Pertama kali baca info tentang buku ini di gramedia online, saya langsung penasaran.
Bagaimana tidak taglinenya benar-benar provokatif,
Cinta untuk CeeCee, "Pernahkah membayangkan apa yang dihadapi anak-anak dengan ibu tidak waras?".
Provokatif bukan? Untuk saya yang suka buku-buku berbau psikologis, entah fiksi atau non fiksi, dengan segera buku ini masuk list huntingan saya. Lets Check it out!
Judul : Cinta untuk CeeCee
Penulis : Beth Hoffman
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 428 Hal (cetakan Pertama, Juli 2011)
CeeCee alias Cecelia Rose Honeycute, di usianya yang belia, 12 tahun. Ia menjadi saksi mata kehidupan ibunya sendiri yang perlahan-lahan kehilangan akal. Satu-satunya orang terdekatnya menjadi gila, sedangkan ayahnya bukanlah figur yang bisa memberikan jalan terang untuk dirinya. CeeCee kecil harus tumbuh dengan kebencian pada ayahnya yang tidak bertanggung jawab pada keluarga, belum lagi dari rasa malu dengan tabiat ibu yang tidak waras. Tidak punya teman dan merasa tidak dibutuhkan dunia menjadikannya pribadi yang pesimistik bahkan mengharapkan ibunya menghilang. Hingga suatu hari, doanya benar-benar terjadi, sang ibu meninggal dalam kecelakaan tragis dengan kostum nyetrik yang memilukan. Sekalipun sedih, ia bahkan tidak menangis dan semakin kecewa pada ayahnya ketika ia tahu, ayahnya berniat memberikan dirinya pada salah seorang kerabat jauh ibunya. CeeCee pun mulai berubah.
Hm, pernah baca "Sheila, Luka Hati Seorang Gadis Kecil", "Sheila, Kenangan yang Hilang" atau "Kevin, Belenggu masa Lalu" karya pakar Psikologi Pendidikan, Si Torey Hayden? Kalau kata saya mah, gaya bertutur Beth hampir persis begitu. Tapi meskipun demikian, jangan berharap anda akan menemukan penjabaran atau tinjauan psikologis seperti gaya Torey. Tidak, bukan sama sekali. "Cinta untuk CeeCee" bukan fiksi ilmiah persuasif yang berangkat dari kisah nyata seperti yang dilakukan Torey. Ini murni drama, produk insidental seorang Beth. Jujur saja saya kecewa, pendapat awal saya luruh satu per satu. Beth bukan pakar psikologi, tapi seorang pemilik salah satu studio desain interior kenamaan di Ohio. Tentu saja saya salah mengharapkan kajian psikologis dari beliau. :)
Tapi bukan berarti buku ini tidak bagus, kalau ikut selera saya, ini lumayan. Dari 30 Bab, 3 (tiga) Bab awal dikisahkan tentang betapa menderitanya CeeCee menghadapi ketidakwarasan ibunya, selebihnya perjuangan CeeCee kecil untuk bangkit dari trauma masa lalunya. Beth sukses meramu kisah persahabatan lintas usia dan ras yang cukup mengharukan yang pada akhirnya sangat membantu CeeCee untuk bangkit dari masa lalunya yang menyedihkan. Saya suka cara Beth menggambarkan bagaimana seorang CeeCee terperangkap dalam ketakutan-ketakutannya, bagaimana bayangan-bayangan masa lalunya membentuk karakter CeeCee, saya benar-benar menikmatinya. Lebih dari itu, saya sangat menyukai pesan-pesan moral yang terselip dalam nasihat-nasihat sahabatnya untuk gadis kecil ini. Saya terkesan dengan beberapa bagian berikut :
- Saat Bab di Buku Kehidupan sudah tamat, jiwamu tahu kalau itulah saatnya untuk membalik halaman sehingga bab baru bisa dimulai. Bahkan saat kau merasa takut atau merasa belum siap, jiwamu tehu kalau kau sudah siap.
- Terlalu banyak manusia yang mati dengan hati hampa dalam ketidakadilan dan pastilah sangat buruk pergi dengan hati seperti itu. Hidup akan memberikan kita berbagai kesempatan yang menabjubkan, tapi kita harus membuka mata lebar-lebar untuk menyadarinya.
- Saat sedang berhadapan dengan masalah dalam hidup, kalau kau yakin dan sabar, langit akan cerah kembali.
- Setiap kali kau membiarkan dirimu takut, kau membiarkan ketakutan itu menang. Dan setiap kali kau melakukannya, ia semakin kuat, sementara kau semakin lemah. Menyerahkan diri pada rasa takut akan membuatmu buta, kau akan berakhir menjadi tawanan ketakutan sepanjang hidupmu (bahasanya saya adaptasi sedikit tanpa meng-ubah makna).
- Ada kehidupan di luar sana. Kau lihat bagaimana mereka bergerak? Bahkan, dengan dedaunan di pepohonan bergerak. Kehidupan tidak pernah menunggu siapapun, bahkan seberapa istimewanya dirimu, ia juga tidak akan pernah menunggunya. Jadi sekaranglah saatnya mentapkan pikiranmu untuk ikut bergabung.
- Apa yang kita yakini dalam diri kitalah yang menentukan bagaimana orang lain melihat diri kita.
- Kerang itu punya banyak kemiripan dengan wanita. Ia menunjukkan bagaimana kita bertahan dengan semua rasa sakit dalam hidup yang memberikan kita kekuatan dan kecantikan.
- Jangan kau sia-siakan hari esok yang cerah hanya karena kau masih berpegangan pada apa yang terjadi pada masa lalu.
- Orang itu bisa jadi bijaksana karena mereka pergi keluar menatap dunia dan menjalani kehidupan. Kebijaksanaan ini datang dari pengalaman - dengan menyadari kalau setiap harinya adalah sebuah hadiah dan menerimanya dengan penuh syukur.
- Kau bisa menarik seorang gadis keluar dari sampah, tapi kau tidak akan pernah bisa mengangkat sampah dari seorang gadis.
Well, thats all. Bingung mo nulis apa lagi. Hehee..
jadi pngn baca ni buku..
ReplyDeleteso, tunggu apa lgi, mbak? hayooo.. nyari bukunya. hehhehe..
Deletekeren kayaknya :)
ReplyDeletelumayanlah, put. :P
Deletecoba saya suka membaca, saya beli tuch buku, sayangnya tidak.;)
ReplyDeleteheheheh... masalah selera kali yew.
Deletebebrapa org mmg dak suka baca. kebetulan sja nih, pas Tuhan pembagian suka buku, sya baris paling depan, makanya suka. :D
pengen baca.. tapi lagi tobat sama cerita yang nyesek2 nih. soalnya secara gag langsung bikin aku nyesek juga. hadeeh..
ReplyDelete@syifa: g terllu bikin nyesek koq. suer. :p
Deletekalo saya suka tulisan acci :)
ReplyDelete@k' andin: suka tulisan apa bacot sya, k? wkwkkwkwkk..
Deletedisini mah, tulisannya asli produk setres. berharap klo nulis ato share dikit, setresnya juga capcus alias go over. :p
accii.. lama gak berkunjung.. bersapa sapa.. :) apa kabaaarr??
ReplyDelete@lis: wah...wah... iya tetehh... lama bener yah. sya juga koq, sebulan kemarin, hiatus mulu.
Deletealhamdulillh sy sehat, si teteh damang teu?
Acci, kamu pernah hubungi penerbitnya nggak untuk kasih tau kalau kamu meresensi buku mereka? Resensi kamu bagus, lho. Nggak bertele-tele tapi isinya dapet dan bikin penasaran pengen ikut baca.
ReplyDeleteSoalnya tahun kemarin saya pernah menulis satu resensi novel sebuah penerbit di notes pesbuk lalu saya tag ke pesbuk si penerbit. Nggak lama, saya dihubungi via message, ditanya mau nggak dikirimi buku dan saya tulis resensinya? Lumayan lho, setahun penuh saya dapat kiriman novel! :D
Tapi habis itu saya berhenti. Rak buku saya sudah terlalu sesak :D
Suka deh kalau Acci bikin resensi ;)
@mbak della: waduh, sedikit besar kepala saya dibilang reviewnya bagus sma si mbak. hehehhe..
Deletekagak, mbak. kagak pernah hubungi penerbit. sekedar review ja. kebetulan bukunya dah baca, jdi mending bagi2 pendapat ma kawan. tp mau juga sih dapat kiriman buku. gretongan gitu mbak.. siapa sih yg kgk ijo? hehhehe..
em..em... klo rak bukunya sesak, sya siap menampung koq, mbak. bukunya numpuk di lantai juga dak pa2, smpe2 org rumah nanya, ini kamar apa perpustakaan? #lebay.
Coba cari fesbuk-fesbuk para penerbit terus kasih mereka link blog kamu yang ngeresensi buku mereka. Atau ke twitternya juga bisa kali ya, berhubung saya nggak punya twitter :D
DeleteSlamat mencoba ;)
Sayang lho tulisan bagus kalau nggak diapresiasi penerbitnya. Mereka yang rugi, hihihihi..
@mbak della: hehhehe... makasih...makasih.. nnti dicoba dah. klo dah PD. :)
DeleteSalah satu buku yang membuat saya penasaran tiap kali keliling2 gramedia..
ReplyDeleteBaca tulisan kak Acchi, jadi makin penasaran...
^_^
@rusdah: wah.. berarti sya ada bakat bikin org penasaran yah. wahh...wah.. #abaikan. dak penting bener cara balas komennya. hihih
Deletesaya suka dengan kata2 : "Setiap kali kau membiarkan dirimu takut, kau membiarkan ketakutan itu menang. Dan setiap kali kau melakukannya, ia semakin kuat, sementara kau semakin lemah". kita harus melawan ketkutan itu dan membiasakan diri melawan ketakutan yang sebenarnya hanya doktrin dr diri kita sendiri.. kalau takut dgn ketinggian, yah prg naik gunung..
ReplyDeletekeren review nya kk..
@emin: diadaptasi dikit itu mah. sekedar mengganti "subjek asli" dengan "ketakutan" yg defenisinya lebih general. :P
Deletemakasih dah, klo suka reviewnya emiii.
judul'a kok kaya FTV yg ada di trans ya ? aku cie prefer & suka sama buku yg biography seseorang soalnya lebih seru & menginspirasi sepanjang halaman yg kita baca
ReplyDelete@andy: ftv?? ada yah? hahhahah.. maklum sya bukan temennya ftv, sinetron dan sejenisnya. hehhehe..
Deleteklo buku berau biografi, punya sya baru soe hok gie, lenin, freud. apalg yah? ayoo... bikin reviewnya juga dungz. biar sya bisa baca2. :P
Hwaaa..sama, suka buku2 yang berbau psikologi juga :D
ReplyDeleteBerapa lama bacanya ini k'Acci? latar belakang tulisannya ambil settingan negara mana?
@irly: iyah,,, suka bener saya sma yg bau2 psikologi. dikit lagi jdi psikolog abal2. wkwkkwkk..
Deletesya lumayan lama bacanya, semingguan kayaknya. soalnya lgi sibuk2nya di kantor.
kasian banget ya kisah hgiudupnya sobat.... semoga hal ini ta terjadi dalam kehidupan kita main3x
ReplyDeletesalam persahabatan selalu dr MENONE
@meneone: aminnn. :p
Deletesalam kenal yah masbro.
sepertina keren eyy
ReplyDelete@ndear: hayuukkk dicari atuh bukuna. :p
Deletesaya selalu seperti orang bodoh jika ada disini...
ReplyDeletetermangu, berdiam seakan otakku tak berfungsi.
selalu ingn kukatakan"aku suka tulisanmu achi"
wkwkwkwkwkwkwk...
@mas budi insan: hadehhh... alien satu ini lagi.
Deletedan lagi2 kata2 laknak ituuuuuuuu....! wkwkkwkwkwwkkk
dan akhirnya pekan ini, buku itu harus aku pinjam...wkwkwkwk
ReplyDelete@uty: mang mo pulang dirimu diks??
Deleteah, perasaan masih banyak bukuq yg belum balik ke rumah. ayooo.. setor smua dulu baru pinjam lagi!!!
#muka galak
waaa...baru aja aku tadi mau beli buku itu ga jadiii...aku dah baca sheila, dan juga david (yg disiksa ibunya sendiri)...dan aku tertarik bgt sama buku ini tadi mb...tapi kok raguu..-___-
ReplyDeleteBesok beli deh...mumpung pesta buku jogja..wkwkwk...#pamer
mbak..baca Anak sejuta bintang deh...bagus kayaknya...aku baru beli tapi belum dibaca...wkwkwkw :P
@nick: bah, mentang2 pesta buku. jdi belagu dah lu nick.
Deletetp... em...em... klo ada kesempatan nemu bukunya gie.. kabari yahh... ehheheh... #terpaksa dibaik2in. demi orang2 di persimpangan kiri jalan.
"Pernahkah membayangkan apa yang dihadapi anak-anak dengan ibu tidak waras?"...bagi-ku bukan lagi membayangkan...karena saya pernah mengetahui dan melihat langsung bagaimana sebuah keluarga yang memiliki ibu yang kehilangan akal, bedanya sang ayah yang penuh kasih sayang terlebih dahulu meninggalkan mereka menghadap sang Khaliq,
ReplyDeletesaya dekat dengan sang ayah yang telah tiada, karena sang ayah luwes dalam pergaulan, tidak memilih usia atau strata ekonomi dalam bergaul, dan juga dekat dengan salah seorang anak-nya yang sempat aktif dalam kegiatan remaja masjid dan akhirnya , walau telah kehilangan ayah tercinta dan menjaga sang ibu yang hilang ingatan, alhamdulillah sang anak berhasil menyelesaikan pendidikannya di fakultas kedokteran, demikian pula adiknya yang perempuan bisa mengikuti jejak sang kakak menjadi seorang dokter
wow, subhanallah.. pasti hebat skli anaknya tuw. ah, bukan. anak hebat pasti dari org tua. pasti tameng si ayahnya mantap, mpe anak2nya berhasil smua. ah, qt tidak pernah benar2 bisa merasakan kesulitan sampai kita benar2 mengalaminya sendiri. tp melihat ato menjadi saksi mata, setidaknya membuat manusia lebih mudah bersyukur.
Deletengeliat caramu mereview seperti udah baca tuntas buku ini, jadi kayanya ga perlu dibaca lagi bukunya oleh sayahh... hahahha
ReplyDeletehahahhah.. berarti menghemat fulus dungz. dak usah nyari bukunya lagi. hihihi..
Deleteini mah asli apresiasi subjektifnya sya pas menamatkan bacaan. sekedar share ajah.
resensinya hebat, quote2nya mencerahkan, apa lagi yang satu ini :
ReplyDelete"Apa yang kita yakini dalam diri kitalah yang menentukan bagaimana orang lain melihat diri kita."
luar biasa ..... :)
@mas ridwan: resensi ala saya. jgn blg resensi ah, book review ja. biar subjektifitas dan egoisnya sya lebih kelihatan. :)
DeleteDin Gramed masih adakan? )_(
ReplyDelete@asep: tenang atuh sep. buku baru mah, stoknya buanyak. :)
DeletePertama sa pengen bilang, kaks paling andalan sekali e...sa pegang kaks, hahahaha...
ReplyDeleteKaks pointer 3 akhir tu berasa sa banget, dan membuat makin tau diri nie...masa lalu must gone !!!
Pointer trakhir tu maksudnya apa yang smpah2 :)...
@ahmad: bah, diks. ko biasa sa! wkwkwkkwkkkk..
Deletepointer 3? hm, selamat nah. hihiih..
yg terkhir mksudnya yg "Kau bisa menarik seorang gadis keluar dari sampah, tapi kau tidak akan pernah bisa mengangkat sampah dari seorang gadis", yah?
coba ganti saja sampah dengan masa lalu yg buruk, ato apa ja kesedihan terbesar yg susah dihilangkan.
pointer ini: "Terlalu banyak manusia yang mati dengan hati hampa dalam ketidakadilan dan pastilah sangat buruk pergi dengan hati seperti itu. Hidup akan memberikan kita berbagai kesempatan yang menakjubkan, tapi kita harus membuka mata lebar-lebar untuk menyadarinya." harus dicetak tebal untuk saya sendiri. hehehehe..
ReplyDeletekak achi ni pinter banget klo review buku. ah aku jadi iri.
uang saku msh hrs bersemayam untuk bukun non fiksi. hiiikkksss :((
pujian udah aku doa adja deah nakin meningkat potensinya....
ReplyDeleteMin, nitip pesen nih, yang suka dan penasaran ingin baca bukunya, silahkan kunjungi toko buku bekas online kami di www.aksiku.com
ReplyDeleteini link bukunya: http://www.aksiku.com/2014/03/jual-novel-cinta-untuk-ceecee.html