Perhatian :
Ini hanya sekedar cerita antar kawan, jangan kecewa saat menamatkan membacanya dan tidak seperti yang diharapkan. It' a Free Line. ^^
"Dari REPUBLIKA.CO.ID, Aliansi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla) menyebutkan puluhan pengacara dari lebih 20 negara akan menyiapkan gugatan terhadap Israel atas serangannya terhadap Freedom Flotilla to Gaza pada 31 Mei lalu. Diantaranya menyebutkan, “Konvensi Jenewa, yang merupakan serangkaian aturan yang disepakati oleh masyarakat internasional untuk melindungi martabat dan nyawa manusia, terus saja dilanggar oleh Israel karena kekebalan totalnya.” Karenanya disepakati oleh para pengacara tersebut untuk mengajukan tuntutan kepada jaksa penuntut umum di Mahkamah Pidana Internasional. Akan hadir bersama mereka sejumlah korban dalam serangan tersebut, keluarga mereka serta relawan kemanusiaan dari berbagai negara lainnya. Menurut pernyataan itu, para pengacara ini juga akan memperkarakan kasus-kasus kejahatan sebelumnya yang pernah dilakukan Israel, meskipun Amerika Serikat berkali-kali menggunakan hak vetonya untuk menentang berbagai upaya penyelidikan PBB atas kejahatan Israel itu.
dst.."
Rabu, 13 Oktober lalu, saya share berita itu di FB. Dan seperti biasa, gambar “Stop Israel” seperti sihir yang mewajibkan orang-orang di luar sana untuk menyetor jempolnya, dengan atau tidak membaca berita ini sebelumnya. Memang sudah jadi isu dunia, Israel dan Palestina bak garam di lautan yang tak kunjung habis meski dikeruk berkali-kali. (Lah, ngemeng apa saya).
Saya copy paste-kan sedikit percakapan dengan kawan.
Kawan saya,
"Israel lawan iran saja ANCUR...cuma karena di backup sama amerika (senjata) jadi mereka kelihatan kuat....IRAN itu sebenarnya dengan gampangnya bisa bikin israel jadi upil! cuma yah...balik lagi..konspirasi cin!"
Weh, calon pengacara datang. Hm, apa yah. Saya melihatnya positif. Setidaknya ini langkah awal untuk memulai. Pepatah bilang memulai adalah setengah jalan menuju kemenangan. Setidaknya ada yg mulai membicarakan, besok-besok akan semakin banyak yang bicarakan, apalagi ini isu dunia. Banyak kepentingan yg ikut andil. Saya yakin di luar sana masih banyak yg berkompeten, kalau mereka bersatu pasti bisa, yangg minoritas juga. Hm, semoga berhasil dah. Amin.."Pengacara??bukan.ogah! sayangnya asriani amir..setelah tahu den haag.. pbb.. dan semacamnya...saya tak percaya israel bakal diadili di den haag..israel itu kuat backingannya...saya lebih suka bicara kapan uni emirat arab sadar kalo israel itu telah mendzalimi palestina yang jelas2 bagian dari uni emirat arab..saudara muslim pula!mereka malah sibuk sama kilang minyak! yang peduli cuma iran to' saja...jadi yah berharap deh tapi jangan banyak2...hehehe
laparka gara2 banyak bacot!"
"klo banyak yg bicarakan, akan kesana ji haqrah dewi syafitra. Semoga oh semoga.. Saya berharap mereka cepat terbangun dan galang kekuatan."Sudah banyak yang bicara asriani amir...kalo cuma bicara tak akan ada habisnya...action dong..masa anak umur 5 tahun di paletina bisa lempar bom molotov kok uni emirat arab cuma bisa lempar simpati?? dong.dong!
Bekicot mmg gampang lapar klo bnyk bacot. Wkwkwkkwkwkk.."
indonesia gak usah diharapkan...sama malaysia saja hobi bertengkar..!
weh lampir SAFYTRA nah...koreksi itu di atas!!!!!!"
"di luar sana tdk malulu = indonesia. Yang lain dungz. Dasar kunti.."ckckck"
Eh, lu dah macam pejabat terasnya kejaksaan, salah nama dah macam mo bunuh orang saja. Iya qra...iya kra...iya.. Kera... Dah cocokmi toh???"
"kaabbuuuuuurrrrrr"
"weh, kalah luw? Cma bsa ckckkc???? Wkwkkwkwk.. Clon jaksa keok. Hiii..""weh! pertama....saya nda mau kau makin mengexplore aibku...KERA!!"
"kedua...saya bukan PRAKTISI hukum! jaksa,pengacara, hakim...itu praktisi... JURUSANKU MAGISTER ILMU HUKUM... nanti gelarnya bukan MH tapi LL.M!! akademisi!! yang idealnya hukum!grrrrrrr"
"wakaakkakakakakkkk.. Mene ketehe luw mau jd praktisi apa akademisi, tetap saja the top pembelajarannya yah hukum. Toh, keduanya tidak bisa jalan satu-satu, bulshit klo akademisi buta praktisi, pun sebaliknya. Wohohooho.."
Namanya Haqrah Dewi Safytra (saya harus meng-copy paste dari FB untuk menuliskan namanya. Sebelum dia benar2 menuntut saya karena salah huruf), lulusan Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, Cum laude, sekarang sedang mengambil S2-nya di UGM. Orang hebat, setidaknya di bidang Hukum (menurut saya). Dan memang benar semua yang dikatakannya, saya sama sekali tidak berani menyangkal. Konspirasi! Entah konstruksinya seperti apa, entah memakai siasat rancangan siapa yang pasti ini bukan hal yang main-main. Tidak ada hal besar yang terpublikasi dengan baik tapi tidak dapat terselesaikan kecuali ada “apa-apa”nya. Hak veto masih saja jadi penghalang besar penyelidikan PBB atas kejahatan Israel. Dan lucunya, dunia terlihat seolah-olah paling simpati tapi tak kunjung bertemu solusi. Kekuatan Amerika terlalu hebat dan berhasil menciutkan nyali Negara-negara minor ini. Pun Indonesia. Bertindak sama dengan bunuh diri. Ah, tidak mengerti saya. Kenapa mandiri itu sangat susah dan lepas dari dekapan adi daya benar-benar seperti bernaung di bawah langit-langit kertas. Rapuh….
Yang saya tahu, saya bermimpi tentang suatu hari.., saat Palestina kembali bernafas seperti ritme tarikan nafas seharusnya. Bukan lagi nafas sesak oleh asap, dengung tank, atau kerincing batu. Saya bermimpi tentang putih yang indah. Tentang negeri khalachakra yang turun dari Tibet ke Negeri Syam, lepas pantai Mediterania. Tidak ada langit abu-abu, hanya biru yang mengharu.. Saya merasa sangat dekat, cukup satukan semesta dalam “menghargai..”.
0 komentar:
Post a Comment
Kawan, silahkan tinggalkan jejak,,,