Apa saya boleh mengeluh??
Saya muak diperdaya kebijakan-kebijakan yang dibijaksanai, saya benci terperangkap keputusan-keputusan praktis.
Sekalipun telah berusaha memberikan saran pun pertimbangan-pertimbangan teknis pada pengambil keputusan, saya malu dan menyesal hanya bisa mendengus setelahnya, menonton mereka yang berlenggok anggun pada koridor yang jauh dari nurani saya.
Saya tidak habis pikir, kenapa hal-hal yang tidak seharusnya di-praktis-kan, justru dibawa ke ranah praktis? dan lucunya yang seharusnya bisa praktis malah diberlakukan seolah-olah itu barang kompleks?? Okelah, ada beberapa kondisi yang memang wajar dibijaksanai, tapi bukan yang ini, bukan saat ini!!
Dan lebih lucunya lagi, saya disini, hanya bisa mengeluh dan menyesali keadaan setelah usaha saya tidak berguna sama sekali. Apa ucapan saya tidak ada artinya? Kalian yang meminta pertimbangan-pertimbangan, pun bahasa halus yang kalian minta dari saya dibalik jargon saran?? Jika sejak awal memang tidak berencana mendengarkan ucapan saya, kenapa mesti melibatkan saya?? Akan lebih baik bila saya tidak tahu sama sekali. Jangan membebani dan menambah sulit tidur saya!! Ini seolah-olah, saya berjalan lurus pada sebuah perangkap yang sudah saya ketahui ada dan menunggu saya disana. Hah!! Menyesakkan!!
Apa boleh saya mengeluh??!
Berbicara lebih banyak justru membahayakan saya, dan betapa memalukannya, saya tidak cukup berani menerjang semua resiko itu. Sungguh, betapa mengenaskannya saya.NB:
Maaf, saya berbagi energi negatif di Senin pagi. Tapi cadangan sabar saya sepertinya sudah habis terkikis. Insulin kali ini bekerja lebih ekstra melumat adrenalin semangat saya dan sepertinya seratonin saya menyerah dengan cepatnya. Untuk kali ini, boleh kan saya mengeluh?
Kalau di tanya boleh, jawabannya juga boleh. Karena apa, mengeluh adalah bagian dari kehidupan kita. Allah ciptakan itu karena manusia sangat riskan dengan kehidupan ini.
ReplyDeleteBtw, tetap semangat, mudah2 insulin kamu bisa terisi lagi dengan senyuman matahari yang mewarnai hati mu dan semangat mu...
sabar ya say ^____^ gpp namanya juga manusia sesekali boleh mengeluh untuk melepaskan penat dipikiran..tp nt semangat lagi yaaa
ReplyDeletewajar kok mengeluh..
ReplyDeletemengeluhlah sampai puas lalu kemudian hidup kembali dengan bersemangat.. kadang kala orang memang butuh mengeluh tapi jangan keseringan itu namanya gak persyukur,hehehee
@bg iqbal: makasih jejaknya bang.
ReplyDeleteiya, sya sadar, manusia bukan makhluk sempurna, yg justru sempurna sebagai manusia saat berada dalam ketidaksempurnaannya. saya hanya sedikit takut, sebab mengeluh mampu meng-krenasi-kan pikiran. sedikit takut terperangkap dan tdk mampu keluar.
sy aminkan doanya.
mengeluh itu fisiologis kok. :))
ReplyDelete@ria + nyla baker: iya mbak2'e. pengennya juga begitu, mengeluh dulu, setidaknya melepas sesak, dan setelahnya bangkit kembali. smga saja krena sudah mengeluh, ini tdk jdi kebiasaan. dak seru klo keranjingan mengeluh, dak rela sya jdi org pesimis. :D
ReplyDelete@putri: fisiologis.. hm, dari tinjauan insulin dan adrenalin yah? ah, apalah.. sy dak ngerti. :D
ReplyDeletesya lebih suka menakarnya dri sisi psikologi, sekalipun psikologi dak bisa lepas dr fisiologis.
boleh² saja..tapi Kak Acci terperangkap dimana dlam maslsh apa ??? *sambil mengahadap keatas langit² dinding dan mengigit sebuah pencil*
ReplyDeletehmmmm... aktivis neh??
ReplyDeletega apa-apa mengeluh... ga ada yang ngelarang kok.
:)
salam kenal...
mengeluh tidak membuat masalah selesai :P
ReplyDelete@sofyan: jiaahh... "*sambil mengahadap keatas langit² dinding dan mengigit sebuah pencil*".
ReplyDeletewakakkakakakakkk, sya bayangin mimiknya sambil ngakak.
ya...ada lah masalah sedikit, tp sy masih usaha nge-handle. just..wish me luck. hokey.. :D
@huda: astajimm.. sya dikata aktivis. kyaknya bukan ding. :D
@john terro: yupz, sepokat sya. tp untuk kali ini, sya tiba si situasi yg bnr2 sulit untuk tdk mngeluh.
sya benr2 berterima ksih untuk smua, sya melepas energi negatif, tp ternyata setelah sya mendapat begitu bnyak energi positif.. thanks all, beibh.. :D
Bolehlah mbak. Saya juga lumayan biasa melakukan itu. Dan setelah dua harian ini gak ngeluh, kayaknya besok bakal ngeluh (abis-abisan?)
ReplyDelete*sigh*
Lhaaa... sekarang baru mbayangin aja udah ngeluh :-D
mengeluhlah kalo apa yang dikeluhkan itu memang perlu untuk dikeluhkan #ngemeng opo?
ReplyDeletehidup itu ibarat poker,...
ReplyDeletehanya ada 3 kata :
raise=kita harus melawan arus kehidupan
call=kita harus mengikuti arus kehidupan
dan fold=yakni kita harus menyerah pada arus, dan memutuskan untuk berhenti sejenak
maaf, hanya bisa sedikit coment,..
karna saya tidak terlalu faham dengan kecerdasan tulisan anda.(maklum, nih bloggers dari kampung neng, ga' tau apa itu insulin ato andrenalin, taunya cuman es lilin ...hehehe)
mengeluh...
ReplyDeletewajar itu...
sayapun kadang mengeluh kenapa dan mengapa..
tapi tentunya jangan berlama-lama yaa..
@fathoni: lah, mengeluh koq direncanakan? hehehhe..
ReplyDelete@eks: mengeluhlah kalo apa yang dikeluhkan itu memang perlu untuk dikeluhkan..
hm, sy jdi berpikir. gimana mengetahui klo yg ingin dikeluhkan itu perlu atau pantas dikeluhkan? dak lengkap nih, harusnya kasi batasannya juga, smcam barometer gituw. :D
@sandy: wow, sya bnar2 interest sm analoginya. hidup ibarat poker. mantabz, akan sya ingat2 sllu. :D
ReplyDeleteem.., jdi mengeluh ada dibagian mana? hehheheh
#maaf, sya dak mudheng.
@mbak nita: wah..wah.. sobat MP-ku berkunjung di mareee.. makaseh...makaseeeeh..
asal jangan keseringan ngeluh, supaya tidak terkuasai energi negatif... (:
ReplyDeletememang terlalu banyak hal yang bisa membuat kita mengeluh bahkan berteriak saat kita tak mau...
aminnn... sya aminkan sja ya, tun. heehhehe
ReplyDeletewakakakaaa...sok nanya pulak..apa boleh saya mengeluh??
ReplyDeletelha ituuu..isinya udah keluhan semua...hahahahahaha..ngakak ahh...
ok..special for pemangsa...
chin up n u have to move on...hahaha miss u.. :P
Awas kesasar Di Sini
ReplyDeleteAneh ada Di Sini
Contoh Penulis Tolol Silahkan Klik Di Sini
Jangan Klik Di Sini
Apakah anda akan klik Di Sini
Salam Blogging And Salam Damai. Jangan Lua Follow
Seperti narapidana keadaan yang menggerutu pada tembok lapuk di depannya
ReplyDelete@nick: jiaaahhh, si tkw bikin onar disni. pulang..pulang.. beresin dapur. cepat sana.. pegi..pegi... heheheh...
ReplyDeleteeh, sya bingung. lu dapat no hpq dr sopo? anak2 bloofers yah?
@sam: great quote, two thumb. sampaikan salamku pada malam2 panjang di algier..
lah, nyambung dimna nih? :D
@rizal: makasih jejaknya..
Rugikah jika kita mengeluh ? Tapi jangan sampai membuat orang lain sampai mengeluh juga.
ReplyDeleterugi? hm, subjektif. tp mengeluh sudah pasti bawa energi negatif, siapapun berpotensi tertular, lebih bagus dihindari.
ReplyDeletehm.. salam kenal robinhood... eh, obinhut. :D
Mengeluh pun sampai tertular ? Oh hati-hati dah mulai saat ini, salam dari obinhut.
ReplyDeletekbo', tumben kow bertanya bisa mengeluh. padahl yang saya tahu kow memang selalu mengeluhlah.. heheheeee...
ReplyDelete@robinhood: hehehehhe.. yuhu. sip dah..
ReplyDelete@elye: jiaaahhhh si nil. iyakah??? cepat cek dan ricek! :D
Woi woi woi, jangan asal ubah nama obinhut, :D
ReplyDeleteWoi woi woi, jangan asal ubah nama obinhut, :D
ReplyDeletehahahhahahhah... iyah dah robinhood. ups!! wkwkwkwkwkwkk
ReplyDeletehah.
ReplyDeletemenangislah bila harus menangis, karena kita semua manusia
ReplyDeletesilakan saja kalo mau mengeluh, memang bisa jd tidak menyelesaikan masyalah. tetapi paling tidak bisa melegakan pernafasyan dan syesyak di dada.
ReplyDelete