dengan polanya sendiri mencari jalan untuk berkomunikasi dengan pikiran sadar. 

Mari merunut satu-satu. Pikiran dan perasaan, yang mana mempengaruhi apa? Bagi saya yang percaya kekuatan pikiran, jawabannya pasti, bahwa pikiranlah yang mempengaruhi perasaan. Bukan tanpa alasan, kepala ini meyakini bahwa manusia adalah makhluk dengan pola berpikir abstrak dengan kemampuan bertindak mengikut pola non linier. Berbeda antar individu yang satu dengan yang lain. Kita selalu percaya, manusia adalah makhluk logis, tetapi pada kenyataannya kita lebih banyak bergerak dalam pola-pola yang lebih banyak tidak logisnya. Kalau kita makhluk logis, maka hampir pasti, setiap satu hal diselesaikan dengan cara yang persis sama sekalipun oleh individu berbeda. Yap, kita manusia, dengan pola non linier, bukan robot yang aksi reaksi sudah pasti sesuai program yang terinstall dari softwarenya, tidak melulu menghasilkan tindakan yang sama bila dikenai kode-kode tertentu. 

Pikiran setiap induvidu dibesarkan dengan kearifan-kearifan yang tidak terukur, lebih banyak diperoleh dari proses pencarian, yang sekali lagi, berbeda antar individu yang satu dengan yang lain. Kearifan-kearifan meliputi keyakinan, prinsip/ kepribadian, kebiasaan, ingatan, ini yang kemudian melahirkan reaksi yang berbeda saat menyikapi sesuatu. Muaranya adalah sesuatu yang secara sederhana kita kenal sebagai perasaan. Ada kesimpulan samar disini. Sebut saja, kearifan-kearifan tadi sebagai pikiran bawah sadar. Berarti ada cara pikiran sadar berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar. Yah, perasaan. Jadi rumus aksi-reaksinya menjadi pikiran melahirkan perasaan.

Kembali ke kasus "Si Fulan". 
Adi W. Gunawan -Mind Navigator-, ternyata lebih dulu telah menuliskan hal yang sama dan lebih lengkap. Beliau menyebutkan bahwa ada lima jalur yang digunakan pikiran bawah sadar untuk berkomunikasi dengan pikiran sadar, yaitu:
  1. Perasaan (Feeling/ Emotion)
  2. Sensasi di tubuh fisik
  3. Intuisi
  4. Inner Talk (saya belum mengerti bagian yang ini)
  5. Mimpi
Asumsi awal sejauh ini masih sejalan. Tapi bila dihubungkan dengan kasus "Si Fulan", saya lebih nyaman menyebutkan mimpi sebagai produk perasaan yang tidak terselesaikan. Setiap orang memiliki mekanisme pertahanan diri yang unik. Ada kondisi ketika seseorang terbebani dengan sejumlah pikiran-pikiran dan memilih untuk menghindarinya, tidak mengakuinya. "Saya banyak pikiran, tapi tidak mau pusing", sederhananya begitu. Walhasil perasaan/ kesedihan yang berusaha dikubur itu mencari caranya sendiri dan muncul sebagai "tangis" dalam tidur. Pandangan bahwa mimpi pada dasarnya bukan sekedar bunga tidur, berangkat dari sini. Mimpi bukan juga hal-hal supranatural yang ditransformasi dalam kode-kode tertentu yang dikenal sebagai firasat, tafsir mimpi. Akan lebih arif menyebutnya sebagai jembatan komunikasi pikiran sadar dan bawah sadar.

Well, last but not a least.
Mungkin kita harus sedikit belajar untuk mengerti dengan orang-orang disekitar kita. Sedikit mengendurkan kesibukan-kesibukan untuk peduli orang-orang di sekitar kita dan menjaga perasaannya. Jangan sampai kita mengulang kesalahan yang sama berkali-kali. Orang-orang bilang, 1-2 kali berbuat kesalahan adalah khilaf, 3-4 kali itu keterlaluan. Artinya kau memang tidak peduli dengan orang lain. Anggap saja sebagai pertimbangan, besok lusa saat bertemu kasus seperti ini, mungkin kita harus belajar peka pada perasaan orang lain.

TO BE CONTINUED..
Apa ini? Yah, anggap saja, sedang mencoba membuat psikoanalisis untuk diri sendiri. :)

RANDOM
Saya baru ingat seorang kawan di grup Bloof pernah menanyakan hal yang sama, saya berjanji menjawabnya dalam postingan tapi saya lupa untuk waktu yang sangat lama. Ckckck

Seandainya seseorang bertanya seperti ini, engkau akan menjawab apa?
Manakah yang benar?
  1. pikiran mempengaruhi perasaan?
  2. perasaan mempengaruhi pikiran?

Semoga terjawab. Then, closing by a song "too serious too soon".
Ah, gak nyambung.


Friday 6 September 2013

Fahd Djibran, Semesta Sebelum Dunia

Selalu ada cerita yang menyertai janin yang tumbuh di dalam rahim seorang perempuan. Rahim, dari sedikit sekali uraian ilmiah tentangnya, seseungguhnya adalah sebuah misteri yang amat besar. Semesta yang seolah-olah memiliki kehidupannya sendiri.
~Fahd Djibran

Begitu kalimat pembuka BAB 1 dari buku ini, dan entah kenapa, tetiba membawa damai disini. Tetiba itu juga, ekspektasi saya naik secara positif.
Semesta Sebelum Dunia ~ Fahd Djibran
Judul : Semesta Sebelum Dunia
(Sebuah dongeng tentang alam rahim)
Penulis : Fahd Djibran
Penerbit : Noura Books
Tebal : 233 halaman

Seperti judulnya, semesta sebelum dunia, buku ini cukup intens dan ringkas mengisahkan fase-fase dan kejadian-kejadian hingga seorang manusia lahir di dunia. 9 bulan usia kehamilan berhasil dipetakan dalam 233 halaman. Cukup lengkap dengan data-data ilmiah, dan kejadian-kejadian pertumbuhan janin per minggunya. Paragraf ini seem likes, ini buku literatur yah. :D 

Tenang saja, ini bukan literatur, masih novel. Saya iseng menuliskan semacam komentar insidentil saat membaca buku ini di tumblr saya. Menamatkan Bab awal, saya menulis seperti ini :
Bab 1, asli sinetron. Tetiba paragraf penutup, seperti ada yang "runtuh"
Betul, sangat sinetron. (Bab 1 ini judul bab-nya "Cerita"). Saya sudah duluan sinis, tetapi ketika mendapati kalimat  "...... dan kamu yang diam-diam menyalakan kehidupan di rahim ibumu....", seperti ada yang runtuh, entah apa. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan, tidak banyak yang bisa saya simpulkan. 

Over all, saya merasa terhakimi membaca bagian demi bagian di buku ini. Lucunya, saya merasa tenang-tenang saja dibuat "nrimo" untuk dihakimi terus-menerus. Saya tidak sedang mengatakan kalau saya suka buku ini, hanya saja di beberapa titik saya menemukan beberapa hikmah yang hangat. Seperti menemukan sesuatu yang sangat dirindukan. Entah apa. 

Bagian tidak nyamannya, saya sedikit kurang sreg dengan penuturannya, bisa jadi karena buku ini diluar genre bacaan saya biasanya. Maybe.

Tapi saya sedang mencari hikmah, itu sudah cukup menjadi alasan untuk bertahan mengkhatamkan sebuah buku. Tidak butuh waktu lama, saya mulai membacanya belum lewat 2 jam lalu. Setidaknya saya sempat mencatat beberapa bagian yang cukup membuat saya merasa " ini seperti membaca berlembar-lembar surat yang sengaja ditulis untukmu", seperti :

  • Alam rahim, kau tentu pernah mendengarnya : sebuah tempat dimana setiap orang pernah ke sana, tetapi melupakannya. (Hal 22-23)
  • Jangan berfokus pada tempat kau berangkat, berfokuslah pada tempat yang kau tuju. Orang-orang selalu berfikir dari mana mereka berasal, tanpa berfikir kemana mereka pergi (Hal 72)
  • Rasa adalah persepsi. Ia memiliki batasnya sendiri. Dalam ukuran tertentu, ia bisa menjadi enak, tetapi dalam ukuran yang lain ia bisa jadi sangat tidak enak. (Hal 84)
  • Dan jeda membuat kita melihat ke dalam diri kita sendiri. Itu yang penting. (Hal 97)
  • Tak ada yang bisa menghentianmu. Kecuali jika kau menghentikan dirimu sendiri. Banyak orang mengira cita-citanya dihambat, tapi sebenarnya tidak ada yang bisa menghambat cita-cita kita kecuali diri kita sendiri. Mereka yang merasa cita-citanya terhambat karena orang lain sebenarnya sedang secara aktif turut serta menghambat diri mereka sendiri. (Hal 104)

Feel after read >> "oh, jadi begitu toh ceritanya". Tidak lebih. 2 bintang dari 5. Ekspektasi saya kembali stabil. ^^

Random. 
Memulai kasmaran lagi dengan blog yang ini setelah ditinggal lama, sumpah, susah.

Monday 22 July 2013

Manusia dan binatang. Percayalah, kita sama.

Ini bukan book review seperti kebiasaan saya kemarin-kemarin, hanya saja ada beberapa bagian dari buku ini yang menarik menurut saya. 

Life of Pi
Dari buku "Life of Pi"-nya Yann Martel
  • Inti dari seni dan ilmu perkebun-binatangan adalah membuat binatang-binatang terbiasa dengan kehadiran manusia. Tujuan utamanya adalah mengurangi jarak aman binatang. Jarak aman adalah jarak yang dikehendaki binatang yang bersangkutan antara dirinya dengan makhluk yang dia anggap musuhnya.
  • Masing-masing binatang punya jarak aman berbeda-beda dan mereka mengukurnya dengan cara yang berbeda-beda.
  • Sarana untuk mengurangi jarak aman binatang adalah pengetahuan kita tentang binatang yang bersangkutan, makanan dan tempat berteduh yang kita sediakan, dan perlindungan yang kita berikan.
  • Tapi akan selalu ada binatang-binatang yang berusaha melarikan diri dari kebun binatang.
  • Setiap binatang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus yang harus dipenuhi, seperti yang ada pada habitat alaminya.
  • Semua makhluk hidup memiliki kadar kegilaan yang menggerakkan mereka untuk bertingkah aneh dan kadang-kadang tak bisa dijelaskan dengan akal. Tapi kegilaan ini bisa jadi penyelamat, sebab dia juga bagian dari kemampuan beradaptasi. Tanpa unsur ini, tidak bakal ada spesies yang bisa bertahan hidup. 
~Dikutip random dari "Life of Pi",Yan Martel halaman 69-72~ 
Menyelesaikan bagian ini seperti seseorang menepuk punggung saya dengan halus sambil berkata, "Sungguh, betapa miripnya kita dengan binatang". Yah, saya mengaminkan.

Mari membuat asumsi : kebun binatang = dunia fana-nya manusia. Jarak aman sebagai zona nyaman yang kita sebut hak asasi. Batasan - batasan yang kita pagari dengan sesuatu yang disebut prinsip dan maklum. Siapapun yang melampaui batasan itu, sengaja atau tidak, pasti akan menimbulkan gesekan. Beberapa punya batasan "maklum" yang luar biasa, di atas rata-rata, beberapa dari kita berada pada per-maklum-an di level "rata-rata".

Sarana mengurangi jarak aman adalah seberapa dekat seseorang dengan individu bersangkutan. Pergaulan. Efek dominonya ke batasan per-maklum-an tadi. Kadang saat beberapa orang merasa sudah sangat dekat, pada beberapa titik mereka bisa me-maklum-i "kesalahan".

Tapi akan selalu ada manusia yang melarikan diri kenyataan. Keimanan kita tidak pernah stag pada level tertingginya, saat intensitas ujian datang bertubi-tubi, ada kalanya kita ingin melarikan diri. Bagian "Semua makhluk hidup memiliki kadar kegilaan yang menggerakkan mereka untuk bertingkah aneh dan kadang-kadang tak bisa dijelaskan dengan akal. Tapi kegilaan ini bisa jadi penyelamat, sebab dia juga bagian dari kemampuan beradaptasi. Tanpa unsur ini, tidak bakal ada spesies yang bisa bertahan hidup", kelihatannya ini sangat tepat, dalam artian konotasi maupun denotasi. Sepertinya tidak salah bila kita sampai pada konklusi :
Manusia dan binatang. Percayalah, kita sama. Bukan secara norma kesopanan tapi mekanisme pertahanan diri.

Tuesday 9 July 2013

Ya Marhaban..

Hola fellas!
Sepertinya akhir-akhir ini saya terlalu nyaman di rumah kedua dan hampir melupakan bumi yang ini. Mungkin karena tumblr lebih simpel dan bisa diakses dengan sangat nyaman dengan app mobile-nya, saya seperti terhipnotis. Semoga saja, setelah diakuisisi Yahoo, nasibnya tidak seperti koprol, jadi almarhum. Hah, malah kemana-mana.

Ini perayaan, 
Ramadhan is in the house. Maaf untuk semua khilaf, semoga suci menuju fitri.

Anggap saja ucapan penyambutan, saya kebagian link dari kawan. Dan i like this one, like it so much.
Percayalah, ini menenangkan. ^^

Lets sing:
Bil’hubbi talqa kal budoor 
 Daifal amani was suroor 
 Fi qal a’ta yaw al ujoor 
 Ya marhaban…ya marhaban… 


Cre : Islam Muslim, youtube

Wednesday 12 June 2013

Malware was died, semoga.

Setelah hampir sebulan saya tidak melirik blog ini -gegara keasyikan jualan produk handmade.^^ 
Baru tiga hari lalu saya baru mampir di mari dan dapat ucapan selamat datang yang sedikit mendebarkan.
#Lebay


Tapi wajarlah sedikit lebay, saya termasuk blogger yang buta dengan sejumlah kode-kode per-blogger-an dan dunia per IT-an, tetiba kebagian malware, bawaannya bingung bin dong-dong. 
Entah sejak kapan blog ini jadi sarang malware. Yang pasti 3 hari ini saya sibuk browsing kesana kemari mencari solusi, bolak-balik mengganti template, berkali-kali berkunjung ke support.google.com, bertanya di forum-forum blogger dan akhirnya baru tahu kalau salah satu solusinya adalah menghapus apapun yang berhubungan dengan sumber malware yang ternyata dari blog salah satu blog yang saya follow di awal-awal main blog. Tiga hari membongkar link dan hampir 3000an komen, sungguh bukan pekerjaan mudah. Apalagi nama akun pengguna sama sekali saya lupa, Terpaksa membuka satu-satu url blognya sampai ketemu. 

Entah berapa kali bolak-balik mengecek komen, berjibaku dari komen ke komen, sudah merasa bersih tapi masih saja munculannya "MALWARE AHEAD". Doh >< 
Sama kawan di forum bloofers disuruh cek lebih rapih lagi dan finally, hari ini bumiaccilong is back. Ternyata linknya juga disemat di Friendlist. Ckckckck.. tapi sekarang lega. Malware, jangan lagi yah.

Random.
Well, sebulanan ini saya kehilangan ide untuk menulis, (lagi) sayap ide beterbangan entah kemana. 
Syukurnya sesekali saya menyambangi Tumblr BumiAccilong
(another) rumah melawan lupa. So, visit me, dear.
#Modus



Wednesday 1 May 2013

Flipora, Sosial Media atau..?

Sosial media sepertinya sedang booming-boomingnya, maksud saya bukan facebook atau twitter tapi beberapa sosmed yang aplikasinya sudah tersedia alias siap unduh di setiap gadget.  Indonesia sendiri sepertinya pasar yang cukup menjanjikan, sebut saja whatsapp yang buatan amerika, line dari jepang, kakaotalk dari Korea dan terakhir Wechat dari Cina. Cukup 5 menit saja pantengin tipi, niscaya akan bertemu dengan sejumlah iklan aplikasi yang rajin wara-wiri itu. Kebetulan saya juga pengunanya, bukan aktif tapi juga tidak terlalu pasif. :)

Secara umum sepertinya sama saja, sekalipun setiap pendiri aplikasi tersebut akan membantah dengan alot bila dikatakan sama. Semuanya mengklaim punya fitur yang lebih mantab dari yang lain. Kalau saya pribadi, lebih nyaman dengan whatsapp dan line. Kalau tidak salah, saya menggunakan whatsapp sejak februari 2010, saat masih gratis untuk penggunaan setahun. Merasa nyaman dan berlanjut hingga sekarang. Berikut line, saya merasa nyaman dengan ketersediaan timelinenya disamping aplikasi chatnya.
Capture play store
Yah, sekalipun iklan KakaoTalk lebih keren tentunya, coz ada Sherina dan Big Bang nya. Yah, saya nge-fans, mereka sama-sama serius dengan musik. Coba Line pake pake Donghae-Super Junior, saya mungkin akan lebih suka iklannya. :) Hebatlah mereka yang bisa membaca pasar. Begitu pake Sherina dan Big Bang, tidak sampai sehari melesat pula jumlah pengguna KakaoTalk di Indo. Iklan yang dijadwalkan hanya 3 minggu itu, masih berlanjut hingga sekarang. Dan sampai kemarin, masih nomor satu tuh di aplikasi favorit Play Store Indonesia. 

Lalu apakah ini review aplikasi Sosial media??
Bukan, saya sedang tidak bermaksud untuk itu, hanya ingin berbagi sedikit informasi tentang (mungkin) sosial media yang baru. Ceritanya, selasa siang kemarin, saya sempat mampir ngecek email. Ada notif dari kawan, invite tentang mainan baru yang entah apa, namanya Flipora. Saya main klik ajah, gegara pengirimnya dari kawan terpercaya. Penampakan emailnya kurang lebih begini:
Pict from
Sebenarnya kalau saya mau teliti sebentar saja dan tidak asal klik, akan ketahuan kalau email itu sebenarnya dari info@fliporamail.com atau info@info-emailer.com, hanya saja dibuat seolah-olah berasal dari kawan kita. Setelahnya penerima email akan dipandu untuk mengisikan sejumlah informasi diri, layaknya sedang membuat akun-akun seperti biasanya. Hanya saja, saya mulai merasa aneh, ketika berkali-kali link ini meminta password email. Tapi lagi-lagi apes, saya tidak sengaja mengklik ajakan ke sejumlah kontak yang ada di email saya. Sampai detik ini saya belum terima komplen, semoga saja kawan di kontak saya yang kebagian email dari saya, tidak ikut-ikutan follow link seperti saya. 

Lalu masalahnya dimana? 
Ternyata Flipora ini mengambil alih browser saya. yang biasanya settingan defaultnya google.com, ini desktopnya flipora yang muncul. Gegara penasaran, saya mulai googling tentang Flipora. Informasi pertama yang saya dapat, Flipora semacam Sosial Media, itu hasil stalking saya di twitter. Wah, saingan barunya Line, KakaoTalk dan Wechat keknya nih, pikir saya. Yang muncul di browser paling add-ons, seperti yang muncul kalau habis donlot game, atau seperti 4shared yang kadang jadi default browser.

Saya lanjut pelototi Mbah Google, tapi dapatnya link-link berbahasa inggris saja. Sepertinya mulai ragu, berarti ini barang masih sangat baru, review versi Indonya saja belum ada. Terakhir sampailah saya di link ini, (dengan english alakadarnya) disitu secara singkat disebutkan kalau itu semacam spammer, juga disusupi program pencurian data, terutama data kartu kredit (bagian yang ini saya dak ngerti), tapi begitu keluhan dilayangkan ke CEO Flipora, ia mengklaim situs mereka bukan virus atau spam, apalagi untuk menjual informasi pribadi siapapun. Dan.... saya bingung. Sebenarnya Flipora itu apa?? Saya berharap ada yang bisa memberikan pencerahan setelah mampir di postingan ini dan lebih baik jangan meng-klik bila menerima email seperti gambar sebelumnya.

Well, bersama ini, saya minta maaf pada kawan di kontak email saya yang terlanjur menerima/ terganggu email serupa. Maaf, benar-benar maaf. _ _

Random
Sudah seminggu ini akun FB saya rada aneh. Saya tidak bisa login dengan password yang biasanya. Cek per cek ada login dari IP tidak dikenal sebelumnya, padahal saya tidak pernah login di sembarang PC. 
Berkali-kali saya ganti dan coba pulihkan tapi nihil. Untungnya Senin kemarin saya berhasil mengembalikannya. Di timeline tidak ada yang mencurigakan, entah apa yang sebenarnya terjadi. 
Lalu setelah email Flipora ini datang, sudah 2 hari ini setiap mau login selalu saja ada laporan kalau ada login mencurigakan sebelumnya dan permintaan ganti password lagi. 
Apa ini ada hubungannya? Binguuuuungg..

Update :
Barusan ane googling2 lagi, ada kabar (cukup) menggembirakan. Flipora itu hampir serupa dengan google, search engine besutan Infoexe Inc yang bisa merekomendasikan situs-situs bagus sesuai topik yang dinginkan. Juga memberikan kemudahan menandai website yang sering dikunjungi tanpa bookmark. 
(Berarti mirip dengan bookmarks google chrome yah). Tapi saya masih penasaran, koq ya di google dan forum-forum online, banyak yang mencak-mencak bilang ini virus. Saya pribadi menganggapnya begitu, gegara komput sering corupt setelahnya. Syukurnya lumayan mudah me-removenya. Bagi pengguna Chrome, tinggal klik kanan icon flipora di sebelah kanan bar searching website trus remove/ delete atau setting langsung dari control panel. Eh, koq, mendadak jadi blog tutorial yah? :)
Well, waspadalah.. waspadalah. #lebay


UPDATE FIX :
Ini copy link dari komentar di post ini yang benar-benar sangat membantu. Silahkan klik
CARA UNINSTALL FLIPORA
Terima kasih banyak buat anonim yang sudah bagi inpoh fliporanya.
Semoga bermanfaat semuaaa.. :D

Tuesday 16 April 2013

Telkomsel oh telkomsel..

~Sesi Curhat~

Saya adalah satu dari sekian banyak pelanggan telkomsel, khususnya kartu as. Bahkan setelah dua kali ganti kartu, karena keadaan (ketahuan senior bawa hp pas kuliah, SIMcard dipatahin, plus kena banting hp sama pengasuh gegara ketahuan pake hp di barak), saya masih memilih telkomsel. Untuk no yang sekarang, kalau tidak salah sudah 6-7 tahunan saya gunakan. Sepanjang waktu itu belum ada keluhan, maklum provider sejuta umat ini punya jaringan luas, paling afdol untuk pengguna layanan yang tinggal di daerah seperti saya.

Masalah mulai muncul beberapa tahun belakangan, sejak saya mulai bekerja, otomatis mobilisasi yang membutuhkan internet makin banyak. Saya tahu diri, tinggal di daerah, informasi akan lebih cepat kalau kita yang mencari, duduk diam sama dengan nol, terutama inpoh seputar landasan normatif/ juknis sesuatu hal. Contoh sederhananya, saya selalu butuh peraturan-peraturan baru artinya setidaknya saya harus mengecek peraturan baru di depdagri.go.id. Belakangan saya memilih paket full galaxy plan untuk pengguna android yang 49ribuan per bulan. Lumayan. Ane dapat 2 giga, 1 giga data 3G, 1 giga data Tsel ditambah bonus 40 MB dari masing-masing jenis data. Sebelumnya saya sempat menggunakan kartu pasca bayar telkomsel (telkomsel postpaid) yang kartu halo sejak 2009 untuk modem. Paket unlimited 137ribeng per bulan.

Source
Cerita sedikit. Berhubung modem (bagi saya) rada ribet dicolok-colok, akhirnya saya memutuskan untuk memakai kartu halo di android. Lumayan ringkas tapi tagihan saya membengkak tiap bulan. Bukan hanya bea inet tapi juga telpon dan sms. Gegara pake halo, saya sering lupa mengecek pulsa as dan seringkali kehabisan, jadilah halo menguasai pasar online, call and sms. Dont try this at home. Sumpah rugi.

Well, januari kemarin saya akhirnya memutuskan berhenti memakai kartu pasca bayar, setelah dengar dari kawan ada paket inet khusus buat pengguna android. Saya bersorak. Tapi cuma sejenak, niat off dari aktivasi halo ternyata rada belibet. Dari costumer servicenya saya diberitahu kalau menonaktifkan kartu harus dilakukan oleh pengguna terdaftar, harus ke grapari dengan membawa tanda pengenal dan kartu yang akan dinonaktifkan. What the hell! No compromize buat yang tinggal di daerah. Dan lagi masalahnya adalah pengguna terdaftar untuk kartu halo saya adalah kakak perempuan saya yang kebetulan sudah pindah tugas ke jekardah. Oh my. Pikirnya habis pake bisa langsung buang (maunya). Weis setelah menunggu waktu luang my sizt, jadilah februari halo bisa almarhum. Setelah bayar tagihan februari ditambah charge (seharga tagihan inet sebulan) coz lewat sehari dari jadwal rutin pembayaran tagihan. Doh, rugiiii banget-banget. T,T

Sebulan memakai paket full galaxy plan, kelihatannya lancar-lancar saja. Sisa dua hari dan saya masih punya kuota tsel sekitar 400an mb. Wow, lagi-lagi saya bersorak. Sepertinya bakalan mantap di galaxy plan nih. 2 giga yang murah. Lebih dari cukup diluar kebutuhan inet yang sudah ada di kantor.2-3 jam sebelum masa berlaku paket saya masih sempat ngecek, pulsa masih sekitar 60an ribeng. Pikir saya, amanlah, kan otomatis diperpanjang bila pulsa mencukupi. Sehari kemudian pas ngecek detikcom, koq loding, buru-buru ngecek pulsa. Lah, pulsa masih 20an ribu. Artinya paket saya tidak diperpanjang otomatis, dan pulsa 40an ribu hilang begitu saja. Apa hal? Saya tanya ke kawan yang kebetulan pakai paket yang sama, katanya fine2 saja. Bingung.

Sudah bulat cari paket yang lumayan murah, gak ribet pake dua kartu, saya (coba) setia di full galaxy plan. Weis isi pulsa, daftar lagi untuk bulan kedua.  Pemakaian aman lancar, sampai kejadian yang hampir sama terulang. Saya sedang niatan donlot lagu di app 4shared ketika loading tidak kelar-kelar (masa aktif paket sekitar 9an hari lagi), cek per cek, lah pulsa sisa 800 rupiah. Padahal sehari sebelumnya saya masih ada pulsa sekitar 40an ribu. Asli amblas. Cek *889# no kuota anymore. Ternyata oh ternyata, ketika kuota habis, beban inet otomatis pindah ke sisa pulsa biasa (non paket) dengan tarif yang tentunya jauh lebih mahal. Dan sedihnya, pemberitahuan dari telkomsel hanya berlaku bagi pengguna yang masih memiliki sisa kuota di 2-3 hari sebelum masa berlaku paket habis. Merana lah pengguna yang kadang lupa mengecek pulsa atau kuota seperti saya. Pulsa biasa jadi lari marayon. Merugi, padahal tawaran paketnya sudah sangat menggiurkan. Ujung-ujungnya saya coba menon-aktifkan paket galaxy plan melalui *363#, tunggu sampai dapat sms dari 3636 kemudian daftar ulang. Yah, merelakan pulsa yang terlanjur amblas, saya belum bisa pensiun sebagai pengguna data mobile. :P


Harapan saya, alangkah baiknya bila telkomsel lebih memperhatikan kondisi pelanggannya, setidaknya ada solusi untuk ketidaknyamanan semacam ini. Provider lokal loh, yang sahamnya sebagian besar milik anak bangsa, weis apik kalau lebih "merakyat".

Btw, btw, setiap kali kirim sms pasti ada sms notifikasi dari telkomsel. Big disruption.
Apa ada yang tahu cara menghentikannya?

Wednesday 10 April 2013

Bring back memories

#Sesi ceracau
InsyaAllah, siang nanti seorang sahabat akan melepas lajang. Bukannya latihan melafalkan ijab kabul, ia malah berbagi memori jaman SMA pada saya, beberapa jam lalu. Lucu, tapi kalau dipikir, sepertinya sayapun akan melakukan hal yang sama, ketika sang pencipta menghendaki^^. Bukan karena kita akan kehilangan kawan, tapi karena setelahnya tanggungjawab yang utama adalah keluarga. 

Memories..
Kawan saya ini berbagi foto coretan-coretan jaman kelulusan SMA, it was 8 years ago. Wow, times flies so fast. We grown up as fast as past running. Lucunya, coretan saya cuma seiprit, "I hate you forever. A3(inisial jaman SMA)". Nah loh, membingungkan. 

It was me. 
Btw, sebenarnya saya dapat tugas dari kawan ini. Diminta sharing ulang foto-foto buat guru "spritual"nya. Berhubung si Kunti dak pake whatsapp, saya tidak pake bb, jaringan tidak stabil buat upload di twitter so, post disini sajalah. Toh, bakal otomatis terhubung ke twit dan fb. Wish you read it, dear. Tapi kunti kalau dipikir-pikir, harusnya dirimu berterima kasih pada Ridho. Berkat die, dirimu naik tingkat beberapa derajat. Ada yang rutin mencarimu demi jasa translate tugas bahasa inggris. #Ups. Padahal yang sekelas dari SMP kan ane buk. Dari Rido, its for you kunti:



Untuk mereka para sahabat, suatu waktu, when the moment is right, ucapan, ataupun coretan yang sederhanapun bisa bermakna luar biasa. Kata si Kunti, "saya sudah banyak melihat orang-orang yang tertawa bersama, kemana-mana, ke kantin, selalu bersama, tapi hatinya tidak pernah bertaut". Saya tidak tahu mendefenisikan tapi sepertinya saya sangat sepakat dengan quote di gambar ini :

Sumpah ini kisah nyata^^ (Source)
Tahun lalu, kunti share gambar ini pada saya. First reaction, saya ngakak setengah mampus. Yah, itu kisah nyata. Saya mengamini. Sedikit percakapan dengan kunti :
Bring back memories
Hanya berbagi. Setidaknya saya harus sering-sering menyebut kunti di blog ini, sekaligus melawan lupa akan janji buku "orang-orang di persimpangan kiri jalan"nya Soe Hok Gie yang tak kunjung kelar. Tahun ke-9 mencari buku ini dan belum dapat juga. Siapa tahu ada yang punya dan bersedia berbagi untuk saya. :)

Missing you all, my friend. 
Barakallah for your wedding, do. 
Singing : Barakallahu lakuma wa baraka. Alaikumaa wa jaama'a bainakuma fii khaiiir..

Friday 5 April 2013

Sup Telur ala Accilong

Cooking time. ^^ Lagi-lagi sok nge-chef.
Baru ngecek blog, ternyata dah 15 hari ja, bumiaccilong sepi dari postingan baru.
Well, bagi-bagi resep versi accilong sajalah dulu.

Siang tadi balik kantor, cuaca super hot, belum lagi saya lapar tingkat dewa. Berhubung ini Jumat (hari pasar hanya rabu dan minggu disini), stok sayuran mulai menipis. Saya nemunya hanya wortel dan kentang. Bisa jadi sup lah, pikir saya. Tapi rada bosan juga klo hanya sup-sup seperti biasanya, syukurnya di rak makanan masih ada telur satu biji dan makaroni. So, jadilah saya berencana membuat Sup Telur ala Accilong (nama resepnya maksa beud).

Here we go, fellas
Sup Telur Ala Accilong

Bahan : 
2 buah Wortel (ukuran sedang) 
3 buah Kentang 
1 Butir Telur Makaroni (goreng sebentar, hingga agak kecoklatan) 

Bumbu : 
3 Siung Bawang Putih 
2 Siung Bawang Merah 
Merica 

Pelengkap : 
Maizena (sesuai selera, sayanya pake 2 sendok makan) 
Bawang Goreng 
Penyedap 
Garam 

Cara membuat :
  1. Didihkan 1,5 Liter air, masukkan wortel dan kentang yang telah diiris bentuk kotak, juga makaroni goreng.
  2. Haluskan bumbu, tumis hingga harum. Tambahkan pada kuah sup yang telah mendidih. 
  3. Sebagai pengental, tambahkan 2 sendok maizena (atau sesuai selera) yang telah dicairkan. 
  4. Masukkan telur, kocok random dalam kuah agar membentuk serabut. 
  5. Tambahkan garam, penyedap, irisan daun bawang dan bawang goreng 
  6. Angkat, sajikan. 
Btw, kayaknya ni resep bakal lebih enak klo pake jamur, kembang tahu plus taburan ayam suwir-suwir. Saya bisa membayangkan rasanya. Duh, ngiler. 

Random note :
Ternyata sejak 20 Maret blog multiply benar-benar sudah almarhum yah. Tidak bisa diakses dan hanya menerima blogger online shop. Alhasil blog multiply saya has been closed. Padahal ada beberapa link yang belum saya amankan. :( Tapi setidaknya, akhirnya saya punya akun instagram. #gak epen bin gak nyambung dah. :P

Wednesday 20 March 2013

Renee Baron & Elizabeth Wagele, Eneagram

Entah sejak kapan dan bagaimana mulanya, saya selalu penasaran dengan buku-buku bergenre psikologi.   Sejak itu pula, saya selalu menganggap manusia sebagai urusan yang serba relatif, tidak tertebak, tidak ada  rumusan baku yang bisa menjelaskan secara pas atau proporsional mengenai apa dan bagaimana mekanisme bertindak seseorang. Sedangkalnya isi kepala ini, saya hanya tau konsep psikologi Myers-Briggs yang terkenal itu. Kepala ini hanya sampai pada pemahaman adanya kecenderungan manusia menjadi ekstrovert atau introvert, jenis manusia dengan penyerapan informasi yang cenderung mengindera atau intuitif, apakah termasuk golongan pemikir atau perasa saat mengambil keputusan, juga apakah menjalani hidup dengan    pola judging atau perceiving. Sampai tadi siang, saat tidak ada kerjaan, saya iseng memeriksa daftar e-book yang belum terbaca. Dan bertemulah saya dengan e-book ini :



Judul : Eneagram
(Mengenal 9 Tipe Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik)
Penulis : Renee Baron & Elizabeth Wagele
Penerbit : Serambi 
Tebal : 212 halaman (versi e-book, termasuk sampul)

Secara umum, buku Eneagram menuturkan konsep tentang 9 tipe kepribadian manusia. Dideskripsikan sebagai lingkaran yang berisi sebentuk bintang bersudut sembilan. Setiap titik mewakili tipe kepribadian yang masing-masing dijabarkan dalam karakter positif dan negatif yang tentu.

Pict Source
Pict Source
Konsepnya sederhana, sembilan titik kemudian dipecah menjadi bentuk segitiga (titik 9,3,6 sebut saja titik seimbang -istilah saya saja-) dan suatu bentuk bertitik enam (1,2,4,5,7,8). Selanjutnya salah satu titik suatu bentuk bertitik 6 dihubungkan dengan arah panah yang saling berkesinambungan, menghubungkan sisa titik-titik dari bentukan bertitik 6 hingga kembali ke titik awal. Titik-titik ini mewakili karakter positif dan negatif seseorang. Misal tipe 1, dalam kondisi rileks, tipe ini mengambil karakter positif yang dilalui, formasinya 1-7-5-8-2-4-1 sedang dalam kondisi tertekan, tipe 1 akan mengambil karakter negatif dari 4-2-8-5-7. Setiap tipe akan dipengaruhi oleh titik/tipe disebelahnya. 


Saya tidak akan menjelaskannya lebih jauh, toh, ini bukan kelas psikologi. :) Yang menarik dari buku ini  adalah, penjabarannya dinarasikan dengan sangat sederhana, memuat plus minus setiap tipe, termasuk saran dan kritik yang objektif dan segala tetek-bengeknya. Setiap tipe dipaparkan dalam satu bab yang komplit. Dan yang pasti, siapapun tidak perlu menjadi ahli psikologi ataupun harus punya dasar ilmu psikologi untuk bisa mengerti bahasannya. 

Tidak lebih dari 2 jam untuk melahap buku ini, dan yah saya puas. Bagi pecinta bahasan psikologi ataupun yang tertarik dengan psikologi buku ini recommend dah, khususnya yang kasusnya seperti saya, hanya tahu konsep Myers-Briggs. Gaya bertutur buku ini benar-benar ringan. Bukan berarti menggunakan bahasa tidak baku alias bahasa gaul. Tidak, ini buku terjemahan, bahasanya sudah pasti baku tapi tetap ringan. Sistematisnya praktis, menurut saya. Plus, di bagian akhir dilengkapi penjelasan, korelasi konsep Enneagram dengan konsep Myers-Briggs. Hasilnya, ekselente. Keduanya cocok satu sama lain. Wajarlah kalau Renee Baron, penulis buku ini sekaligus seorang terapis selalu memanfaatkan konsep Enneagram disetiap sesi konselingnya.

Melahap buku ini sedikit banyak mereformasi pemikiran saya tentang manusia sebagai urusan yang serba relatif, tidak tertebak, ternyata bisa sedikit dijabarkan dalam rumusan yang hampir bisa menjelaskan secara pas atau proporsional mengenai apa dan bagaimana mekanisme bertindak seseorang. Setidaknya, setelah menamatkan buku ini, saya merasa lebih mengenal kepribadian saya sendiri. :P Catatan untuk saya, konsep apapun tidak serta merta mengaminkan bahwa cara-cara pengambilan keputusan seseorang akan pasti seperti yang dijabarkan dalam rumusan konsep, tetap saja, ada sejumlah faktor x atau kondisi yang bisa membuat seseorang keluar jalur. Seperti atom, adakalanya dia ter-eksitasi, melompat ke lintasan lain sebelum kembali ke tempat asalnya.

Well, yang minat silahkan cari buku atau download e-booknya. 
Atau mungkin saya bisa mengirimkannya via email untuk anda, 
hubungi saja twitter saya. 
Have a nice day, all.

Friday 15 March 2013

Stalking

Note : 
Ini hanya intermezo, yang cari postingan serius silahkan balik kanan, maju jalan. :) 

Sedang iseng, berhubung belum ada tanda-tanda ngantuk. BW alakadarnya, balas komen sekenanya, lalu mendadak tersesat di twitter gegara icon senggol bacok di salah satu blog kawan, biasanya saya lebih nyaman cek twitter dari ponsel. Mendadak mata saya zooming ke trends dan ternyata #StopHackingDonghae861015 sedang heboh-hebohnya di timeline. 


Mumpung sedang tidak ada kerjaan, iseng cek twitternya donghae, pengen tau apanya sih yang dihack, apa ada twit aneh bin ajaib atau apa. Oye, saya termasuk followernya. Seneng aja pantengin dia jejogetan, apalagi kalau sudah battle sama enhyuk. Saya memang suka liat orang-orang dancing, one of my most ada I.aM.mE, suka banget liat si Chachi sama Moon dancing. Yang mau liat performnya boleh cari di youtube atau klik disini. Pas ngampus, juga ada kawan "duo papua dancer" dancingnya keren abis, nge-fans saya.  Dan walhasil, setiap kali ada acara dan salah satunya pengisinya ada trio ini, saya pasti paling semangat.

Back to focus, cek per cek. Setelah mampir di twiternya donghae ternyata tidak ada twit yang aneh bin ajaib tuh. Twit terakhir tertanggal 10 Maret pas balik ke Korea dari Indonesia. Makin bingung apa yang bikin tweeps begitu kalang kabut sampai #StopHackingDonghae861015 jadi TTWW. Apa karena hackernya orang indonesia? Ah, saya belum berbakat stalking rupanya. Besok-besok tunggu kabar dari detikcom ajah, jagonya "stalking".



Satu yang kelihatan jelas, terlepas dari embel-embel apapun, saya benar-benar tercengang liat kekuatan fans.  Mulai yang alay, setengah alay sampai yang lain-lain semuanya se-iya se-kata membela sang idola. Kekuatan yang sedikit menakutkan. Saban hari saya juga pernah liat TTWW tentang cherrybelle (benar ndak nih penulisannya), hastag antara hater dan fans saling beradu dapat posisi nomor wahid. Perang komen, umbar cemooh dsb. Saya senyum-senyum saja melihatnya. Yah, sebegitu mudahnya manusia dikuasai emosi, labil. 

Saat terjebak dalam kesukaan yang luar biasa, seseorang jadi lebih dekat dengan lupa. Kadang bahkan lupa, Tuhan disimpan di sebelah mana. Naudzubillah. Mendadak ingat kata sahabat saya :
Sejatinya, seseorang sempurna sebagai manusia saat ia berada dalam ketidaksempurnaannya. 
Pembenaran?? Dalam kasus ini : Iya, tapi tidak termaafkan.


Update :  
Tidak sampai semenit selepas klik publish post, saya kembali mampir di TTWW, 
dan saya dapat ini : 

Pict source 
Sepertinya sekarang bakat stalking saya ada kemajuan. :) 
Yang perlu dicatat, stalking itu benar-benar butuh kesabaran. 
Mesti sabar nunggu traffic. Hahha
(Ckckckkck, post kali ini benar-benar aneh bin ajaib. Hahahah.. Gutnait all)

Thursday 7 March 2013

Kare Campur ala Accilong

Sedang mendadak Chef. ^^

Saya orang doyan makan tapi tidak jago masak. Maklum termasuk spesies yang dibesarkan asrama. Bisanya mencampur bahan ini itu sesuka hati. Biasanya paling demen bereksperimen dengan makanan berkuah, sup, mie kuah, capcay. Mencintai kemiri, kentang dan maizena. Rasanya menyenangkan melihat beragam warna bercampur jadi satu, saling mendukung rasa satu dengan lainnya. Seolah-olah dunia kecil mendadak hadir dalam sepiring kuah yang entah.
(Doh, hentikan basa-basi ini)
Here we go.
Namanya kare campur, tanpa daging dan full sayuran. 
Maaf, pencahayaannya kurang

BAHAN :
Tahu (1 blok)
Kentang (2 biji)
Wortel (2 biji)
Buncis
Sawi 
Bihun Jagung 

(sebenarnya lebih enak pakai kol daripada sawi, tapi di rumah lagi kosong jadi seadanya saja. Bihun jagung juga boleh diganti bihun biasa. Cuma yahh, cepat benyek kalo bihun biasa. Kare harusnya pakai santan tapi karena saya tidak suka saya ganti dengan kentang rebus yang ditumbuk halus, boleh juga di blinder dengan telur rebus. Ini yang bikin kuah kare saya enak. #PeDe)

BUMBU :
5 Siung Bawang Merah
3 Siung Bawang Putih
2 Biji Kemiri
2 Buah Lombok Besar
Ketumbar (secukupnya coz tidak doyan sama baunya)
1,5 cm Laos 
1 Batang Serai
Garam
Penyedap

PELENGKAP/ TABURAN :
Bawang Goreng
Irisan Bawang Daun
Telur Rebus

CARA MEMBUAT :
  1. Tahu dipotong dadu, goreng setengah matang.
  2. Rendam bihun, sayuran dipotong dadu lalu direbus. (Sawi dan buncis dimasukkan belakangan)
  3. Haluskan bumbu lalu tumis hingga harum (laos dan serei dikeprek), masukkan kedalam kuah. Biarkan sampai mendidih.
  4. Masukkan tahu, bihun dan pengganti santan (kentang rebus yang sudah ditumbuk halus atau diblender dengan telur rebus. Diblendernya setelah dingin).
  5. Tambahkan garam dan penyedap.
  6. Setelah mendidih kembali, angkat, sajikan, tambahkan pelengkap/ taburan.



Random note :
Empat tahun kelulusan, dan euforianya tidak pernah benar-benar hilang. Titip doa untuk semua sahabat PPM IPDN Angkatan XVII, selamat berbakti pada pertiwi, langit masih sengit aroma tantangan. Bhinneka Nara Eka Bakhti! 

Wednesday 27 February 2013

Kosong

Kosong itu...


kau sibuk berkeliling, mencari di depan dan belakang..
ke kiri lalu ke kanan
tapi lupa mencari di atas...


Tuesday 26 February 2013

Award(ing)

Salam blogger.. ^^

Sedang be-beres blog, memindahkan isi ETALASE disini dan well, ternyata ada beberapa utang PR award yang belum kelar. Cek per cek ngutang dari tahun kemarin pulak. Bolehlah.. bagi-bagi award, lagian sudah lama tidak main award-an lagi. Sekalipun ide-ide sedang terbang menjauhi saya, toh, award juga bagian dari nge-blog, semacam penghargaan sesama blogger. Tapi saya berfikir, penghargaan dan penghormatan tidak melulu dengan award, bukan keharusan. Ruang dan waktu tidak pernah kompromi dengan label semacam itu. Ada beberapa hal yang malah menjadi sangat bermakna saat tidak diucapkan. Yang pasti postingan ini sama sekali tidak bermaksud meng-kotak-kotak-an sahabat blogger. Saya belajar menghargai kawan lebih dari sekedar ucapan.  :)

Utang dari Februari tahun lalu, ^^ kebagian award dari Mas Insan. Tittlenya rada bikin kembang kempis, blog ini dikate salah satu blog inspirasinya Mas Insan. #terbang. Itu tahun lalu, sekarang mah saya tidak yakin. Tulisan saya sedikit banyak mengalami pergesaran. Tapi semoga saja masih bisa berbagi sedikit manfaat. Amin.


#9th

Tidak berselang dua minggu, dapat award lagi dari Rima Aulia Alkhonsa. Mungkin sedang musim award. Rima bilang gini:
Ka Achi rangkaian kata yang kata yang jujur, apa adanya buat saya betah bertamu disini.
Another praise whos make me fly. #Geje. berikut penampakan awardnya.


#10th

Kemudian award dari Si Eksak, gilee... saya dikata okkots. Hahahhahah..
Surprising bener sama makhluk satu ni. Bisa-bisanya dia ngomong bahasa makassar, padahal saya saja yang dari jaman orok hidup di Sul-Sel belum pernah bisa ngemeng bahasa Makassar. Ckckkckkk.. T.O.P.B.G.T dah si eksak.

#11th

Then, award terbaru bulan ini, dari Akhmad Fahrurizal dan PS Holic. Karena sejenis, saya gabungkan saja.


Rule-nya :

  1. Nominate 15 fellow bloggers
  2. Let the nominated bloggers know that they have been nominates for this award
  3. Share 7 random fact about yourself
  4. Thank the blogger who has nominated you
  5. Add The Versatile Blogger Award to your post

So, here we go. 15 fellow bloggers yang kebagian adalah :

  1. Mugniar Marakarma
  2. Luqman bahri
  3. Della Firayama
  4. Irly
  5. @youchank
  6. Noorzmilanello
  7. Sandy A. Sahardaya
  8. Sabda Awal
  9. Opiniputra
  10. Blogs of Hariyanto
  11. anotherorion
  12. Banyu Kusuma
  13. Syam Matahari
  14. Edi Kurniawan
  15. Mas andy

7 random fact about me. Sure, nothing special bout it.

  • Suka baca. Saya masih penikmat buku bukan penggila. So, bukan kutu buku dungz. Beberapa penulis andalan saya seperti Paulo Coelho, Jostein Gaarder, Dan Brown, Pramoedya Ananta Toer, Dewi Lestari (I am mad of Supernova). Genrenya keliatan, buku/novel yang berbau psikologi, filsafat, petualangan, penuh teka-teki, sastra. Bagi saya, mereka penulis cerdas, tidak hanya melahirkan fiksi yang kuat secara intrinsik tapi lebih dari itu, mereka bisa membuat pembacanya merasa setingkat lebih cerdas setelah melumat buku-bukunya.
  • Suka pop dan instrumental, khusunya gitar dan piano. Sungha jung dan Yiruma sudah jadi andalan saya (backsound blog ini juga punya Sungha Jung). Tapi sodara-sodara, saya tidak bisa nyanyi apalagi main musik. Hahahha.. So, saat di suruh bernyanyi, saya akan bilang begini : "Maaf, saya tidak bisa menyumbangkan suara, suaranya sudah sumbang duluan". 
  • Pengagum Soe Hok Gie. Saya kagum mati pada makhluk ini. Ide-ide, kritikan-kritikannya, sukses buat saya melongo. Dia sukses membuat saya tidak menyerah mencari buku-bukunya (sudah 9 tahun dan saya sudah menemukan satu dari 4 buku yang saya cari), menikmati film dan puisi-puisinya. 
  • Saya senang dengan film-film bergenre action, thriller, crime, pokoknya tidak jauh-jauh dari bacaan saya. Plus suka dah sama film yang gadget-gadgetnya cuwanggih. 
  • Penikmat teater. Saya menikmati peran-peran Rieke jaman dia masih sering pentas monolong di Sabuga-Bandung bukan sebagai politisi seperti sekarang ini, juga Ria Irawan. Sayangnya jaman kampus, saya tidak lolos jadi anak teater gegara tidak ikut pengukuhan. T,T
  • Sampai sekarang masih penasaran sama ending cartoon seriesnya INUYASHA. 
  • Sekarang kerja jadi pelayan masyarakat dan masih terus belajar jadi hamba dan manusia yang baik.
Hosh..hosh.. panjang juga. But, thanks a lot buat Akhmad Fahrurizal dan PS Holic
Well, buat 15 orang yang kena tag, silahkan dilanjutkan Versatile Awardnya, plus doorprise silahkan comot salah satu award dari 3 award pertama tanpa syarat. ^^

Saturday 16 February 2013

Manusia seperti apa dirimu?

"Karena manusia bukan mesin atau mainan yang dibuat di pabrik, mereka spesial dan rumit. Apa yang menjadi tujuan hidup, keinginan bahkan kelemahan sekalipun, menunjukkan bahwa manusia itu unik dan memiliki kualitas berbeda-beda satu dengan yang lain. Kau harus mengamati cukup lama, hanya untuk bisa melihat garis luarnya". 
Go Dok Mi
~Quote adaptation~
Setelah sekian tahun, akhirnya Jumat kemarin saya ngurus SIM. Parah, benar-benar warga negara yang tidak patut dicontoh, hehheh. Berdua dengan kawan, dengan PeDe-nya mampir ke Polres, boncengan dan sama-sama belum punya SIM (quote "tempat berbahaya adalah tempat paling aman" terbukti benar. :D). Tapi bukan itu intinya. Sembari menunggu antrian, kawan saya banyak bercerita. Tentang kisahnya yang kena tilang berkali-kali, STNK disita, sampai pekerjaannya yang bejibun di kantor. Mungkin secara kasat mata, amanah di pundak saya lebih besar, tapi bicara volume kerja, 11-12 lah. 

with fren, before lunch

Ia berkisah, awal-awal bekerja (2 tahun lalu), semua serba tidak biasa, semua serba butuh penyesuaian. Yang paling terasa adalah cara memanggil atasan (kesulitan yang sama saat saya masih di BKD). Di tempatnya, kebetulan yang menjadi atasan adalah  keturunan bangsawan daerah. Bagi orang "enrekang" biasanya dipanggil dengan sebutan "puang". Istilah yang  sangat tidak fasih bagi lidah seperti kami yang tidak awam dengan sebutan-sebutan itu. (Kebetulan kami berdua bermukim di kecamatan sebelah yang sudah tidak kental dengan primordialis). Seperti evolusi, kemajemukan secara perlahan memberikan didikan yang tanpa sadar menggeser hal-hal lokal dan terbiasa dengan kesetaraan. Dan walhasil, orang-orang dari tempat saya lebih terbiasa dengan protokoler resmi dan memakai panggilan umum kepada atasan sebagai "Bapak" atau "Ibu".

Saya tidak sedang memposisikan diri untuk membedah primordialis ke ranah positif atau negatif. Atau bisa jadi bahasa saya yang terlalu radikal, menyebut kearifan lokal sebagai primordialis. Pada dasarnya, pemanggilan gelar daerah sebenarnya bukan masalah, malah makin kesini rasa-rasanya makin perlu untuk melestarikannya. Celahnya adalah beberapa person menjadikan "gelar" sebagai keharusan, entah itu gelar kebangsawanan, sejumlah tittle di depan atau di belakang nama sebagai sebuah prestise yang paten. Tanpa sadar diperbudak gelar. Naudzubillah. 

Mendadak saya ingat jaman kuliah pernah bertemu seorang dosen yang tidak mau meladeni pertanyaan saya, hanya karena saya tidak memanggilnya "prof" dan malah memanggilnya "pak". Awalnya saya pikir, mungkin saya kelewat dzu'udzon tapi begitu kawan saya di kelas berbeda juga mengalami hal sama pada dosen yang sama saya mulai mahfum. Toh, prof adalah titel yang tidak murah. Lain lagi kebiasaan orang-orang di tempat saya. Saban hari saya ke kondangan, saya seperti melihat "emosi" yang berbeda dari penerima tamu saat menyalami tamu-tamu bertitel haji/ hajah, kalau tokoh masyarakat sudah pasti beda lah yah. Timbul kesan, untuk saat ini "berhaji ke tanah suci" bisa jadi batu loncatan baru untuk meningkatkan gengsi dalam bermasyarakat. Semoga saya salah.

Lebih jauh, kawan saya berbagi tentang betapa seringnya dia disalahpahami. Orang-orang sepertinya terlalu nyaman untuk tumbuh dengan subjektifitasnya sendiri, katanya. Saya langsung mengiyakan. Toh, saya salah satunya. Bedanya, mungkin hanya di kadar waktu dan seberapa banyak fakta yang mewakili sebelum saya benar-benar menyimpulkan sesuatu. 

Dari kisah-kisahnya, saya semakin banyak belajar, Kita tidak pernah benar-benar tahu seperti apa seseorang, selama ia masih dibangun oleh "chip" bernama hati. Tidak ada alat ukur valid. Bahkan keimanan manusia begitu mudah goyah, karena hati tempatnya sesuatu untuk tumbuh dan dibolak-balik. Yang dilakukan manusia hanyalah menunjuk dan mengklasifikasi orang-orang yang menjadi pemeran utama ataupun figuran dalam hidupnya, ironi yang sekaligus memastikan bahwa kita sedang duduk manis di barisan penonton. Bukan tugas kita untuk menilai saya atau anda seperti apa, cukup memusingkan ingin seperti apa kita diingat dan dikenang orang-orang di sekitar kita, think it, became it, do it.