Perubahan

Perubahan adalah hal yang sewajarnya. Saat sebuah konstitusi bukan lagi aturan yang ful dedikasi dan tak layak lagi untuk dikonsumsi, maka itu adalah waktu saat paradigma meminta wajah baru. Menuntut reinkarnasi yang lebih nyata.

“Konstitusi terkontaminasi, sebuah sumpah amerta tercekoki
rona baru kediktatoran tercipta
Konsekuensi menunggu... menunggu... dan terus menunggu
Hingga waktu mencapai klimaks dan momentum itu pecah
Bersiaplah untuk "sebuah" yang baru”


20 komentar:

  1. ini kritikan untk siapa Kak kok isinya menrut tafsiran saya lagi marah sama sesuatu ya...hehehe maklum saya gak bisa berpuisi hehehe

    ReplyDelete
  2. wah, bahasanya. mantap ya. ini untuk pemerintah ya?

    ReplyDelete
  3. di dunia ini yang abadi adalah perubahan itu sendiri

    ReplyDelete
  4. Waktu merubah segalanya, kecuali perubahan itu sendiri. Maksudnya, hidup pun ternyata butuh proses. :)

    Nb: semoga nyambung komentarnya.. ^_^v

    ReplyDelete
  5. perubahan menuntut konsekuensi, resiko yang besar sebenarnya menyimpan perubahan yang besar, sangat kagum sekali dengan ide-ide brilian alien yg satu ini

    ReplyDelete
  6. haha walaupun terkadang aku terseok2 memahami setiap kata2 yg dirangkai oleh si pemangsa ini namun mencoba menyimpulkan dengan keterbatasan ku..perubahan akan selalu terjadi..sebagaimana allah menciptakan segala sesuatu silih berganti..ada siang dan malam...hidup terus berproses tak ada yg abadi..

    ReplyDelete
  7. emg hdup ini gag akn monoton pd suatu keadaan..,
    stiap prputran bumi, & wktu yg brjlan,,
    sllu mmbwa pd prubhan ...

    kmren adl sjarah,
    hri ini adl anugrah,
    kyakny gag nyambung ahh..,
    biarin! pkokny coment ...hehehe

    ReplyDelete
  8. Dari hati yang paling dalam menyuarakan ketidakpuasan akan sesuatu ngga ada yang larang, jujur apa adanya .. (kebebasan berbicara yang bertanggungjawab)

    ReplyDelete
  9. hidup perubahan!!,..itu lebih baik daripada segala bentuk peraturan yg mementingkan kekuasaan perseorangan,..:)

    ReplyDelete
  10. @sofyan: bisa merasakan kemarahan sya yah? :p
    iya negh rada sensi sama sekeliling.

    @eks: tak perlu sebutlah untuk siapa. yg penting perasaan sya dah tercurah. hehehe.. retoris mode on. :D

    @joe: hampir mirip hukum ketidakpastian yah. ketidakpastian itulah yg pasti. 11-12 dgn perubahan itulah yg abadi.

    ReplyDelete
  11. @ansopiy: perubahan sebenarnya variable yg relatif. ada hal-hal tertentu yg ketetapannya tidak boleh diubah ato diganggu gugat. hidup butuh proses? sepertinya manusia sebagai subjeklah yg selalu berproses. sya beranggapan hidup itu sekedar kerangka asumsikan hidup adalah sepeda, pengendaranya itu yg yg berproses. heheh.. ah, apa pula bacotq nih. emm.. tpi kayaknya asyiklah untuk didiskusikan. :D

    @fadli: yah, perubahan menuntut konsekuensi. tepatnya perubahan melahirkan konsekuensi, entah dngn nilai kebenaran yg benar atau salah. tp sya tetap beranggapan saat aturan bukan lagi ful dedikasi dan tak layak dikonsumsi, saat itu qt butuh wajah baru, perbaikan yg ful dedikasi dan layak dikonsumsi secara nurani, bukan naluri. :D

    ReplyDelete
  12. @mbak muti: mbak'e.. terseok2nya dak mpe bikin pakean compang-camping kan? heheh.. mari saling berbgi, bertukr pendapat. mugi2 dak bosan menjejak di maree. :D

    @sansy: hahhahah.. g nyambung yah? ntar sy usahakan nyambung. maksa.com :D

    @mbak ani: sepokat bunda! kebebasan berbicara yg bertanggungjawab. sya sedang mengusahakannya, mugi2 bisa istiqomah. :D

    @mbak keni: betul, mbak'e.. qt butuh berorientasi kebutuhan, bukan kepentingan. hidup perubahan!! hehheh

    ReplyDelete
  13. konsekuensi menunggu dan menunggu...hingga terbawa arus dan tak sadar kalo perubahan itu sudah terjadi, dan kita pun "menikmatinya" hingga akhirnya kita tak tersadar bahwa sebelumnya kita meneriakkan sebuah protes pada kondisi sebelum perubahan itu terjadi....

    [Berpikir aman (picik) menuju Roma] :D

    ReplyDelete
  14. beratus jejak amarah tersirat... dan menguap dalam aksara yang tak pernah brusaha dibaca penguasa... :3

    ReplyDelete
  15. @sam: hahhaha.. berpikir aman menuju Roma, ada yah. bise aje luw, kek. :D

    @kurniawan: ... dan menguap dalam aksara yang tak pernah brusaha dibaca penguasa
    hm, sepertinya mmg iya. tp stidaknya rasa harus tersampaikan kan? :D

    @bg fahri: perubahan ke arah yg baik! yap, hidup perubahan!

    ReplyDelete
  16. halah. ini pasti untuk pemerintah.

    ini adalah teriakan rakyat.

    hahaha.

    ReplyDelete
  17. kayaknya cocok buat para pemimpin negeri ini

    ReplyDelete
  18. maaf telat mbak achi..
    ngomen yang kalimat yang terakhir..
    apakah di dunia ini emang ada yang benar2"baru"??
    atau sekedar sesuatu yang lama dengan casing dan polesan baru..entahlah...

    ReplyDelete
  19. @eks: hahahha.. suka2 kau lah yis. hahahah..

    @mujib: hm, klo cocok hokeh dah. untuk para pemimpin negeri ini. ini pemimpin level bawah masuk dak yah? :D

    @bg todi: haayya.. jgn santun begitu bang. dak seru jdinya. pake maaf segala. ckckkckckkk.. :D

    apakah di dunia ini ada yg benar2 baru? menurut sya sepertinya tidak ada, smua produk modifikasi dan penyesuaian. setidaknya mencoba peruntungan, yg "baru" ntu sesuai apa tidak dgn kondisi skg. Yang benar2 baru, mungkin hanya terjadi sekali, saat penciptaan bumi ini.
    komennya kepanjangan yah bang. wkwkwkkwkwkkk

    ReplyDelete

Kawan, silahkan tinggalkan jejak,,,

 

Friend List

Flickr Images

Blogger Perempuan