Wednesday 14 December 2011

Fakta Minggu Ini.

Sayap hayal sedang klepek-klepek, kelelahan..., hari ini memilih tinggal di rumah.
Sahabat sekaligus musuh besar bilang kalau saya sedang galau.
Hebaaattt... bahkan saya sendiri tidak yakin, ini galau apa tidak. Hahhahahh.. lupakan!
Just wanna share, the fact of this week.


1. 
Ternyata ada tampilan baru profil akun blogger yah.
#Ckkckckckkk... Ketahuan jarang BWan.

2. 
Beberapa url di blogroll saya (termasuk yang di My Friend List dan My Reading List) tidak ter-update otomatis seperti biasanya.
#bingung apa hal.
Padahal dah coba hapus trus pasang lagi, tapi masih sama.
Penyakitnya tidak kunjung almarhum. T,T

3. 
Akhir-akhir ini banyak komen spam, padahal notabene dari kawan yang biasa main dan menjejak disini. Kenapa yah? Maklum blogger gaptek.

4. 
Oh, iyah. Beberapa minggu terakhir saya sepertinya terlalu sering bermimpi (dalam arti sebenarnya, mimpi dalam tidur), tentang kawan, orang rumah, lingkungan sekitar.
Memang bukan mimpi yang menghebohkan bin luar biasa.
Tapi bagi seorang saya yang telah lupa rasanya bermimpi selama bertahun-tahun terakhir, ini benar-benar di luar kebiasaan.
Ah, ya. Dalam tidur semalam, saya juga bermimpi.
Aneh.

5.
Tambahan dikit di Rabu pagi. :)
Asyiiiikkk... Anime Rurouni Kenshin alias Samurai X karya Nobuhiro Watsuki bakal dirilis versi filmnya taon depan. 
Dirilis secara internasional pulak. 
Hohohoo..... 2012, Coming quicklyyy... :)

Maaf..
Benar-benar postingan dak jelas. Heheheeh..
Ada yang bisa kasih pencerahan??

Saturday 10 December 2011

John Allyn, Kisah 47 Ronin


Judul : Kisah 47 Ronin
(Judul Asli : The 47 Ronin Story)
Penulis : John Allyn
Penerjemah : Theresa Dewi
Penerbit : Matahati
Tebal : 311
(Cetakan Pertama : Maret 2007)

Buku lama, tapi kesukaan saya pada buku ini sepertinya belum almarhum. :) Yah, saya pecinta samurai dan tetek bengeknya. Dan seperti itulah, kesukaan sepertinya punya cara sendiri men-stir si pemilik jiwa (baca: saya). Hah, hentikan basa-basi tidak berbobot ini, Let's check it out!
"Kisah 47 Ronin", adalah sebuah fiksi sejarah yang bertutur tentang perjalanan balas dendam Oishi Kuranosuke Yoshitaka dan anggota klan Asano demi membela nama baik tuannya. Dalam sebuah perjamuan yang diadakan oleh Shogun Tsunayoshi, Lord Asano terpaksa mengeluarkan pedangnya dan melukai bahu Lord Kira (seorang pemimpin upacara istana yang terkenal korup) yang menghina kehormatan klannya hanya karena Asano tidak bersedia memberikan upeti (baca: sogokan) pada Kira. Asano dihukum mati dengan melakukan"Seppuku" di hari yang sama dengan insiden itu terjadi (14 Maret 1701) tanpa diketahui pengawal bahkan isterinya.
Sepeninggal tuannya, Klan Asano mendadak menjadi ronin (samurai tak bertuan), kastil Asano disita, istri Lord Asano diasingkan dan para anggota klan harus meninggalkan Ako. Tidak cukup harta untuk hidup, terbagi dalam kelompok-kelompok kecil, terpisah jarak, terlebih berada dibawah undang-undang pelarangan membunuh hewan membuat para ronin Asano semakin sulit, tekad membalaskan dendam dan mengembalikan kehormatan tuannya juga mulai terkikis. Dari sekian jumlah anggota klan, bertahan 47 diantaranya yang dengan kesetiaan dan berpegang teguh pada prinsip samurai akhirnya mampu melaksanakan janji pada arwah Lord Asano. Setelah menunggu hampir 2 tahun lamanya, bersabar dan berhati-hati menyusun rencana dalam intaian mata-mata klan Uesiugi (terkenal sebagai pemanah ulung), akhirnya kehormatan klan Asano dan tuannya pun bisa dipulihkan.

Sebenarnya apa yang saya suka dari kisah-kisah samurai?
Kesetiaan, tentu saja.

Kita mungkin mengenal 8 prinsip samurai "Bushido", yaitu Gi (integritas), Yuu (keberanian), Jin (kemurahan hati), Rei (menghormati), Shin atau Makoto (kejujuran), Meiyo (kehormatan), Chuugo (loyal), Tei (menghormati orang tua), atau 5 kebajikan dalam ajaran Kong Hu Cu (Orang Tionghoa pasti lebih tau ini), tapi bagi samurai, "Kesetiaan" menduduki tingkat yang paling tinggi dibanding kewajiban moral yang lain. Mereka tumbuh dengan prinsip :
Setiap orang tahu bahwa seorang samurai tidak dapat hidup di bawah langit yang sama dengan pembunuh pemimpinnya.

Bahkan seorang samurai yang memilih menjadi mata-mata atau pihak antagonis sekalipun masih memegang prinsip yang sama. Kesetian pertama untuk nama baiknya sebagai samurai, bahkan mantan samurai sekalipun. Ada beberapa bagian dari kisah 47 ronin ini yang sangat memotivasi menurut saya, seolah-olah dengan mengulang-ngulangnya akan membuat formula positif tumbuh sedemikian dahsyat dalam jiwa setiap manusia (#sesi lebay) sebut saja kalimat seperti ini :
  • Tidak peduli betapa luar biasa indahnya, para pemburu rusa tidak pernah memandang ke arah pegunungan!
  • Bahkan tetes air hujan bisa membuat batu berlubang.
  • Tidak penting apa yang dipikirkan orang lain, selama kita yakin pada diri kita bahwa kita benar.
  • Kita tidak boleh ragu memilih jalan yang sulit bila memang harus dihadapi, kalau disanalah kewajiban kita, bukan?
  • Hidup seseorang terletak pada tugasnya.
Dan diantara semuanya, saya paling suka malam sebelum penyerangan ronin klan Asano pada Kira, ketika Oishi menasehati Chikara, putranya. Oishi berkata seperti ini :
Selalu ada pengorbanan dalam setiap kehidupan. Bahkan orang yang memilih jalan aman juga harus mengorbankan getar pertempuran. intinya, begitu tahu apa yang kau inginkan, kau harus siap berkorban untuk mendapatkannya. Orang yang menyadari ini adalah orang yang beruntung, yaitu mereka yang tahu dan mau berusaha

Hm, sepertinya John Allyn benar-benar berhasil meramu kisah 47 ronin dengan matang hanya dalam 311 halaman. Tidak kalah bagus dengan kisah Hideyoshi dalam Taiko-nya Eiji Yoshikawa (1142 halaman). Kesetiaan, keberanian, bertaggung jawab, semua prinsip-prinsip samurai dan tetek bengeknya ter-cover dengan sangat jelas, benar-benar memanjakan para pecinta kisah samurai.

Sedikit tentang catatan sejarah 47 Ronin.
Kira KĊzuke no Suke Yoshihisa terbunuh dengan sadis di tangan Oishi Kuranosuke Yoshitaka, dalam sekali tebasan pedang. Kepalanya terpenggal, dibungkus dan diikat pada tongkat Mirura (petugas dapur dan urusan sake, pelayan setia Lord Asano)untuk dipersembahkan di hadapan makam Lord Asano Takumi no Kami. Setelah misi selesai, perwakilan ronin Asano melapor dan siap menyerahkan diri pada Shogun. Keempat puluh tujuh ronin mundur ke kuil tempat makam Lord Asano untuk menunggu keputusan shogun untuk mereka.
Dalam sekejap 47 ronin terkenal di Edo sebagai samurai yang setia (gishi), berhasil menuntaskan kewajiban sebagai bentuk kesetiaan pada majikan. Shogun Tokugawa Tsunayoshi dilematis, ia selalu menekankan pentingnya arti kesetiaan di kalangan para perwira, sehingga nyawa para ronin perlu diampuni karena pembunuhan yang dilakukan adalah bentuk kesetiaan samurai terhadap majikan yang telah diperlihatkan oleh Oishi dan kawan-kawannya dengan sangat jelas. Di sisi lain, hukum memandang perbuatan balas dendam adalah kejahatan yang pelakunya harus dihukum mati. Mayoritas masyarakat mengharapkan pengampunan nyawa ronin yang dianggap menjalankan kewajiban sebagai pengikut setia majikan. 
Shogun khawatir terjadi pemberontakan karena perlakuan khusus. Untuk sementara Oishi dan para ronin lainnya dititipkan pada beberapa daimyo, sambil menunggu keputusan. Shogun membutuhkan waktu beberapa bulan untuk kemudian menetapkan keputusan, memberikan hukuman untuk mati secara terhormat dengan melakukan seppuku (hukuman yang seharusnya diberikan pada samurai bertuan). 4 Februari 1703, para ronin melaksanakan hukuman seppuku di halaman rumah para daimyo mereka dititipkan.

Pada akhirnya, hanya nama yang akan hidup untuk selamanya. 
Para samurai Ako dengan berani menentang UU Shogun dan rela mati demi pemimpinnya, menunjukkan pengabdian pada apa yang mereka anggap sebagai sikap moral tertinggi. 
Ke- 47 ronin dimakamkan di Kuil Sengaku, berdekatan dengan makam pemimpin mereka, Lord Asano Takumi no Kami.

Makam 47 Ronin, Sumber *)

Hm.., melahap kisah-kisah samurai selalu membawa saya pada satu kesimpulan:

Pengorbanan bukan terletak pada seberapa banyak yang engkau berikan.
Pengorbanan sejatinya adalah bagaimana engkau menjaga kepercayaan dan kesetiaanmu pada seseorang pun sesuatu.
Dengan begitu, hidup akan terasa sangat terhormat.
#sesi terwaras saya. :)

Sunday 4 December 2011

Hukum Hanya Nama?

Nyolong gambar disini

kaki tangan hukum meminta legitimasi
apa setiap subjek hukum bebas menari dan mendiktatori fenomena?
apa setiap satu dari semua
adalah makhluk tanpa batasan konstitusi?!!

apa tidak benar?
lalu kenapa hukum terinjak-injak?
apa tidak ada lagi letupan hebat, yang mampu menyuarakan esensi hukum yang sebenarnya?
apa tidak ada lagi aksi yang bisa meng-cover
bahwa hukum adalah institusi dengan nilai kebenaran yang benar??
ataukah memang inderanya telah mati??
atau negara telah memilih bungkam??
hukum hanya nama??


NB: Maaf, sedang kebagian sesi meng-galau. 
Oya, Insya Allah besok 9 Muharram. Muslim disunnahkan berpuasa pada 10 Muharram (Asyura'), dengan keutamaan diampuni dosa-dosa setahun yang lalu. Dan hadist yang menyatakan berpuasa sehari sebelum atau setelah 10 Muharram adalah lemah dari segi sanadnya. Wallahu Alam...

Friday 2 December 2011

Tak Tag, Maka Tak....Kutuk... Part 2

Sedikit intermezo :
Pagi tadi tumben-tumbenan saya OL (biasanya nokturnal alias "ngalong"), sedang stress gara-gara renstra yang dah hampir kelar mendadak hilang. Hadeeehh.. Syukurnya setelah donlot recovery, tuw file dak jadi almarhum. Alhamdulillah yaa..
Sambil nunggu donlotan, ngecek bumiaccilong, shock dah. (lebay) Ternyata dapat tag PR lagi, padahal ada niat kabur. Hehheh.. Ada 4 tag, yo weis.. saya ngerjain sekalian biar cepat bebas hutang. Mugi-mugi dak kecapean bacanya. :) Check it out!

Tugas 11 hal tentang saya dari mbak kettyhusnia
  • 1-10 klik disini (postingan lama, boleh kan?)Insya Allah bakal tahu saya yang gda bagus-nya. Hahahha..
  • No 11-nya sekalian jawab PR SD dari Sam chua ah. Ngirit...ngirit... :)
    Jaman SD, saya termasuk bocah jahiliah. Jelas bener diingatan. Korban saya ntu, anak laki kelas 2 (saya kelas 3), putranya dokter paling bae di tempat saya. Dari kecil saya memang sudah suka sama anak kecil apalagi bolo-bolo kayak anak ibu dokter itu. Senang saya cubit-cubit pipi sama perutnya, apalagi kalo gabung sama teman-teman kelas (baca: teman se-geng), pasti dah tuw anak jadi bulan-bulanan. Kalau diingat-ingat, kasihan juga dan betapa jahilnya saya. Beruntung bagi si bocah, naik kelas 3, ibunya pindah tugas. Pastinya dia senang bukan main tidak bertemu saya lagi. Tapi lucunya setelah sekian taon tidak ketemu, ternyata saya malah seangkatan bahkan utusan dari daerah yang sama dengan dia pas kuliah di IPDN Jatinangor (untuk bagian ini, saya bersyukur sepertinya dia sudah lupa jaman jahiliah dulu dan benar-benar jadi sahabat yang baik buat saya).
    Oya, pernah sekali saya n' the genk gangguin adik kelas yang lain mpe ke keluar pagar belakang sekolah, dikejar anjing pula mpe harus kabur ke rumah orang. Yang mengenaskan, si anjing ternyata begitu setianya menutup satu-satunya akses jalan menuju sekolah. Jadilah sampai jam istrahat berikutnya kami dinyatakan bolos. Tapi bukan anak kecil namanya kalau menyia-nyiakan waktu. Entah ide datang dari mana, seorang teman bercerita kalau di hutan, setelah kebun coklat belakang pemukiman ada batu berdoa (teman saya bilangnya batu malin kundang, anak kecil percaya-percaya saja kita), dianya bercerita begitu heboh, sampai semua penasaran. Jadilah  kami berlima di berani2in mencari batu yang dimaksud.
    Selama perjalanan saya benar-benar merasa itu petualangan yang hebat, mendadak merasa diri sebagai George di Petualangan Lima Sekawan (imaginasi tingkat tinggi, biasa.. anak kecil pengaruh bacaan pun tontonan besar sekali). Itu kali pertama saya bermain-main di tempat yang benar-benar asing. Dan beneran ketemu. sumpah saya bengong-bengong ja. Batu itu benar-benar ada, seukuran anak kecil, seperti batu kali licin, warna putih, sedang duduk dengan tangan tertengadah.   Kata teman saya, beberapa waktu sebelumnya batu berdoa itu duduk di atas batu pipih besar di sebelah batu itu jatuh. Entah kenapa tiba-tiba bisa jatuh tertidur dan tergeletak di tanah begitu saja. Dan lagi-lagi fantasi anak-anak membuat suasana disana meng-horor, dan bagai dikomando, semua mengambil langkah seribu, kabur.
    Well, intinya masa SD saya penuh kenakalan dan kekonyolan khas anak kecil. Syukurnya saya tidak pernah mengacaukan nilai rapor dengan semua hal kekanakan itu. Hehehhe.. Tugas saya beres kan Sam chua? :)
Next, jawaban Kutukan 11 dari ennylaw
  1. Kenapa ngeblog? Karena saya suka menulis, mengapa saya menulis?? Jawabnya klik disini, dijamin panjang seperti pintamu En. :)
  2. Orang yang ingin diisengin? Sepertinya saya tidak pernah pilih-pilih objek yang pengen di usilin. Asal kenal bae dengan dia, weis sikat ae.. Jaman tinggal di barak, saya selalu jadi tim sukses ngusilin teman-teman yang lagi ultah (sudah kebiasaan. Wkwkkwkwkkk).
  3. Cita-cita pas kecil pengen jadi dokter, gedean dikit pengen jadi programer, dan akhirnya mantab ngambil pemerintahan. 
  4. Paling suka ma film bergenre action ma thriller, mpe sekarang paling suka film Taken, The Last Samurai sama Gie. 
  5. Selalu harus ada yang memulai untuk memaafkan. Karena sama-sama salah, mending saya duluan ja. Didiemin lama-lama malah makin tidak enak. 
  6. Kalo disuruh pilih, lebih bagus memaafkan, lebih banyak pahalanya. Bejat begini, saya masih tau diri butuh tabungan amal buat masuk surga. Hehehhehe..
  7. Kalo masalah 3 foto itu saya punya rekomendasi yang lain, en. boleh kan? Saya lebih suka liat Kim Nam Gil sama Park Shi Hoo kalo gondrong, tapi masih kalah sama Yoo Ah In alias Moon Jae Shin sejak saya nonton Sungkyunkwan Scandal taon lalu. 

    Kalo ngikut mata saya, pas bener ketiga makhluk ini dengan rambut panjang di drama  Sageuk pun historical
  8. Dapat 1 trilyun? Keluarin sedekahnya dulu, sisanya nae haji berjamaah dari nenek mpe cucu, buat perpustakaan terlengkap plus beli gadget super canggih (sumpah, bagian ini mupeng banget)
  9. Otodidak apa diajarin? Kalo pelajaran mending berguru, sisanya otodidak. Tapi di luar yang itu, otodidak lebih mantep. Bisa sesukanya, terikat aturan itu dak nyaman. 
  10. Gombal? Waduh maaf, saya tidak pernah bisa merencanakan gombal. 
  11. Ennylaw = apa adanya. :)

Wih, dah panjang bener. Next Kutukan 11 dari my partner of crime si Doraemon. Hokeh, nek. Nie saya jawab juga PRnya.
  1. Buku harian emon? Wani piro supaya saya bilang asyik. :) Memang asyik koq.
  2. Yang paling pengen saya punya dari kantong ajaib, ya... pintu kemana saja.
  3. Menghayal sebelum tidur? Saya kalo mo tidur, sudah pasti ngantuk sangat, dak bakal sempat menghayal. Kena bantal, pluk, zzzz...zz.. 
  4. Paling sedih kalo dibohongi kawan, setelahnya pasti setres. Tapi obatnya mah gampang, makaaan... makaann.. Bisa dibayangkan sedihnya pasti tambah parah kalo dak nemu makanan.
  5. Pertama kali jatuh cinta? Kalo suka berlebihan mah dah sering dari kecil. Wkwkkwkk.. 
  6. Hal terkonyol yang pernah dilakuin, ngejar-ngejar Primus (nyang artis itu tuh) demi kawan yang ngefans abis, mana pake seragam lagi. Hadeeehhh...
  7. Hiatus? Pernahlah (ini kisahnya) atau kalo tidak, gara-gara dak sempat online coz sibuk. Kalo hilang ide sering, obatnya biasanya baca buku ato BWan.
  8. Blogger favorit saya si gadissurat. Terlanjur jatuh cinta dengan isi kepalanya. :)
  9. Pertama kali ngeblog (buat akun blogger maksudnya), akhir juli taon lalu. Awalnya coba-coba, niatnya ingin menyelamatkan catatan FB gara-gara isu FB mo ditutup. :) 
  10. Manfaat ngeblog = dapat banyak info. Seumur-umur ngeblog belum pernah dapat giveaway (dak pernah coba soale tapi niat dapat hadiahnya mupeng bener. hahahhahah)
  11. Saya jawab kutukanmu dengan setres, dora. Soalnya jari saya dah kolaps bis ngetik Renstra semingguan. Hahahhahaha

Well, its finitto. Hohohoo..
Eh, saya juga mo tanya 11 hal berikut :
  1. Mengapa kamu menulis? #hitung-hitung melanjutkan survey saya yang terhenti beberapa waktu lalu
  2. Postingan di blog yang bagaimana paling kamu suka? Diari, info, SEO, hal-hal kontroversi, review atau ...... (isi sendiri)?
  3. Blogger jenis mana yang paling tidak kamu suka?
  4. Kalo ada kesempatan ketemu artis siapa?
  5. Suka baca buku dak? Paling demen ma buku-buku penulis lokal/ luar yang mana?
  6. Paling suka angka berapa? Kenapa?
  7. Apa nasehat yang pernah kamu dengar dan tidak pernah lupa sampai sekarang? Nasihat dari siapa itu?
  8. Kalau dikasih kesempatan mengulang waktu, pengen kembali masa yang mana?
  9. Apa pengalaman kamu yang paling mencenangkan dan tidak terlupakan?
  10. Menurut kamu, orang-orang insomnia karena apa?
  11. Tolong review dikit tentang blog saya dungz. :) (pendapat kamu tentang blog ini maksudnya, saran dan kritik).
Horeee... dikit lagi rampung. 
Daaaann... dengan mantap saya estafetkan kutukan ini pada orang-orang beruntung berikut :

Well, yang kena tag silahkan dilanjutkan tongkat estafetnya. 
Jangan lupa sebutkan 11 things about u, jawab 11 pertanyaan saya tadi dan silahkan di-tag pada 11 orang beruntung berikutnya. :)


Saturday 26 November 2011

Mari Memanipulasi Hati!

Beberapa waktu lalu saya BW-an ke blog kawan dan bertemu sebuah artikel singkat "Tak Berjudul, Cuma Tanya "di rumah Sam Chua. Jujur saja, postingan singkat-nya membuat saya sedikit kepikiran. Berikut contekannya :
mereka yang selalu merasakan kehadiran-Nya dalam tiap hembusan nafasnya
mereka yang selalu tegar akan setiap keputusan hidupnya
mereka yang selalu mawas akan setiap tindakannya
mereka yang selalu tersenyum dalam setiap pahitnya kehidupan
mereka yang selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya
mereka yang tak pernah menampakkan rasa adanya penderitaan
mereka yang tidak pernah memperlihatkan keluhan dalam rautnya
mereka yang tak melupaan perih dalam gelegar tawanya
Apakah itu sebentuk defenisi kebahagian bagi mereka?
sesekali ingin memusingkan hidupnya hanya untuk sekedar bertanya, "Bagaimana caranya?"


Refleks saya komen seperti ini:
Benar-benar dualisme rasa, entah karena sengaja berpura-pura atau terpaksa berpura-pura, tapi untuk kasus di atas saya angkat topi. Betapa hebatnya bisa menyembunyikan masalah dalam "bahagia". Em.. apa itu pantas disebut hebat apa tidak yah? Bukankah sejatinya esensi kebahagiaan adalah rasa, ketika hanya ada nikmat dan bukan berpura-pura merasakan nikmat. Tapi juga tidak menutup kemungkinan, ada orang di luar sana yang bisa bahagia saat berpura-pura. Lalu apa sebenarnya bahagia??

Yah, hampir pasti setiap dari kita pernah mengenal -bahkan mungkin dirinya sendiri- adalah spesies ini. Yang menyimpan ribuan kisah yang sengaja dikemuflase sedemikian cantik dibalik topeng "saya baik-baik saja". Hebat, itu kata yang paling cepat dipilih otak saya untuk mewakili mereka. Toh, dunia kerja kita sedang krisis dan butuh suplay manusia spesies ini, mereka yang benar-benar profesional. Tapi tetap saja, ada yang menggelitik saya.
Ada sedikit penasaran dengan bagaimana perasaan mereka? Bahagiakah? Bukankah ruang dan dimensi boleh berganti, topeng berganti tapi hati itu kan masih hati sama, masih hati dengan masalah dan beban yang sama sebelumnya. Apa harus merasa bangga karena menipu dunia atau harus mengurut dada, merasa bejat telah memperdaya hati? ah, entahlah. Saya selalu meyakini bahwa esensi kebahagiaan itu adalah rasa, ketika benar-benar hanya "nikmat" dan bukan sedang berpura-pura merasakan nikmat. Itu berlaku kapanpun, untuk alasan profesional sekalipun. Atau mungkin kita memang harus "bejat" untuk jadi profesional. Sun Tzu saja dalam 36 strategi perangnya menyertakan ini sebagai salah satu strategi untuk menang.
"Perdaya langit untuk melintasi samudera", bergerak dalam kegelapan atau bersembunyi justru membuat "langit" curiga. Akan lebih aman bila menyembunyikan maksud dalam topeng beraktivitas biasa sehari-hari.

Hebat..., kita sudah belajar memanipulasi sejak jaman dulu ternyata. :) Tapi tetap saja, saya salut dengan orang-orang spesies ini. Postingan Sam kemarin mau tidak mau mengingatkan saya pada Lady Mi Shil, wanita cerdas, tangguh dan anggun jaman kerajaan Shilla (sejarah joseon/ korea).
~Iya, yang di Queen Seon Doek itu loh ^^~ 
Saya benar-benar salut dengan wanita satu ini. Sifat fokus, cerdas, tegas, idealis, dan tidak pernah ragu dari seorang Mi shil benar-benar tiket mantab membawanya menjadi wanita yang berpengaruh di jamannya. Ia bahkan bersedia membuang putranya demi ambisinya (wih, ketegasan yang mengerikan). Sekalipun memiliki kesalahan mengenai tujuan hidupnya, tapi sejarah mencatat dia benar-benar wanita yang sangat berkarakter. Bahkan dirinyalah yang sebenarnya (disadari atau tidak) banyak membantu Deok Man menjadi seorang pemimpin tangguh sebagai ratu pertama yang memerintah Silla.

Go Hyeon Jeong as Lady Mi Shil dalam The Great Queen Seon Seok

Lalu apa kesimpulannya?
Tidak ada.
Sebab peranti lunak bernama hati yang ditanam Tuhan dalam dada manusia selalu punya otoritas super duper kuat atas dirinya sendiri, tidak bisa dipelajari, dijabarkan pun diuraikan dalam persamaan sesederhana apapun.

 Lalu apa gunanya postingan ini? 
Heheheh.. hanya mengingatkan akan sangat sulit membicarakan "bahagia" atau apapun itu, karena kita selalu dihadapkan pada sudut pandang yang berbeda. 
Tapi ini juga berarti, kesulitan apapun di luar sana akan bisa diatasi dengan mengubah sudut pandang. Tergantung lebih kuat mana logika atau hati anda.
So, hati-hati dengan sudut pandang anda. Setelah yakin dengan pilihan, bersiaplah "memanipulasi hati", dan pastikan anda berani menahan konsekuensi apapun. 
Semua perubahan berangkat dari sebuah pilihan, yang dimulai dengan sebuah keputusan. :)

Hm, mungkin saya harus mengakui satu hal, seperti kata Dhenok Habibie:
Kebahagian tidak harus diukur dengan wajah sumringah, tawa lebar dan sebagainya.

Just enjoy your live, dude!! :D

Tuesday 22 November 2011

Congrats for Garuda Muda^^

Dahsyat!! 

Mungkin itu satu-satunya kata yang bisa mewakili perjuangan garuda muda malam ini. Pertandingan final sepakbola SEA Games XXVI kli ini benar-benar mencengangkan. Gelora Bung Karno pastinya panas. Bagaimana tidak, gol tunggal Indonesia datang pada menit kedua babak pertama dari Gunawan Dwi Cahyo. Bak peluncur, lapangan memanas. Malaysia bermain garang, dan akhirnya menit ke-33 Asraruddin menyamakan skor 1-1 hingga babak pertama berakhir. Wih, saya belum pernah nonton bola mpe jantungan begini, dag dig dug dueerr pelototi layar tipi, bahkan sempat kabur ke kamar saking dag dig dungnya (sesi lebay, tapi beneran loh).
Masuk babak kedua, hampir full serangan Malaysia atas Indo. Pertahanan Indonesia sepertinya melemah, apalagi lapangan tengah, jarang penjagaan. Beberapa kali serangan Malaysia membahayakan gawang garuda, syukurnya si jangkung Kurnia Meiga bermain bagus dan selalu berhasil memblok serangan lawan. 2 X 45 menit ternyata tidak cukup, perpanjangan waktu 2 X 30 menit dan skor masih sama 1 - 1.

Picture source here

Memasuki perpanjangan waktu, kedua kubu berjalan imbang, serangan-serangan hampir sama besar. Si Badrul kapten Malaysia benar-benar total. Syukurnya faktor kelelahan berpengaruh besar pada akurasi, begitu juga Indonesia. Beberapa bola menjebol gawang tapi dinyatakan offside. Sebenarnya garuda muda punya beberapa kans, beberapa yang saya ingat, 2 sundulan kepala Egi, begitu juga pace Titus Bonai di menit-menit terakhir babak kedua. Si Ferdinand juga (tapi dianggap offside). Tapi yah..., kiper Malaysia si Khairul Fahmi tidak bisa dianggap remeh. Kalau saya tidak salah ingat (lagi), empat kali serangan garuda muda berhasil di blok si mata jeli ini. Blok-nya makin mantap di babak perpanjangan waktu dan makin terlihat jelas ketika pertandingan final harus berakhir dengan adu pinalti. Akurasi tebakan luncuran bola Fahmi benar-benar mantap. 

Khairul Fahmi, Kiper Malaysia, Si Mata Jeli. 
Tendangan pertama Tibo, sukses membobol blok fahmi, diikuti Jesuli Mahali, skor 1-1. Eksekusi selanjutnya, Indonesia Gunawan Dwi Cahyo, mengenai tiang gawang, gagal. Fandi Malaysia mengeksekusi tendangan kedua, gagal diblok Meiga, Malaysia memimpin 2-1. Eksekusi selanjutnya, kapten tim garuda, Egi, sukses. Ahmad fakri berhasil diblok Meiga, kedudukan imbang 2-2. (Eh, nomor punggung Gunawan Dwi Cahyo/ Indonesia dan Saarani Ahmad fakri/ Malaysia sama-sama 13 dan sama-sama gagal. #penting dak sih?!! :D).
Tendangan ke-4, Abd. Rahman dari Makassar berhasil membobol gawang, 3-2. Fadli malaysia tidak kalah baiknya, skor seimbang 3-3. Kesempatan terakhir Indonesia, eksekusi oleh Ferdinand Sinaga, sayangnya gagal, bola terlalu lemah, kemungkinan besar kelelahan. Fahmi dengan sangat jeli bisa membaca arah tendangan Ferdinand Sinaga lalu Malaysia mengambil alih kemenangan dengan eksekusi cantik dari tendangan pamungkas sang kapten, Bakhtiar Baddrol. Blok Meiga tidak cukup kuat menahan luncuran bola keras sang kapten, 4-3, Malaysia menang atas Indonesia. (Hm..., sepertinya saya ada bakat jadi komentator bola dah. Wkwkkwkwkkk..)

Well, thats the game.
Toh, SEA Games untuk mempererat persahabatan antar negara, bukan?
Dan sekalipun harus puas dengan medali perak tapi usaha Indonesia benar-benar mengesankan. Tibo, Diego, Egi, Ferdinand dkk bermain dengan sangat baik.
Apresiasi tertinggi untuk kerja kerasnya. Apalagi buat pace "Titus Bonai", satu ini. 
Berkali-kali jatuh bangun dan meringis kesakitan gara-gara dilanggar kubu Malaysia.
(Saya suka kebiasaannya mengedor-ngedor gawang lawan sebelum tendangan sudut ato tendangan bebas diluncurkan, lucu dia). 


Yah.., saya hanya bisa ini. 
Apresiasi dan memelihara rasa bangga, tidak bisa menjanjikan 200 juta untuk para pemenang seperti Pak Kumis. 
Well, Congrats Indonesia... cabang lain masih menunggu emas. :)

Saturday 19 November 2011

Korean Drama : Flower Boy Ramyun Shop

Freshing timeee...!!
(Baca : Ide sedang mentok dan tidak tahu mesti menulis apa. hahahha)


Sejak 31 oktober lalu, drama ini tayang di seoul sana. Dan yaps, ratingnya hebooh.. Sepertinya bakal booming seperti Secret Garden-nya Hyun Bin dan Ha Ji Won. Hm, seperti apa sih? Lets check it out!

Judul : Flower Boy Ramyun Shop
Genre : Komedi Romantis
Naskah : Yoon Nan Joong
Episodes : 16
Produksi : tvN
Rilis : 31Oktober s/d 20 Desember 2011
Jam Tayang : Senin + Selasa, 23:00 (Waktu Korea,)
Cast:
Jung Il Woo as Cha Chi Soo
Lee Ki Woo as Choi Kang Hyeok
Lee Chung Ah as Yang Eun Bi

Other Cast :
Kim Shin Ah as Kang Dong Joo
Park Min Woo as Kim Ba Wool
Jo Yoon Woo as Woo Hyun Woo
Ho Soo as Yoon So Yi
Joo Hyun as Cha Ok Gyun
Jeong In Gi as Yang Chul Dong
Seo Bum Suk a Coach Seo

Drama ini berkisah tentang Cha Chi Soo (Jung Il Woo), 19 tahun, putra tunggal Cha Ok Gyun (pemilik perusahaan makanan terbesar di Seoul). Cha chi Soo digambarkan sebagai pemuda tampan, tidak mengkhawatirkan apapun, hidup sesuai keinginannya, benar-benar menikmati masa mudanya. Setelah 3 tahun tinggal di Amerika, ia memutuskan kembali ke korea. Alasannya simple, begitu malas dengan bahasa Inggris. Hidupnya mulai berubah saat bertemu dan jatuh cinta pada Yang Eun Bi. Gadis 25 tahun yang ternyata adalah guru magang di SMU tempat Chi Soo bersekolah. Eun Bi sendiri dikisahkan sebagai gadis yang hampir tidak selalu beruntung dalam kisah cinta, sedikit naif tapi berpendirian kuat. Petemuan Eun Bi dan Chi Soo selalu dalam kebetulan yang tidak menguntungkan, plotnya ringan dan hampir full scene-scene lucu. (Saya baru liat mpe episode 6). Perjuangan Eun Bi mendapatkan pekerjaan tidak berjalan mulus, apalagi kalau bukan gara-gara Chi Soo, dan kian berat ketika ayahnya meninggal dan meninggalkan wasiat bahwa hak kepemilikan toko ramennya diberikan pada putra temannya, Choi Kang Hyeok. Ditambah dengan catatan tambahan, “Miliki putriku juga! Hiduplah dengan bahagia, saling memahami satu sama lain!”. Wasiat yang aneh. Hahahh... Ah, cek sendirilah kisahnya. Pokoknya lucu, di Seoul sana, ratingnya masih paling tinggi, tidak terkalahkan.


Hm, saya benar-benar suka drama korea jenis ini. Sama seperti Full House, Secret Garden, Baby Face pun Protect The Boss. Dan entah kenapa saya selalu senang dengan peran-peran gokil, mengundang tawa, polos. Alamaakk.. suka bener. Di drama ini saya paling suka si Ban Wool, lucu dia, sama seperti Kim Sing Ah pemeran sekretaris kim alias sekretaris joo woon di Secret Garden, Choi Daniel di Baby Face, Ji Seong di Protect The Boss atau Rupert Grint atau a.k.a Ronald Weasly di Harry Potter.

Saya baru sadar, sepertinya ketiganya punya kemiripan. Yah, mata ketiganya hilang pas senyum. :)
Ah, sering-sering dah. Bagi saya, peran-peran seperti itu sangat-sangat menghibur. Benar-benar menghidupkan alur cerita. HAhahahaa... lebay... Eh, sepertinya banyak drama korea yang saya tahu. Ya..ya..ya... saya dengan se-sadar-sadarnya mengakui itu. I'm korean holic. :) Terutama yang genrenya komedi romantis dan drama seaguk (drama kerajaan jaman joseon/ korea jaman dulu). Memang kadang ada beberapa kesukaan yang tak lekang oleh waktu (baca: ini pembenaran dari saya). Well yang suka drakor ini, selamat menunggu 20 Desember, saat drama ini end dan dvd bajakan bertebaran dimana-mana. :)

Oya, yang tidak sabar, silahkan nonton online with english sub, klik disini.

By the way. 
Dari smua ost drakor ini, saya paling demen sama "Happy", mungkin karena lagu yang ini remark a.k.a versi korea dari lagu Happy-nya Mocca. Tapi tetap saja lebih suka versi aslinya. Yang ini loh :


Versi koreanya :


Cre : KpopGGpower05

Yang suka lagunya, silahkan download versi MP3nya. 
Happy versi asli atau Happy - Mocca disini dan versi koreanya disini

Note:
Sempat-sempatnya menulis ini di antara deadline kantor yang bejibun. :D
Yap, we need freshing. Dan bukankah, manusia harus tetap merasa nyaman bahkan dalam keadaan sibuk bin terjepit sekalipun. Dengan begitu, akan selalu ada cadangan ide untuk hasil yang lebih baik bukan? Happy Weekend, saya masih kejar deadline. :)
(Oyew, foto-foto nyolong mbah google).

Update: 
Hm, setelah kelar nonton, ternyata kisahnya tidak se-spektakuler bayangan saya. Mungkin ada Jung Il Woo-nya sampe ratingnya sedemikian heboh.

Saturday 12 November 2011

Paulo Coelho, Eleven Minutes

Perhatian : 
Bagi siapapun diluar sana yang masih berfikir bahwa seks adalah hal tabu dan tidak patut diperbincangkan, maka berhentilah. Silahkan tinggalkan halaman ini, hanya akan buang-buang waktu berharga anda. (Semoga peringatan saya tidak terlalu berlebihan. :D)

Maaf, pict-nya take by ponsel, si empunya blog dak punya scaner. :)
Judul : Eleven Minutes
Penulis: Paulo Coelho
Penerbit: Gramedia
Tebal: 360 Hal (Cetakan Keempat)
Adalah seorang gadis muda dari sebuah desa terpencil Brasil bernama Maria. Tumbuh dengan mimpi yang sederhana , bertemu dengan pria idaman (kaya, tampan, cerdas), menikah (mengenakan gaun pengantin), memiliki dua orang anak (yang kelak setelah dewasa menjadi orang-orang terkenal), dan tinggal di rumah yang indah (dengan pemandangan ke laut). Tetapi nasib ternyata berkata lain. Merasakan kegagalan cinta dan kebencian karena patah hati di usai yang sangat belia membuatnya berjanji pada diri sendiri untuk tidak jatuh cinta lagi, telah mendarah daging dalam tubuh dara cantik nan menawan di usianya yang ke- 19 tahun. Ia bahkan tahu betul cara memperdaya lelaki tanpa membuat dirinya dimanfaatkan.
Hingga suatu hari, Maria bertemu seorang lelaki Swiss, tempat yang dalam bayangan para gadis Brasil sebagai tempat penuh kemegahan, seolah mimpi akan terwujud dengan begitu indah disana. Maria satu diantaranya, bermimpi tentang sebuah negeri yang membuatnya sukses. Siapa sangka nasib justru membawanya pada tempat asing dan menjadikannya seorang pekerja seks. Ia bisa saja meninggalkan pekerjaaan itu, tapi ternyata keinginan bertualang dalam dirinya begitu besar. Sebuah keinginan bertualang yang sangat berbeda dan heroik dengan orang kebanyakan, bagi Maria, ia adalah profesional. Dan tidak pernah ada yang bisa menebak kemana ujung sebuah jalan. Profesinya sebagai pekerja seks justru membawanya kepada cinta sejatinya... Ralf Hart..

Paulo Coelho benar-benar berbeda dalam buku ini. Bukan dalam penuturan, makna-makna dalam yang tersirat dalam keederhanaan bahasa yang sangat dominan -khas seorang paulo- yang berbeda adalah bahwa ide cerita yang dipilihnya, sesuatu yang tabu bagi kebanyakan, sebuah topik keras, sulit dan mengejutkan. Paulo sendiri secara jujur mengakui ada sedikit kecemasan dan kesulitan tentang topik dalam novel barunya ini. Bukan tanpa alasan, sebelumnya di tahun 1970-an, sebuah buku dengan topik yang sama, "The Seven Minutes" dicekal dan dilarang beredar di Swiss. Hal ini sedikit banyak menghambat kreativitasnya.

Yang patut diacungi jempol, dengan berani Paulo menggambarkan dua jenis prostitusi, prostitusi demi uang dan prostitusi sakral. Jangan terkejut bahwa Paulo mencoba membimbing kita pada sebuah kesimpulan bahwa seks atau bersebadan bukan sekedar pertemuan dua kelamin tapi lebih dari itu, ada esensi ketuhanan yang terselip disana. Paulo bahkan menyertakan referensi langsung tentang sadomasokisme. Beliau penulis briliant, bukan sekedar menulis kisah tanpa bobot. Saya bahkan baru tahu sejarah prostitusi setelah membaca buku ini. Yah, wajar baru tahu karena memang tidak pernah berusaha mencari tahu.

Yang menarik dalam buku ini adalah karakter tokoh utamanya si Maria. Paulo begitu konsisten dengan penggambaran seorang Maria tentang keputusannya menutup diri dari godaan cinta dan hanya menyimpan hatinya untuk buku hariannya. Saya suka, karena sesungguhnya buku harian Maria adalah isi kepala Paulo, dimana makna dan hikmah terselip disana. Saya merasa sesi menulis buku harian adalah sesi terjujur seseorang -komunikasi interpersonal- saat hati dan logika berbicara dengan pemiliknya, saat karakter benar-benar berbicara. Ada beberapa curhatan Maria yang menurut saya menarik. Cekidooottt :
  • Aku bisa memilih menjadi korban dunia ini atau menjadi petualang yang mencari harta karun. Tinggal bagaimana aku menjalani hidupku. (saat Maria memutuskan untuk bekerja sebagai penari di sebuah kelap malam)
  • Hidup adalah permainan yang berdesing cepat memabukkan; hidup adalah petualangan terjun dengan parasut; berani mendaki ke puncak; punya keinginan untuk memaksimalkan diri, bisa merasa marah dan tidak puas saat kau gagal melakukannya. ...... tapi kalau aku percaya bahwa rel-rel itu adalah tadirku dan Tuhan sendiri yang menjaga mesinnya, maka mimpi buruk itu akan berubah menjadi esuatu yang mendebarkan. (Pandangan Maria tentang hidup saat melihat orang-orang begitu menikmati roller coster)
  • Cinta tak akan kita temukan pada sosok orang lain, melainkan di dalam diri kita sendiri; kita hanya perlu membangkitkan.
  • Mana sikap yang lebih berbahaya-menjauhi nafsu atau meleburkan diri ke dalamnya? (pertanyaan yang saya juga bingung menjawabnya)
  • Semua bahasa di dunia ini pasti punya ungkapan kurang lebih bunyinya begini: "Apa yang tak kau lihat tak akan kau sesali".
  • dsb..
Kalau diperhatikan, dari awal buku ini hampir selalu menghadirkan analogi-analogi insidental yang dipikirkan Maria tentang orang-orang dan kehidupan di sekelilingnya. Sejumlah analogi sederhana dan deskripsi yang benar-benar mengena, sangat cerdas. Di salah satu catatan hariannya, Maria bahkan menulis seperti ini:
N.B: Aku baru saja membaca kembali tulisanku malam ini. Ya ampun! Aku jadi terlalu cerdas sekarang

Hm, sepertinya saya tidak perlu membahas bagian ini dengan detail. Semoga ada yang penasaran dan mencari tahu bukunya. :) Bagaimanapun juga, saya salut Paulo menuliskan sesuatu yang mampu membuat terperangah para pecinta tulisan-tulisannya. Jujur, saya pribadi juga mengalami hal itu. Tidak menyangka, Paulo akan membeberkan hal "tabu bin kontroversial" dengan begitu lugas. Ini kali kedua saya tidak bisa menebak isi buku (dengan alasan berbeda) dari sampul atau cuplikan singkat yang biasanya tertera di sampul belakang. Yah, kemungkinan juga karena saya begitu terburu-buru mencomot buku ini di gramedia. Saya membelinya bebrapa waktu lalu dalam waktuyang sangat singkat, 10 menit (rekor tersingkat saya di gramed), sudah termasuk menitipkan barang, memilih buku dan mengantri 5 menit. (Eh, koq curhat?? :D)
Bagi kalian yang menyukai isu-isu sosial atau pelahap buku-buku yangs nyawa dengan "Jakarta Undercover karya Moammar Emka", ini genre yang tepat. Tapi tentu saja, gaya bertuturnya sungguh berbeda. Hm, saya benar-benar semakin tertarik membuat postingan tentang perempuan dan prostitusi setelah membaca buku ini. Kapan? Entahlah.. 

Lalu kenapa judulnya harus "Eleven Minutes"?
Hm, saya benar-benar tidak perlu menjawab itu. :)

Tuesday 8 November 2011

Don't Want An Ending by Sam Tsui

Masih musim Sam Tsui disini. :D 
Beneran suka ma lagu ini... don't want an ending.. :D


Cre : KurtHugoSchneider

Lirik :

I don't wanna fall out
But we're all out of time
(Is this over?)(Don't want an ending)
In one day
No way you'll be mine
(Is this over?)(Don't want an ending)

Mmm... (Don't want an ending)

My heart is running on empty
One more day and then we go
And, yeah, the time goes on now
Don't ask me how, I don't know

We'll be home tomorrow
'Bout a thousand miles too far away
Say you won't forget and I'll be okay

At least tonight
It's just you and me and honestly
That's everything I need

I don't wanna fall out
But we're all out of time
(Is this over?)(Don't want an ending)
In one day
No way you'll be mine
(Is this over?)(Don't want an ending)

Tonight's a countdown
'Til the day we're not around
(Is this over?)(Don't want an ending)
Then you're gone
And we're on with our lives
(Is this over?)
I don't want an ending

No... Don't want an ending...

The days turn to hours
And it's just a moment before they go
I'm scared to say goodbye
'Cuz what's after that?
I don't know

And as the years slip past us
If we lose track or lose the fight
I will search forever to find a back
To tonight, where it's just you and me
And honestly, that's everything I need

I don't wanna fall out
But we're all out of time
(Is this over?)(Don't want an ending)
In one day,
No way you'll be mine
(Is this over?)(Don't want an ending)

Tonight's a countdown
'Til the day we're not around
(Is this over?)(Don't want an ending)
Then you're gone
And we're on with our lives
(Is this over?)
I don't want an ending

We say "See you later"
(See you later)
But I know there's no way we're
(There's no way we're)
Around here again Yeah...
And every "Until next time"
(Until next time)
Feels like one bad punchline
And I don't want that again

I don't wanna fall out
But we're all out of time
(Is this over?)(Don't want an ending)
In one day,
No way you'll be mine
(Is this over?)
I don't want an ending

I don't wanna fall out
But we're all out of time
(Is this over?)(Don't want an ending)
In one day,
No way you'll be mine
(Is this over?)
I don't want an ending

Tonight's a countdown
'Til the day we're not around
(Is this over?)(Don't want an ending)
Then you're gone (You're gone)
And we're on with our lives
(Is this over?)
I don't want an ending

No... I'm all out of time
(Don't want an ending)
Don't want an ending
Mmm... Don't want an ending

Download versi Mp3-nya disini

If I Die Young by Sam Tsui (-The Band Perry-)

Sedang kasmaran dengan Sam Tsui. Hohohoho... demen saya sama suaranya. Pronunciation itu loh, asli, jelas sekali. Dibanding penyanyi aslinya, lebih suka yang ini.



Cre: KurtHugoSchneider

Lirik :

If I die young, bury me in satin
Lay me down on a bed of roses
Sink me in the river at dawn
Send me away with the words of a love song
Uh oh, uh oh
Lord make me a rainbow, I'll shine down on my mother
She'll know I'm safe with you when she stands under my colors
Oh, and life ain't always what you think it ought to be, no
Ain't even gray, but she buries her baby

The sharp knife of a short life
Well, I've had just enough time

If I die young, bury me in satin
Lay me down on a bed of roses
Sink me in the river at dawn
Send me away with the words of a love song

The sharp knife of a short life
Well, I've had just enough time
And I'll be wearing white when I come into your kingdom
I'm as green as the ring on my little cold finger
I've never known the loving of a man
But it sure felt nice when he was holding my hand
There's a boy here in town, says he'll love me forever
Who would have thought forever could be severed by
The sharp knife of a short life
Well, I've had just enough time

So put on your best, boys, and I'll wear my pearls
What I never did is done
A penny for my thoughts, oh no, I'll sell 'em for a dollar
They're worth so much more after I'm a goner
And maybe then you'll hear the words I been singing
Funny, when you're dead how people start listening

If I die young, bury me in satin
Lay me down on a bed of roses
Sink me in the river at dawn
Send me away with the words of a love song

Uh oh, uh oh

The ballad of a dove, (uh oh)
Go with peace and love
Gather up your tears, keep 'em in your pocket
Save them for a time when you're really gonna need them, oh

The sharp knife of a short life
Well, I've had just enough time
So put on your best, boysAnd I'll wear my pearls

Download mp3-nya disini.

Wednesday 26 October 2011

Donny Dhirgantoro, antara "2" dan "5 cm"

Picture Source
Judul : 2
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : Grasindo
Tebal : 418 hal

Sejak launching tanggal 2 Juli 2011 kemarin, saya sudah penasaran dengan buku ini. Bukan tanpa alasan, saya benar-benar menikmati 5 cm milik Donny Dhirgantoro sebelumnya. Serasa kasmaran, terhipnotis dengan penokohan dan gaya bertutur donny lalu tanpa sadar terperangkap dalam ruang pikir seorang donny (mulai ngelantur bin lebay), menanti-nanti apa lagi yang baru dari Donny. Dan akhirnya setelah menunggu 3 bulan, si 2 akhirnya bersanding dengan anggun di rak buku saya. :D
Gusni Annisa Puspita, terlahir dengan berat berat 2 kali dia atas berat badan normal bayi-bayi kebanyakan. Lahir bersama penyakit genetis yang membuatnya kelebihan berat badan, terus naik, tidak pernah turun. Sebuah kelebihan yang juga menjadi keterbatasannya. Gusni kecil adalah gadis berbadan besar dengan cita-cita yang sangat sederhana, ingin bermain bulutangkis dan membahagiakan orang tuanya (bukan ikut-ikutan kakak perempuannya yang telah berhasil menjadi pebulutangkis nasional). Kontras memang. Gusni menyadari tubuhnya tapi tumbuh dalam keluarga dengan perhatian dan kasih sayang penuh tidak membuatnya menyerah, terlebih ketika mengetahui kenyataan dibalik begitu berbedanya ia secara fisik dengan keluarganya yang bertubuh ramping, juga vonis dokter tentang usianya yang tidak panjang. Gusni memilih untuk berjuang melawan penyakitnya, ia ingin hidup, tepatnya memperjuangkan hidupnya, juga cita-cita masa kecilnya yang pernah kandas, bermain bulutangkis.
Seperti novel terdahulu, 5 cm, kali ini Donny masih memperlihatkan karakter yang kuat juga hubungan paling alami antar manusia, "zoon politicon". Bedanya, kalau novel terdahulu membahasakan persahabatan, kali ini beliau lebih fokus membahasakan dimensi yang lebih kecil, keluarga. Apik, bahkan sangat apik bin cantik menurut saya. Di bab-bab awal mungkin akan terasa biasa, penuh lelucon-lelucon khas jaman sekarang yang sedikit terkesan berlebihan. Tapi makin ke belakang, semakin menarik. Seperti biasa, beliau sukses memainkan emosi pembaca (baca: saya), cengar-cengir dan mewek bergantian (semoga bukan mental melankolis saya yang cemen. :D) Saya membacanya di kantor dan walhasil beberapa kali saya harus berpura-pura kelilipan gara-gara mewek.
Ada yang khas dari buku 2 ini, Donny sepertinya menyukai pengulangan. Ada sejumlah kalimat yang sengaja diulang. Kalimat-kalimat positif juga motivatif, terbaca jelas kalau beliau ingin kalimat itu membekas di hati pembaca. Yang kalau kata saya, diulang pada tempat yang seharusnya. Kalimat-kalimat seperti ini:
  • Seperti kebanyakan perempuan Indonesia, ada ketabahan dan kekuatan di raut wajahnya. Tabah dan kuat, bukan pasrah, bukan pula lemah.
  • Karena hanya seorang pengecut mengharapkan hidup yang sempurna
  • Kamu terlahir kembali
  • Mencintai hidup dengan berani
  • Mimpi yang akan ada lagi setiap hari menggantung di depan keningnya. (Seperti dalam buku terdahulu, 5 cm)
Oh, iya. Ada lagi. Beliau sepertinya suka sekali dengan kata lineria matahari dan sansevieria. Dua hal itu sepertinya mendominasi narasi-narasi hampir di setiap babnya. Dan lagi-lagi saya menikmatinya. Dan diatas semua itu, saya paling suka dengan bahasa-bahasa sederhana yang sepertinya begitu akrab di telinga tapi sering terlupakan. Kalimat-kalimat seperti ini :
  • Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikitpun tidak pernah
  • Anak-anakmu, menyembuhkanmu...
  • Kadang manusia maunya sesuatu yang tidak mungkin kan?
  • Lebih enak jadi orang gendut, karena ukuran hatinya pasti lebih besar.
Begitu sederhana bukan? Saya yakin ini bukan kali pertama bagi siapapun mendengar kalimat itu. Donny hanya kembali mengingatkan, sebuah kalimat dengan makna yang begitu dalam. Kalau kata saya mah, kalimat-kalimatnya romantis. Emm.. bukankah hal-hal sederhana memang selalu romantis? Setidaknya itu menurut saya. :D

Yang sedikit mengganggu saya. (Sebaiknya tidak usah dibaca)
Gusni adalah gadis berbobot super yang sangat aktif dan lincah. 125 kg dan dia dideskripsikan begitu hebat bermain bulutangkis. Serasa tidak masuk akal tapi justru disitu letak ide cerita Donny, bahwa selalu ada keajaiban. Tapi tetap saja, itu sedikit masih menggangu saya. Terutama bagian ketika Gusni selalu lari pagi dari rumah menuju GOR yang menurut cerita lebih dari 5 km, hampir 6 km malah. Dikisahkan setelah sekian hari jarak itu berhasil ditempuh dalam waktu kurang dari setengah jam (anggap saja setengah jam). Kalau dihitung-hitung dengan anggapan jarak sekitar 5,5 km, maka bisa diperoleh kecepatan sekitar 11 km/jam. Lebih besar dari setengah kecepatan Tirunesh Dibaba (pelari putri pemegang rekor internasional untuk kategori lari jarak jauh, yaitu 21,14 km/jam dalam 14:11.15) dan Trianingsih (pelari putri pemegang rekor nasional untuk lari jarak jauh dengan waktu tempuh 16:49). Bagian ini benar-benar keisengan yang tidak perlu dibaca. :D

Ada sedikit inkonsistensi di buku ini, dari awal Donny menyebutkan bahwa Gusni mengalami gangguan dalam pembakaran lemak tubuh, dan walhasil sejak kecil bobotnya tidak pernah menyusut, bahkan selalu bertambah. Tetapi ada bagian dari buku ini yang mengisahkan berat badan Gusni naik sampai 130 kg setelah ia dirawat seminggu di rumah sakit, lalu lucunya setelah itu dikatakan lagi berat Gusni 125 kg. Memang tidak disebutkan dalam narasi kalau beratnya turun, tapi membandingkan kedua angka itu, kesimpulannya tetap sama, berat Gusni turun. Ah, entahlah. Mungkin saya harus membaca ulang buku ini untuk memastikannya kembali. :D

Lalu kenapa harus "2"??
Awalnya saya menyangka jawabannya ada pada kelahiran Gusni yang disangka anak kembar, tapi ternyata tebakan saya salah. Jawabannya justru tersaji dengan gamblang di halaman-halaman terakhir buku ini. Kalau 5 cm menekankan pada mimpi, tepatnya berani bermimpi, terbangun dengan mimpi yang menggantung di kening setiap pagi maka kali ini, beliau lebih menekankan pada kekuatan imajinasi. Hampir sama tapi beda. Mimpi adalah harapan yang tidak pernah tidur sedangkan kekuatan imajinasi lebih dekat dengan kekuatan pikiran. Saat imajinasi/ pikiran bereaksi, motorik beraksi, seakan mimpi telah berpindah dari alam bawah sadar ke alam nyata. Saat itu semua akan bergerak mewujudkan mimpi. Kekuatan imajinasi, karena kita adalah apa yang kita percayai.

Karena segala sesuatu.....
..... diciptakan
2
kali....
Dalam dunia imajinasi dan dalam dunia nyata

Donny Dhirgantoro

NB: Semoga penasaran mencari bukunya, supaya ada yang meluruskan subjektifitas saya pada tulisan Donny. :D

Wednesday 12 October 2011

M..A..T..I...


sudah tujuh hari kamboja mekar disana
subur...
terpupuk belulangmu..


Note : Pict, ngedit dari mbah google

Tuesday 11 October 2011

Jangan Sepelekan Hal Sepele!

Beberapa hari yang lalu saya sempat bepergian ke kabupaten sebelah, kebetulan seorang kawan sesama purna melangsungkan pernikahan dan diprosesikan. Saya dan beberapa kawan sepakat berangkat bersama, tepatnya berempat. Akhirnya sekitar pukul sebelas malam, kami tiba di tujuan. Sedikit berbasa-basi plus say hi pada senior, lalu ngacir masuk kamar, kelelahan. Kawan (bukan purna) saya pun ikut. Kamar itu cukup sederhana, tapi cukuplah untuk dua orang. Memang agak mengecewakan tapi itu sudah lebih dari cukup. Mungkin karena acara disiapkan terbilang terburu-buru dan tidak ada pilihan lain karena Bupati sudah diberitahu, akomodasi tidak disiapkan lebih baik. Saya tidak mau memikirkan apapun lebih jauh saat itu. Intinya cuma satu, tidur dengan tenang.
"Ci, saya keluar sebentar. Mau ketemu kawan, katanya rumahnya sekitar sini".
Saya mah oke-oke saja, tak masalah.
"Kunci kamar kek mana? Saya kunci saja atau bagaimana?"
"Kunci saja, nanti diketok. Dak pa-pa kan ditinggal sendiri??"
"Okey, santai ja".
Sebenarnya saya benar-benar mengantuk, tapi demi menunggu kawan saya mati-matian menahan kantuk dan dingin. Pukul 12 teng.. masih sepi.. tidak ada tanda-tanda dia kembali. Hampir menyerah dan lagi hidung saya sudah tidak bisa kompromi dengan udara ekstrim toraja. 12.30.. masih.. pukul 1 dini hari.. 1.30... 2.00.... masih... Saya menyerah.

Sudah hakikatnya, setiap manusia selalu menginginkan kenyamanan-kenyamanan untuk pribadinya masing-masing. Terlepas dari benar atau salah dalam mengusahakannya. Yang pasti, manusia dibekali kemampuan berusaha, mencoba setiap peruntungan, mendobrak keterbatasan bahkan hal ekstrim sekalipun, demi perbaikan nasib. (Sekali lagi terlepas benar atau salah cara yang dipilih untuk mewujudkannya). Hanya saja, hampir terlupa bahwa setiap dari kita tidak hidup sendiri. Fana ini adalah ekosistem, tempat sejumlah komunitas atau kelompok sosial bermukim dan lebih banyak lagi keinginan-keinginan individual didalamnya. Saya tidak sedang membicarakan tentang strata pun tingkat-tingkat sosial masyarakat. Ini tentang toleransi dan hubungan sosial antar sesama, yang (lagi-lagi) hampir selalu terlupakan.

Kita -manusia- dihubungkan dengan sesama oleh aturan-aturan tertentu, tertulis atau tidak, itu harga mutlak. Dan di khatulistiwa ini, kita terikat pada budaya ke-timur-an yang lebih banyak dalam bentuk norma kesopanan dan kesusilaan, tidak tertulis. Bukankah itu yang membuat kita dikenal dengan budaya timur yang anggun. Masalahnya sekarang, benarkah kita sudah melakukannya? Setidaknya mencoba mempraktekkan dalam keseharian kita. Cukuplah dari hal-hal kecil, untuk sejenak melupakan ego pribadi dan lebih menghargai orang lain. Ini benar-benar sedang membicarai sesuatu yang umum, yang saya yakin telah dihafal luar kepala oleh siapapun, tetapi apa itu jaminan bahwa kita telah melakukannya? Tidak.

Sungguh, saya sangat tidak suka hal-hal seperti ini. Apa salahnya jujur bila memang menginginkan kenyamanan-kenyamanan lain. Kamar itu memang sederhana tapi bukan berarti harus berbohong, apa susahnya mengirim SMS dan mengatakan alasan yang masuk akal. Saya pasti maklum. Toh, itu yang saya lakukan selama ini. Egoiskah bila saya juga menginginkan hal-hal kecil ini dilakukan orang lain untuk saya. Ah, bukan orang lain tapi kawan saya. Saya mendadak ingat ucapan kawan saya tempo hari saat berdiskusi, kira-kira seperti ini:

Kalau bukan karena lidah, dengan apalagi orang dapat dipercaya??

Lalu dimana norma kesopanan dan kesusilaan yang katanya sangat anggun dalam budaya ke-timur-an kita?? Ah, selalu saja. Hal-hal kecil terlupakan begitu saja, bahkan lupa bahwa banyak hal-hal besar berakar dari sana.


NB: Sebagai pengingat untuk saya dan semua. Semoga hal "sepele" seperti ini tidak terjadi pada anda. Sungguh, rasanya menyebalkan. Ini manusiawinya manusia.

Thursday 6 October 2011

Ini (Bukan) Review!

Horee... 
Akhirnya setelah 15 hari pensiun menyetor postingan di blog, saya bisa OL dan main di lapak ini lagi. 
Wih.. Alhamdulillah yaaa... sesuatu banget.. :D
Saya benar-benar senang. Bukan tanpa alasan, setelah sekian kemalangan yang tak putus-putusnya mendera saya (sesi lebay), akhirnya lepti saya benar-benar bisa bangun dari mati surinya. Entah bagaimana puyengnya saya beberapa waktu lalu, ketika adrenalin sedang ful-fulnya a.k.a semangat 45 membuat postingan baru, tiba-tiba si lepti kolaps, mendadak ngambek bahkan tidak sudi memunculkan BIOS untuk saya. Sedikit was-was, jangan-jangan dianya sedang meregang nyawa, something happen dengan motherboardnya. Waduh setress.. Syukurlah setelah pensiun menjajah lepti beberapa hari, BIOS berkenan mampir. Maraton dah install ulang. Begitu beres tiba-tiba.. Plup!! Kabel carge-nya koslet. Hadehhh.. Parah bener. Jadi wajarlah, ketika semua sudah normal kembali, senangnya rada lebay.

Mungkin bagi sebagian orang, berhenti dari aktivitas dunia maya bukanlah masalah. Toh, setiap dari kita disuguhi bahkan menjalani scene-scene hidup yang hampir selalu berbeda tiap harinya. Saya?? Yah, sekalipun keseharian saya tidak bisa dibilang membosankan tapi entah sejak kapan, saya merasa dunia maya itu sebuah kebutuhan. Saya lupa tepatnya kapan, rasanya menyenangkan sekali bisa googling kesana kemari. Bukankah sebuah kepuasan ketika kita tertarik pada suatu hal, lalu mencari tahu dan menemukan yang kita inginkan? Apa ada yang sependapat? (Semoga saja. :))
Dunia tak selebar matamu, selebar monitormu, sayang... :D
Yah, itu menurut saya. Dan sepertinya pendapat ini muncul sebagai "efek domino" dari kebiasaan saya mencatat apapun yang belum saya tahu. Yah, keingintahuan ternyata punya sayap-sayap yang hampir tidak selalu bisa dikendalikan, bekerja dengan caranya sendiri sebelum kita sendiri sadar sudah terperangkap untuk ingin tahu.
Tiga senjata ampuh saat mengeksekusi buku, notebook, pena dan pembatas buku.  Kalau lengkap baru dah afdol. :D

Setidaknya saya bersyukur, pensiun (sementara) dari aktivitas googling membuat list googling-an saya makin numpuk. Loh, kok?? Pensiun ternyata membuat kepala saya justru terbangun dari amnesia, saya kembali kasmaran dengan buku-buku (fiksi dan non fiksi) yang hampir terlupakan. Beberapa diantaranya belum ditamatkan, bahkan ada beberapa yang masih perawan. Hadehh..

Beberapa buku yang belum sempat dieksekusi

Ckckckckck... ternyata lumayan juga yang terlupakan.
  1. Mitologi Yunani, literatur bagi saya, dewa, dewi dan kisahnya, bahasan yang selalu saya suka. Apa saya suka sejarah? Tidak. Dulu, bahkan saya selalu kabur ke kursi belakang setiap pelajaran sejarah, dan satu-satunya yang membuat saya bertahan di kursi depan saat Pak guru menjelaskan peradaban Romawi dan Yunani termasuk mitologi tentunya.  Untuk pertama kalinya saya merasa sejarah seperti dongeng 1001 malam, dan lagi kisah Julius Caesar benar-benar mengasikkan. Buku ini bertutur dengan sangat efisien tanpa harus kebingungan mencari ujung atau pangkal, sangat berbeda dengan penuturan buku-buku sejarah jaman sekolah. :D
  2. Infinitum. Saya kok merasa salah membeli buku. Seolah-olah terperdaya begitu banyak kalimat manis di sampulnya, seperti "Tak semua pencarian berjalan ke depan, kadang sebuah pencarian harus berjalan ke belakang, menemukan  masa depan pada kisah kenangan......", dll. Ini novel cinta, dan hampir penuh kalimat gombal. Tepatnya bukan selera saya, tapi penggemar gibran harusnya suka buku ini. 
  3. Babad Tanah Jawi. Ini asli sejarah tanah jawa. Lucunya saya tiba-tiba tertarik untuk tahu banyak tentang tanah jawa setelah membaca Bilangan Fu-nya Ayu Utami. Berniat menelusuri kepandaian wanita sastra satu itu, bahkan saya sampai merepotkan seorang kawan dari kudus untuk menemukan buku ini. Dan hasilnya? Hahahhaha.. Saya angkat tangan. Tiba-tiba kapok baca setelah sampai pada kenyataan terlalu banyak keturunan hasil poligami raja-raja jaman dulu. Saya kesulitan menghafal namanya satu-satu. 
  4. Chicken Soup For The Soul, Mensyukuri nikmat. Ini benar-benar belum tersentuh. Pending.
  5. Orang Cacat Dilarang Sekolah. Judulnya benar-benar provokatif bukan? Senasib dengan Chicken Soup, ini masih perawan. Tapi saya masih yakin, buku ini sangat inspirasional.
  6. Foucault's Pendulum, sebuah novel konspirasi yang melibatkan perkumpulan rahasia dunia. Ditulis oleh Umberto Eco,  penulis bukunya sama dengan novel "The Name of The Rose". Membaca buku ini seperti membaca glosarium dalam bentuk paragraf. Bab-bab awal benar-benar berat. Ini salah satu alasan yang membuat list googlingan-ku membengkak. Bahasa dan bahasannya tingkat tinggi, kepala saya tidak cukup hebat untuk bisa mencernanya dengan baik. Karenanya buku ini pun penting hingga list googling-an saya beres dulu. :D
  7. The Winner Stands Alone, Paulo Coelho. Seperti buku-buku Coelho sebelum-sebelumnya. Selalu menarik. Saya suka koherensinya, bertutur dengan sangat efektif. Semacam berpelesir ke seantero dunia, tetapi selalu saja menemukan jalan pulang. Apa yah? Lagi-lagi saya kesulitan. Inti na mah, Paulo Coelho buangett. :D 

NB: Sekalipun dari awal postingan mpe akhir, tulisan ini dak jelas juntrungannya (:D) tapi saya masih ingin menegaskan satu hal.>> Ini bukan review, hanya komentar seorang amatiran tentang buku dari persfektifnya sendiri. Hehheheh.. Seperti biasa, ini subjektifnya seorang Accilong. Blog kan ladang bebas, setiap orang masih sah-sah saja berpendapat. :D