Kau sedang nyenyaknya ketika ku datang. Katamu kau mencintai dia yang selalu datang mewarnai malammu. Makanya ku memilih diam-diam memasuki lorong telingamu untuk sampai di ruang utama bioskop malam milikmu. Ingin tahu siapa dia yang membuatku cemburu.
Tabir pertama kubuka. Kosong. Tak ada pemain, hanya ada setting ruang tak berbatas. Untungnya pekakas lukisku tidak ketinggalan. Karena ku baik, kusapukan sedikit jejak kuasku disana. Lalu diam-diam pergi, sedikit mengendap melewati eaustacius-mu.
Pagi-pagi kau datang mengetuk kamarku.
“Bimpi…Bimpi…, bangun!!!”
“Kenapa?”
“Semalam ia datang, melukis padang rumput kuning yang meng- abu-abu oleh bulan. Masih dengan ransel bertali sepatu yang kemarin!!”
“Benarkah??”
“Sungguh aku mencintainya, kawan”.
Matanya penuh binar, indah.
“Hm, tidur sudah!! Aku tidak mengganggumu lagi”, sambil berlalu dan menutup pintu kamarku dengan keras. Dan menjatuhkan ransel alat lukisku dari belakang pintu. Ya, ransel bertali sepatu.
Aku tersenyum, puas.
aci_cz
ini yang saya tunggu dari kak acci......hebat......
ReplyDeletekayaknya dirimu lebih ahli untuk imaji jenis ini.
Deleteyang ini ada kesan prematur
Dengan mimpi semua bisa kita pegang, dengan mimpi semua bisa kita dapatkan bermimpilah mbak, dan berusaha membuat mimpi itu jadi kenyataan :D
ReplyDeletemimpi dan usaha. paket wajib lah yah
DeleteGagagagaaak, untung ga mimpi ketemu Kambing Etawa dari India ya, haha. Mimpi adalah kunci untuk kita taklukan dunia, berlarilaaaaah kejar mimpi itu kata Giring. Hohoy..
ReplyDeletewkwkwkwkkwkkk.. ih, promooosiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.
DeleteHhhmmm.... Mimpi selalu menyenangkan ya. hehehe....
ReplyDeletesya org yg jarang mimpi, dalam arti yg sebenarnya.
Deletegiliran bermimpi beberapa hari berturut2 pasti serasa ada yg salah. di luar kebiasaan