Dahsyat!!
Mungkin itu satu-satunya kata yang bisa mewakili perjuangan garuda muda malam ini. Pertandingan final sepakbola SEA Games XXVI kli ini benar-benar mencengangkan. Gelora Bung Karno pastinya panas. Bagaimana tidak, gol tunggal Indonesia datang pada menit kedua babak pertama dari Gunawan Dwi Cahyo. Bak peluncur, lapangan memanas. Malaysia bermain garang, dan akhirnya menit ke-33 Asraruddin menyamakan skor 1-1 hingga babak pertama berakhir. Wih, saya belum pernah nonton bola mpe jantungan begini, dag dig dug dueerr pelototi layar tipi, bahkan sempat kabur ke kamar saking dag dig dungnya (sesi lebay, tapi beneran loh).
Masuk babak kedua, hampir full serangan Malaysia atas Indo. Pertahanan Indonesia sepertinya melemah, apalagi lapangan tengah, jarang penjagaan. Beberapa kali serangan Malaysia membahayakan gawang garuda, syukurnya si jangkung Kurnia Meiga bermain bagus dan selalu berhasil memblok serangan lawan. 2 X 45 menit ternyata tidak cukup, perpanjangan waktu 2 X 30 menit dan skor masih sama 1 - 1.
Masuk babak kedua, hampir full serangan Malaysia atas Indo. Pertahanan Indonesia sepertinya melemah, apalagi lapangan tengah, jarang penjagaan. Beberapa kali serangan Malaysia membahayakan gawang garuda, syukurnya si jangkung Kurnia Meiga bermain bagus dan selalu berhasil memblok serangan lawan. 2 X 45 menit ternyata tidak cukup, perpanjangan waktu 2 X 30 menit dan skor masih sama 1 - 1.
Picture source here |
Memasuki perpanjangan waktu, kedua kubu berjalan imbang, serangan-serangan hampir sama besar. Si Badrul kapten Malaysia benar-benar total. Syukurnya faktor kelelahan berpengaruh besar pada akurasi, begitu juga Indonesia. Beberapa bola menjebol gawang tapi dinyatakan offside. Sebenarnya garuda muda punya beberapa kans, beberapa yang saya ingat, 2 sundulan kepala Egi, begitu juga pace Titus Bonai di menit-menit terakhir babak kedua. Si Ferdinand juga (tapi dianggap offside). Tapi yah..., kiper Malaysia si Khairul Fahmi tidak bisa dianggap remeh. Kalau saya tidak salah ingat (lagi), empat kali serangan garuda muda berhasil di blok si mata jeli ini. Blok-nya makin mantap di babak perpanjangan waktu dan makin terlihat jelas ketika pertandingan final harus berakhir dengan adu pinalti. Akurasi tebakan luncuran bola Fahmi benar-benar mantap.
Khairul Fahmi, Kiper Malaysia, Si Mata Jeli. |
Tendangan pertama Tibo, sukses membobol blok fahmi, diikuti Jesuli Mahali, skor 1-1. Eksekusi selanjutnya, Indonesia Gunawan Dwi Cahyo, mengenai tiang gawang, gagal. Fandi Malaysia mengeksekusi tendangan kedua, gagal diblok Meiga, Malaysia memimpin 2-1. Eksekusi selanjutnya, kapten tim garuda, Egi, sukses. Ahmad fakri berhasil diblok Meiga, kedudukan imbang 2-2. (Eh, nomor punggung Gunawan Dwi Cahyo/ Indonesia dan Saarani Ahmad fakri/ Malaysia sama-sama 13 dan sama-sama gagal. #penting dak sih?!! :D).
Tendangan ke-4, Abd. Rahman dari Makassar berhasil membobol gawang, 3-2. Fadli malaysia tidak kalah baiknya, skor seimbang 3-3. Kesempatan terakhir Indonesia, eksekusi oleh Ferdinand Sinaga, sayangnya gagal, bola terlalu lemah, kemungkinan besar kelelahan. Fahmi dengan sangat jeli bisa membaca arah tendangan Ferdinand Sinaga lalu Malaysia mengambil alih kemenangan dengan eksekusi cantik dari tendangan pamungkas sang kapten, Bakhtiar Baddrol. Blok Meiga tidak cukup kuat menahan luncuran bola keras sang kapten, 4-3, Malaysia menang atas Indonesia. (Hm..., sepertinya saya ada bakat jadi komentator bola dah. Wkwkkwkwkkk..)
Well, thats the game.
Toh, SEA Games untuk mempererat persahabatan antar negara, bukan?
Dan sekalipun harus puas dengan medali perak tapi usaha Indonesia benar-benar mengesankan. Tibo, Diego, Egi, Ferdinand dkk bermain dengan sangat baik.
Toh, SEA Games untuk mempererat persahabatan antar negara, bukan?
Dan sekalipun harus puas dengan medali perak tapi usaha Indonesia benar-benar mengesankan. Tibo, Diego, Egi, Ferdinand dkk bermain dengan sangat baik.
Apresiasi tertinggi untuk kerja kerasnya. Apalagi buat pace "Titus Bonai", satu ini.
Berkali-kali jatuh bangun dan meringis kesakitan gara-gara dilanggar kubu Malaysia.
(Saya suka kebiasaannya mengedor-ngedor gawang lawan sebelum tendangan sudut ato tendangan bebas diluncurkan, lucu dia).
(Saya suka kebiasaannya mengedor-ngedor gawang lawan sebelum tendangan sudut ato tendangan bebas diluncurkan, lucu dia).
Yah.., saya hanya bisa ini.
Apresiasi dan memelihara rasa bangga, tidak bisa menjanjikan 200 juta untuk para pemenang seperti Pak Kumis.
Well, Congrats Indonesia... cabang lain masih menunggu emas. :)
kalau PAPUA merdeka, mereka sudah punya pemain bola handal, haha! *komenseparatis
ReplyDeletekaka cantik yang bikin gol pertama tuh mas Gunawan bukan mas Andik ...^_^
ReplyDelete@inayah: begitu papua merdeka, tibo dan kawan2 harus naturalisasi dungz. hahahahha... #pancinganmu tersambut. paraaaahhhh...
ReplyDelete@juminten: wakakkakakakkkakkkk... iyahhh... saya salaaaahhhh... gra2 no punggung 13 tuw.. bias ingatan (sudah di ediiitt, minteeenn) heheheh...
endonesaaa bukan tanah air beta
ReplyDeletekalah yaaa???? kok sial banget sih kalo lawan malaysia...pasti karena ada yang jadi komentator dadakan nihhh hahahhahaha
ReplyDeletesayang yah kalah di adu penalti
ReplyDeletesaya setuju...semalam emang dahsyat...
ReplyDeleteIndonesia telah bejuang keras!sungguh saya bangga dg usaha mereka
selamat tim-ku!!
dr td malam mpe hr ini dah mncoba tuk melapangkan dada menerima kekalahan indonesia.., tp tetap aja agak menyesakkan... *sedih...
ReplyDeletembak..ada PR buat mbak ..:)
ReplyDeleteIndonesia I Lop u pulll..Mereka (Tim U23) sudah menampilkan permainan yang sangat cantik, faktor Dewi Fortuna belum berpihak pada Tim Garuda Muda,,dannnn semoga Kak Acci bisa diundang jadi komentator dipertandingan berikutnya hehehe
ReplyDeleteI love kibo.hehe
ReplyDelete(lebih suka nyebutnya kibo di banding tibo :D )
penggemar bola ngumpul di mari hehehe...
ReplyDelete@nayah: saya indonesiaaaa.. :)
ReplyDelete@sam: jiaaaaahhhh... komentator dadakan juga mantab tauuuu.. hahhahah.. kejauhan sih di aljazair, makanya dak liat. benar2 seru, brader. sayangnya indo kalah di adu pinalti setelah perpanjangan waktu, 120 dak cukup.
@john: yuhu john. masih klah qt klo adu pinalti, mesti bnyak2 belajar lagi kayaknya.
@ketty: yuhuuuuu... benar skli mbak. mpe jatuh bangun gitu. eh, ada PR? aduhh... jgn2 tag masa SD dah. masa SDq suram mbak. wkwkkwkkkk.. oks, ntar meluncur. :)
@rohis: sabar...sabar... masih banyak emas dri cabang lain. :)
@sofyan: wkwkwkwkkwkwkkk... dunia bakal gonjang ganjing klo sya yg jadi komentator dadakan kg. hahahha... jgn sampe deh. sya beraninya di blog sendiri. :D
ReplyDelete@emon: dorraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... cak mano kabarmu? lama benr dak mampir disini. kibo? aihh... merindukan simoncelli kayaknya dirimu. :D
@rona: hahhahah... termasuk penggemar dadakan atas nama nasionalisme, mbak.
#nunjuk hidung sendiri. :)
Oh iya bener kipernya Malaysia gan-teng -,-
ReplyDeletekenapa kenapa kenapaaaa..#ala ayu ding ding...
ReplyDeletekenapa update blognya mbak achi ga masuk ke blogroll saya ya? ini aja ngintip dari rumah kang qefy :(
kekalahan bukanlah musibah yang merupakan akhir dari segalanya,
ReplyDeletekekalahan hanyalah sukses yang tertunda,
semoga GARUDA tetap semangat mengepakkan sayapnya,
terbang tinggi ke angkasa membawa TIMNAS INDONESIA menjemput KEMENANGAN di hari esok yang penuh harapan :)
walaupun indonesia kalah tapi saya masih tetap bangga karena pada intinya indonesia mendaptkan gelar juara umum sea games setelah puasa gelar sejak 20th yang lalu
ReplyDeleteyahh komennya telat deh :( , ga papa wis :). aku juga gregeten waktu nonton mbak. garuda muda udah sak pol kemampuan berusaha. namun kemenangan adalah takdir bagi malaysia.
ReplyDeletepak kumis??? siapa tuh :D
Malam ini, 30 november, setelah saya lihat penampilan Indonesia Selection lawan LA Galaxy, saya jadi makin yakin bahwa permainan pemain timnas senior lebih buruk ketimbang permainan pemain timnas U-23. :(
ReplyDelete