Sepertinya saya sedang kasmaran dengan buku-buku. Bukan berarti saya sedang kurang kerjaan, hanya saja sepertinya saya sedang tidak kreatif mencari pelampiasan. Minggu kemarin, iseng singgah di salah satu toko buku. Lumayan... nemu satu yang nyantol di hati. Sebenarnya ini tidak ada dalam list huntingan saya, hanya saja beberapa tahun penasaran dengan buku lain dari penulis yang sama, memberikan rasa lega yang sesuatu banget. Hihihi.. bahasa aliennya syahrini kelepasan dah. Hentikan basa-basi ini, sekedar membebaskan subjektifitas saya (lagi), yukkk... mareee...
Joker, Ada Lelucon di Setiap Duka |
Judul : Joker (Ada Lelucon di Setiap Duka)
Penulis : Valiant Budi
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 238 Hal (cetakan kedua, 2011)
Adalah seorang Brama yang demi mengejar cinta pertamanya - Mauri Lolina- rela hijrah dari Jakarta ke Bandung. Sebenarnya bukan mengejar, hanya sekedar memuaskan matanya bahwa Mauri baik-baik saja. Ia bukan tipe laki-laki yang fasih dalam urusan perempuan bahkan percaya bahwa dirinya adalah tipe laki-laki kesekian yang akan (terpaksa) di lirik wanita. Demi Mauri pula, Brama memutuskan bekerja sebagai penyiar di stasiun radio White Wheel. Hanya saja, ia tidak pernah berani mengutarakan perasaannya dengan jujur pada Mauri.
Sebenarnya saya bukan pembaca buku-buku dari penulis lokal.
Bukan karena tidak mencintai produk dalam negeri, saya juga baru sadar, ternyata novel di rak buku saya, kebanyakan novel terjemahan.
Buku lokal koleksi saya, kebanyakan karya Dee (dewi Lestari).
#abaikan.
Valiant Budi Yogi a.k.a Vabyo benar-benar berhasil mengisahkan seorang Brama dengan segala ke-kompleks-an-nya, prinsip, lingkungan kerja, fantasi liar, kecerdasan nalar, kepribadian bahkan sisi feminis Brama (si Alia). #loh?? Koq feminis? Yah, Joker adalah novel yang mengusung kepribadian ganda sebagai main idea-nya. Plusnya si Valiant, ia menggunakan kejadian nyata Sybil (Sybil, Flora Rheta Schreiber) yang memeiliki 16 kepribadian sebagai referensinya. Ia cerdas dalam mengolah alur. Sensasi-sensasi keterkejutan yang ia ramu dalam Joker begitu halus. Maksudnya saya, seolah-olah kita terbawa ke garis finish setelah melewati gelombang dahsyat tapi sama sekali tidak mengubah komposisi cerita. Apik, kelihatan jelas, ia bukan tipe penulis yang bertele-tele. Bahasanya pas, menjalin setiap Bab dengan cepat tanpa mengurangi rasa. Tak heran, karyanya ini membawa Valiant menjadi Nominator Penulis Muda Berbakat Khatulistiwa Award 2007.
Yang sedikit mengganggu saya. #Abaikan (Lagi)
Di hal 141, saat Brama berbincang dengan Mauri tentang sebuah lukisan, ada bagian seperti ini:Kalo alter ego itu lebih ke kepribadian seseorang yang secara sadar dibuat untuk kepentingan tertentu, misalnya saja karakter Bruce Wayne yang ber-alter ego-kan superhero Batman, buat nyembunyiin identitas aslinya. Nah, kalo kepribadian ganda itu lebih ke suatu penyakit kejiwaan yang timbul secara diam-diam, dimana salah satu penyebabnya bisa akibat dari trauma masa lalu...
Saya benar-benar ingin tahu apa sebenarnya yang menjadi pengalaman traumatis yang membuat Brama memiliki kepribadian ganda. Sayangnya sampai selesai melumat buku ini, pertanyaan saya belum menemukan jawabnya juga. Kesannya, ada sesuatu yang hilang. Tapi meskipun demikian, Joker benar-benar sukses menebarkan aura yang memikat, membuat pembaca (baca: saya, si empunya blog) tidak bosan.
Oyah, seperti biasa sebelum review abal-abal ini berakhir, saya harus menyetor quote yang menarik versi saya. The one and only, here we go:
- Sempurna bukan berarti gak ada cacat. Kita sebagai manusia terlalu sibuk membuat patokan sempurna, terlalu sibuk membuat pagar-pagar standar, jadinya segala sesuatu yang nggak sesuai dengan pagar-pagar tadi, kita anggap cacat dan di bawah standar. Justru adanya cacat lah yang membuat sesuatu itu begitu sempurna.
Mengapa hanya satu quote?
Satu bukan berarti tidak bermakna bukan? Hehehhe... Sebenarnya ada beberapa, hanya saja Valiant meramunya dengan sangat apik dalam setiap perbincangan, bahkan dalam perseteruan satu tubuh dua jiwa si Brama dan Alia. Valiant penulis cerdas, ada beberapa bagian yang menurut saya melibatkan sisi filsuf Valiant (terlepas abal-abal ato murni kebijaksanaan). Perseteruan-perseteruan itu memberikan kesan kritis yang cerdas dan manusiawi, sebut saja pada bagian ini (saya lupa yang mana Alia, yang mana Brama):
A : Hidup bukan untuk dimengerti tapi untuk dinikmati.
B : Emang bisa menikmatinya tanpa harus mengerti?
Atau bahasa-bahasa manis (versi achi lagi, hehehhe..) yang terselip dalam narasi seperti :
Tidak ada berita yang benar-benar baru di dunia ini. Semua hanya mengulang "predikat", yang membedakan cuma subjek dan objek saja.
Atau yang ini :
A : Apa bedanya keputusan yang datang dari hati dengan keputusan karena logika?
B : Keputusan berdasarkan logika dijabarkan lengkap dengan segenap alasannya, keputusan berdasarkan hari dijabarkan lengkap dengan seganjil alasan.
C : Selalu ada jawaban buat penjelasan logika dan selalu ada pertanyaan buat penjelasan hati.
Yah, Valiant sepertinya suka memainkan diksi antonim semacam itu, ganjil-genap, jawaban-pertanyaan dan di joker ada banyak.
Ah, bacot saya sepertinya kepanjangan, inti na mah, yang tertarik ma bukunya silahkan cari(^,^).
achiiiiiiiiiiiiiiiiii baca postingan kamu lg ngantuk saya hahha, bsk saya coba mencermati kalaimat demi kalimat..komen dulu baru baca.. ya jelas aku suka setiap postingan kamu.
ReplyDeletehiiihi.. yo weis mbak mutiii. silahkeun.. bobo dulu gih, mimpiin saya yah.. wkwkwkwkwkk..
DeleteKenapa judulnya Joker yaa???
ReplyDelete@sam: kenapa joker? hm, sebenarnya valiant hanya ingin menyampaikan 2 sisi (2 kepribadian) seperti pada joker. sebenarnya bukan cuma joker, king, queen, jack dn krtu remi lainnya juga ada konsep pencerminan seperti itu. tp joker keknya punya "daya jual" yg lebih tinggi. intinya sebenarnya di pencerminan itu.
Deletesya copas sedikit di ptakatanya:
"apa yg sangat ingin kau lihat ketika bercermin? sosok dirimu yang sebenarnya atau justru bayangan dirimu yang ingin kau tampilkan di depan org lain?"
itu main ideanya, kepribadian ganda, dan sepertinya valiant berasumsi, joker mewakili itu.
:)
joker mana yaa yang di maksud?? karena setahuku joker di dalam kartu itu, gambarnya tidak menggambarkan 2 sisi seperti king, queen, ama jack. Di tiap jenis kartu pun, model joker selalu berubah-ubah, walaupun intinya tetap sama yakni badut. Dan yang sama hanyalah tulisan JOKER itu sendiri.
DeleteMenurut tebakanku, mungkin sosok terasing yang ingin ditampilkan oleh buku ini yang digambarkan sebagai Joker. Karena dalam kumpulan kartu remi pun, Joker tidak termasuk di antara golongan clover, heart, diamond ataupun spade. Dia terasing di antara golongan2 lainnya. Dan kalau pun dia menghilang, ga bakalan ada satupun golongan lain yang akan menginginkannya kembali.
@sam: wkwkkwkwkk.. iyah, tdk semua joker di setiap remi sma. sya hanya ingt sma kartu joker plg favorit yg pernh sya punya, smcam pencerminn gitu tp dibuat slg mmbelakangi, bukan atas bawah.
Deletehm, knpa joker, bisa jdi seperti pendapat ente. tp maksud sya di pndpat sblumnya, joker kan biasanya kartu pamungkas tuw, merah dan hitam. tdak peduli sedang memainkan kartu tertinggi dri clover, spade, heart ato diamond, begitu joker keluar, permainan tamat dan joker merah selalu menang dri hitam (diluar kenyataan klo joker bisa dihentikan dengan 4 angka kembar dari 4 macam kartu tuw).
di kepala saya, itu yg valiant coba ceritakan. seperti joker, manusia ada merah dan hitam (dgn kemungkinan keberadaan warna lain tetap ada tentunya). tapi sekalipun ada sekian banyak warna, pada akhirnya akan tetap ada 1 warna diri yang sebenarnya. di novel joker, saya anggap alia itu joker hitam dan brama itu merah. pada akhirnya brama mengeksekusi alia dalam dirinya dan mantab hidup sebagai brama utuh tanpa alia. begitu kali yah. :P
1 hal yg jd prtny'an ,,,
ReplyDeletebrp sih hrga tu bku? ...hhehe
oh ya, jg ada 1 hal yg msh mngganjal di hti sya,...
mngenai quote 'selalu ada jawaban buat penjelasan logika dan selalu ada pertanyaan buat penjelasan hati'
(m'af jk krg brkenan) bknkah tdk smua hal dpt dijelaskan scr logika ????
trkdg sswtu tdk mmpunyai alasan, krn mmg tdk smua hal dpt dinalarkan :-?
@sandy: fitrst of all.. cihuuuuii... akhirnya dirimu kembli ke dumay setelah hiatus berpuluh2 tahun, san. #lebay.
Deleteharganya seingatq 40an ribeng lah di gramed makassar. lpa saya pastinya berapa.
klo versi saya loh yah.
untuk penjelasan logika sya sepakat klo selalu ada penjelasan. tp tidak selalu penjelasannya itu punya nilai kebenaran yg benar. nah, klo hati? who knows? hati klo saya adalah wilayah teritori milik qt yg bahkan qt sendiri sulit unt mengerti. :)
kemarin di bazar buku aku nemu buku Cinta Untuk Ceecee. tapi tidak terpilih untuk kuadopsi jadi anak :D #wew apa sih
ReplyDelete@syifa: wkwkkwkwk.. sudah sy bilang tag linenya itu terlalu provokatif, sya pun sedikit kecewa, krena asumsi awal sya salah. tp masih lumayan koq. menangnya tuw buku, di nasihat2 untuk CeeCee biar bangkit dri masa lalunya. :P
DeleteFirst of all,. threaded comment versi bloggernya sudah bisa yaaaa. Selamaaaaaaaaattt :D
ReplyDeleteJadi ingat salah satu quote dari film 'Umi Aminah', semua ciptaan Allah itu sempurna, tidak ada yang cacat. Semua sempurna dengan caranya masing-masing...
Hmm.. Tiap kali baca book review di blog ini selaluuu bikin ingin baca bukunya. Jadi penasaran, adakah buku yang tidak kamu suka Mbak??? Cobalah sekali-sekali bikin book review dari buku yang tidak Mbak suka, aku penasaran gimana jadinya (walopun aku sendiri belum pernah). Hihihi :D
Alter ego, pernah baca, tapi lupa dimana.
@mae: iyah.. dah berhasil. berterima kasih banyaklah sya ma bang sam yg sudah meluangkan wktu dan keringatnya unt mengembalikan widget ini. hihihi..
DeleteUmi Aminah?? saya belum liaattt.. :) tp intinya sebenrnya sama, manusia justru sempurna sebagai manusia saat ia berada dalm ketidak sempurnaannya. begitu kira2.
hahahha.. begitu toh? berarti saya ada bakat jdi provokator dungs. hihihi.. buku yg sy tdk suka?? apa yah? tidak suka mungkin bukan, tp sedikit mengecewakan. sya biasanya sebelum beli buku cri2 info dulu, sesekali tiba masa tiba akal, lgsung comot. dan yah.. ada yg mengecewakan. mpe sekrg bru baca 2 bab tp dak ada semangat melanjutkan.
Wahahaa.. sama berarti. Kalo gak sukak ujung-ujungnya gak selesai. Tapi kalo aku jarang cari tau dulu tentang buku yang aku pengen. Soalnya lebih sering beli buku itu di luar rencana. Gak sengaja. Gak sadar. Tiba-tiba masuk toko buku langsung comot aja gitu. Untung gak pernah lupa bayar *ehhh.. wkwkwkwkwk
Deletepengen baca hehe ;D
ReplyDelete@rakyan: sok atuh cari dah bukunya.
Deletetp dak tanggung jawab klo dak suka. Hihih..
masalah selera beda2 soalnye. tp klo suka sastra, sok atuh.. saya rekomendasikan buku ini. :)
buku ini reproduksi dari yang lama.. dulu vabyo pernah ngeluh soal buku ini nggak terlalu laris, jadi ditarik.. tapi sekarang diproduksi ulang. mungkin mengikuti kesuksesan kedai 1001 mimpinya..
ReplyDeletedan emang gaya bahasanya bagus, dia menyampaikan dengan cara yang tidak biasa
@gaphe: ia bang. cetakan pertamanya taon 2007. taulah penerbit.. masalah pasar kan butuh provokasi, joker lahir lagi, ngaruh dri kedai 1001 mimpi juga.
Deletebahasa/ penuturan bagus, wajar msuk nominator penulis berbkat. :)
kak achiiiiiiiiiiii.. iri saya dengan kegemaran baca buku yang banyak bermakna ini. kapan bisa seserius ini baca buku, terus bikin reviewnya.
ReplyDeletesaya semakin penasaran sama yang namanya kepribadian ganda, pernah baca buku yang nyeritain ttg itu, lupa judulnya apa. klo krn trauma memang bisa juga, tp katanya ada yg kepribadiannya bukan ganda, malah lebih. pasti trauma masa lalunya parah banget.
@ima: hei, dak serius2 amat kli ma.. sya bacanya di sela2 jaga ponakan doang ato sebelum tidur. beda klo main sudoku, itu baru asli serius. hihih.. sumpah, saya bukan kutu buku. :)
Deleteiyah, sma sma. sya jga penasaran. pokokna mah, apapun yg ada bau2 psikologi-nya demen sya. tp lucunya sya malah kuliah pemerintahan bukan psikologi. hihihi.. naluri kali yew.
sya penasaran ma yg sybil itu, 16 kepribadian, ada lgi yg lebih banyak, lupa spa namanya. penasaaaaraaaannn...
kalo urusan review buku, saya gak bisa komentar dah..
ReplyDeletesi pemilik lapak memang tercipta ahli mereview buku
selalu kukatakan I like ur post...
@mas insan: review buku mah sebatas subjektifitas sya ja ams. bahasa sederhananya sebatas ke-sok tahu-an sya. ini book review abal2 koq. wkwkkwkwkwkwkkkk..
Deletekeren nih reviewnyaaa~ pecinta buku <3 suka
ReplyDelete@nurmayanti: widih.. jdi malu saya. harusnya review abal2nya yg diperjelas, mbak. hehheheh..
Deletewah disini ada komunitas pecinta buku semua... :D
ReplyDelete@widhi: hei, sepertinya bukan komunitas dah bang. satu dua mungkin ada. :)
Deletewell, salam kenal yah.
alur cerita'a kaya film romeo & juliet antara Viking & The Jack yg sempet di filmin
ReplyDelete@andy: iya kah? gak ngeh saya. :)
DeleteSalam kenal dulu ... baru kali ini saya mampir di blog keren ini ^__^
ReplyDeleteSaya setuju, sebaiknya kalau dikisahkan memiliki kepribadian ganda, sebaiknya diceritakan kenapa tokohnya memiliki kepribadian ganda.
Saya penggemar kisah2 nyata mengenai orang2 yg mengalami split personality (kepribadian lebihd ari satu). Sejak SD saya penasaran dengan buku Sybil krn melihatnya di koleksi kakak sepupu. Bru bisa beli setelah nikah :) Lalu kisah Billy (24 Wajah Billy), alhamdulillah bisa pinjam punya adik :)
Review-nya keren, cerdas, berimbang.
^__^
@mugniar: widiww... blognya dibilng keren. makasih...makasih...
Deletealamaaakk.. dari SD dah penasaran ma buku sybil. ckckckkk.. bisa ditebak, jaman bocah bacaannya sudah kelas dewa. hehehh... saya jaman SD bacaannya trio detektif ato petualangan 5 sekawan ja.
tp mmg benar, buku2 ber-genre split personality mmg sangat menarik, setidaknya bgi saya (juga). sayangnya mpe sekarang belum berjodoh sama buku sybil, masih di list huntingan tuw. nasibnya sama dgn kisah Billy, belum baca.
well, salam kenal jugaa.. :)
wah, ternyata tentang kepribadian ganda ya.
ReplyDeletesaya kira musuhnya si batman itu... :D
@yus: iyah, yus. bukan joker si badut musuh batman. :)
Deletedi enrekang nih nyari bukunya?
ReplyDelete@teh liez: bukan kaaakkk... mana ada toko buku di enrekang. T,T makanya sya susah nyari buku, biasanya googling dolo, klo nemu yg bagus baru catat judulnya. ini nemu di gramedia makassar kak. kebetulan minggu kemarin sempat kabur sehari. hehhee...
Deletehaii, haha(ketawa dulu) nama kamu ngingetin sya sama nama sepupu2 saya.
ReplyDeleteyg pertama namanya agip-jadi gipong, trus yg kedua syifa-jadi cipong. jangan2 nama kamu afika-jadi accilong? #jauh yaa? hmmm.. -_-
oh ini buku keduanya vibi bukan? pen beli aahhh... tengs review nya mbabro ^^d
@koskakiungu: wkwkkwwkk.. iyah, dunia mmg kreatif ngasih nama org.
Deletebukan buku kedua tp buku pertama. mmg dak terlalu booming, awal2nya hanya peminat sastra yg suka, gagas malah mengeluh penjualannya dak fantastis. baru setelah kedai 1001 mimpi booming, buku2 lama vablo dicari lagi. akhirnya lahir lagi die.
saya suka karya yg inspiratif...
ReplyDeletemau lokal atau terjemahan....
:)
@DE: sepokaaat... sya ngacung..ngacunggg..:)
Deletekunjungan sob ..
ReplyDeletesalam sukses selalu ..:)
terima kasih... salam balik, sukses slalu. :)
Delete"Selalu ada jawaban buat penjelasan logika dan selalu ada pertanyaan buat penjelasan hati."
ReplyDeleteKarena hati hampir selalu subjektif, IMHO.. ;-)
Lama tak berkunjung ke istananya, mbak Achi.. Tambah rame aja.. :D
eh, ada bang yuan. idemlah bang, sya juga akhir2 ini jarang BW. :P
Deletehati sllu subjektif? hm, blog sya ini asli subjektif loh. apa itu artinya sya org yg mempertuankan hati?? twing...twing..twing... tanya kenapa.. heheh..
Hmm hmm. Saya baru baca buku Bang Vabyo yang "Kedai 1001 Mimpi". Dan buku itu sukses membuat saya ngakak. :D
ReplyDeleteEntah ya, kalo untuk novel lokal, saya berharap pada genre komedi. Dan sama seperti Accilong, kebanyakan koleksi saya adalah novel terjemahan, genre fantasi, crime, dan suspense-thriller. Saya belum begitu suka mbaca buku2 buatan penulis lokal, entah kenapa. Bahkan buku2 Andrea Hirata saya pun belum pernah membacanya.
wah, sudah baca nih bang asop. sya belum euyy. belum smpat maen ke toko buku. nnti dah, kayaknya memang dah bener nih klo kedai 1001 mimpi masuk list huntingan. :)
Deleteserius belum baca buku andrea hirata? tp mmg sih, klo sudah masalah selera gda yg tak mungkin. sekalipun sya seprti bang asop lebih genre fantasi, crime, dan suspense-thriller tp untuk andrea sy juga koleksi, malah sempat dapat ttd aslinya. #beh, curhat.
Maaf mbak baru komen, kmrn baca sekilas karna dah malem n trus br sempet buka lg hari ini hehe...
ReplyDeleteAne ngepost wall ke fb nya sm mention twitternya gt ya mbak biar kedaftar? *memastikan:D